Tuesday, November 8, 2016

Ismail Perusuh Demo 4 November Ditangkap di Rumah Anggota DPD RI

DUNIA HAWA - Polisi menangkap mahasiswa bernama Ismail Ibrahim (23) yang diduga kuat terlibat melakukan penyerangan ke aparat dalam aksi demo 4 November lalu. Dia diringkus di rumah anggota DPD RI Basri Salama.

"Benar, kami tangkap di lokasi tersebut (rumah Basri Salama)," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan saat dikonfirmasi, Senin (7/10/2016) malam.

Informasi yang diterima Ismail diringkus di rumah Basri di Jalan Attahiriyah 2, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, sekitar pukul 20.00 WIB. Hendy mengatakan, Ismail sudah setahun tinggal di rumah Basri karena sama-sama berasal dari Pulau Tidore.


"Yang bersangkutan tinggal di rumah Basri Salama sejak 2015 karena tidak mampu bayar kontrakan sehingga yang bersangkutan diajak oleh Basri Salama tinggal di rumah kontrakannya karena masih (berasal dari) satu pulau di Pulau Tidore," ujarnya.

Hendi menyebut, Ismail merupakan mahasiswa semester 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Sosiologi di sebuah kampus swasta di Jakarta Selatan. Dia juga merupakan ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi.

Ismail diduga kuat ikut melakukan penyerangan terhadap aparat saat terjadi kericuhan di aksi demo 4 November.

"Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada petugas karena ikut teman yang lain yang sudah melempari dan menyerang serta terprovokasi oleh kata-kata dari orator di atas mobil komando untuk tidak takut dan terus maju," jelas Hendy.

"Yang bersangkutan menyerang petugas sampai dengan massa membubarkan diri malam hari kurang lebih jam 9 malam. Selanjutnya yang bersangkutan pulang ke kontrakannya. Selama dari tanggal 4 November sampai dengan tertangkap tanggal 7 November yang bersangkutan tidak pernah dihubungi oleh teman teman HMI untuk membahas terkait hasil demo tanggal 4 November," sambungnya.








Hendy mengatakan, Ismail diajak ikut berdemo oleh rekan-rekannya. Dia saat berdemo menggunakan atribut HMI, namun Ketua Bidang Hukum dan HAM PB HMI Sujahri yang dikonfirmasi soal apakah Ismail anggota HMI atau bukan, belum merespons. 

Sebelumnya PBHMI menyebarkan foto lewat WA dan beredar di FB dan twitter yang mereka sebutkan sebagai provokator kerusuhan 4 November lengkap dengan foto KTP provokator yang ditunjukan dengan identitas KTP beragama non muslim. Namun kenyataan dari 5 provokator yang ditangkap pihak kepolisian adalah anggota HMI sendiri.















Akhirnya Nasib Fahri Hamzah Diujung Tanduk

DUNIA HAWA - Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan kepolisian akan mempelajari orasi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat aksi unjuk rasa 4 November.

"Kami akan pelajari apakah itu bisa masuk ke dalam Pasal Makar. Kalau masuk ke dalam Pasal Makar ya kami proses hukum, prinsipnya begitu," kata Tito usai menghadiri acara pengarahan Presiden kepada jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa.


Mengenai kemungkinan keterlibatan aktor-aktor politik dalam aksi unjuk rasa itu, Tito menyatakan bahwa kalau mereka hanya turun untuk ikut demonstrasi maka itu tidak menjadi masalah.

"Itu hak sebagai warga negara kebebasan berekspresi tetapi pada saat ekspresi itu kalau mengucapkan kata-kata berbau makar maka tidak boleh karena itu inkonstitusional," katanya.

Tito juga mengatakan bahwa polisi akan mengembangkan kasus lima orang yang ditangkap pada Senin (7/11) malam karena diduga menyerang petugas saat aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11) malam.

"Ada 5 orang yang ditangkap dan diproses saat ini, karena dalam foto-foto mereka ada yang melakukan penyerangan terhadap petugas," katanya.






Polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya orang yang menyuruh mereka melakukan kekerasan.

"Karena kalau kita lihat demo itu awalnya aman baru kemudian malamnya dari sisi yang sebelah kanan (Monas) terjadi serangan-serangan terhadap petugas," katanya.

Video Habib Rizieq menistakan agama:



[antara]

Tahun 2013 Hary Tanoe Nyata Hina Islam, Dimaafkan

DUNIA HAWA - Pada tahun 2013, ada kejadian hary Tanoe menghina ulama.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat  menerima surat dari Hary Tanoesoedibjo bos MNC group, dalam surat tersebut Hary Tanoe meminta MUI menjadi penasehat Miss World kontes. Atas permintaan itu, para ulama di MUI marah besar dan merasa dihinakan oleh Hary Tanoe.

Demikian penjelasan KH. Muhyidin Junaidi ketua MUI bidang luar negeri saat membuka tabligh akbar di Masjid Raya Bogor belum lama ini.

"Ini surat penghinaan kepada ulama, penghinaan kepada kiyai, bagaimana bisa surat ini sampai dan ditujukan ke MUI untuk jadi juri Miss World kontes?," ujar Kyai Muhyidin dengan nada keras.

Dijelaskan dalam isi surat Hary Tanoe. "Jika MUI menerima tawaran tersebut akan mendapatkan sejumlah fasilitas, diantaranya ialah semua pesantren binaan MUI akan mendapatkan Indovision gratis, MUI akan dijadikan penasehat dewan syariah di MNC group," papar ketua MUI ini.

"Ya Allah, ini bisa menjadikan harga ulama sangat murah, Nauzubillah min zalik," cetus Kyai Muhyidin terlihat sedih.

"Alhamdulillah MUI pusat sudah menyatakan sikap untuk menolak tegas pagelaran Miss World di seluruh wilayah Indonesia," tambahnya. Lihat_disini

Habib Rizieq Syihab sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI) mengatakan, kalau Hary Tanoesoedibyo telah menghina ulama Indonesia dengan digelarnya kontes Miss World di Bali.

"HT telah mengirimkan surat untuk menyogok MUI supaya menjadi penasehat Miss World, itu kalau mau (MUI) nanti pondok pesantren yang diasuh MUI diberikan parabola indovision gratis, langganan gratis," kata Rizieq di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Beruntung, kata Rizieq, para ulama di MUI konsisten kepada ajaran agama Allah SWT sehingga permintaan bos MNC Grup itu tidak dikabulkan. Namun, hal tersebut tentu telah melecehkan ulama Indonesia.


"Alhamdulillah MUI tidak bisa disogok, tapi jelas Hary Tanoe telah menghina MUI dan ulama Indonesia," tegas Rizieq. Lihat_disini

Sementara ILC 12 Oktober 2016, Wakil Sekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain menyebutkan bahwa jika mengacu pada hukum Islam, semestinya Ahok mendapatkan pilihan hukuman, yaitu dihukum mati, dipotong kaki dan tangannya, atau diusir dari Indonesia. MUI secara tegas menyatakan bahwa Ahok menghina Alquran.

Wasekjen MUI menerangkan, dalam kalimat pidato Ahok tersebut mengatakan" dibohongi pakai almaidah ayat 51," ini bisa bermakna semisal dibunuh pakai pisau. Ini bisa berarti, pisaunya yang jadi alat pembunuh atau orang yang memegang pisau adalah pembunuh. Artinya jika dibohongi pakai almaidah ayat 51, almaidah ini yang bohong atau ulama nya yang bohong. Jadi cuma dua pilihanna jika tidak mengatakan almaidah 51 bohong, ulamanya yang bohong. 

"Kalau ulamanya bohong, kami tersinggung. Ini penghinaan terhadap ulama!"Jelas wasekjen MUI.

Jelas disini selain penghinaan terhadap alquran, juga Ahok dianggap telah menghina ulama

Lalu bagaimana dengan Hari Tanoe...?
Pertanyaannya mengapa Hary Tanoe dibiarkan sementara Ahok harus dibunuh?

Dan Bagaimana pula dengan Video Habieb Rizieq yang sedang beredar hangat di media sosial. Dimana dalam video ceramah Habieb Rizieq tersebut juga ada kalimat mengatakan.........nipu pakai ayat....!!

Tentang NIAT Ahok, tidak dipedulikan. Jadi sama halnya Niat Habieb Rizieq dalam ceramah itu bisa tidak dipedulikan.

Tentang keseluruhan isi video Ahok pun tidak dipedulikan. Hanya peduli pada sepenggal kalimat "...dibohongi pakai almaidah..."

Jadi, bagaimana kalau pola pikir yang sama juga dipakai, hanya PEDULI sepenggal kalimat".....nipu pakai ayat...."

Baik Hari Tanoe maupun Habieb Rizieq, jika merunut hal yang sama yang dilakukan oleh Ahok, maka keduanya pun harus dihukum. Bagaimana menurut anda?

Video Habib Rizieq menistakan agama :



[beritateratas]

Tertutup Gak Percaya, Terbuka Gak Percaya, Kamu Maunya Apa Sih?

DUNIA HAWA - Tidak lama lagi kita akan tahu hasil kesimpulan pemeriksaan kasus penistaan agama. Ahok dilaporkan atas tuduhan penistaan agama terkait pidato Ahok pada 27 September 2016 di Kepulauan Seribu. 

Ada dua kemungkinan hasil kesimpulan pemeriksaan kasus penistaan agama. 

Pertama, penyelidikan atas laporan penistaan agama akan maju ke tahap penyidikan. Penyidik yakin unsur unsur sangkaan pasal 156a KUHP terpenuhi. Itu artinya Ahok akan di tetapkan sebagai tersangka pasal penistaan agama. 

Kedua, penyelidikan tidak memenuhi unsur unsur tindak pidana penistaan agama. Itu artinya penyidik akan menghentikan penyidikan. Penyidik akan mengeluarkan SP3. 


Presiden Jokowi punya bayangan akan ketidakpuasan dari kedua kubu. Polri juga menjadi gamang. Serba salah. Apapun yang dikerjakan, seprofesional apapun penyelidikan yang dilakukan tetap saja akan dilihat gak benar oleh masing masing kubu.

Satu satunya jalan agar rakyat percaya hasil pemeriksaan penyidik adalah dengan mengajak rakyat ikut berpartisipasi menjadi hakim bagi pemeriksaan itu. 

Ini sama seperti saat Ketua MK Mahfud MD memerintahkan rekaman telepon Anggoro dan Anggodo diperdengarkan di ruang sidang. Mahfud tidak ingin ada fitnah. Mahfud tidak ingin asa dusta diantara kita. Ujungnya kita sebagai rakyat tahu betapa bobroknya kasus Anggoro dan Anggodo saat mendengar pembicaraan mereka. Publik jadi tahu terang benderang.

Dalam kasus Ahok ini, banyak pihak tidak percaya, kalo pemeriksaan Ahok dilakukan tertutup. Maklum nuansa politisnya kental sekali. Kalo tertutup banyak pihak akan bilang Jokowi pasti intervensi polisi. 

Nah ini tentu tidak baik. Presiden Jokowi tahu dilema ini. Serba salah. Kikuk. Apa apa salah. Akhirnya Presiden Jokowi meminta agar pemeriksaan Ahok dilakukan secara terbuka, transparan, akuntabel dan profesional. Ini langkah yang paling bijak dan adil. Agar tidak ada fitnah dan dusta saat Polri memutuskan kesimpulan penyelidikan.

Solusi ini akan membuka apa yang tertutup. Menerangi apa yang gelap. Meluruskan apa yang bengkok. Kita bisa tahu apa yang terjadi saat digelar perkara. Masing masing pihak akan berbicara terbuka dan terang benderang. 

