Sunday, March 5, 2017

Surat Terbuka untuk Pendukung Ahok Djarot yang Selalu “Tampar” Anies Sandi


DUNIA HAWA - Melihat dari sisi yang lebih objektif, seharusnya pembaca tidak berat sebelah memandang Pak Anies dan Pak Sandi sebagai korban. Setiap pemberitaan media massa mainstream cenderung untuk memojokkan pasangan Anies Sandi. Padahal pasangan Anies Sandi tidak terlambat, masih banyak yang mengatakan terlambat. Sumarno pun mengatakan bahwa tidak ada pasangan calon yang terlambat hadir ke pertemuan KPU DKI Jakarta.

Surat terbuka untuk pendukung Ahok Djarot yang selalu mengejek Anies Sandi…


Izinkan saya untuk menyatakan surat saya kepada pendukung Ahok Djarot yang selalu menganggap pekerjaan Ahok Djarot satu-satunya pekerjaan yang maha benar. Khususnya pendukung yang selalu menjelek-jelekkan program kerja Anies Sandi, sebenarnya ada penjelasan yang lebih detail mengenai apa yang Anies Sandi kerjakan!

Saya harap pendukung kedua pihak membaca dengan cermat surat yang saya tulis ini. Saya juga berharap dapat membuka wawasan para pembaca di dalam melihat dengan lebih objektif. Jangan seperti media sebelah yang selalu menjelek-jelekkan satu pihak. Siapa lagi kalau bukan MNC Group. Hehehe…

KPU Netral, sesuai yang Sumarno (teman baik Anies) katakan!


Sebagian besar pemberitaan media massa juga cenderung untuk mengatakan bahwa kesalahan ada pada KPU DKI yang tidak memberikan kejelasan akan lokasi tempat berlangsungnya pertemuan. Sumarno pun sudah meminta maaf kepada Djarot mengenai kelalaian mereka. Jika budaya kita maaf memaafkan, mengapa kita harus meneruskan tudingan-tudingan ini kepada “netralitas KPU DKI” maupu kepada kubu Anies Sandi yang terkesan ngeles?

Mereka tentu merupakan paslon yang baik, mereka juga memiliki integritas. Bayangkan, demi tidak terlambatnya hadir debat, mereka tetap menepati waktu, dengan cara yang mungkin di luar kebiasaan Ahok Djarot. Anies Sandi memiliki sense of accountability (rasa tanggung jawab). Mereka menerobos jalur Trans Jakarta untuk tiba dengan tepat waktu di debat lalu. Jadi sebagai pembaca yang cerdas, kita tentu juga harus cerdas di dalam memilah-milah berita.

Dukung Anies di dalam mengkritisi media KompasTV!


Media mainstream tidak selalu menjadi media yang kredibel. Lihat saja Kompas TV. Kompas TV dituding Anies Sandi sebagai media yang menggiring opini publik kepada kesesatan. Anies benar! Kompas TV menggiring opini publik! Anies harus didukung di dalam hal ini.

MNC Group juga harus dikritisi Anies!


Kita juga harus mendukung Anies untuk terbuka kepada media lain seperti MNC Group yang juga dengan Mars Perindonya, menggiring perspektif publik untuk lebih menghafal Mars Perindo ketimbang lagu kebangsaan Indonesia Raya.

MNC Group juga menjadi sebuah media yang harus dituding Anies sebagai media yang menggiring perspektif publik. Mungkin MNC group (MNC TV dan RCTI) lebih ekstrim di dalam menggiring. Running text juga ditulis dengan kalimat-kalimat yang provokatif. Bahkan KPI pun pernah menegur stasiun milik Hary Tanoe, sahabat baik Anies Baswedan.

Support Anies di dalam mengungkap lahan milik negara yang katanya digunakan untuk mendirikan mall, juga harus dikembangkan! Anies dengan tegas dan berani mengatakan bahwa ada di beberapa kotamadya Jakarta, yang tanahnya digunakan untuk mendirikan mall.

Anies tidak dipecat! Ia dicukupkan karena sudah sangat memuaskan! (versi Pandji)


Jangan terlalu suudzon kepada Anies. Anies tidak pernah merasa dipecat oleh Pak Dhe. Ia selalu mengatakan bahwa pekerjaannya “dicukupkan” oleh Pak Dhe. Mungkin saja karena ia sudah menyelesaikan tugas 5 tahunan di dalam masa baktinya, hanya dalam satu tahun setengah! Pak Dhe mungkin saja melihat bahwa pencapaian Anies ini sudah selesai, jadi buat apa lagi ia dijadikan mendikbud? Bahkan Pandji, tim sukses Anies mengatakan, selama Anies jadi mendikbud, ada 40 gebrakan yang dilakukan oleh Mas Anies ini! Bayangkan! Menteri mana yang melakukan 40 gebrakan hanya dalam waktu 1,5 tahun masa bakti? 

Tentu ini merupakan pencapaian yang sangat greget! 40 saudara-saudara! Bayangkan 40! Mungkin kejadian ini hanya terjadi pada Anies Baswedan dengan Panji Pragiwaksono sebagai tim suksesnya. Bayangkan stand up comedian seperti ini bisa serius ketika melakukan kolaborasi dengan Anies Baswedan, Ph.D!

Bahkan kebesaran hati Anies membuat dia berdamai dengan masa lalunya, Pak Prabowo. Selama ia menjadi tim sukses Pak Jokowi, Mas Anies ini merupakan salah satu orang yang sangat gencar mengkritisi pribadi Prabowo Subianto. 

Sekarang ia dipilih menjadi gubernur, menggeser sosok Sandiaga Uno yang dahulu dijagokan menjadi gubernur dari partai Gerindra. Luar biasa bukan? Anies bertumbuh dan berubah! Ia berkembang menjadi orang yang hebat. Ia sangat berbesar hati. Sempit sekali pandangan Anda jika Anda mengatakan Anies Baswedan merupakan orang yang tidak konsisten.

DP Inkonsisten menandakan dia hanya manusia biasa, tidak seperti Ahok yang titik-titik…

Mengenai rumah DP 0%, jangan terlalu cepat dahulu. Anies itu orang yang sangat realistis. Ia menganggap tidak mungkin ada rumah dengan DP 0 rupiah, DP 0%, ataupun DP macam-macam. Anies membuka peluang untuk warga menabung 6 bulan terlebih dahulu, lalu dapat tinggal di rumah susun yang ada. Pak Ahok hanya memberikan izin sewa. Anies ingin memanusiakan manusia, menyuruh orang berjuang sehingga dapat gaji di atas 2 juta lebih, agar dapat melakukan cicilan DP 2 juta. Ini merupakan sebuah dorongan bagi warga Jakarta bukan?

Kesimpulan penulis


Jadi kesimpulannya, jangan terlalu cepat menghina dan menjelek-jelekkan Anies. Setiap inkonsistensi-nya hanyalah sebuah bayang-bayang kelak nanti jika ia menjadi Gubernur.

Jika ia menjadi gubernur, kita sebagai warga Jakarta harus menerimanya sebagai gubernur yang juga adalah manusia. Ia manusia mungkin salah, ia mungkin inkonsisten. Ia juga mungkin tidak akan menyejahterakan warganya. Mungkin semboyan-semboyan “kebahagiaan” yang selama ini dijunjung tinggi oleh team mereka, tidak terlaksana. Kita harus menerimanya.

Jadi siapkah kita menerima Anies Sandi sebagai pemimpin yang belajar? Harus siap!

Salah ya yang saya katakan. Hehehe. Salam dua jari! Coblos Ahok Djarot! Hehehe

@hysenastian


Blunder Sandiaga: Siapa Investor yang Membuat Ahok Djarot WO?


DUNIA HAWA - Perihal keterlambatan acara KPUD DKI Jakarta kemarin, Anies tetap tidak mengakui bahwa mereka terlambat. Akhirnya Anies menuding KompasTV sebagai media yang menggiring opini masyarakat. Anies mengatakan ia tidak telat. Padahal teman baiknya sendiri, ketua KPUD DKI, Sumarno mengatakan bahwa KPU menunggu kehadiran lengkap paslon yang ada. Ironisnya, Anies Sandi di skak mat oleh teman baiknya sendiri, Sumarno. Mereka sekarang mungkin sedang panik, menghadapi penghakiman publik. Tidak ada yang salah dengan penggiringan opini. Salah jika opini digiring ke arah yang salah.

Setelah Anies blunder, giliran Sandi..


Sekarang giliran Sandiaga Uno yang sedang panik dan ia menunjukkannya kepada media massa.

“Kita hargai juga bahwa dia ada kebutuhan yang lebih mendesak, mungkin itu ada janji dengan investor yang bisa menanamkan puluhan triliun untuk membangun Jakarta yang berdampak pada warga masyarakat membangun infrastruktur atau seperti apa, itu kita musti maklumi,” kata Sandi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Minggu (5/3/2017) pagi.

Sebetulnya apa sih yang sedang menjadi strategi dari Anies Sandi di dalam Pilkada kali ini? Boleh saja mereka mengatakan bahwa mereka tidak telat. Namun kenyataannya apa? Apakah Ahok Djarot walkout begitu saja tanpa adanya alasan? Apakah lokasi pertemuan tidak diberitakan secara detail, sehingga terjadi kesalahpahaman? Salah paham seperti apa yang dibuat oleh KPUD DKI ataupun kubu Anies Sandi?

Sepertinya tercium sekali kesengajaan-kesengajaan yang dikerjakan oleh KPU dan kubu Anies Sandi. Apakah sebuah kebetulan jika Sumarno berjumpa dengan Anies di TPS 29? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Melihat dari sejarah pilpres 2014, istilah-istilah yang dikeluarkan oleh Prabowo di dalam menggugat hasil pilkada ke MK, sepertinya sedang dikerjakan oleh mereka saat ini. Indikasi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Silakan tutup hidung, aroma semakin menyengat.

Karakter paslon ini..


Pembaca tentu sudah tahu sedikit banyak tentang karakter Sandiaga yang begitu tenang, namun perkataannya juga semakin mirip dengan Anies. Halus, namun tidak ada konten yang mencerdaskan publik. Setiap kali debat, ia selalu menggunakan nama-nama orang. Mungkin sedikit yang tahu, cara ia meyakinkan rakyat ini, seperti Obama sewaktu mencalonkan diri jadi presiden Amerika

Ada yang mengatakan bahwa konsultan debat yang mengajari Sandiaga, merupakan tim yang juga pada saat Obama melakukan debat.

Mereka yang tidak memiliki program kerja yang jelas, cenderung nyinyir dan memiliki kecenderungan untuk menjatuhkan lawan.

JCH “tampar” OK OCE


OK OCE Sandi yang sudah didahului Ahok, melalui JCH (Jakarta Creative Hub), tentu memberikan tamparan keras bagi Sandi CS yang merencanakan. Jika Sandi betul-betul punya hati untuk rakyat, mengapa tidak ia lakukan hal itu dalam skala besar? Tentu mudah sekali bagi dia untuk melakukan hal ini. Kita melihat rekam jejak Sandi, di dalam anak perusahaan Aetra yang bermasalah dengan Rusun Rawa Bebek dengan harga yang berbeda dari harga yang disebutkan Pak Ahok, 1 kubik sekitar Rp1.500,00, namun dijual dengan harga Rp5.000,00 per kubik.

Misleading statement Sandiaga Uno


Sekali lagi kita melihat bagaimana Sandiaga mencoba untuk menggiring opini publik ke arah yang salah. Publik justru perlu tahu mengapa mereka makan malam sampai telat memulai acara. KPUD dan Anies yang seharusnya menjadi pokok permasalahan. Sandiaga mencoba membawa opini publik untuk mengatakan bahwa Pak Ahok dan Pak Djarot melakukan WO merupakan kesalahan kubu Ahok Djarot. Jika publik cukup cerdas, maka statement yang dikeluarkan Anies Sandi justru menyesatkan.

Misleading statement yang diucapkan oleh Sandiaga membuat seolah-olah Ahok Djarot yang salah dan lebih mementingkan hal lain ketimbang pertemuan KPUD. Permasalahan utama adalah “keterlambatan”, bukan yang lain. Maka tentu kita semua dapat menyimpulkan bahwa Sandi juga seperti Anies, ngeles.

Padahal jika pembaca cukup jeli melihat pergerakan politik kali ini, justru Anies Sandi sedang mengeluarkan statement-statement yang bersifat kontra produktif. Rakyat Jakarta dapat menilai bahwa Ahok Djarot ini merupakan pasangan yang selalu tepat waktu. Tidak seperti Anies Sandi yang menerobos jalur busway, karena telat waktu.

Seperti bocah yang tidak mau mengaku kesalahannya, dan mulai ngelantur…


Sekali lagi Sandiaga melakukan blunder yang fatal. Ia mencoba untuk menuding Ahok karena ada janji dengan investor. Investor apa, Sandi tidak menjelaskan dengan detail. Mirip sekali dengan Anies yang mengatakan “ada lahan negara yang dijadikan mall”. Dimana, siapa, apa penjelasan detailnya, tidak ada sama sekali.

Sebagai rakyat yang cerdas, tentunya kita harus bisa tidak menelan begitu saja statement yang disampaikan oleh paslon tertentu. Jika tidak ada detail, jangan langsung terima. Kalimat yang diucapkan oleh Sandiaga dan Anies, kebanyakan tidak diikuti dengan data yang akurat. Investor siapa? Rumah DP seperti apa? Tanah milik negara yang mana? Kapan dibangun?

Sandiaga dan Anies harus belajar banyak dari Ahok Djarot.

Betul kan yang gue katakan?

@hysebastian

Ahok WO, Putaran Kedua Anies Semakin Oke-Oce


DUNIA HAWA - Halo Mas Anies. Assalamualaikum. Selamat pagi, siang, sore, atau malam (terserahlah kapan Mas Anies sempat membaca surat terbuka ini). Pokoknya kita lanjut, ya.

Sabtu (4 Maret 2017) malam, saya mendengar kabar tidak sedap, konon katanya Mas Anies dan Mas Sandi datang terlambat saat KPUD DKI Jakarta akan menggelar rapat pleno di Hotel Borobudur Jakarta yang beragenda penetapan Cagub dan Cawagub putaran kedua.

Saya berharap kabar keterlambatan Mas Anies tidak benar, fitnah dan hoax. Faktanya sebagaimana tersiar di media massa, Mas Anies dan Mas Sandi sedang makan malam bersama dengan jajaran pimpinan KPUD Jakarta di hotel tersebut.

Terlepas berita makan malam Mas Anies dengan Ketua KPUD DKI Jakarta Bapak Sumarno benar atau tidak (maklumlah, Mas, beritanya simpang siur), bagi saya, itu bernilai positif buat Mas Anies demi kemenangan Mas Anies di putaran kedua.

Ingat, Mas, lobi-lobi dengan berbagai pihak, apalagi KPUD, sangat penting. Saya percaya Mas Anies sangat piawai dalam soal beginian.

Bukankah Mas Anies sebelum bergabung dengan Mas Sandi sempat melakukan lobi ke Partai Demokrat dalam rangka maju menuju DKI-1?

Beruntung, Mas Anies gagal maju lewat Demokrat. Andai saja Mas Anies bergabung ke partai itu dan berpasangan dengan Mpok Sylvi, sudah dapat dipastikan suara yang Mas Anies raih ya nggak jauh-jauh dari 17 persen, mungkin malah kurang.

Oleh sebab itu keberadaan Mas Anies di kubu Gerindra dan PKS lalu dipasangkan dengan Mas Sandi benar-benar patut disyukuri. Di barisan ini, segala keperluan buat Mas Anies sudah terpenuhi dan tercukupi. Dana kampanye disediakan Mas Sandi yang sudah kaya raya selagi muda sebagai pengusaha.

Coba kurang apa lagi? Massa pun sudah tersaji dan siap digunakan kapan saja, baik untuk berdemo membela agama atau sekadar bersorak-sorak dan berteriak-teriak saat Cagub sebelah yang terkena fitnah menista agama disidang.

Mas Anies jangan lupakan mereka ya di putaran kedua, terutama itu lho imam besar kita. Diakui atau tidak, imam besar kita luar biasa setianya kepada Mas Anies. Mas Anies juga masih setia dan terus merapat ke Beliau, kan?

Memasuki putaran kedua, Mas Anies memang dapat banyak berkah. Hebat! Karena itu bersyukurlah. Saya mendengar kabar, keluarga penguasa Orde Baru mendukung Mas Anies.

Saya percaya, dukungan itu mengalir begitu mudahnya, juga berkat kepiawaian Mas Anies dalam melakukan lobi, padahal menghidupkan kembali Orde Baru nggak gampang lho?

Karena itu saya memberikan apresiasi kepada EO Mas Anies yang dengan kekuatan dan sokongan pendukung Mas Anies akan menggelar peringatan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada taggal 11 Maret besok. Asyik! Imam besar kita juga akan berbicara dan berdoa dalam acara tersebut. Jadi nggak sabar nih 11 Maret segera tiba.

Mas Anies tidak perlu dengarkan suara sumbang dari kubu sebelah. Tutup saja telinga dan hati Mas Anies jika ada yang mengatakan bahwa realisasi atas Supersemar yang dikeluarkan Bung Karno pada saat itu telah diselewengkan. Nggak tahu saya oleh siapa?

Mas Anies tidak perlu terlalu serius ikut-ikutan memikirkan masa lalu. Yang penting bagaimana Mas Anies memikirkan masa depan, setidaknya buat warga Jakarta, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan program pembangunan rumah buat warga tidak mampu di Jakarta yang tanpa DP dan nol rupiah. Juga program “Oke-Oce” yang pasti ditunggu-tunggu warga DKI. Segera wujudkan warga Jakarta yang bahagia, sejahtera lahir dan batin.

Jika tidak ada halangan, Selasa besok (7 Maret) masa kampanye putaran kedua sudah dimulai lagi. Asyik, Ahok dan Djarot harus cuti lagi, sehingga mereka tidak bisa lagi meresmikan proyek-proyek kota Jakarta yang telah selesai mereka  bangun.

Manfaatkanlah waktu kampanye dengan baik. Jangan segan-segan masuk keluar kampung. Nggak tahu ini dosa atau tidak, berharaplah hujan deras mengguyur Jakarta dan terjadi banjir.

Segeralah turun ke lapangan meskipun banjirnya datang di malam hari atau subuh. Jangan lupa bertanyalah kepada warga dengan kata-kata kunci “Ahok sudah pernah datang ke kampung ini nggak?” Pertanyaan ini ampuh, lho Mas dalam rangka menggerus suara Cagub sebelah.

Ke lapangan di saat hujan, jika perlu Mas Anies nggak usah pakai payung agar terkesan lebih dramatis. Terjang itu genangan air berlumpur dan berbau. Gatal-gatal sedikit nggak apalah.

Oh, ya, jangan lupa undang wartawan televisi, khususnya televisi yang jelas-jelas memihak ke Mas Anies. Kalau perlu lobi pemimpin redaksi dan bos besarnya agar bisa siaran langsung. Ingat, Mas, pencitraan itu penting.

Dalam masa kampanye, jangan lupa lobi terus sahabat Mas Anies, yaitu imam besar kita, khususnya di saat-saat mendesak, sehingga sewaktu-waktu bisa menurunkan pasukan ke lapangan. Ibarat taksi, tarifnya masih tarif bawah, kan?

Jangan lupa minta pasukan media sosial untuk mengimbau umat agar taat beragama dan menjauhkan diri dari perbuatan munafik, lalu salah pilih pelayan mereka untuk periode 2017-2022.

Mas Anies harus tetap sadar bahwa kalau Mas Anies adu program dengan Cagub sebelah pasti kalah. Tak ada cara lain, sentimen …. (Mas Anies tahu sendirilah?) harus terus digembar-gemborkan. Kalau Mas Anies nggak tega, soal beginian, bisa kita serahkan ke imam besar selagi kasus-kasus kriminalnya belum ditindaklanjuti polisi.

Semoga dalam waktu dekat ini, imam besar kita bisa bertemu dengan raja di Bali, dan eh, siapa tahu dapat restu, terutama seruan soal itu lho perjenazahan. Iman kaum bumi datar harus kita bangkitkan.

Aduh, maaf Mas, kok jadi ngelantur begini, ya? Kita kembali ke rapat pleno KPUD Jakarta yang simpang siur itu deh sebelum saya akhiri surat ini.

Sebagaimana diberitakan banyak media, Cagub dan Cawagub sebelah akhirnya walk out (WO) tidak ikut rapat pleno. Walah, begitu saja kok sudah mutung?

Saya salut dengan Mas Sandi yang minta agar kasus itu jangan diperpanjang. Di salah satu media online, saya membaca Mas Sandi ngomong seperti ini: “Mungkin saja Pak Basuki ada janji yang lebih penting, kami hargai dia karena ada kebutuhan yang lebih mendesak. Mungkin ada janji dengan investor yang bisa menanamkan puluhan triliun untuk pembangunan Jakarta yang berdampak pada warga masyarakat, membangun infrastruktur atau apa, itu harus kita maklumi”.

Hebat juga sindiran Mas Sandi. Tapi di luar sindiran itu, yang lebih membuat saya salut, Mas Sandi tetap optimistis menyambut kemenangan di putaran kedua. Paling tidak 57 persen suara warga Jakarta bakal Mas Anies rebut.

Indikatornya apa? Mas Sandi bilang semakin banyak yang mengikuti dirinya ketika berlari di pagi hari. Angka 57 persen itu, setidaknya menurut Mas Sandi, membuktikan bahwa warga Jakarta menginginkan kehadiran gubernur baru.

Wow! Apalagi jika program “Oke Oce” dan beli rumah tanpa DP terealisasi. Lebih afdol lagi jika Mas Anies melanjutkan program Ahok-Djarot. Ngapain pilih gubernur lama? Begitu, kan Mas?

Selamat mamasuki putaran kedua. Semoga hasil “oke oce” kelak, dananya bisa dikapitalisasi untuk memberikan subsidi silang bagi pembelian rumah tanpa DP. OK? Mantap!


@gantyo koesprodon

Foto Raja Salman Dipakai Kampanye. Parah!


DUNIA HAWA - Halo pembaca, para kura-kura sejati kenalkan saya adalah Bani, nama lengkap saya Bani Taplak. Kebanyakan orang memanggil saya dan penulis lainnya demikian terutama dari orang-orang di pojokan anda, iya di pojokan sana, pojokan yang paling datar, kalau anda tidak melihat, ya berarti anda masih waras, karena mereka itu ya demikian, mereka ada tapi tidak terlihat, karena beraninya hanya di dunia maya saja.

Bagaimana bisa mereka hanya berada di dunia maya saja? Kalau dilihat kenyataan dilapangan, yang hari senin sampai dengan jumat itu yang demo ya siapa? Mereka juga toh?

Maafkan lah saya pembaca, saya khilaf lagi-lagi, saya lupa mereka juga nampak rupanya kalau demo.

Berarti mereka Real ! Nyata !! Wah.. Bahaya !!! Perlu diberi KIP, Kartu Indonesia Pintar, agar semua cerdas dan kembali kejalan yang benar.

