Sunday, September 24, 2017

Mendeteksi Penyakit Dari Kuku


DUNIA HAWA Bentuk dan rupa kuku Anda ternyata tidak hanya merupakan akibat dari hal-hal yang terjadi di luar tubuh Anda, namun lebih banyak lagi mengindikasikan mengenai apa yang terjadi di dalam tubuh Anda. Masalah kesehatan pada liver, paru-paru maupun jantung sekalipun dapat juga memunculkan pertanda melalui kuku Anda.

Perubahan warna pada kuku, perubahan tekstur, bentuk dan ketebalan dari kuku merupakan indikasi adanya kondisi kesehatan yang lebih serius. Beberapa ciri yang dapat ditemui pada kuku dan merupakan pertanda penyakit meliputi.

1.Kuku yang mengelupas dan pecah-pecah


Selain mengindikasikan kuku yang terlalu banyak terpapar air atau bahan kimia seperti deterjen maupun cat kuku, kuku yang mengelupas dan pecah-pecah juga dapat berarti Anda sedang mengalami infeksi jamur kuku, penyakit kulit lichen planus, psoriasis kuku hingga adanya hipertiroid maupun hipotiroid. Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah adanyaartritis yang reaktif, sebagai bentuk reaksi sistem imun pada sendi, otot dan bagian lainnya di tubuh yang kemudian menyebabkan infeksi.

Untuk mengatasi kondisi infeksi jamur, mengonsumsi obat anti jamur dapat dilakukan. Untuk mencegah kerusakan kuku hingga mengelupas dan pecah-pecah, konsumsi suplemen vitamin B7 atau biotin. Dan kenakanlah sarung tangan jika tangan akan direndam di dalam air dalam waktu yang lama serta aplikasikan krim pelembap pada kuku.

2.Warna kuku yang memudar kekuningan


Kebanyakan penyebab dari warna kuku yang kekuningan adalah adanya infeksi jamur kuku atau psoriasis kuku. Serta penggunaan pernis kuku yang berlebihan. Untuk indikasi penyakit, kuku berwarna kekuningan menandakan adanya penyakit pembengkakan kulit lymphoedema, kerusakan permanen pada saluran pernapasan karena kondisi bronchiectasis, sinusitis, radang pada kelenjar tiroid, tuberkulosis, penyakit kuning karena masalah pada liver dan infeksi pada lipatan kuku atau paronychia kronis. Konsumsi obat-obatan seperti mepacrine atau carotene juga dapat menyebabkan kuku berwarna kekuningan.

3.Warna kuku yang hijau kehitaman


Adanya pertumbuhan bakteri pseudomonas di bawah kuku yang hendak lepas dapat menyebabkan warna hijau kehitaman pada kuku. Obati kondisi ini dengan mengoleskan obat tetes mata yang mengandung antibiotik pada kuku atau dengan merendam kuku di dalam cairan antiseptik maupun air cuka.

4.Warna kuku abu-abu


Warna kuku yang demikian dapat disebabkan oleh adanya konsumsi obat-obatan seperti antimalarials atau minocycline.

5.Warna kuku kecokelatan


Warna kuku kecokelatan dapat muncul akibat keberadaan penyakit tiroid, efek samping kehamilan, kondisi malnutrisi dan penggunaan pernis kuku yang rutin.

6.Warna kuku kemerahan atau seperti warna minyak yang kekuningan


Warna ini dapat menandakan adanya kondisi psoriasis pada kuku.

7.Warna kuku yang separuh putih dan separuh cokelat


Jika ujung kuku tampak kecokelatan dan sisanya putih, maka hal ini dapat mengindikasikan adanya kondisi gagal ginjal. Fungsi ginjal terhenti, sehingga terdapat perubahan senyawa kimia dalam darah yang menyebabkan melanin atau pigmen kulit untuk mencemarkan kuku. Selain itu, kondisi gagal ginjal dapat juga meningkatkan jumlah pembuluh darah kecil yang mencuat di area kuku. Terkadang, kondisi kuku yang warnanya separuh ini dialami juga pada penderita AIDS dan pasien kemoterapi.

8.Warna kuku yang putih pekat


Warna kuku yang putih menyeluruh dapat menjadi pertanda adanya infeksi jamur pada kuku atau adanya tanda pengurangan aliran darah ke area kuku. Jika kondisi kuku yang berwarna putih pekat (Terry’s nails) ini ditemani dengan ujung yang kemerahan atau ujung berwarna gelap, maka kondisi yang mungkin terjadi antara lain:

Sirosis pada liver

•Gagal liver, gagal ginjal atau gagal jantung

•Kondisi diabetes

•Adanya kondisi anemia yang membuat tubuh kekurangan sel darah merah akibat tidak 
memperoleh cukup zat besi

•Perawatan kemoterapi

•Adanya kondisi hipertiroid

•Kondisi malnutrisi

9.Kondisi kuku yang menebal dan tumbuh secara berlebihan 


Penyebab dari luar yang menyebabkan terjadinya kondisi ini adalah adanya infeksi jamur kuku maupun psoriasis kulit. Tekanan yang dirasakan dari alas kaki yang terlalu kecil atau sempit pada jempol kaki juga dapat menyebabkan kondisi ini. Namun, indikasi penyakit yang terjadi di dalam dari kondisi kuku yang demikian adalah adanya artritis reaktif, di mana sistem imun tubuh menyerang persendian, otot dan bagian tubuh lainnya karena adanya infeksi.

10.Kuku kaki yang tumbuh seperti tanduk


Biasanya, kondisi ini dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut dan dikenal sebagai onychogryphosis atau kuku tanduk. Penyebab kondisi ini adalah adanya tekanan pada kuku kaki dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengobatinya, diperlukan bantuan dokter kaki untuk mengangkat dan menghilangkan kuku tanduk.

11.Kuku yang hendak lepas


Biasanya, selain karena cidera dari luar maupun infeksi jamur, kuku yang longgar disebabkan oleh kondisi hipertiroid. Adanya kutil yang tumbuh di sekitar kuku, kondisi sarcoidosis di mana terjadi gumpalan sel yang terbentuk pada jaringan tubuh, serta penumpukan protein pada organ tubuh. Adanya gangguan pada serat jaringan penghubung pada tubuh juga dapat menyebabkan kondisi kuku yang hampir lepas. Sirkulasi tubuh yang buruk karena kebiasaan merokok, atau penyakit Raynaud’s, serta reaksi alergi yang muncul dalam bentuk kuku yang hendak lepas, juga dapat menjadi alternatif penyebabnya. Untuk perawatannya, potong kuku yang hendak lepas ini agar tunas kuku baru dapat tumbuh kembali. Bersihkan kuku hanya dengan sikat kuku yang halus.

12.Kuku yang cekung seperti sendok atau koilonychia


Jika kuku cekung ke dalam, kemungkinan besar Anda menderita kekurangan zat besi atau kelebihan zat besi (haemochromatosis), penyakit Raynaud’s yang membuat aliran darah ke jari dan jari-jari kaki tidak lancar, atau penyakit yang menyerang sel-sel tubuh seperti lupus.

13.Kuku yang berlesung-lesung


Kuku yang terlihat bergelombang dapat disebabkan oleh penyakit kulit eczema, artritis reaktif, hingga kondisi alopecia areata yang menyebabkan kelainan tidak berambut pada penderitanya.

14.Kuku yang bergaris-garis horizontal atau Beau’s lines


Kuku seperti ini merupakan pertanda dari adanya riwayat penyakit tertentu sebelumnya, pernah melakukan kemoterapi, serta adanya paparan hawa dingin ekstrem pada penderita penyakit Raynaud’s. 

Garis-garis dalam ini biasanya baru akan muncul beberapa bulan kemudian saat kuku sudah tumbuh dan garis-garis dalam berpindah ke atas. Dibutuhkan waktu sekitar empat sampai enam minggu bagi kuku jari untuk tumbuh lagi, dan enam hingga 12 bulan bagi kuku kaki.

15.Kuku yang tumbuh menjadi cembung


Kondisi ini dapat terjadi karena adanya jaringan di bawah kuku yang menebal dan ujung jari dan kuku yang membulat. Hal ini disebabkan karena bertambahnya aliran darah ke ujung jari. Kondisi kuku yang demikian dapat terjadi karena faktor keturunan, namun saat mendadak muncul, hal ini dapat menjadi indikasi adanya kondisi kanker paru-paru, enodcarditis hingga bronchiectasis, penyakit radang pencernaan, kanker perut, sirosis liver hingga kondisi darah yang tebal atau polycythaemia.

16.Kondisi kuku dengan garis-garis putih


Jika posisi garis yang muncul tegak lurus dan memanjang dari ujung ke ujung atau Muehrcke’s lines, tubuh Anda sedang mengalami kondisi kurang protein dalam darah atau mungkin terdapat penyakit liver maupun kondisi malnutrisi.

17.Garis-garis kehitaman yang membentang ke bawah di kuku


Terkadang, garis kehitaman pada kuku dapat menjadi salah satu gejala awal kanker kulit (subungual melanoma). Namun, jika benar terdapat kondisi kanker, maka hanya satu kuku yang terpengaruh dan rupa garis dapat berubah menjadi lebih lebar dan gelap, seiring dengan berjalannya waktu dan melebar ke kulit sekitar kuku.

18.Garis-garis kemerahan dan kecokelatan di bawah kuku


Kondisi ini merupakan indikasi adanya kerusakan pembuluh darah kecil yang menyebabkan timbulnya splinter haemorrhages. Jika lebih dari satu kuku yang mengalami hal ini, garis-garis ini biasanya merupakan tanda adanya penyakit lupus, psoriasis dan infeksi katup jantung atau endocarditis. (PA)

@dr. aria wibowo

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment