Monday, July 10, 2017

Buah Karbitan


DUNIA HAWA Apa yang saya khawatirkan terbukti juga. Ketika saya menulis surat "Nasehat untuk adek Afi", saya sebenarnya sudah khawatir bahwa sesuatu yang terlalu cepat mengangkasa, akan cepat pula jatuhnya.

Afi dituding plagiat dimana-dimana dan saya masih tutup mata. Tetapi ketika beredar video dimana Afi menirukan kata-kata Amanda Todd remaja yang bunuh diri dengan kalimat yang persis sama, saya sungguh menyayangkannya.

Sayang sekali. Afi terlalu silau dengan panggung megah yang disajikan kepadanya. Mentalnya tidak kuat untuk berjalan di catwalk merah. Ia akhirnya menjadi orang yang menulis untuk disanjung, bukan karena ia memang ingin menulis dari hatinya.

Terlalu hijau, mungkin itu jawabnya. Mungkin jika saya seusia Afi saya akan mengalami nasib yang sama. Pada usia yang belum matang, diundang kemana-mana mulai dari jadi pembicara di universitas, di stasiun televisi bahkan sampai diundang Presiden Jokowi. Jelas jiwa saya akan labil karena belum pernah ditempa oleh berbagai ujian untuk menguatkan mental.

Itu sama seperti ketika kita yang biasa hidup susah, tiba-tiba diberikan rezeki yang luar biasa gedenya tanpa kerja keras. Bukannya menjadi lebih baik, kita menjadi orang yang 'aneh' karena begitu banyaknya sanjungan dan muncul teman2 munafik yang suka pada kita hanya karena melihat harta saja.

Apakah Afi salah?

Tidak seluruhnya.

Kesalahan terbesar ada pada orang-orang dewasa yang kagetan. Melihat ada sesuatu yang bisa dijual, dijuallah. Media membutuhkan rating untuk mengangkat citranya dan harus ada sosok yang 'kontroversial' yang diangkat bukan untuk kepentingan orang banyak, tetapi untuk kepentingan media itu sendiri...

Dan banyak pula yang memakan umpan besar itu dengan segala bentuk pemujaan berlebihan. Saya selalu bilang pada anak saya, "Jadilah sesuatu yang terbentuk dengan proses alam, bukan karena karbitan. Karena proses alam itu natural dan tidak meninggalkan kesia-siaan. Kalau kamu besar karena menghalalkan segala cara, maka akan tampak bahwa kamu itu sebenarnya mentah hanya pura-pura matang saja.."

Tidak ada yang instan dalam segala hal, karena ketika hasil dijadikan rujukan, maka sesungguhnya kita adalah orang miskin yang tidak kelihatan. Proses itulah kekayaan sebenarnya, karena proses adalah pengalaman-pengalaman yang berharga yang bisa diambil maknanya

Untuk Afi, istirahatlah dulu dek tidak perlu dipaksakan untuk terus bersinar, karena emas akan terlihat meski ia ada tumpukan sampah. Berlatihlah untuk jujur dan tidak perlu mengikuti kemauan orang.

Saran abang, Gado-gado itu sehat karena terdiri dari banyak sayuran. Tapi proses pembuatannya lumayan rumit daripada sekedar menyobek bungkus mie instan.

"Bang, nanti Afi di bully kalau bang Denny nulis ini.."

"Tenang aja, di bully itu bagian dari proses kematangan jiwa.."

Seruput dulu ya, hati-hati di jalan..

@denny siregar 

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment