Sunday, February 5, 2017

Konser Gue 2 Mewakili 250 Juta Penduduk Indonesia

DUNIA HAWA - Pagelaran konser Gue 2 diselenggarakan di Ex-Driving Range Golf, Senayan, Jakarta (Sabtu, 4/2/2017) dengan sukses terselenggara dari awal hingga akhir berjalan sesuai rencana, menampilkan para seniman, budayawan, musisi, relawan, partisan dan masyarakat lainnya yang tertarik dengan slogan konser tersebut dengan mengusung Gue2.


Seperti terkandung luapan kekecewan dan kemarahan dari tirani model baru yang gencar dilakukan oleh para elit dalam kontestasi Pilkada dengan melontarkan kafir mengkafirkan, muslim dan non muslim, menghina ulama dan tidak hormat terhadap ulama, isu SARA dan sektarian ini digelontorkan ke masyarakat dengan “buasnya” hingga menelan korban antar sahabat, antar kawan kuliah, kawan sekolah, tetangga, antar teman di FB, antara sohib, antar tetangga…dimana isu ini telah memenjarakan kita dengan menuduh kita….elo kafir ya…kalau gue sih muslim gue pilih muslim….udah lah ngga usah BC (broadcast) di group sebab di sini banyak yang muslim…hingga kita sebagian besar terdiam bukan karena kita membenarkan dan takut …namun karena kita mencoba waras tidak ingin merusak perkawanan yang selama ini sudah berjalan dengan indahnya…..

Dengan adanya pagelaran yang dihadiri ribuan….puluhan ribu atau berapa lah bebas orang mengatakan jumlahnya…..namun paggelaran ini mewakili kekecewaan dari tirani yang dibuat oleh para elit-elit, jumlah penduduk Indonesia 257 juta jiwa jika dikurangi dengan aksi lainnya pada bulan desember tahun lalu yang mengklaim 7 jutaan orang, pada konser ini  yang hadir mewakili 250 juta rakyat Indonesia yang mencintai keberagaman, cinta Kebhinekaan, cinta dengan proses perkembangan bangsa Indonesia dengan Pancasila dan NKRI yang kini gencar pemerataan pembangunannya, yang sadar bahwa perang terhadap korupsi adalah musuh bersama yang harus dimusnahkan dari bumi Indonesia, dan harapan nyata itu ada pada beberapa tokoh dan satu-satunya yang ada di Paslon Pilkada DKI, yaitu Ahok.

Dalam acara tersebut Butet sempat melantunkan beberapa pantun ;

“Jaka sembung makan mangga gadung, waspadalah kalau Jakarta mendung, karena otak enggak nyambung berfantasilah Jakarta jadi kota terapung,”

“Menguras banjir janganlah memakai panci, mengurus banjir jangan hanya dengan fantasi. Yang lain baru sebatas janji, Ahok dan Djarot sudah terbukti,”

“Prajurit mengundurkan diri namanya disersi, harusnya didenda karena yang mengongkosi negara. Dilengser dari menteri banting setir ngejar ambisi, jadi kutu loncat tak mengapa asalkan bisa berkuasa,”

Pesan konser Gue 2 yang dapat diambil ketika telah usainya pagelaran ini, dengan slogan Gue 2, berharap bahwa tirani yang telah dibentuk oleh para elit yang kini telah melanda masyarakat dapat diruntuhkan dan mengembalikan kemerdekaan dan alam kebebasan berpendapat dan tetap bersahabat baik tanpa harus sungkan mengatakan bahwa Gue 2, karena….ahok perangi korupsi, ahok bersih, ahok berani, ahok  menciptakan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat…dan lain sebagainya, dan tidak ada urusannya dengan islam atau bukan islam, ngga ada urusannya….biarkan agama adalah kefanatikan yang harus dibangun didalam dirikita sendiri tapi bukan untuk digelontokan dan dibenturkan terlebih untuk kepentingan politik semata, sesungguhnya tidak akan ada masyarakat yang akan menikmati dari sesuatu yang namanya “perpecahan”.

Ketika kubu paslon satu (Agus-Silvi) yang  kini mengutus SBY untuk menjadi “Gubernur DKI” dengan segala manuver politiknya dengan membuat polemik dimana-mana, dengan isu penyadapan, isu bahwa Indonesia dan Jakarta tidak aman yang berdampak terhadap tingginya potensi perpecahan akibat manuver politiknya sudah sepantasnya jika masyakat berkewajiban untuk berbondong-bondong melaporkan SBY kepada yang berwajib (POLISI) tanpa bermaksud tidak hormat kepada mantan, namun sudah seharusnya masyarakat juga menjamin bahwa hukum harus ditegakkan.

Begitu juga dengan Paslon Anies-Sandi, dengan jelas-jelas membuat sekat-sekat antara muslim dan non muslim yang sangat terasa dari setiap aktifitas kampanyenya, terlebih dengan berkawan kepada FPI yang  tergolong ormas intoleransi, dengan dalih menaungi segala perbedaan….itu betul, tapi juga bukan saat ini harus mendatanginya, menjadi terkesan dan sarat dengan memperoleh tambahan suara semata.

Ketika isu perpecahan menjadi produk bagi para elit suatu kewajiban untuk masyarakat juga ambil bagian peran untuk menghentikan hal tersebut dan konser Gue 2 menjadi ajang inisiasi dan inspirasi  bahwa ngga sungkan dan takut lagi mengatakan Gue 2, saatnya sekarang kita sampaikan pesan damai tanpa isu SARA, Islam atau bukan, tapi semata program yang terbaik untuk Jakarta….

Salam Gue 2 (untuk teman2 gue)

@dudi akbar

Video : Denny Siregar pada Konser #GueDua


Ayo Kak Emma!

DUNIA HAWA

Assalamualaikum Kak Emma,


Saya tulis surat ini bukan untuk apa-apa Kak Emma, saya takut Kak Emma kenapa-kenapa. Karena sejak namamu disebut-sebut Firza, tak ada satupun mereka yang menanyakan kau dimana? Maafkanlah mereka Kak, jangankan untuk menanyakan kabar dan posisimu, untuk menanyakan kau siapapun udah tak peduli mereka. Biarlah Kak mereka kan lagi sibuk-sibuknya Pilkada. Kalau sempat dan dikaruniai keberanian Kak, biar kuhajar mereka, biar kubombardir mereka sampai minta-minta ampun Kak. Jangankan cuma bombardier dua hari Kak, saya gempur habis mereka berhari-hari, kalo perlu sampe kemaren Kak. Sudah keterlaluan mereka ini Kak.


Kak Emma, lewat surat ini saya mau kasih kabar tentang Firza. Tadi saya liat berita di sosial media pengacaranya si Arupalaka, sudah ngaku dia kalo itu benar suaranya Kak. Setress dia Kak Emma, Setress dia Kak Emma. Ya gimana nggak setress Kak, sudah tau punya firasat buruk sama si Habib Gak Jelas (bahasa Firza) itu, masih juga mau dimainin sampe kirim-kirim foto macam begitu Kak. Duhhhh Kak saking stress nya dia sampe bingung mana yang benar antara “ada dia janji mau nikah” atau “Janji dia mau nikah ada.”

Saya kasih tau dia Kak, “eh untung kau gak hapus chatmu sama Habib itu Kak, kalo nggak kau sakit sendiri kan akhirnya? Saya gituin (maksudnya bukan saya gituin di “kandang kambing” atau “kandang sapi” Kak, jangan salah sangka). Eh tapi ngomong-ngomong, bukan kau Anoynimous itu Kak? Jangan sampe kau pula yang bocorkan semua ini Kak. Saya curiga karena suaramu bicara dengan Firza ndak ada Kak, mungkin terhapus atau karena pake aplikasi yang bikin suaramu tidak bisa direkam, canggih juga kau Kak. Tapi kalaupun Anonymous itu kau, jelek betul gambar tudungmu itu, ada model terbaru kali Kak.

Kak Emma yang masih Anonim, kasian perempuan bangsa ini dibikin si Habib itu Kak. Sudahlah Firza digituin, si Habib malah cuek bilang ke media kalo dia sudah tidak pegang HaPe (telepon genggam) sejak November 2016. Gak jelas kan dia Kak? Artinya kan si Habib itu lebih takut isi HaPenya di bulan November dan setelahnya terbongkar, daripada chattingan sama Firza. Dikorbankan Firza ini Kak Emma, si Habib bilang HaPenya dipegang isterinya, jadi mungkin nanti dia akan bilang “ya Firza tidak tau waktu itu yang balas sebenarnya Isteri saya.” Terus habislah Firza nanti Kak Emma, publik akan bully dia sebagai “Janda Gatel” yang ngejar-ngejar si Habib. Dia bisa bilang kalau Firza ini coba hancurkan gerakan Islam yang sudah hampir meraih kemenangan. Emang jahiliyah si Habib ini Kak, kalau perlu semua perempuan dia korbankan, saya gak bisa bayangkan bagaimana perasaan Firza dan Isteri si Habib saat ini Kak Emma.

Kak Emma yang tanpa suara, gak ngerti lagi saya Kak. Kalau saya jadi isteri nya atau Firza, saya lebih bagus bersatu, saya ajak untuk bombardier orang satu ini. Bayangkan Kak Emma, bombardier dari satu perempuan saja dia minta ampun, apalagi kalau di bombardier sama dua perempuan, minta kawin lagi kali dia Kak Emma. Gayanya aja sok jagoan Kak, tapi begitu kena masalah, yang pegang HaPe isteri katanya. Tidak ada yang tau detail kejadian selain mereka berdua Kak, atau Kak Emma juga tau? Kalau tau, kasih kode lah Kak Emma, kalo kak Emma yang ngomong kasih kode ke saya boleh, tapi kalo dia yang ngomong, pinter-pinter dia kali kak Emma. Emang si Habib OK seperti kata Firza.

Semoga Kak Emma masih mau baca surat ini, rindu semua orang Indonesia sama Kau Kak. Kasian Firza Kak Emma, sedih saya liat lagi foto-foto yang dia kirim ke si Habib itu. Mau muntah saya hasil chattingan si Habib itu, mungkin separuh otaknya bokep (film porno) semua yah Kak? Atau mungkin HaPe dia isinya bokep semua, satu pegang HaPe satu pegang pisangnya. Ada juga orang yang mau percaya sama dia yah Kak? Kak Emma juga? Pasti nda kan? Makanya Firza telepon Kakak? Ngakulah Kak, tega kau perempuan bangsamu di beginikan Kak? Ayolah Kak Emma.

Baidewei gila juga si Habib itu yah Kak? Sudahlah dikasih kena bagian itu nya oleh si Firza, bayangkan kan Kak, dari kemaren sampe subuh Kak, jawabannya apa coba Kak? “saya lawan, saya gak peduli, saya stress, saya ngedrop, saya hampir gila” lahhh Cyinnn kok dia yang ngamuk, kemasukan jin kali, gak mikir apa seluruh Umat dan rakyat bangsa ini lebih ngedrop gara-gara kelakuan dia. Udah gitu kegeeran mau jadi Imam Besar Umat Islam. Emang situ OK? Lebih gak habis pikir dia kok bisa punya nyali tampil kemana-mana yah Kak Emma? Saya curiga dia bilang HaPe dia hilang sejak awal November 2016 itu karena ada pembicaraan dengan orang-orang penting yah Kak? Iya Kak Emma.

Ayolah Kak Emma, kalau gak ingat agama dan hukum Kak, entah apalah yang terjadi sama dia kalau sampe berani lewat depan rumah aku Kak. Jangankan sehelai rambut yang jatuh, semua bulunya saya cukur, saya pisahkan jeroan sama dagingnya, saya goreng empat kali dikuali, kalau tidak begitu, mana mungkin saya makan ayam goreng kak Emma. Pasti Kak Emma pikir si Habib saya mau begitu kan kan? Masih manusia saya ini Kak Emma. Cuma ayam yang saya begitu kan.

Duhh Kak Emma, syukurnya Tuhan YME mendahului memperlihatkan kekuasaanNYA. Sepandai-pandai orang curhat, Yang HOAX pasti akan terungkap juga kan kata pepatah milenial. Tapi Kak Emma, yang lebih gila ku pikir, mereka yang kasih kepercayaan ke si Habib untuk melakukan semua ini. Teganya hati umat Islam diaduk-aduk, organisasi Islam diadu, umat dengan ulama diadu, agama lain dimaki-maki, pemerintah dan simbol negara dihina-hina. Keren kali pun mereka pikir, macam tingkah anak kecil aku liat nya Kak.

Sedih sebenarnya Kak, mana sekarang Kak Emma ikut-ikutan pake tudung pula,. Apa mereka tidak pikir, ada kelompok yang tepuk tangan gara-gara kegeeran jadi Imam Besar Umat Islam? Ada orang yang rela menukar perasaan jutaan orang cuma untuk secuil nafsu berkuasa Kak. Yang paling bahaya, ada pihak yang sudah mimpi Mesir dan Arab Spring akan terjadi di Indonesia, lalu dengan mudahnya mereka ambil alih kekuasaan dan menyatakan baiat kepada Khilafah sedunia. Lebih canggih lah kupikir gerakan Udin dan Agus sedunia dibanding teroris-teroris ini Kak.

Akun pikir betul ini Kak Emma, pasti lupa lah mereka kalau disini masih ada NU dan Muhammadiyah yang tidak ada di Arab disana. Mereka juga lupa yang jatuh di Arab Spring itu rejim otoriter yang sudah berkuasa puluhan tahun. Disini gak ada lagi rezim otoriter, jangankan menyadap, untuk hukum orang yang jelas menghina dia pun, Jokowi gak tega. Sabar betul kupikir Jokowi ini Kak Emma, dari mulai kampanye dituduh Komunis, Neolib, Anak Aidit, sekarang dituduh pula jadi petani karet yang suka menyadap-nyadap. Untung gak ada yang berani nuduh dia Presiden ya Kak? Iya Kak Emma.

Kak Emma pasti nonton, SBY konferensi Pers kan? Lucu yah Kak Emma, ya langsung di bombardier lah sama Netizen, ada akun Twitter loh aku sekarang Kak Emma. Gimana gak di bombardier Kak, baru mulai ribut soal Ahok di bilang mau polisikan Pak Kiai, itu loh Kak..  Kiai Ma’Ruf Amin, Ketua MUI Kak. Majelis Ulama Indonesia Kak singkatan MUI itu, yang Live setiap mau lebaran itu loh Kak. Kalau Kak Emma gak paham juga, beli Indomie atau Susu Kak, di bungkusnya ada label Halal kan? Nah itu yang keluarkan logo itu yah MUI itu Kak, aku pun baru tau. Padahal ngurus logo Halal itu mahal loh Kak Emma. Iya Kak Emma.

Kak, Kasian-lah aku liat Ahok Kak Emma, sudah letih betul mukanya kulihat. Gak terasa nangis juga ku lihat videonya minta maaf ke Kiai Ma’ruf. Pasti udah capek betul dia difitnah, kalau kaya orang karena difitnah, pasti orang terkaya di dunia lah Ahok sama Jokowi ini sekarang Kak. Kalah Olo yang di Medan itu Kak. Kalau aku pikir, Ahok kan dituduh menista Agama, terus masuk Sidang, pas dia mau buktikan ada skenario dirinya difitnah, salah pula caranya. Tapi bisa dipahami sih Kak, NU yang tidak politis sih gak marah, cuma mengingatkan Ahok. Mareka yang marah gak berhenti ini Kak, katanya NU yang belum jadi anggota (masih merasa NU) juga sama NU yang memang anti Ahok, iya Kak Emma.

Nah hampir lupa saya, tadi kan mau cerita soal Pak SBY, aneh lah ku pikir Kak mantan kita satu ini. Aku pun ikut lah memborbardier dia Kak, sebel pun dibuatnya. Bukannya bikin rakyat tenang, malah bikin panas. Tak ada kudengar Ahok atau pengacara dia bilang ada rekaman pembicaraan, eh kenapa pula dia minta penjelasan Jokowi. Ingat gak Kak Emma, waktu Pilpres 2009 itu, dia telpon Pak JK kasih selamat, pas selesai bicara ternyata Live kawan itu di televisi, menggilakkan yah Kak. Pasti kak Emma juga ingat kan waktu selesai Pilpres, dia telpon Ketua KPU almarhum. Baru berapa menit, sudah muncul di youtube video dia lagi menelpon. Milenial betul bapak itu yah Kak Emma, kekinian kata anak muda sekarang, mainnya Sosmed. Iya Kak Emma.

Kalau ku pikir, mirip lah Pak SBY ini sama Firza yah Kak? Main capture-capture kaya orang pacaran. Kalau putus entah apa-apa dia publish nya di Facebook. Untung dia gak tau password Facebook pak Jokowi, “mati Belanda” kalau dia tahu Kak. Terus Kak, dia bilang kalau betul dia nelpon Kiai Ma’ruf itu, tapi bukan soal Fatwa MUI katanya, padahal Pak Kiai bilang “tidak ada dia bicara dengan SBY.” Kasianlah orang tua dibegitukan Kak. Pasti Kak Emma pun marah kalo orang tua Kakak di begitu kan orang. Tapi kenapa orang cuma marah ke Ahok Kak Emma? Tapi ya namanya Ahok udah China, Kristen, nda punya rasa takut, kasar pula. Tapi tontonan orang-orang ini Kak Emma tau juga kan? setiap Ramadhan sebelum buka, masih belum buka rental DVD sudah siap-siap mereka pinjam Serial Drama Korea, banyak betul-lah kupikir amal artis Korea ini, Kak Emma hitung sendiri amal mereka temani umat Islam tunggu bedug Maghrib, iya Kak Emma.

Belum capek kan Kak Emma? tentu tak enakl ah sembunyi lama-lama yah Kak? Udah macam gajian kau Kak, kalau belum datang di tunggu, pas datang dihabiskan. Becandalah aku Kak Emma. Ini yang lucu lagi Kak Emma, mau ketemu Presiden panjang betul jalannya. Kita yang bukan siapa-siapa saja gampang lah ketemu Jokowi kupikir. Ini sok kasih teka-teki dia Kak, benci aku liatnya, suka betul bikin bangsanya sedih. Sudahlah kita kasih kehormatan jadi Presiden 10 tahun, masih juga cari perhatian. Pantas lah anaknya begitu, dia pikir enak kan tinggal lompat, pasti ada yang nangkap. Pinter-pinternya dia itu Kak Emma. Manalah ada yang berani larang Jokowi kalau mau ketemu SBY? Ketemu Pak Prabowo sudah dua kali dia Kak Emma. Algoritmanya rumit betul Kak Emma, dia pikir Pak Jokowi ini alat analitik Lauhul Mahfuz yang otomatis memuat data semua sejarah manusia dari awal hingga akhir zaman. Aku pikir tidak ada sulitnya lah sebut nama dua orang yang melarang Pak Jokowi ketemu dia, tapi darimana dia tau dua orang itu yah Kak? Jangan-jangan menyadap pula dia, dulu kan 10 tahun dia berkantor di Istana yah Kak?

Kak Emma, panjang betul lah aku tulis surat ini Kak. Tapi cuma ini yang bisa aku lakukan Kak Emma. Firza setress betul dia Kak, bisa dibayangkan isteri si Habib itu juga lagi stress kaya apa, bingung lah nanti kasih jawaban kalau ditanya Polisi, apa saja isi HaPe si Habib? Pasti sekarang dia butuh perempuan lain untuk curhat Kak Emma. Aku harap Kak Emma bisa mengertilah, lebih besar lagi aku harap semoga Kak Emma juga berkelamin Perempuan. Biar Kak Emma bisa merasakan dan tau kapan waktu yang tepat untuk muncul dan menolong dua perempuan ini kan. korban mereka ini Kak Emma. Aku rasa semua perempuan di Republik ini pasti maulah memaafkan Firza, begitu juga pasti semua merasakan apa yang dirasakan oleh Isteri si Habib hari ini. Belum habis lah pintu kesempatan buat Firza beramal, caranya dia tolong kita, selamatkan umat Islam Indonesia dari kehancuran yang lebih dalam. Cuma itu jalan Firza untuk perbaiki nama dia Kak Emma.

Bailklah Kak Emma, semoga Surat Terbuka ini disebar banyak orang, supaya sampai juga kau baca. Jaga kesehatan mu Kak Emma, aku harap Kak Emma dalam lindungan Tuhan YME. Sudah takdir Kak Emma jadi pahlawan Umat dan pahlawan Bangsa Indonesia. Semoga Firza dan Isteri si Habib serta seluruh perempuan Indonesia mau baca surat sepanjang ini. Karena yakin aku Kak, benang kusut bangsa ini butuh uluran tangan perempuan. Butuh biar jahitannya tak lepas, butuh supaya benang-benangnya terjalin dan motif yang beragam terbentuk dengan indah. Jangan ada lagi si Habib berikutnya yang bisa seenak jidat nya memutus benang-benang toleransi, jangan ada lagi si Habib lain yang gampang betul melunturkan corak-corak kemanusiaan dan menggantinya dengan warna yang monoton dan seragam, semoga si Habib jadi contoh buruk terakhir pemimpin umat yang kerjanya cuma menebar kebencian keluar, tapi dirinya tak mampu mengendalikan syahwat dari dalam dirinya sendiri. Sok pintar betul lah adek kau ini Kak Emma.

Ayo Kak Emma, kita ajak bangsa ini, untuk menghajar dan mem-bombardier bahaya laten kebodohan yang hampir saja menjerumuskan bangsa ini ke dalam panasnya permusuhan. Allah sudah melarang kita Kak Emma, jangan percaya para Jin, karena Jin sesungguhnya adalah para penyebar Hoax yang suka memanipulasi kebenaran. Manalah ada itu Post Truth situation, yang ada itu kebenaran sekarang disamarkan oleh para pencuri berita yang dalam Al Quran disebut “…dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 – 18).

Aku akhiri disini surat ini Kak Emma, hari Minggu ini Kak, jangan sampai lah aku di bombardier isteri dan anakku karena sibuk nulis surat buat Kak Emma. Tuhan YME bersamamu Kak Emma.

video curhat firza pada kak emma :


@andi saiful haq


Meski Mirip, Nasib Rizieq Tidak Akan Sama Dengan Ariel, Ini Faktanya

DUNIA HAWA - Kasus dugaan pornografi ‘baladacintariezieq’ di percakapan via WhatsApp yang disebut-sebut antara Firza Husein dan imam besar FPI Rizieq Syihab menjadi kasus yang menyita banyak perhatian publik. Bukan hanya karena video ini sudah viral di media sosial, tetapi juga karena video ini melibatkan dua orang yang dikenal sebagai Pemimpin Besar FPI dan terduga penyandang dana makar.


Kasus Rizieq dan Firza memang menjadi heboh karena pada akhirnya keluar meme yang lucu-lucu terkait kasus ini. Meski pihak FPI dan Firza menyangkali kebenaran video dan foto tersebut, benar atau tidaknya akan ditentukan oleh pihak kepolisian. Apalagi kasus ini sudah masuk tahap penyidikan.

Polisi akan menyidik kasus ini seksama mungkin dan akan melibatkan saksi ahli untuk menentukan siapakah tersangkanya. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, pihaknya tidak akan menemui kesulitan mengungkap kasus tersebut. Karena kasus ini mirip dengan kasus Ariel-Luna yang sudah pernah dituntaskan.

“Itu tidak terlalu sulit, hampir sama dengan kasus Luna-Ariel, sehingga tidak bisa dibantah,” kata Irjen Iriawan di sela-sela pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (5/2/2017).

Pihak kepolisian sendiri akan mencocokkan tubuh Firza Husein dengan sosok yang berada dalam video berbau pornografi. Hal ini akan membuktikan kebenaran yang disangsikan oleh pihak Firza yang menyebutkan bahwa tubuh yang ada di video dan gambar bukanlah tubuh Firza.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus telah meminta keterangan dari ahli antropometri atau ahli tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot, dan jaringan adiposa atau lemak.

“Hari ini kami sedang periksa antropromerti yang melihat tubuh secara fisik,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).

Hasil pemeriksaan antropromerti inilah yang akan menentukan kebenaran sosok Firza yang ada di dalam video. Jika hal ini sudah dipastikan kebenarannya, maka Firza akan ditetapkan menjadi tersangka.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Firza bisa dijerat UU Pornografi apabila terbukti memproduksi foto yang mengandung unsur pornografi tersebut.

“Jika terbukti memproduksi-itu kan fotonya diduga Firza ya-bisa dikenakan UU Pornografi,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada detikcom, Kamis (2/2).

Lalu bagaimana dengan Rizieq?? Akankah Rizieq akan ditetapkan menjadi tersangka?? Apakah nasibnya akan mirip dengan Ariel yang akhirnya mendekam di penjara karena melakukan aksi pornografi??

Dalam pemahaman UU Pornografi, Rizieq hanya bisa dijerat kalau terlibat dalam memperoduksi atau menyebarkan konten Pornografi yang ada di dalamnya. Tetapi kalau tidak, maka Rizieq tidak akan ditahan. Maka yang akan menanggung hal ini hanyalah Firza dan juga yang menyebarkannya.

Lalu ganjaran apa yang didapatkan Rizieq?? Tidak ada. Rizieq, kalau hasil penyidikan forensik Polri benar, tidak akan bisa disalahkan dalam hal apapun, malahan dia beruntung bisa menikmati tubuh Firza gratis tanpa terkena hukuman apapun. Tetapi kalau itu benar yah?! Ntar saya dimarahin FPI lagi. Hehehe..

Bagaimana dengan hukuman sosial?? Saya pikir juga tidak akan ada diterima oleh Rizieq. Toh sampai sekarang tetap aja banyak yang membela Rizieq. Apalagi Rizieq sudah membela diri bahwa itu bukan nomornya dan merupakan nomor kloningan. Malahan sampai sekarang Rizieq tetap dipuja oleh para pengikutnya.

Kalaulah nanti ini benar terbukti tubuh Firza, maka sangatlah kasihan Firza ini. Dia sudah mengorbankan tubuhnya untuk dinikmati malah dia pada akhirnya mendekam dalam penjara.

Meski kasus ini mirip kasus Ariel dan Luna, ujung kasusnya sangat jauh berbeda. Jika pada kasus Ariel yang tertangkap, maka pada kasus ini Firza yang akan ditangkap. Rizieq akan melenggang bebas. Tuduhan Zinah?? Saya ragu akan ada pengikutnya yang meninggalkan Rizieq ini. Malah mungkin semakin memuliakannya.

Itulah berbahayanya praktik pemujaan pemimpin yang sangat berbahaya. Seperti Hitler yang meski salah tetap dipuja-puja oleh pengikutnya. bahkan pengikutnya siap mati demi Hitler. FPI pun saya pikir sudah masuk ke dalam tahap itu. Para simpatisannya?? Semoga saja masih bisa sadar dan kembali ke jalan yang benar.

Salam baladacintariezieq.

@palti hutabarat


Prabowo Ada Orang Licik dan Pembohong yang maju Pilkada DKI, Siapa itu Pak?

DUNIA HAWA - Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan ada calon yang maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan cara yang licik. Prabowo mengatakan hal itu pada saat berorasi di acara kampanye bersama yang dihadiri oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2017).


Pasangan Anies-Sandi diusung oleh Partai Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI 2017.

 “Hati saya risau. Saya risau dengan negara saya sendiri. Saya lihat budaya licik, yang maju orang licik, yang maju orang pintar bohong”,  kata Prabowo di hadapan ratusan anak muda dalam acara tersebut.

Yang Licik siapa Pak Prabowo?


Prabowo tidak menjelaskan lebih lanjut siapa calon yang dia maksud licik dan pintar bohong tersebut.
“Politisi minta ampun deh bohongnya. Gue kapok juga nih. Ini celaka. Kalian jangan jadi generasi seperti itu. Jangan kira maju dengan kebohongan, maju dengan kelicikan, maju dengan kecurangan, maju dengan akal-akalan, kita bisa menjadi negara yang baik, negara yang makmur,” tutur Prabowo.
Sekiranya ada 4 atau 5 pasangan calon gubernur yang bertarung pada pilkada 2017 ini, mungkin saya masih meraba-raba siapa kira-kira  orang yang dimaksud Pak Prabowo. tetapi berhubung hanya ada 3 pasangan calon yang berlaga maka biarkanlah pembacara yang menebak siapa gerangan orang licik itu.

“Sudah terlalu lama mereka (warga Jakarta) menunggu pemimpin yang tegas, cerdas, tapi menyayangi rakyatnya. Bukan pemimpin yang, ya saudara tahu sendiri bagaimana,” ujar SBY.

Mungkin itulah salah satu alasan Mantan Presiden ke enam RI, SBY itu untuk mengusung putranya maju dalam pemilihan gubernur DKI 2017. Suatu langkah berani dari SBY untuk mengusung dan mengorbankan karir militer anaknya demi tujuan “mulia” yaitu DKI butuh pemimpin yang tegas, cerdas, tapi menyayangi rakyatnya. Ditengah karir anak yang masih cemerlang dan usia masih muda SBY harus “mengorbankan” anaknya untuk maju dalam pertarungan pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Demi tujuan mulia itu juga akhirnya SBY harus turun gunung untuk menghantarkan sang putra mahkotanya menjadi Gubernur DKI Jakarta, kalau menang.

Tetapi sangat disayangkan SBY sepertinya tidak memperhitungkan langkahnya mengusung Agus Harimurti. Apakah Agus sudah berpengalaman mengelola dan mempimin satu daerah selama ini?
Apakah kecerdasan dan ketegasan sudah merupakan modal dasar dalam memimpin DKI?
Apakah SBY sudah cerdas dan tegas dalam memimpin Indonesia selama sepuluh tahun?
Sadar atau tidak sadar jelas langkah ini menjadi momentum untuk menyerahkan masa depan Demokrat ke tangan anaknya. Sebab, setelah SBY, belum ada sosok yang bisa menggantikan figurnya di Demokrat. Tentu saja, SBY tak main-main. Ini menyangkut pertaruhan martabat dan marwah.

Pilkada DKI ini juga bersinggungan langsung dengan skema politik Pemilu 2019. Sebab, keduanya adalah satu rangkaian yang tak boleh terputus. Jadi sangatlah masuk akal jika SBY akan menggunakan segala cara untuk memuluskan langkah sang putra mahkota menjadi Gubernur DKI. Inikah kelicikan yang dimaksud oleh Prabowo?

Siapa lagi yang tidak mengenal Ahok disantero negeri ini?
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lahir di Manggar, Bangka Belitung pada 29 Juni 1966. Ahok mulai menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI jakarta untuk periode 2012-2017.

Pemimpin yang tidak “santun”  dan bertemperamen tinggi ini memulai karir politiknya menjadi Anggot DPRD Bangka belitung 2004-2009. Berlanjut lagi menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2010 dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Presiden Jokowi mengambil sumpah dan janji Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/11). Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok kerap kali menuai kritikan karena pernyataan dan kebijakannya yang kontroversial menurut lawan politiknya lohh..

Setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada November 2014, tentu Basuki Tjahaja Purnama memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan. Kebijakan yang menurutnya untuk kebaikan semua warga Jakarta. Namun kebijakannya itu tidak selalu mulus dijalankan, selalu menuai kontroversi di masyarakat khususnya mereka-mereka yang terganggu kepentingan pribadi dan golongannya.

Pemimpin yang tidak “santun” ini (menurut lawan politik Ahok lohh..) sedikit banyaknya telah membuka mata warga Jakarta, bahwa masih ada pemimpin yang jujur, tulus dan kerja bekerja keras untuk mensejahterakan warganya. Perubahan-perubahan nyata sekrang yang ada di DKI jakarta adalah bukti dari kerja kerasnya untuk membenari Jakarta dari manusia-manusia rakus yang bertopengkan agama dan kesantunan.Inikah yang dimaksud pembohong oleh Prabowo?

Biarlah warga jakarta yang menjadi penentu untuk memilih siapa pemimpin mereka untuk lima tahun kedepan.

#selamatmencoblo

@hebton sidabutar


SBY Akan Dihadirkan di Sidang Ahok, Begini Cara Menskakmat SBY

DUNIA HAWA - Salah satu kuasa hukum Ahok, Tommy Sitohang, berencana meminta majelis hakim untuk menghadirkan Ketua Umum Demokrat, SBY sebagai saksi di persidangan Ahok, terkait SBY yang ‘’merasa’’ disadap. Akan tetapi strategi kuasa hukum masih kurang jitu, lebih baik kuasa hukum Ahok yang meminta SBY agar hadir di persidangan Ahok pada saat giliran kuasa hukum menghadirkan Ahli Digital Forensik, dikarenakan akan lebih menguntungkan posisi Ahok, ketimbang meminta kepada majelis hakim menghadirkan SBY di persidangan, karena diyakini majelis hakim pasti akan menolaknya apalagi sampai menghadirkan Ahli Digital Forensik oleh majelis hakim.


Mengapa menguntungkan? karena jika kuasa hukum Ahok yang menghadirkan SBY, maka perkara penodaan agama yang didakwakan kepada Ahok, akan makin terang-benderang lagi, dikarenakan kesaksian SBY sangat diperlukan karena bisa untuk meringankan Ahok sekaligus membuktikan bahwa penetapan Ahok sebagai tersangka kasus penodaan agama tidak lepas dari SBY.

Kuasa hukum Ahok nanti bisa habis-habisan menguliti SBY yang bisa dimulai dari: Sejak kapan mengenal Ma’ruf Amin? Sejauh mana SBY mengenal Ma’ruf Amin? Apakah memiliki hubungan yang cukup intens dengan Ma’ruf Amin? Kapan terakhir kali bertemu dengan Ma’ruf Amin? Pertemuannya dimana? Baru kemudian masuk ke persoalan percakapan SBY dengan Ma’ruf Amin. Mengapa harus SBY yang menghubungi langsung/secara khusus Ma’ruf Amin agar menerima AHY-Sylviana?

Mengapa tidak Ketua tim sukses AHY-Sylviana saja yang menghubungi Ma’ruf Amin? Menanyakan kepada SBY, Sejauh mana kedekatan SBY dengan Ma’ruf Amin jelang Pilkada DKI? Apakah komunikasi itu secara ujug-ujug hanya pada 6 Oktober 2016,atau sebelumnya sudah ada percakapan juga? Setelah tanggal 6 Oktober 2016, adakah percakapan lagi dengan Ma’ruf Amin? Berapa lama durasi waktu percakapan SBY dengan Ma’ruf Amin yang meminta agar Ma’ruf Amin menerima AHY-Sylviana? Durasi ini menjadi penting, karena jika hanya meminta Ma’ruf Amin menerima AHY-Slyviana, maka durasi waktu komunikasi SBY dengan Ma’ruf Amin pasti singkat

Di sinilah nanti kuasa hukum bisa meminta majelis hakim agar memerintahkan masuk Ahli Digital Forensik, yang dihadirkan oleh kuasa hukum Ahok, untuk melihat dan memeriksa secara forensik, berapa lama durasi telepon SBY dengan Ma’ruf Amin dan pada tanggal dan pukul berapa saja komunikasi dengan Ma’ruf dilakukan? Dan bisa melihat pula komunikasi dilakukan dengan siapa saja setelah 6 Oktober 2016. Dengan begini kebenaran materill akan terungkap dan menjadi terang-benderang dibalik tidak adanya rentang waktu antara setelah tersebarnya video dan transkrip yang dibuat Buni Yani dengan komunikasi SBY dengan Ma’ruf Amin soal meminta agar Ma’ruf Amin menerima AHY-Sylviana.

Perlu ditanyakan juga apakah SBY mengenal Buni Yani, tersangka penyebar SARA yang pertama kali menyulut api dan yang menyiram bensin, hingga terjadi suasana yang seolah semua seperti terbakar, setelah video itu diposting, ini perlu ditanyakan kepada SBY. Kemudian, bagaimana hubungan antara video dan transkrip yang diunggah dan ditulis Buni Yani di akun Facebook nya pada 6 Oktober 2016, pukul: 12:24 WIB, bertepatan dengan SBY yang menelepon Ma’ruf Amin pada 6 Oktober?  Kenapa bisa sama tanggalnya?

Apa motivasi SBY menyebut istilah ‘’lebaran kuda’’ pada pidatonya 2 November 2016 hingga menimbulkan kemarahan umat muslim pada 4 November 2016? Mengapa menghubungi Ma’ruf Amin bertepatan dengan setelah tersebarnya video dan transkrip Buni Yani pada tanggal yang sama , yakni 6 Oktober 2016?

Mengapa SBY harus menggelar pidato saat situasi sedang panas setelah beredarnya video dan transkrip Buni Yani di akun Facebook nya? Bisa dijelaskan apa maksud dari istilah lebaran kuda’’, karena dalam kalender dan hari raya keagamaaan islam, tidak ada istilah ‘’lebaran kuda’’, dapat darimana istilah ‘’lebaran kuda’’ ? Karena sama saja merendahkan hari raya keagamaan umat islam, maksud ‘’lebaran kuda’’ itu apa?

Kemudian apa maksud menyatakan bahwa merasa disadap saat konperensi pers pada 1 Februai 2017? Siapa yang telah menyadap? Apakah ada indikasi hp SBY disadap? Jika ada indikasi disadap, apa indikasi telah disadap? Buktinya apa jika merasa disadap? Penyadapan dilakukan apabila ada sebuah kasus, sedangkan SBY tidak memiliki kasus, mengapa dapat menyimpulkan ada penyadapan? Siapa yang memberitahu SBY jikalau ada yang menyadapnya?

Kuasa hukum tidak pernah menyatakan ada bukti penyadapan, tetapi bukti percakapan dan bukti percakapan bisa diperoleh dari keterangan saksi, tapi mengapa langsung mengambil kesimpulan bahwa merasa disadap? Jika tidak ada kaitannya dengan SBY terkait keluarnya fatwa MUI tentang Ahok menista agama, mengapa harus merasa disadap? Kan SBY yakin hanya meminta agar Ma’ruf Amin menerima AHY-Sylviana, hanya itu saja tidak ada pembicaraan lain, tetapi mengapa tidak ada pembicaraan lain tetapi merasa disadap? Apa saja petunjuk-petunjuk hukumnya jika merasa disadap?

Apa maksud dari status Twitter SBY tertanggal 4 Februari 2017, yang menyebut ‘’jika kita dimata-matai’’, menulis kalimat sepert itu itu artinya SBY tahu siapa yang telah memata-matainya. Siapa yang memata-matai SBY? Sejak kapan SBY dimata-matai? Mengapa memata-matai SBY? Apa tujuan memata-matai SBY?  Apa bukti SBY dimata-matai? Mengapa dalam status Twitter menyebut Ma’ruf Amin jangan khawatir yang dimata-matai bukan Ma’ruf Amin, itu maksudnya apa? Motivasinya apa menyebut bukan Ma’ruf Amin yang dimata-matai, karena kesannya itu bisa memancing reaksi atas aksi di status Twitter SBY ?

Mengapa kalimatnya terkesan mengarahkan Ma’ruf Amin dimata-matai? Siapa yang telah memata-matai Ma’ruf Amin? Sejak kapan Ma’ruf Amin dimata-matai? Mengapa bisa menyimpulkan Ma’ruf Amin dimata-matai? Apa yang membuat Ma’ruf Amin dimata-matai? Apa bukti Ma’ruf Amin dimata-matai? Untuk kepetingan apa Ma’ruf Amin dimata-matai?

Apa motivasi menulis status ‘’sedang dimata-matai’’? Apakah SBY menulis status ‘’dimata-matai’’ karena berhubungan dengan konprensi pers nya yang menyatakan merasa disadap? Jika iya, siapa yang telah menyadap SBY? Sejak kapan merasa disadap?

Jika tidak ada percakapan dengan Ma’ruf Amin agar MUI mengeluarkan fatwa Ahok melakukan penistaan agama, mengapa harus sampai merasa disadap? Mengapa sampai membuat status di Twitter, yang seolah-olah sedang mencari simpati sedang dimata-matai?Apakah status itu ada kaitannya dengan SBY yang merasa disadap? Dan rentetan pertanyaan itu harus ditanyakan kepada SBY , karena poin-poin dalam pertanyaan tersebut bernilai sangat tinggi karena bisa meringankan Ahok dan peluang Ahok untuk bebas semakin terbuka lebar.

Dan kuasa hukum saat menghadirkan SBY, harus meminta kepada majelis hakim bahwa pada saat SBY dihadirkan sebagai saksi, Ma’ruf Amin keterangannya diperlukan kembali, sehingga diperlukan mengkonfrontasi antara SBY-Ma’ruf Amin, ini terkait sejauh mana kedekatan SBY-Ma’ruf Amin setelah video dan transkrip Buni Yani beredar hingga komunikasi SBY dengan Ma’ruf Amin agar menerima AHY-Sylviana pada tanggal yang sama dengan tersebarnya video dan transkrip bermuatan SARA, pada 6 Okotober 2016.

Dan jika ada yang menyatakan bahwa kuasa hukum Ahok tidak memiliki dasar hukum untuk menghadirkan SBY sebagai saksi, karena SBY tidak pernah di BAP, maka itu salah besar, karena dalam Pasal 160 ayat 1 huruf c ‘’ dan atau diminta terdakwa, penasehat hukum atau penuntut umum selama langsungnya sidang atau sebelum dijatuhkannya putusan hakim ketua sidang wajib mendegar keterangan saksi tersebut. Jadi sekalipun SBY tidak permah di BAP, itu tidak menjadi persoalan, karena dasar hukumnya jelas Pasal 160 ayat 1 huruf c KUHAP.

@ricky vinando


SBY & Prabowo Turun Gunung, Jokowi & Ahok Di Puncak Gunung

DUNIA HAWA - Pilkada serentak di Nusantara, tetapi DKI yang paling menjadi sorotan, tentu saja. Karena disana banyak orang-orang lama yang kepanikannya tingkat dewa. Disisi lain Pilkada serentak Nusantara, hanya DKI yang beritanya cetar membahana. Karena borjuis rente Oligarki Jakarta tahu dengan merebut DKI adalah peluang besar untuk merealisasikan agenda terselubung yang lebih besar.


Sebenarnya yang terjadi belakangan ini mengenai Pilkada DKI bahkan sampai adanya terduga makar adalah perseteruan lama yang tentunya berdiri orang-orang lama. Bahkan tak terelakan adu kekuatan pun terjadi, yang mana pertentangan ini sudah ada sejak Pilpres 2014 dan Pilkada DKI 2012.

Paslon No.1 berada dalam kekuatan SBY dan Paslon No.3 berada dalam kekuatan Prabowo. Dan waktu itu Jokowi mengalahkan Foke di Pilkada DKI serta mengalahkan Prabowo di Pilpres. Yang kemudian Ahok menggantikan Jokowi menjadi Gubernur, lalu kembali mencalonkan diri dan menghadapi kekuatan lama yaitu kekuatan SBY dan kekuatan Prabowo.

Kesalahan fatal SBY adalah mengusung putranya untuk bertarung di Pilkada. Hal ini jelas membuat rencana kubu Prabowo menjadi berantakan, lihat saja nama Anies Bawesdan menjadi pilihan terakhir untuk juga ikut bertarung dalam Pilkada DKI yang sebentar lagi segera dimulai.

Namun Prabowo sedikit lebih “cantik” dalam menyikapi polemik yang terjadi belakangan ini. Dan yang lebih “cantik” lagi adalah strategi Jokowi, dimana sebelum mobilisasi massa, ia mendatangi Prabowo serta mengundangnya ke Istana. Hal ini tentunya dua kekuatan lama tersebut secara tidak langsung saling menjauh.

Menjelang Pilkada DKI yang sebentar lagi segera dimulai. Dimana “premanisme agama” sudah ditekuk dan keok, suasana sedikit tenang, membuat kedua kekuatan lama tersebut perlu turun gunung. Dan kembali memperlihatkan taringnya.

Prabowo


Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi hadirnya puluhan ribu kader partai pengusung dan relawan serta warga Jakarta yang memadati lokasi kampanye akbar Anies-Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2).

“Kalian bisa tinggal di rumah, karena ini adalah waktu liburan. Seharusnya kalian bisa berekreasi. Tapi kalian justru ke sini,” ujarnya saat memberikan orasi politik di kampanye akbar pasangan Anies-Sandi.

Menurut Prabowo, warga datang ke kampanye akbar itu semata-mata menginginkan perubahan nyata di Jakarta.

“Saya memahami kenapa kalian datang ke sini. Kalian ke sini karena menginginkan perubahan. Kalian ke sini karena kalian sudah capek dibohong-bohongi terus,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan massa.

Mantan Danjen Kopassus mengatakan, hingga kini banyak fenomena dengan pemimpin yang gemar memaki-maki, tidak menghormati ulama dan guru-guru dihina. Prabowo mengingatkan, bangsa Indonesia tidak bisa dibeli dengan uang.

“Kalian ke sini karena ingin menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak ingin dibohongi. Rakyat berhak punya pemimpin yang jujur, berakhlak, rendah hati, tidak menipu rakyat terus-menerus,” katanya.

SBY


Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai dirinya sebagai tokoh bangsa perlu untuk turun ke masyarakat lagi saat ini. Hal itu dikarenakan kondisi bangsa Indonesia yang dinilai SBY jauh dari kata baik.

“Saya ini sebetulnya seorang veteran. Saya dulu berdiri di panggung kampanye pada pemilihan presiden tahun 2004 dan 2009. Mestinya saya sudah pensiun. Tetapi mengapa kali ini saya turun gelanggang, karena saya melihat situasi yang memprihatinkan. Situasi Jakarta dan situasi Tanah Air kita,” kata SBY pada apel siaga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017).

Menurut SBY, Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus segera dibenahi. Selain itu, SBY juga memandang perlunya pemimpin baru yang punya hati terhadap warganya sendiri.

“Kami ingin Jakarta di masa depan makin baik, makin maju, tidak terus goncang seperti sekarang ini. Tidak boleh saudaranya berjarak satu sama lain, tidak boleh pemimpinnya tidak amanah, tidak boleh pemimpinnya tidak mencintai rakyatnya sendiri,” tutur SBY.

Oleh karena itulah, SBY memutuskan “turun gunung”.

“Untuk itulah kami datang, untuk itulah saya turun gelanggang. Karena saya yakin, Agus-Sylvi akan mengubah Jakarta ke arah yang lebih baik,” tutur SBY.

Secara terpisah, Agus mengaku senang dengan kehadiran SBY. Menurut Agus, orang yang ada di apel siaga tadi merasakan semangat yang menggelora melalui orasi SBY.

“Saya yakin masyarakat Jakarta yang melihat penampilan perdana Pak SBY hari ini akan punya sebuah getaran yang berbeda karena dia punya pengalaman sepuluh tahun. Kini, beliau turun gelanggang lagi,” ujar Agus.

Sangat ironis jika melihat kedua kekuatan lama tersebut turun gunung akan tetapi orasi yang disampaikan masih dengan lagu lama dan sumbang. Yang keduanya sama saja yaitu bicara tentang perubahan namun histori keduanya penuh dengan kegagalan.

Jokowi-Ahok memang tidak bisa lepas atau sederhananya dipisahkan, karena pada kenyataannya mereka bisa disebut sebagai simbol dari perjuangan menaklukan borjuis oligarki. Melawan kekuatan borjuis rente yang terus menerus merusak bangsa untuk kepentingan sepihak serta menggerogoti perekonomian dan perpolitikan Nusantara.

Borjuis oligarki yang haus kekuasaan tentunya akan selalu menggunakan cara apapapun dalam melawan yang bisa kita sebut kaum reformis sejati. Termasuk dengan cara berkeluh kesah ataupun mengumbar kebaperan di depan publik yang tak lain untuk membangun emosional masyarakat. Kontradiksi saat ini dapat menentukan jalannya histori Nusantara untuk ke depan. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan bisa berlanjut hingga Pilpres 2019 nanti.

Saat saya nonton disalah satu stasiun Televisi, Prabowo berorasi yang kurang lebih “Jika saya mau jadi Presiden 2019 nanti, maka pilih lah Anies-Sandi”

Kemudian mengapa SBY turun gunung dan sangat mengusung putranya untuk jadi gubernur, hal tersebut tentu ada tujuannya juga pada pilpres 2019 nanti, jika pun kalah dalam Pilkada setidaknya demokrat ada cikal bakal pemimpin baru yaitu putranya sendiri (AHY).

Untuk mewujudkan agenda besar yang terselubung dari dua kekuatan lama tersebut, salah satu caranya adalah menumbangkan Jokowi dan Ahok yang berada di puncak gunung.

Semoga Jokowi dan Ahok tetap konsisten dan tidak goyah melawan para oligarki akut yang hendak mewujudkan kepentingan sepihak. Tetaplah di puncak gunung meski mereka telah turun gunung.

Pertentangan ini merupakan pertentangan tingkat mikro di Jakarta, yang dengan jelas merepresentasikan pertentangan tingkat makro di Indonesia, antara Jokowi dengan para borjuis rente yang sudah meledak semenjak Pilpres 2014 yang lalu. Karena itu maka Jokowi dan Ahok memang tidak bisa dipisahkan, karena mereka adalah simbol dari perjuangan dalam melawan “sekarang dan selamanya” (once and for all) kekuatan borjuis rente yang terus menerus menggerogoti perekonomian dan perpolitikan Indonesia.

SBY & Prabowo, dua kekuatan lama sudah turun gunung, dan Jokowi-Ahok tetaplah di Puncak dan merakyat.

@losa terjal


AHY dan Produk Junk Food yang Menenggelamkan

DUNIA HAWA - Pernah ada yang mengatakan, 'Kalau mau belajar renang, jangan hanya sebatas teori, tapi langsung nyemplung saja.' Begitulah nasehat yang sering saya dengarkan kala dulu masih belum bisa berenang. Tapi pertanyaannya, 'Nyemplunga ke mana dulu, apakah langsung ke laut atau ke kolam renang dulu?' Nah dari sini saya mulai berpikir dan berusaha mengukur diri manakah yang harus saya cemplungi, apakah langsung ke laut atau ke kolam renang dulu? Kalau toh harus ke kolam renang dulu, yang kedalamannya berapa meter?'


Karena waktu itu saya masih SD, jelas sudah sang ayah menganjurkan saya untuk nyemplung di kolam renang yang tingginya hanya seperut saja, itu pun kolam renang anak-anak. Ketika saya tanya kenapa harus kolam renang yang ini, jawabnya bijak, 'Agar kamu terbiasa dulu dengan kolam renang, nanti kalau sudah berani menyelam dan tahu tekniknya, kamu baru bisa nyemplung ke kolam renang dewasa. Baru selanjutnya berenang ke laut.' Oh begitu ya Yah, oke deh siap.

Begitulah seharusnya proses dilakukan buat orang yang mau belajar atau menguasai dunia air. Ia perlu belajar step by step terlebih dulu sebelum menyeburkan diri ke laut yang luasnya tak terkira itu. Jika ada orang yang memberanikan diri langsung ke laut, bukan malah bisa berenang, namun justru terombang-ambingkan dan akhirnya mati tenggelam.

Tak jauh beda dengan dunia fitnes. Seorang lelaki pasti mengidam-idamkan bentuk tubuh yang ideal dan kekar. Karenanya  banyak lelaki yang mengorbankan waktunya untuk olahraga ke GYM. Di dunia GYM pun juga demikian, ada pola latihan yang harus ditaati agar bentuk tubuh yang diinginkan bisa tercapai.

Pertama ia harus mengangkat beban seberat 5 kg, lalu naik 10 kg, kemudian 20 kg, hingga semua beban yang ada mampu terangkat semua. Inilah yang disebut sebagai fase latihan dan keteraturan pola. Jika fase-fase ini dijalankan dengan baik, Insya Allah tubuh yang kekar layaknya Ade Ray pun bisa dimiliki.

Tapi jika sebaliknya, sebagai orang baru langsung ujug-ujug ambil bebas seberat 100 kg dan bergaya seolah-olah kuat, yang jadi justru sakin encok, bukan malah kekar. Pola semacam ini berlaku disemua bidang, baik itu olahraga, pendidikan, termasuk juga pilitik.

Nah di dunia perpolitikan DKI ada yang anak baru yang coba-coba sok berani langsung nyemplung ke laut atau coba-coba sok gagah mengangkat beban seberat 100 kg, padahal sebelumnya ia tak pernah nyemplung atau masuk ke GYM sama sekali.

Dari penampilannya sih ok. Tapi ia sangat tidak tahu diri dengan langsung nyemplung ke laut tanpa lebih dulu latihan di kolam anak-anak. Ini kan lucu banget? Andai kata dia dianalogikan di dunia fitnes, sudah pasti Ade Ray akan menertawakannya dan langsung mengajarinya.

Siapa dia? Ya siapa lagi kalau bukan putra tergantengnya Pak SBY, alias Agus Harimurti Yudhoyono. Semua orang pasti tahu siapa dia. Yap, dia adalah anak baru yang ingin menakhlukkan gelombang lautan DKI Jakarta tanpa lebih dulu latihan di kolam renang. Dia adalah pria gagah yang tak pernah menyentuh Barbel tapi sudah berani mengangkat barbel seberat 100 kg.

Kalau sudah demikian, tanpa perlu teori dan trawangan dari mbah dukun, hasilnya sangatlah jelas terlihat. Semua manusia pasti paham, untuk mencapai sesuatu yang besar butuh latihan. Persoalan keberuntungan sih oke, bisa diterima, tapi apakah iya dengan adanya keberuntungan itu ia bisa mengendalikan ombak lautan DKI yang kian lama kian membesar, kan belum tentu?

Makanya perlulah ia belajar dari seorang Ahmad Dhani. Contoh tuh Ahmad Dhani, meski ia tidak jadi maju sebagai calon Gubernur DKI, namun ia sadar diri bahwa ia adalah orang baru, alias orang yang sama sekali belum bisa berenang.

Karenanya saat ini ia memutuskan diri untuk latihan dulu di kolam renang, alias jadi calon Bupati di daerah Bekasi. Barulah jika sudah mengantongi sejumlah pengalaman dan paham akan medan masyarakat, tidak menutup kemungkinan bekalnya tersebut bisa membawanya ke lautan DKI Jakarta.

Ahmad Dhani saja tahu dini, masak putra terganteng SBY ini tidak tahu, bukankah di Harvard juga di ajarkan soal 'proses menjadi'? Atau jangan-jangan suka yang 'instan-instan' alias junk food? Wah kalau sukanya yang begituan, besar kemungkinan proses-proses birokrasi di DKI Jakarta nanti hanya mengandalkan strategi instan alias junk food. Itu pun kalau jadi.

Ya kalau ditanya apa tujuan tulisan ini, jawaban saya hanya simpel, cuma mengingatkan saja bahwa sesuatu yang didapatkan dengan cara instan, maka ia pun akan hilang dengan instan pula. Semua butuh proses, dan melalui proses itulah seseorang akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Bukankah untuk menjadi Doktor harus melewati masa-masa TK, SD, SMP, SMA, S1, S2 dan baru S3, kecuali kalau mau menggunakan cara junk food, cukup dengan beberapa rupiah saja, gelar Doktor sudah bisa disematkan. Lak yo kan?

Saya sebagai warga Indonesia yang dulu pernah dipimpin oleh Pak SBY sangat prihatin dengan Mas AHY, kondisinya saat ini benar-benar penuh tanda tanya. Apakah posisinya sekarang benar-benar murni karena keinginannya, atau karena dorongan dari pihak ketiga? saya tidak tahu. Yang jelas apa yang ada didapan Mas AHY ini adalah lautan DKI yang kaya akan ombak dan badai yang besar, bukan lagi kolam renang untuk latihan.

Saran saya buat warga DKI, jika Mas AHY jadi maka posisinya adalah nahkoda. Ia akan memimpin laju kapal Jakarta menyebrangi buih samudra menuju kemajuan dan kejayaan, karenanya apapun yang terjadi di kapal Jakarta ini sangat bergantung dengan nahkodanya. Jika nahkodanya saja tak pernah nyemplung ke lautan dan harus menahkodai kapal Jakarta, bukan sesuatu yang mustahil kapal Jakarta ini akan menabrak karang lautan layaknya kapal Tetanic.

Kita beri arahan pula jika perlu agar Mas AHY lebih dulu mengangkat beban 5 kg sebelum ia memberanikan diri untuk mengangkat bebas seberat 100 kg, takutnya malah encok. Barulah jika ia sudah sering berlatih dan rutin meminum suplemen, Mas AHY bisa berlatih dengan beban seberat 100 kg atau selebihnya, Insya Allah pasti badannya akan seperti Ade Ray alias Insya Allah karir politiknya akan seperti Ayahnya.

Karena proses tidak pernah berbohong Mas, camkan itu!

So, mari kita beri kesempatan buat Mas AHY untuk belajar lebih giat lagi sesuai porsinya sebelumnya menghadapi ombak laut dan karang-karang laut yang siap menghadangnya!


@mas halfi


NU yang Seksi

DUNIA HAWA - NU emang seksi....

Dari sekian banyak ormas di republik ini, hanya NU-lah yang susah di provokasi. Padahal mereka adalah organisasi besar, yang jika dikuasai oleh satu kepentingan, maka goyanglah seluruh negeri.


NU sebagai kesatuan hanya cinta NKRI. Mereka akan berbuat apapun jika negara dalam bahaya. Tapi jika ada perbedaan pendapat antar saudara, mereka duduk di pinggir dan mengamati situasinya..

Itulah NU sebenarnya dan beruntunglah kita ada mereka. NU bisa dibilang organisasi Islam besar yang masih rasional sampai saat ini. Itu karena banyak ulamanya yang sudah tidak penting duniawi..

Salam secangkir kopi..

Video : 

• Mereka Mendadak jadi NU



• NU vs Ahok



@denny siregar