Saturday, November 26, 2016

GNPF MUI Mau Ahok Ditahan, Bukan Mau Sholat Jumat


DUNIA HAWA - Sejak awal, keinginan GNPF MUI dalam Aksi Bela Islam III SUPER DAMAI adalah supaya Ahok ditahan. Hal ini terus menerus disampaikan oleh oleh dedengkot GNPF ketika ditanya tujuan melakukan aksi. Apakah Ahok ditahan artinya membela Islam?? Apakah melakukan aksi mendesak Ahok ditahan dengan Sholat Jumat dibenarkan atau tidak?? Bagi mereka itu tidak penting, yang penting Ahok ditahan.



“Tujuannya tetap sama, tahan Ahok. Aksi bela Islam I tujuannya tahan ahok, aksi bela islam kedua tujuannya tahan ahok, aksi bela Islam 3 tujuannya tahan ahok,” ujar Rizieq.

Mengapa begitu?? Karena pesanannya memang begitu. Ahok ditahan dan akhirnya gagal jadi Gubernur DKI. Nah, mengenai mengapa mereka ngotot supaya Ahok ditahan, banyak cabang-cabangnya. Beberapa orang yang terkekang kemafiaan, usaha korup, dan tidak lagi dapat hibah maupun bansos berkumpul dan bersatu ingin menyandera Ahok. Ditambah mereka yang ingin memenagkan Pilkada DKI tentunya.

Gagalnya Ahok jadi cagub sebelum pencoblosan tidak bisa ditawar lagi. Usaha mentersangkakan ternyata tidak begitu berpengaruh kepada Ahok dan jumlah para pemilih yang akan memilihnya. Meski dalam survei terbaru elektabilitas Ahok menurun, tetapi kepuasan atas kinerja Ahok tetaplah tinggi.

Dengan begitu kengototan GNPF MUI untuk menahan Ahok sangatlah bisa kita pahami. Karena yang dikejar dan disesak adalah status Ahok sebelum pencoblosan. Jikalau ditahannya Ahok tidak juga terlalu berpengaruh, maka mereka akan memaksa Ahok divonis dipenjarakan. Caranya mungkin bukan lagi sholat jumat di jalan, melainkan sholat jumat di Istana dan di gedung DPR. Atau dengan kata lain menguasai Istana dan DPR.

Sekali lagi saya tekankan, GNPF bukan sedang ingin Sholat Jumat dalam Aksi Bela Islam III SUPER DAMAI, melainkan ingin Ahok ditahan, apapun usahanya akan mereka tempuh. Tentu saja ini erat kaitannya dengan kepuasan klien yang memesan aksi mereka.

Karena itulah mereka tidak akan peduli kalau sholat jumat di jalan adalah bid’ah besar menurut KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, tidak sah menurut Fatwa PBNU, tidak lazim menurut Dubes Arab Saudi untuk RI, Osamah Mohammed al-Shuibi, dan tidak diperbolehkan oleh Kapolri. Karena sebenarnya tujuan mereka bukanlah sholat jumat, melainkan demo supaya Ahok ditahan.

Karena itu, menurut hemat saya, tidak perlu diperdebatkan masalah sah atau tidak, bid’ah atau tidak, boleh atau tidak sholat jumatnya. Intinya mereka sedang berdemo yang tujuannya supaya Ahok ditahan. Maaf kalau saya harus jujur mengatakan bahwa sholat jumat yang akan mereka lakukan adalah sebuah media demonya.

Apapun alasan dan ceritanya, kalau mau sholat dan memang murni mau melakukannya, maka tempat ibadah adalah tempat yang tepat dan benar. Kalau sudah sholat di jalan, padahal tempat ibadah ada tersedia, maka itu namanya sedang melakukan ibadah dengan alasan yang tidak tepat. Apalagi ini tujuannya juga sudah jelas, yaitu demo supaya Ahok ditahan.

Masalah Ahok memang sudah melebar kemana-mana. Kasus yang disangkakan kepada Ahok sudah diproses oleh hukum, tetapi ternyata tetap juga tidak puas. Karena berpikir dengan demo membuat Ahok jadi tersangka, kini mereka juga ingin melakukan hal yang sama supaya Ahok ditahan. Apalagi GNPF MUI sesumbar kalau jumlahnya kali ini dua kali lipat dari aksi 411.

“Kapolri tidak usah pusing-pusing. Ahok ditahan, kita tidak aksi.” Kata Sekretaris Jenderal DPP FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin.

Jelaskan apa keinginannya. Yup, mereka bukan ingin sholat jumat, melainkan demo dengan jumlah besar supaya Ahok ditahan. Sholat jumat hanyalah kedok mereka.

Salam Kedok.

@palti hutabarat