Thursday, January 19, 2017

Upaya Menjadikan Indonesia seperti Suriah itu Nyata

DUNIA HAWA - Jika ada pandangan tidak mungkin Indonesia menjadi Suriah yang terpecah belah, maka kaji ulang pemikiran itu. Ironisnya, upaya keji ini dilakukan disaat segenap komponen bangsa menghadang pengaruh asing.


Lihatlah betapa menteri Sri Mulyani yang berupaya keras agar kekuatan asing gagal menjebol keuangan negara dengan memecat JP Morgan. Menteri Jonan menyekat Freeport dan penambang asing untuk tidak mengangkangi sumber daya negeri. Atau Jenderal Gatot yang melabrak Australia karena menghina lambang negara. Belum lagi perjuangan keras para diplomat kita di luar negeri yang berada digarda terdepan mempertahankan Papua.

Didalam negeri,secara nyata kebhinekaan kita dirobek dan dikiikis sedikit demi sedikit oleh kaum fundamentalis. Pengalaman mereka menyalurkan donasi dermawan asal Indonesia yang jatuh ketangan teroris atau bahkan mendukung teroris dan kelompok perlawanan di Suriah telah memberi pandangan liar bahwa negara Islam Indonesia bukanlah khayalan. Bisa dilakukan.

Caranya dengan melakukan safari menebarkan kebencian baik dikala subuh maupun siang. Tekanan terus dilakukan oleh mereka dengan serangkaian demo yang tidak masuk akal. Setelah menyasar non Muslim kemudian menghantam sesama Muslim yang tidak sejalan , kini mereka mulai menekan alat-alat pemerintahan, mulai dari BI hingga polisi.

Sikap menarik urat sabar sampai panjang yang ditunjukkan pemerintah disalahkan artikan sebagai sikap lemah. Mereka kini mulai meniru pemberontak Suriah dengan mengubah bendera resmi negara Sang Saka Merah Putih. Jika dibiarkan, bendera itu akan menjadi lambang identitas perjuangan mereka.membelah persaudaraan kita. Sikap kurang ajar terhadap lambang negara adalah petunjuk jelas bahwa telah terjadi eskalasi kegiatan kaum fundamentalis menguasai Indonesia dengan meniru cara-cara pemberontak Suriah.

Ini harus dihentikan. Sudah saatnya pihak keamanaan bertindak tegas menghancurkan gerakan pemecah belah bangsa ini mumpung masih jadi kutil. Siraman Kalpanak di kepala mereka sudah cukup menghentikan kegilaan ini agar tidak merajalela. Jangan biarkan mereka berkembang besar hingga susah dikendalikan.

NKRI punya kita bukan milik mereka. Mereka cikal bakal DI/TII jilid kedua.

@budi setiawan


Akhir Drama Rizieq

DUNIA HAWA - Rizieq Shihab, pimpinan ormas yang mengklaim pembela Islam, telah membuat drama panjang dalam perjalanan bangsa ini. Dalam dua dekade terakhir, ia tidak saja menodai kehidupan masyarakat Indonesia yang damai dan toleran, namun juga mengancam persatuan dan kesatuan negara-bangsa Indonesia.


Ia kerap menciptakan keonaran, keresahan masyarakat, tindakan kriminal, memprovokasi fitnah dan isu SARA, melecehkan Pancasila, merendahkan bendera merah putih, menghina Soekarno, menolak demokrasi, menista agama dan masih banyak lagi. Drama brutal Rizieq ini, harus segera kita akhiri !

Drama Rizieq


Sudah banyak sepak terjang Rizieq yang acapkali menciptakan keresahan di negeri ini. Ormas yang ia pimpin, Front Pembela Islam (FPI) kerap membuat keonaran dan kekerasan masyarakat. Ia menyebarluaskan rasa permusuhan dan kebencian, baik antar suku, agama, ras dan golongan, bahkan acapkali menyerang kelompok masyarakat tertentu.

Dalam menyampaikan dakwahnya, ormas ini memilih jalan kekerasan. Menurut The Wahid Institut, dalam Laporan Kebebasan Beragama, Berkeyakinan dan Toleransi 2010, FPI adalah pelaku tindakan intoleransi beragama tertinggi di Indonesia. Sepanjang 2010, semua perilaku tindakan kekerasan di Tanah Air, 30 persen dilakukan oleh FPI.

Begitu juga dengan laporan Setara Institut yang menyebut FPI merupakan pelaku pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan tertinggi di Indonesia. Bahkan sepanjang tahun 2007-2010 FPI adalah pelaku tindakan kekerasan terbanyak di Indonesia dengan 107 tindakan kekerasan. FPI mengatasnamakan ayat suci agama untuk membuat teror dan perusakan dengan jalan kekerasan.

Yang lebih memprihatinkan, Rizieq secara terang-terangan mendukung ISIS. Terbukti dengan mengacu kepada VISI-MISI FPI, yaitu penerapan Syariah Islam dan penegakan Khilafah Islamiyah. Bahkan FPI pernah mengeluarkan maklumat yang menyatakan dukungannya terhadap gerakan kelompok militan ISIS.

Gerakan yang dilakukan FPI telah merusak perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Mereka menimbulkan kerugian, melakukan aksi demonstrasi secara anarkis dan berujung bentrok, main hakim sendiri, melawan polisi bahkan sering kedapatan membawa senjata tajam. Demikian juga dengan asas, ciri, dan tujuan FPI sangat bertentangan dengan ketentuan UU No 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan maupun UUD 1945.

Belakang ini, Rizieq menentang Ibu Megawati karena pidatonya pada ulang tahun PDIP yang ke-44 (10/1) dianggap menyinggung rukun iman Umat Islam. Rizieq menganggap pidato megawati tentang ramalan masa depan telah menista agama Islam. Padahal faktanya tidak demikian, ia sama sekali tidak memahami pidato Megawati.

Apa yang dimaksud oleh Ibu Mega adalah ada kelompok radikal mutakhir ini yang menghendaki keseragaman dalam berpikir dan bertindak dengan memaksakan kehendaknya. Mereka dengan fasih meramalkan yang pasti akan terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya. Rizieq ibarat anak bocah yang tidak mungkin memahami maksud tulisan orang dewasa.

Rizieq juga memfitnah dan memprovokasi masyarakat bahwa terdapat lambang ‘Palu Arit’ dalam pecahan uang rupiah terbaru. ‘Palu Arit’ dikonotasikan dengan simbol PKI. Padahal sikap pemerintah terhadap PKI sudah jelas, bahwa PKI merupakan partai terlarang dan segala aktivitas yang menyertainya.

Terbukti dalam Tap MPRS No 25 Tahun 1966 hingga detik ini tidak pernah dicabut, dibuktikan dalam tahun lalu terjadinya penangkapan terhadap para pelaku yang menggunakan dan menyebarkan atribut partai terlarang ini di berbagai tempat di Indonesia.

Rizieq meyakinkan masyarakat bahwa logo ‘palu arit’ dalam uang rupiah itu adalah fakta. Padahal, mata uang telah diatur dalam UU No 7 Tahun 2011 sebagai salah satu simbol kedaulatan Negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Tentu, fitnah ini dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

Rizieq juga memprovokasi masyarakat dengan politisasi agama dalam Pilkada DKI Jakarta. Ia menggunakan kekuatan masa untuk menuduh Ahok telah menista agama. Kasus itu bermula dari penghapusan kata “pakai” sehingga seolah-olah Ahok telah menista Agama.  

Rizieq melakukan benturan politik dengan cara politisasi agama dan provokasi kebencian. Ia menghancurkan keteduhan perpolitikan DKI Jakarta dengan berbagai intrik intimidasi, pernyataan yang kotor dan provokasi fitnah. 

Apalagi tuduhan penodaan agama ini diperkuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan sikap keagamaan, bahwa pidato Ahok di Pulau Seribu telah menista agama. Suatu tindakan yang bertentangan dengan prinsip Pancasila, sebab efeknya bisa memecah belah persatuan bangsa. Sikap keagamaan tersebut dianggap seolah-olah menjadi hukum positif.

Lebih parahnya, FPI berkedok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) memprovokasi masyarakat dan menjadi aktor kegaduhan nasional. Mereka menodai demokrasi Indonesia, menghasut masyarakat dengan kebohongan-kebohongan informasi yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya.

Selain itu, Rizieq secara terang-terangan merendahkan bendera merah-putih, melecehkan Pancasila, bahkan menghina Proklamator Republik Indonesia, Soekarno. Tak jarang pula, Ulama-ulama mu’tabarah di Indonesia kerap ia hina, dituduh telah kafir, liberal dan sesat. Rizieq juga berlaku beringas dengan melakukan penyerangan terhadap agama dan kepercayaan yang sangat beragam di negeri ini.

Tindak Tegas


Semua drama yang dilakukan Rizieq ini sungguh perilaku kedzoliman yang sangat bertentangan dengan esensi ajaran agama. Ia tidak saja menampilkan wajah agama yang garang dan menakutkan, namun juga memecah belah persatuan Indonesia dan mengancam persatuan-kesatuan masyarakat Indonesia.

Kini, protes publik terhadap Rizieq sudah tidak lagi bisa dibendung. Faktanya, sudah banyak laporan masyarakat atas tindakan kriminal Rizieq. Cepat atau lambat hukum akan menindak tegas drama Rizieq yang telah terbukti menjadi noda hitam dalam dinamika perjalanan bangsa.

Sudah saatnya kita semua mengakhiri drama Rizieq ini. Sudah saatnya pula pemerintah berani membubarkan ormas anti-Pancasila yang dipimpinnya. Karena komitmen terhadap fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hal yang tidak bisa lagi ditawar.

Saat ini adalah momentum yang tepat bagi silent majority untuk bangkit dan menggalang kekuatan. Jangan biarkan negeri yang damai ini diinjak-injak oleh mereka yang bermaksud memecah belah bangsa. Seorang Rizieq, jangan biarkan terus menerus melakukan drama untuk memecah belah bangsa.


@ibnu said


Perlawanan Megawati dan PDIP

DUNIA HAWA - Kemarin malam, sekitar pukul 19.00 WIB saya mendapatkan informasi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan siaran pers lengkap terkait rencana Rizieq Shihab melaporkan Megawati ke Bareskrim Polri.


Sebelumnya saya sudah membaca berita di Kompas.com terkait pernyataan Rizieq Shihab untuk mengusulkan mediasi dengan berbagai pihak yang tersinggung dengan pernyataan Rizieq. Sepertinya hukum karma mulai menunjukkan kehadirannya untuk membalas sikapnya Rizieq Shihab.

Di saat banyak orang mulai geram dengan tingkah laku FPI dan Rizieq, Pak Rizieq mengusulkan mediasi. Rizieq sangat egois sebagai manusia, ketika dia banyak menyinggung perasaan orang lain, menyebarkan kebencian seenaknya kemudian dia meminta untuk mediasi kepada Polri ketika orang-orang mulai melaporkan dia karena ujaran kebenciannya. Semacam jika orang lain salah, penjarakan, adili atau bunuh. Tapi jika dia yang salah, tabayyun dulu sini.

Polda Jabar baru memeriksa dia, mengerahkan anggotanya ke Polda Jabar untuk mengintervensi Polda. FPI dan GMBI yang konflik, bilangnya GMBI nyerang umat Muslim bukan nyerang FPI. Logo BI yang tercantum di uang Rupiah baru difitnah seperti Palu arit milik PKI. Apa harus sulaman kayu kandang ayam pun anda sebut mirip dengan lambang bendera nya Zionis Israel Pak Rizieq?

Publik sudah tahu Rizieq dan kelompoknya terus menggoreng sentimen Agama yang dituduhkan ke Ahok agar umat Muslim di Indonesia marah dan membenci Ahok. Dan selamat, FPI semakin populer.

FPI dan kelompoknya terus-menerus menyebarkan kebencian terhadap Ahok dengan penggiringan opini, demo yang bertujuan untuk memproses Ahok melebar ke upaya untuk mencoba mengganggu kewibawaan Pemerintahan Jokowi dan JK yang sah secara Konstitusional.

Selama kampanye berlangsung di Jakarta, penghadangan kampanye yang menimpa Ahok-Djarot--pun masih mampu menahan kekesalan Megawati. Tetapi beberapa anggota FPI terus menguji kesabaran Megawati, ketua ranting PDIP di Jakarta dipukuli oleh kelompok yang berafiliasi dengan FPI. Bukannya mau berjiwa besar untuk meminta maaf, teriak-teriak tidak karuan malah diutamakan. Tipikal!

Mungkin, kesabaran Megawati mulai hilang. Disaat Megawati memberikan pidato di acara HUT PDIP yang ke-44 begitu berapi-api. Megawati menyampaikan pidatonya melalui perenungan yang mendalam, kontemplasi dengan rasa cinta kepada bangsa dan negara, begitu yang ditulisan Hasto Kristiyanto. Tindakan main hakim sendiri tersebut sudah tidak bisa ditolerir lagi. Harus segera ditindak tegas oleh penegak hukum.

Selanjutnya Hasto menutup siaran persnya dengan mengatakan Bu Megawati tidak diragukan keislamannya, kader PDIP sangat memiliki kesadaran lingkungan bahwa mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim.

Terbukti, ketika Beliau berguru secara langsung dengan HOS Cokroaminoto. Bung Karno sangat dekat dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Kedua organisasi Islam tersebut benar-benar berkeringat dan berdarah-darah untuk tegaknya republik ini bersama PNI saat itu.

Hal itu menjadi alasan mengapa Ibu Megawati kokoh berdiri memerjuangkan kemerdekaan seluas-luasnya bagi Palestina. Menolak aksi Unilateral atas Irak dan membela kedaulatan bangsa Irak dengan gigih. Ibu Megawati juga menolak pemberian blok cepu ke Exxon karena tahu, bagaimana dana minyak itu juga dipakai untuk menciptakan ketidak-adilan di Timur Tengah. Sehingga tuduhan Pak Rizieq ke Ibu Megawati sangat tidak beralasan.

Sikap Ibu Megawati keras dalam membela perdamaian di Timur Tengah.

Siaran pers Hasto Kristiyanto sangat tegas untuk membantah tuduhan tak berdasar tersebut, dan siap melakukan perlawanan terhadap Rizieq Shihab yang terus-menerus membuat gaduh. Kejadian terakhir, kader dan relawan dari partai dibubarkan ketika melaksanakan aksi kemanusiaan oleh anggota FPI di Jakarta.

Pak Rizieq sekiranya memang tidak suka apabila kegiatan berbangsa ini tenteram dengan tindakan main hakim sendiri oleh anggotanya. Dan dengan mengatakan Megawati menistakan Agama Islam, maka PDIP siap melakukan perlawanan. Ujaran kebencian dan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan bisa memecah belah bangsa. Salam!


@bintang pamungkas


Jokowi dan Freeport

DUNIA HAWA - Pemerintahan Jokowi sudah berhasil menikung PT Freeport untuk mengubah pola hubungan kerja dari Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus. Perubahan hubungan kerja ini sama saja menempatkan posisi Indonesia diatas Freeport, tapi jangan kasih tahu abib rijik nanti do'i kira Jokowi sudah pindah jadi Presidennya freeport.


Bedanya Kontrak Karya dengan Izin Usaha Pertambangan adalah jika pada Kontrak Karya si Pengelola tambang berkuasa penuh didalam lokasi tambang, dimana disana mereka menjadi tuan tanah dan daerah tambang menjadi daerah otonom yang dikuasai oleh mereka, bahasa kolonialnya Negara di dalam Negara, sedangkan Pemerintah Pusat dan Daerah jadi penonton diluar pagar sambil menelan ludah sekali-kali mengelap ingusnya.

Kalau Izin Usaha Pertambangan, pengelola tambang tidak berkuasa penuh terhadap lokasi tambang dan mereka harus tunduk dengan UU dan Peraturan terhadap Otonomi Daerah. Ia wajib bayar PBB,PAD dan sebagainya, serta mereka harus manut dengan izin dampak lingkungan yang ditetapkan oleh Pemda dan Pemerintah Pusat dan kewajiban divestasi serta berbagai macam peraturan lainnya, jika mereka mau mencari nafkah disini mereka harus ikut aturan kita, yang selama rezim orba sampai rezim SBY mereka cuek onta terhadap peraturan di negara kita.

Dampaknya sangat luar biasa selain pendapatan perizinan dan yang paling yahud (jangan kasih tahu Bui yani nanti yahud diauditnya jadi Yahudi), yang paling yahud Pembayaran royalti untuk tembaga meningkat menjadi 4% dari sebelumnya 3,5%, royalti untuk emas menjadi 3,75 % dari sebelumnya 1%.

Selain itu, Freeport berkewajiban melepaskan kepemilikan sahamnya ke pemerintah Indonesia sebesar 30% hingga tahun 2021. Saat ini kepemilikan saham pemerintah Indonesia atas Freeport baru 9,36%. Perubahan status menjadikan Freeport akan membangun smelter di Gresik, Jawa Timur, dengan nilai Investasi sebesar US$ 2,3 Milliar.

Semua ini karena keras kepalanya Jokowi, karena Jokowi menolak mengikuti MOU yang dibuat antara Freeport dengan pemerintah SBY, Kebijakan Pemerintah Jokowi sangat jelas, tidak ada perpanjangan Kontrak Karya kecuali Izin Usaha Pertambangan. Ini semua sudah sesuai dengan UU mengenai Minerba apabila Freeport bisa memenuhi syarat dari yang sudah ditetapkan maka Freeport bisa terus ada di Indoensia tapi kalau tidak bisa memenuhi syarat maka Freeportt keluar dari Indonesia.

Sekelas Freeport saja bisa dijinakkan apalagi sekelas ormas yang radikal yang sering bawa agama, yang cuma tahu logonya BI itu logonya PKI, yang cuma ingin mencubit orang tapi jika balik dicubit nangisnya besar minta ampun, teriak teriak minta tolong sampai ke Gedung Dewan, mending yang nerimanya anggota dewan beneran,...cobaan bangsa ini ada ada saja.

Di masa masa ini saya ingat dengan Anies Baswedan,...Jika Om Anies sedikit bersabar mungkin nasibnya akan seperti Pak Jonan dipercaya kembali untuk mengabdi, setidaknya mungkin Jokowi bikin kementerian baru untuk Mas Anies yaitu Kementerian Gagasan Indonesia, bidangnya hanya memberi gagasan gagasan saja ngga penting kerja kerja kerja.

@de fatah



"Manusia Kecebong" Wudele Bodong

DUNIA HAWA - Pernah mendengar istilah "manusia kecebong"? Kalau belum pernah, lihatlah orang yang naik motor seperti fotodi bawah ini. Tentu saja kalau foto ini benar, bukan hoax karena biasanya ada yang komentar: "Itu foto hoax editan para Ahokers dan Jokowers untuk menjatuhkan Islam" he he. Mereka adalah contoh dari "manusia kecebong", yaitu semacam manusia yang meskipun secara fisik sudah berwujud "manusia" tetapi secara mental-spiritual-intelektual, mereka masih berbentuk "kecebong" belum "menjadi manusia".


Ciri-ciri "manusia kecebong" adalah: suka bertindak "pecicilan", menang-menangan, tidak tahu diri, ngamukan, mentungan, hobi main kekerasan, bertingkah polah petakilan seenak perutnya sendiri seolah-olah bumi dan dunia ini milik engkongnya. Silakan kenali di sekitar Anda, kalau menemukan manusia dengan ciri-ciri seperti ini, berarti mereka tergolong "manusia kecebong" ini he he.

"Manusia kecebong" adalah manusia yang hobi bertindak intoleran kepada orang dan umat lain tetapi ngamuk kalau ada orang dan umat lain bersikap yang sama kepada mereka.

Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menyalahkan pihak lain tetapi ngamuk kalau disalahkan.

Manusia kecebong adalah manusia yang demen menuntut orang lain tapi ngamuk kalau dituntut.

Manusia kecebong adalah manusia yang seneng menyesatkan dan mengkopar-kapirkan pihak lain tapi ngamuk kalau disesatkan dan dikoparkapirkan pihak lain.

Manusia kecebong adalah manusia yang hobi merendahkan orang lain tapi marah kalau direndahkan.

Manusia kecebong adalah manusia yang gemar menghina orang lain tapi marah kalau dihina.

Manusia kecebong adalah manusia yang suka menuduh orang lain wudele bodong, padahal mereka sendiri sebetulnya yang wudele wodong he he.

"Pasukan kecebong" ini tidak sadar kalau mereka bisa berbuat seenak-perutnya sendiri dema-demo di jalanan, corat-coret bendera negara, gembar-gembor menghina kepala dan pejabat negara, dlsb, karena berada di Indonesia.

Jika mereka berada di negara yang tidak mengikuti sistem "demokrasi liberal" seperti di Arab Teluk ini misalnya, mereka sudah disel, didor, dipenggal, dibunuh, atau dibuang di padang pasir dan dikerumuni oleh "cebong-cebong" padang pasir karena telah berani melecehkan bendera, menghina kepala negara, dan menggalang demo massa. Bong, kecebong, kalian tahu gak soal ini? he he**

@sumanto al qurtuby