Diatas hanyalah sebuah cerita pendek dari saya sebagai pembuka. Jika kalian bertanya adakah orang-orang bumi datar? Wah luarbiasa, kalian belum percaya bahwa mereka itu ada? Mereka itu nyata kawan!

Mau bukti? Silahkan anda praktekkan sendiri, karena saya disini ingin berbagi pengalaman dengan pembaca kura-kura. Silahkan praktekkan hal berikut, anda buat facebook baru, diberi nama dengan ya sekiranya ada unsur-unsur dari mereka  mengertilah maksud saya seperti apa yakan?

Lanjut, ambil bendera dari gambar mereka sebagai profile picture. Bahan sudah siap tinggal eksekusi, masuk ke group mereka, and 10-20 orang yang sekiranya beraliran datar tersebut.

Dan.. Liat hasilnya.. dalam beberapa menit kedepan, Friend Request anda akan bertambah dalam sekejap, inilah cara rahasia dari saya dalam menambahkan teman, buat yang pingin friend list facebooknya banyak, maka ini adalah cara yang tepat !. Tidak berbayar, hanya dengan cara diatas maka 5000 teman mungkin akan didapatkan dalam sekejap, silahkan praktekkan sendiri.

Kesimpulannya apa? Mereka sangat gemar mencari teman, orang-orang bumi datar ini memang sangat demen mempengaruhi seseorang terlebih yang sepaham dengan mereka, Solidaritasnya mereka ini sangat tinggi *kura-kura*

Bagaimana tidak? Fans Page Jonru ada 1 juta follower, artinya ada 1 juta orang yang *Hidup di bumi datar* Atau mau lihat hal lain? Kalau kalian sering melihat hal-hal yang berbau hoax, dan disebarkan secara masal, itu ulah siapa? Ya ulah mereka, seperti halnya equil menjadi miras, kan lucu ya?

Fenomena Hoax Bumi Datar, dan Keterlibatan Mereka dalam Pilkada


Lihatlah sikap mereka, kalau kami membuat opini berdasarkan fakta, kalau mereka membuat opini berdasarkan Hoax atau tipu-tipu semata.


Silahkan lihat foto ini, sudah dishare 23.120 orang. Jumlah yang fantastis bukan? Sangat Fantastis sekali.

Dan banyaknya dari mereka yang menshare hal itu, sangat percaya bahwahal tersebut benar-benar dilakukan oleh Raja Salman, komentar mereka pun cukup unik dan beragam yang bisa membuat saya terbahak-bahak, bukan maksud memperolok, tapi ini sungguh lucu sama seperti kasus equil yang berubah wujud jadi miras diatas.

Okey saya serius. ini sungguh parah, dalam artian Indonesia Darurat Hoax, atau Indonesia Darurat Bumi Datar, mereka perlu disadarkan, dan diberi ilmu supaya waras, hanya karena permasalahan agama, mereka sampai lupa nalar dan akal sehatnya dimana, berasa di cuci otak atau hilang kemana itu akalnya saya juga tidak mengerti, masalahnya banyak hal seperti ini terjadi.

Parahnya kalau hal ini dibiarkan terus menerus lama-lama suatu saat nanti akan menjadi benar, karena hilangnya data yang asli akibat semakin tertumpuknya berita hoax baru tiap harinya.

Foto diatas adalah Hoax, sudah banyak hoax seperti ini beredar dengan berbagai macam bentuk wujud visualnya, yang memperbanyak orang menjadi tidak waras, lucunya mereka ngotot bahwa hal tersebut adalah benar, dan kadang malah menganggap logika saya dan para pembaca waras lainnya itu dibalik-balik.


Tidak lain, kesalahan mereka adalah sebenarnya dari guru atau panutannya, seperti Jonru atau siapa saja tokoh hoax lainnya yang mereka percayai, Jika sumber akarnya dicabut, maka kemungkinan besar mereka akan segera waras kembali.

Semoga Indonesiaku lebih jaya kedepannya. Amin.

@bani