Saturday, January 21, 2017

Manusia Bumi Datar

DUNIA HAWA - Kami dilahirkan di bumi bulat-bundar. Rasnya putih, hitam, coklat, kuning, dan kehitaman. Sesembahan pun beragam dengan media yang juga bermacam-macam. Meskipun begitu tujuan akhir hanya pada satu Tuhan. Mereka pun sangat patuh dan taat pada ajaran. Menjalani ritual di tempat yang berbeda, musala, klenteng, gereja, pura, dan vihara. Kitab suci yang dibaca juga beda: Quran, Injil, Tripitaka, dan Weda.


Tak ada yang saling hina, rukun damai sentosa, sebab Tuhan kami telah bersabda: “Dan janganlah kamu menghina sesembahan-sesembhan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan menghina Allah dengan melampui batas tanpa pengetahuan.”

Sabda itu kami ikuti sehingga tak ada caci dan benci, semua saling menghormati. Saat pemilihan kepala suku semua saling sepakat. Kadang kala kepala suku dipimpin mereka yang menyebut dirinya biksu berbaju kasaya, kadang seorang pedanda, tahun lalu seorang ustadz bergelar haji, dan tahun ini giliran si Pendeta.

Tak ada pertentangan, semua menerima dengan senang sesuai giliran. Lalu tiba-tiba penyusup masuk, membisikkan sesuatu kepada kami. “Si Pendeta tak pantas jadi ketua suku. Dia pasti akan lebih mementingkan golongannya. Tidak kah kau lihat kelompoknya lebih kaya dari pada kalian semua? Mereka akan menindas kita!” katanya.

Beberapa orang terhasut dengan ucapannya. Pertemuan diadakan untuk unjuk rasa. Ini dakwah Islam, semua harus angkat senjata! Maka si Pendeta dipaksa turun dari takhta, diganti penghasut yang pandai beretorika.

Si penghasut pandai memoles diri. Ia berjubah dan berjanggut agar terlihat islami. Aturan ditegakkan hanya untuk kelangannya sendiri. Kebebasan berkarya dan beribadah diluar kelompoknya harus dikebiri. Aturan poligami ditegakkan lagi. Para wanita dipaksa rela berbagi suami, agar mendapat ganjaran surga suatu hari nanti, tak peduli jika harus sakit hati. Lalu si laki-laki lebih enak lagi. Selain kemaluannya bisa dipakai berganti-ganti, kelak akan disentuh 72 bidadari.

Di era kepemipinannya, semua wanita harus berjilbab sepanjang paha. Warna yang dibolehkan hanya 3: hitam, coklat, dan biru tua. Para desainer stylish pakaian tidak berguna, sebab model pakaian sama. Kau juga tidak diperbolehkan berdendang sebab hal itu bisa menyebabkan libido terangsang.

Yang paling menyedihkan ketika parfum dan make up haram dikenakan. Lagi-lagi dengan alasan penis yang melihatnya bisa meregang. Tapi alangkah jahatnya, sebab itulah yang menyebabkan para lelaki bosan memandang pasangan, dan mencari-cari alasan serta dalil untuk mengawini sejumlah wanita berwajah rupawan.

Di tempat ini, kau tak perlu repot-repot membaca dan belajar, apalagi menghitung rumus yang bikin kepala serasa terbakar. Kau hanya cukup menghapal kitab suci dan hadist dan ajaibnya ajarannya tak wajib diamalkan. Ini tips yang sebenarnya dirahasiakan tapi biarlah aku buka untuk kalian. Jika kau diminta ceramah atau saat bicara dengan kawan, selipkan satu dua ayat atau hadis yang kau hafal dan lengkapi dengan terjemahan, dijamin kau dianggap pintar dan cendekiawan.

Kau pun tak perlu jauh-jauh dan pusing untuk belajar ilmu pendampingnya, seperti tafsir, fiqh, ushul fiqh, nahwu, shorf, dan ulumul Quran, kau hanya perlu banyak membaca portal piyungan dan situs web abal-abal. kau pun bisa seenak udel berkelakar.

Kau tak perlu kerja keras jika ingin punya uang. Cukup mengajak keluarga dan teman sambil membawa spanduk, lalu berteriak di jalanan. Jangan lupa kepalkan tangan dan sebut “Allahu Akbar” agar terkesan membela Tuhan. Oh ya, jangan lupa sebelum aksi kau harus sholat di jalanan, agar orang semakin kagum dan kau dianggap orang yang paing beriman. Tidak capek kan?

Ratusan ribu hingga jutaan kau akan dibayar. Agar tetangga dan kawan-kawnmu lebih terkesan, sesekali turunlah membantu korban bencana alam, meski kau tahu sumbangan yang disalurkan dari pihak yang sering kau fitnah dan kau salahkan. Ya, Itu trik agar kau dianggap dermawan. Fotolah sebanyak banyaknya, lalu share di media sosial, agar namamu lebih menjual.

Bagitulah bumi manusia saat ini. Di bawah si pengahasut agama, kelompoknya boleh berbuat seenak hati. Orang-orang baik pemegang sabda Tuhan yang sangat menghormati agama lain dianggap tidak islami. Syariah katanya harus diterapkan sebab hukum pasti. Lalu bertebarlah ajaran hanya mementingkan kulit dari pada isi. Maka, jangan heran seorang yang dianggap agamanya mumpuni kena kasus korupsi sapi.

Lalu ada lagi yang saat melihat wanita kepalanya tertunduk tapi senang menonton video bugil nan seksi, saat rapat dewan lagi meskipun dijebloskan ke dalam bui mereka tetap dianggap manusia suci. Sebab si terdakwa masih sering mengucap ana, akhi, ukti, antum, anti.

Tapi, lihatlah saat ini orang baik yang diam mencoba melawan. Pancasila harus jadi pedoman, bukan syariat Islam. Kiai bersarung yang sebelumnya dicaci membuat keputusan. Hoax dan fitnah harus dituntaskan. Si tukang hasut kini turun jabatan. Ia dan kroninya tidak tahan, lalu pindah ke bumi datar. Saya dengar suatu hari mereka mati di tengah kerumunan, berharap bertemu 72 bidadari yang menawan, sedang anak dan istrinya tersedu sedan.


@anisatul fadhila


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment