Tuesday, May 16, 2017

Amnesty Internasional : Dunia Minta Ahok Dibebaskan. Bagaimana ini Pak Hakim Dwiarso?


DUNIA HAWA - Basuki Tjahaja Purnama sudah mulai melegenda!

Bagaimana tidak, sejarah perjuangan dia sebagai seorang anak bangsa dari kalangan double minority sudah menggebrak dunia.

Saya yakin pada awal penampakan seorang Basuki Tjahaja Purnama, sosok ini diremehkan oleh mereka yang berpikir punya kekayaaan yang tidak habis tujuh turunan. Kekayaan yang didapat dari hasil memeras otak mengakali uang rakyat yang selama bertahun-tahun mengalir ke mereka tanpa ada hambatan.

Itu sebabnya kemunculan Basuki Tjahaja Purnana di Pemerintahan DKi Jakarta dengan segala kebijakan-kebijakan yang dibuat yang memprioritaskan rakyat adalah ancaman buat mereka karena uang yang selama ini mengalir kantong mereka, Basuki belokkan dengan kebijakannya ke arah fasilitas yang diperuntukkan rakyat banyak.

Biasanya, hampir semua pejabat pasti memiliki masa dimana mereka melakukan hal-hal yang pada saat itu bukanlah hal yang bisa dipidanakan. Misalnya kasus yang menimpa ketua KPK Abraham Samad yang ditetapkan menjadi tersangka untuk kasus pemalsuan dokumen dan passport yang dia lakukan pada tahun 2007.

Adalah Feriyani Lim seorang warga Pontianak, Kalimantan Barat yang mengajukan permohonan pembuatan paspor tahun 2007 lalu. Saat itu, Feriyani Lim memalsukan dokumen dan masuk dalam kartu keluarga Abraham Samad. Lucu bukan? Saya yakin, saat itu Abraham Samad bermaksud menolong Feriyani Lim agar bisa membuat Passport tapi siapa sangka, bantuan yang dia berika saat itu bisa menyeret dia turun dari jabatannya sebagai ketua KPK.

Sayangnya, seorang Basuki Tjahaja Purnama tidak punya catatan-catatan abu-abu apalagi catatan hitam dimasa lalu. Mereka sudah berpikir dan berusaha keras untuk bisa menyeret Basuki ke pengadilan dengan tuduhan sesuatu yang melanggar ketentuan di masa lalu.

Akhirnya isu SARA yang digunakan dan masih tetap tidak mempan.

Ibarat pucuk dicinta ulam tiba, ketika Basuki bernostalgia bersama penduduk Kep. Seribu dan dia menceritakan masa lalunya tentang kekalahan dia di Pilkada Babel karena politik ayat Al Maidah, maka ayat inilah yang mereka gunakan untuk memenjarakan Sang Legendawan.

Sayangnya, banyak hal yang tidak terpikirkan oleh mereka. Reaksi rakyat Indonesia dan dunia benar-benar di luar dugaan!

Demokrasi Indonesia yang mendapat pujian dari dunia internasional, ternyata harus tergores. Munculnya, vonis Basuki Tjahaja Purnama, membuat citra buruk negeri ini.

Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan, Indonesia memiliki konsep demokrasi yang dipandang baik di Asia Tenggara kini telah tercoreng dengan kasus Basuki Tjahaja Purnama.

“Ya betul (tercoreng). Beberapa hari terakhir dikritik tajam oleh badan dunia, termasuk PBB, termasuk badan-badan di Eropa dan berapa negara sahabat yang masih berharap dengan Indonesia,” kata Usman dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2017).

Usman mengungkapkan, beberapa negara, baik lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, mendesak agar Ahok dibebaskan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga diminta menghapus pasal penodaan agama.

“Mungkin saya harus sampaikan di dalam pandangan badan internasional, termasuk badan pemerintah maupun non-pemerintah, mereka meminta pemerintah Indonesia untuk segera melepas Basuki Tjahaja Purnama dari pemenjaraannya, dan menghapuskan penodaan agama. Itu aspirasi mereka,” kata dia.

Alasan paling mendasar, kata Usman, karena berbagai negara memperlihatkan pengalaman negatif ketika memiliki undang-undang penodaan agama.

“Indonesia saja dari 1965 sampai 1998 itu hanya 10 kasus penodaan agama, tetapi sejak 1998 sampai 2017 itu ada 106 kasus. Hampir ada 100 lebih dipenjara karena komentarnya tentang agama. Saya kira pendekatan begitu kurang tepat. Jauh lebih penting menguatkan pendidikan demokrasi, politik, HAM, tanpa harus menganggap itu kriminal,” Usman menandaskan.

Banyak pihak keberatan dengan permintaan penghapusan Undang-Undang penodaan agama ini. Mereka tetap berpendapat bahwa Indonesia masih membutuhkan Pasal Karet ini. Namun demikian, pihak yang merasa keberatanpun tidak dapat menjamin bahwa implementasi dari ayat ini kedepannya dapat digunakan secara adil dan merata bagi semua pemeluk agama yang dilindungi Pancasila.

Karena fakta lapangan mengatakan bahwa Undang-Undang Penodaan Agama ini lebih banyak memukul pemeluk agama minoritas ketibang pemeluk agama mayoritas. Tapi itupun bisa dipahami. Dari sisi jumlah, sekitar 80 persen dari penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta adalah Islam dan 20 persen adalah non-Islam.

Menjerat umat non-Islam yang dianggap menodakan agama Islam jauh lebih gampang di banding menjerat umat Islam yang mayoritas dan memiliki begitu banyak pembelaan, termasuk cara tekanan massa. Dan kasus Basuki Tjahaja Purnama adalah satu contoh kasus dimana vonis diputuskan atas dasar tekanan massa.

Dari 5 hakim yang memiliki kuasa atau masa depan Basuki Tjahaja Purnama, 1 diantaranya adalah hakim penyusup yang mendukung gerakan Islam Radikal. JPU dan saksi mengatakan tidak ada unsur penodaan agama, tetapi para Hakim lebih mendengarkan tekanan massa.

Al hasil, preseden buruk dunia peradilan Indonesia harus berhadapan dengan suara internasional.

Hakim masih punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan menegakkan keadilan dan keindepensian dirinya sebagai Hakim. Walaupun itu artinya, rakyat Indonesia akan dihadapkan langsung dengan pihak yang memberikan tekanan dan berperan dalam pengambilan keputusan vonis yang dijatuhkan.

Tapi tidak masalah, saya yakin, mereka yang rela menyalakan lilin diberbagai kota, ditambah kekuatan Banser dan Ansor, akan siap melibas pihak yang memberikan tekanan pada proses peradilan kasus penodaan agama.

Yang menjadi penasaran saya adalah, apa yang pak Hakim ucapkan setiap dia bersujud pada yang Kuasa atas apa yang sudah dia putuskan atas nama keadilan?

@erika ebener


Merengek Minta Bantuan ke Orang-orang Kafir, Rizieq Shihab Tidak Malu ya


DUNIA HAWA - Astaga naga, ya Tuhan, kok bisa-bisanya ini terjadi. Whattttttttttt???????? Saya tidak salah baca yah bro and sis? Ini benar yang sedang melarikan diri dari kasusnya, merengek-rengek dizolimi dan meminta bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini adalah Imam Agung nan mulia, keturunan Yang Agung Sang Nabi, yang teladan dan tersohor namanya ke seluruh penjuru negeri, Rizieq Shihab-nya FPI? Enggak salah baca saya?

Siapa yang tidak kenal Rizieq Shihab di tanah air Indonesia ini? Siapa yang tidak mengetahui bagaimana kiprah manusia yang satu ini dalam proses pemenjaraan Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok? Sejak awal mengorganisasi demonstrasi besar-besaran, teriakan-teriakan dan provokasinya, menjadi saksi ahli agama di kepolisian, hingga saksi ahli di persidangan. Orang ini perannya sangat besar dalam keberhasilan kaum anti-Ahok dalam menarik turun sang gubernur hingga ke sel tahanan penjara.

“KAFIR!!!!”, demikian katanya ketika meminta seluruh warga Jakarta untuk merebut kepemimpinan ibu kota dari tangan si kafir Ahok. Di dalam halaman facebook HabibRizieqMenjawab pun, sangat jelas disebut siapa kafir siapa yang tidak kafir. Rule number one pokoknya, yang bukan pemeluk agama Islam adalah kafir. Ciehhhhhhhh, saya kafir, seluruh keluarga saya kafir, dan seluruh isi orang di lantai kantor saya juga kafir.

Begitu keras Rizieq Shihab ini mengajarkan ajaran bahwa semua non-muslim adalah kafir, yang artinya menurut aturan kedua di bawah ini, adalah makhluk terburuk dan akan pasti masuk neraka. Ya, saya sih terima saja, itu kepercayaan mereka, kenapa harus ribut? Yang penting saya meyakini Sang Pencipta yang ada di ajaran saya tidak menentukan saya masuk neraka atau tidak berdasarkan agama yang saya peluk, tetapi berdasarkan amal ibadah saya. Tidak apa-apa, emang gue pikiran Rizieq mau ngomong apa.

Berlindung Kepada Si Kafir


Siapa pula yang tidak mengetahui tentang kasus yang kini katanya sudah masuk tahap penyidikan di polisi, kasus ‘BaladaCintaRizieq’ yang menjerat nama sang mulia kapten FPI Rizieq Shihab ini? Semua juga sudah tahu, kini ia sedang kabur di luar negeri dan tidak mau kembali ke tanah air dengan alasan macam-macam. Merasa dizolimi, merasa difitnah, merasa dikriminalisasi. Demikian seruannya dan pengacaranya yang ingin membodohi dan membohongi anak kecil yang tidak paham hukum dan tidak berakal sehat.

Namun, yang sangat lucu, aneh, kocak, adalah, yaitu, ternyata, oh ternyata, tanpa disangka, luar biasa kerennya, yang terhormat Rizieq Shihab ini kini mau minta perlindungan dari PBB yang mana isi-isinya hampir seluruhnya adalah orang-orang kafir. 

“Beliau sudah bertemu dengan komisioner dari Human Rights PBB dan ini akan ditindaklanjuti setelah Ramadan,” kata Kapitra (pengacara).

“Malah Habib diundang ke Jenewa untuk mempresentasikan apa yang menimpa dia, bahkan ada pengacara internasional menawarkan diri untuk membawa Mahkamah Internasional ya, di Den Haag,” kata Kapitra.

Hahahahahahahahahahaha. Aduh, sampai nyeri rahang saya karena tertawa terbahak-bahak. Boleh kan saya ketawa? Soalnya lucu dan menggelikan sekali bagi saya. Para ahli sudah menyatakan bahwa foto porno tubuh bugil Firza tersebut adalah asli. Lalu, apa lagi yang mau diteriak-teriakkan seperti sekarang ini? Apa lagi yang mau diributkan? Setelah mencoba Komnas HAM yang tidak ada taringnya, sekarang mau ke PBB pula? Hahahaha.

Rizieq Shihab, Anda ini sebenarnya tahu tidak ya mayoritas orang-orang yang ada di PBB itu adalah si kafir? Saya beritahu Anda ya Rizieq, dari 193 negara yang tergabung dalam PBB itu, paling banyak juga 1/4 nya (saya rasa pasti kurang dari itu) adalah negara yang mayoritas agamanya Muslim. Sisanya? Ya kafir semua loh! Perwakilan mereka di PBB? Ya pasti kafir semua lah! Anda tidak tahu ya?

Rizieq Shihab yang terhormat dan tidak pernah berzina, apakah Anda itu tidak malu ya minta tolong kepada orang-orang kafir itu? Kalau orang-orang kafir itu (menurut Anda) pernah mendengar bagaimana Anda berteriak, merendahkan dan mengutuk seluruh orang kafir yang akan masuk neraka, mungkin mereka akan langsung menolak kehadiran Anda di kantor mereka.

Makan tuh kesombongan Anda Rizieq Shihab! Ketika Anda berteriak-teriak bahwa manusia yang bukan Muslim adalah kafir, merendahkan harkat dan martabat mereka yang bukan Muslim, memvonis mereka otomatis akan masuk neraka, apakah Anda pernah berpikir suatu saat nanti bahwa Anda mungkin akan membutuhkan bantuan dari si orang-orang kafir? Makanya jangan sombong kalau jadi manusia!

Sayangnya, mungkin orang-orang kafir di Swiss itu belum pernah mendengar bagaimana ceramah Anda yang begitu menohok tentang kafir-kafiran kali ya? Tapi meskipun demikian, saya tetap yakin, mereka tidak akan menghiraukan Anda. Lagipula, PBB juga tidak bisa berbuat apa-apa kok. Saya sarankan lebih baik Anda cepat pulang, sebelum Kepolisian Republik Indonesia meminta pertolongan Interpol untuk menangkap dan memulangkan Anda.

Penutup

Ahok yang namanya harum semerbak ke seluruh dunia sebagai seorang gubernur yang telah membawakan begitu banyak kebaikan kepada negeri ini saja tidak merengek-rengek minta bantuan orang luar, lah Anda yang begitu mulia, agung, bersih, dan katanya sudah bersumpah tidak pernah berzina ini kenapa begitu takut menghadapi kasus Anda ya?

@aryanto family


Menarik Sekaligus Lucu, Rizieq Akan Bawa Kasusnya Ke PBB


DUNIA HAWA - Rizieq Shihab sedang dirundung masalah terkait percakapan berkonten dewasa yang diduga bersama dengan Firza Husein. Setelah drama panjang lumayan berbelit, Rizieq awalnya pergi ke umroh, tapi hingga sekarang masih belum pulang kembali ke tanah air. Rumornya adalah, usai umroh, Rizieq bertolak ke Malaysia karena ingin menyelesaikan studinya yang sempat tertunda lama.

Namun, rumor semakin berkembang di mana Rizieq kembali bertolak ke Arab Saudi. Dugaannya adalah karena ingin menghindar, karena kepolisian mengeluarkan surat penjemputan terhadap dirinya. Bahkan ada info kepolisian akan mengeluarkan red notice dan meminta bantuan interpol untuk mencari keberadaan Rizieq. Rizieq seperti sulit dibuat berkutik dan dibatasi geraknya.

Dan kabar terbarunya, pentolan FPI Rizieq Shihab berencana akan membawa kasus yang membelitnya ke ranah internasional. Rencana tersebut akan ditindaklanjuti setelah Bulan Ramadhan. Ketua Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera mengatakan Rizieq sudah bertemu salah satu perwakilan PBB saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Nah, ternyata Rizieq ke Malaysia untuk bertemu perwakilan PBB, jadi bagaimana dengan rumor studi di sana? Sebuah kesimpangsiuran yang terlalu jelas. Kalau dibilang lanjutkan studi, rasanya tidak mungkin hanya beberapa hari lalu balik lagi ke Arab Saudi. Jadi pertemuan Rizieq dengan perwakilan PBB jauh lebih masuk akal ketimbang alasan studi yang dari awal tidak masuk logika.

Kapitra mengklaim, kasus yang menimpa Rizieq ini sudah menjadi perhatian internasional hingga Rizieq sempat ditawarkan undangan ke markas PBB di Jenewa, Swiss untuk mempresentasikan kasus yang menimpa dirinya. “Malahan ada pengacara internasional menawarkan diri untuk membawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda,” kata Kapitra.

Saya malah bertanya-tanya sejak kapan kasus Rizieq go international? Setahu saya kasus Ahok yang go international, hingga banyak yang prihatin dengan vonisnya dan banyak aksi lilin di lakukan di banyak negara. Tapi untuk kasus Rizieq, tidak terdengar aksi simpatik atau aksi-aksi sejenis yang menyatakan keprihatinan terhadap kasusnya. Diragukan juga bahwa Rizieq diundang ke markas PBB di Swiss. Waktu itu juga awalnya dibilang Rizieq umroh atas undangan Raja Salman, tapi lagi-lagi setahu saya tidak ditemukan foto Rizieq bersama Raja Salman, bahkan beberapa netizen menantang untuk menunjukkan fotonya. Nah, sekarang ada kabar Rizieq diundang ke markas PBB?

Rasanya sungguh aneh jika PBB mengurus masalah ini. Rasanya tidak masuk di akal saja, masa PBB seolah tak ada prioritas dan kerjaan yang lebih mendesak ketimbang mengurusi masalah Rizieq, kasus chat sex pula? Yang bikin lebih sulit dipahami adalah ada pengacara internasional menawarkan diri untuk membawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda. Entah benar atau tidak, tapi bagi pemikiran saya, rasanya lucu dan sulit dicerna. Kita lihat nanti bagaimana kebenarannya, apakah benar atau seperti rumor-rumor sebelumnya yang bentrok.

Lagipula, kalau pun akan dibahas PBB, memangnya bisa mengintervensi hukum di Indonesia? Kasus Ahok saja banyak yang simpati tapi hukum tetap hukum. Hukum di Indonesia harus dihormati dan tidak bisa seenaknya diintervensi asing. Jadi logika ini juga yang mematahkan asumsi bahwa kasus Rizieq akan menjadi perhatian internasional. Kalau kasus Ahok sih masih masuk akal.

Kapitra menambahkan, Rizieq juga telah memerintahkan tim advokasinya untuk segera menemui dirinya di Arab Saudi. Hal itu, paparnya, guna mendiskusikan hal itu lebih lanjut. “Akan ditindaklanjuti setelah Bulan Ramadhan dan tim advokasi diperintahkan segera untuk berkomunikasi soal hukum ke Mekkah bertemu beliau. Ini perintahnya,” kata Kapitra.

Melihat berbagai langkah dan manuver yang dilakukan Rizieq semasa pergi ke luar negeri hingga sekarang, cukup terlihat jelas ini terkait dengan kasus yang sedang diusut. Kalau hanya umroh dan kembali segera, mungkin kasus ini tidak akan terlalu mencolok meskipun kasusnya sendiri sudah mencolok. Dan sekarang Rizieq tidak pulang, malah membuat kasusnya makin hot dan dibicarakan di mana-mana. Malah bikin blunder karena orang pasti berspekulasi jangan-jangan Rizieq terlibat. Nah, kan jadi senjata makan tuan. Anak panah dalam jumlah banyak sedang mengarah ke dirinya.

Ada satu parodi yang sempat saya baca di kolom komentar dari seorang netizen. Beda kasus Ahok dengan kasus Rizieq adalah, kalau kasus Ahok menarik simpati dunia internasional bahkan meminta Indonesia mengkaji ulang vonis terhadap Ahok. Akan tetapi kasus Rizieq malah sebaliknya, rizieq meminta bantuan internasional (Komnas HAM dan PBB, itu pun kalau rumornya benar). Yang saya tak mengerti adalah dulu kalau tidak salah, Rizieq meminta Ahok segera ditahan usai ditetapkan jadi tersangka karena ditakutkan akan kabur ke luar negeri. Akan tetapi Rizieq malah ke luar negeri meski tidak ditetapkan jadi tersangka. Rasanya lucu sekali mengingat ironi ini. Kasus Rizieq ini benar-benar menarik sekaligus lucu.

Bagaimana menurut Anda?

@xhardy


Rizieq Adalah Seorang “Kriminal” Bukan Dikriminalisasi


DUNIA HAWA - Aparat penegak hukum (kepolisian) sering disebut ‘mengkriminalisasi ulama’ ketika kepolisian memproses beberapa tokoh ormas “berkedok” Islam yang diduga terlibat dalam kasus hukum. Salah satunya adalah soal kasus-kasus yang menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yaitu Rizieq Syihab.

Maaf, penulis tidak akan pernah menyebutkan gelar “Habib” di depan nama Rizieq karena menurut penulis itu tidak pantas disematkan pada seorang Rizieq yang penuh kontroversial dan bisa “merusak” citra agama Islam.

Dalam agama yang penulis anut (Islam), kami dilarang keras mencaci maki orang lain dengan kata kutil babi, kafir, melecehkan hansip, melecehkan budaya Sunda, apalagi sampai berbuat “mesum” dengan orang lain. Penulis juga ingat pesan Ketua Umum organisasi Rabithah Alawiyah yang bernama Zen Umar bin Smith, yang mengatakan bahwa “Jangan Rusak Citra Rasulullah Karena Beratnya Gelar Habib”.

Penulis yakin bahwa di luar sana, masih banyak Habib yang bertingkah laku sopan, menjaga lisannya, bahkan mencintai NKRI seperti Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, yang lebih dikenal sebagai Habib Luthfi Pekalongan yang konsisten untuk tetap menjaga nama baik Habib agar tidak merusak citra Rasulullah SAW dan tidak merusak citra Islam itu sendiri, jadi tidak seperti Rizieq yang membuat penulis malu karena sudah “mencoreng” citra agama Islam yang ramah bukan yang marah seperti yang “dicontohkan” oleh Rizieq selama ini !!!

Rizieq Adalah Seorang “Kriminal”


Selama ini, saat beberapa kasus Rizieq mulai terbongkar, dia selalu “memprovokasi” pengikutnya dan mencoba mencari simpati umat Islam dengan menggunakan istilah “kriminalisasi ulama” sehingga dengan mudahnya Rizieq mendapat dukungan dari masyarakat yang kurang paham tentang hukum dan agama. Padahal sejatinya Rizieq adalah seorang “kriminal” !!!

Kalau memang Rizieq seorang ulama dan bukan kriminal seperti kata pengikutnya, penulis ingin bertanya beberapa hal berikut ini :

Kenapa Rizieq selama ini “halal” menghasut orang lain ???

Kenapa Rizieq “halal” melecehkan Pancasila ???

Kenapa Rizieq “halal” menista agama lain ???

Kenapa Rizieq “halal” menghina hansip ???

Kenapa Rizieq “halal” melecehkan budaya Sunda ???

Kenapa Rizieq “halal” menghina Presiden ???

Kenapa Riizeq “halal” kutil babi kepada orang lain ???

Apakah itu ciri khas “ulama” menurut FPI ???

Padahal dalam Islam, kita disuruh menjaga lisan untuk tidak menyakiti orang lain. Lalu, pantaskah Rizieq yang ngaku-ngaku ulama tetapi sifatnya suka mengkafirkan orang lain yang tidak  sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengembangkan Islam dengan cara santun dalam dakwahnya ???

Penulis jadi ingat pernyataan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj yang pernah mengatakan bahwa lebih baik mengislamkan orang kafir daripada mengkafirkan orang Islam.

Penulis juga adalah seorang muslim yang malu melihat kelakuan FPI yang suka mengkafirkan orang lain selama ini.

#SayaMuslimBukanFPI !!!


Menurut Said Aqil, dengan memahami hukum Islam, meneladani sikap Rasulullah dan puncak spiritualitas, maka Islam akan menjadi agama yang sejuk dan ramah, bukan agama yang mengerikan.

Mari kita jujur pada diri kita sendiri melalui pertanyaan berikut ini :

Apakah Anda menemukan Islam yang ramah dalam ajaran NU ???

Apakah Anda menemukan Islam yang ramah dalam ajaran FPI ???

Awas lho dipentung nanti kalau ada yang berani mengatakan jika FPI pemarah dan “merusak” Islam. FPI tetap mengklaim dirinya sebagai pembela agama, meskipun kita sendiri tidak pernah tahu jika FPI membela Islam dari siapa ???

Mungkin maksudnya membela yang “bayar” ya ???

Mari kita jujur bertanya pada diri kita sendiri…

Apakah benar Rizieq dikriminalisasi ???

Yang namanya dikriminalisasi itu kalau Anda tidak pernah melakukan perbuatan tertentu, tetapi dituduh melakukan perbuatan tersebut.

Misalnya Anda tidak melakukan korupsi tapi dituduh melakukan korupsi, itu baru namanya dikriminalisasi !!!

Sedangkan Rizieq sudah jelas dilaporkan dalam kasus pelecehan Pancasila yang berkasnya sudah sampai di kejaksaan tinggi Jawa barat, Rizieq juga sudah dilaporkan karena melecehkan Hansip, melecehkan budaya Sunda, melecehkan agama lain, bahkan Rizieq yang mau diperiksa saja sebagai saksi dalam kasus video chat-nya dengan Firza malah kabur lagi ke luar negeri ???

Padahal Rizieq “HANYA” mau diperiksa sebagai saksi lho dalam kasus video chat bukan sebagai tersangka tapi Rizieq sudah “kabur” duluan…..

Bagi penulis, HANYA seorang “kriminal” yang kabur ke luar negeri untuk menghindar kasus hukum yang menjeratnya, tanya kenapa ???

Takut dan MALU karena videonya dengan Firza nanti dilihat oleh alumni 212 ???

Takut dan MALU karena pihak Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri sudah memastikan foto Firza dalam Chat tersebut adalah ASLI ?

Alumni 212 yang katanya sampai 7 jutaan itu bisa kejang-kejang kesurupan bersama-sama di Monas nanti jika video tersebut dibuka ke publik.

Akhir kata, penulis ingin mengajak pembaca setia di Seword untuk menjawab pertanyaan penulis yang bisa dijawab dalam kolom komentar di bawah.

Apakah Rizieq itu seorang “kriminal” ???

Pantaskah seorang “kriminal” teriak Kriminalisasi Ulama ???

Padahal dia sendiri “kabur” ke luar negeri untuk menghindari kasus hukum yang menjeratnya ???

@nafys