Dalam gelar perkara yang terbuka itu akan hadir saksi pelapor, saksi terlapor, saksi ahli agama, saksi ahli bahasa, saksi ahli hukum pidana . Semua pihak punya kapasitas dalam memberikan pendapatnya.

Anehnya cara bijak dan adil ini malah ditolak oleh FPI. Alasannya rada konyol. Berprasangka buruk dan tidak ingin pemeriksaan dilakukan terbuka. 

Ini ibarat orang sakit gigi yang ingin diperiksa giginya tapi tidak mengijinkan dokter menggunakan senter melihat rongga mulutnya. Aneh bukan? 

Bukankah mereka yang ingin agar pemeriksaan Ahok dilaksanakan dengan adil dan profesional tanpa intervensi Presiden Jokowi? Bukankah mereka menuduh Presiden Jokowi melindungi Ahok?

Rasanya kalo sudah gak suka apapun cara yang akan dipakai polisi tetaplah buruk di mata mereka. Bagi mereka Ahok itu harus ditangkap dan dipenjara. Tidak peduli mau pake kacamata kuda apa kacamata kerbau. 

Tidak peduli sidangnya terbuka atau tertutup. Pokoknya Ahok harus dijebloskan ke penjara. Pokoke Ahok itu penista. Pokoknya Ahok itu salah. Titik.

Kalo sudah begini mau ngomong apalagi. Kalo sudah tidak percaya sama aparat dan sidang terbuka ya uwisss...kalian aja ya yang jadi polisi, jaksa, hakim dan panitera. 

Bikin aja polisi tandingan, jaksa tandingan, hakim tandingan dan panitera tandingan kayak Gubernur Tandingan Fahrrurozi Ishaq itu. Biar puasss kalian.

Ahhh suudahlah...pening kali kepalaku kalian buat. Minum jamu dulu ahhh... Nyonya Meneer yang gak pernah duduk karena berdiri sejak 1919 ... biar segerrr... 



[birgaldo sinaga]



Dibohongi Pakai Al Quran

DUNIA HAWA - Situasi Jokowi dalam menghadapi kasus "penistaan agama" ini hampir mirip dengan situasi Imam Ali saat menghadapi potensi pemberontakan dalam pasukannya.

Pada masa itu Imam Ali menjabat sebagai khalifah dan beliau diperangi oleh Muawwiyah. Salah satu taktik licik Muawwiyah ketika sudah tahu bahwa dirinya akan kalah adalah menancapkan Alquran diatas tombak.

Sontak sebagian pasukan Imam Ali memintanya untuk berdialog dengan Muawwiyah. Imam Ali yang tahu bahwa itu hanya strategi licik saja dan menolak permintaan itu. Penolakan Imam Ali berdampak goyangan pada kursi pemerintahannya.

Akhirnya supaya tidak terjadi keributan yang melemahkan pemerintahan, Imam Ali bersedia menuruti permintaan mereka. Menariknya, ketika Imam Ali sudah berdialog, mereka yang kemarin memaksa Imam Ali, mereka juga yang menolak hasil dialog.

Mereka turun ke jalan jalan sesudah dari masjid sambil berteriak-teriak "Laa hukma illaa lillaah ! Tiada hukum selain hukum Allah !"

Mereka dinamakan kaum khawarij atau pembangkang. Khawarij dikenal dengan kemampuannya membolak-balik tafsir Alquran sesuai kepentingan nafsu kelompoknya. Imam Ali berkata pada para sahabatnya menyikapi kaum ini, "Ungkapan yang benar digunakan untuk hal yang bathil"

Abdullah bin Umar dalam mensifati kelompok khawarij mengatakan: “Mereka menggunakan ayat-ayat yang diturunkan bagi orang-orang kafir lantas mereka terapkan untuk menyerang orang-orang beriman”.[Lihat: kitab Sahih Bukhari jilid:4 halaman:197]

Jadi peristiwa "membohongi memakai ayat Alquran" adalah benar adanya dan tercatat dalam sejarah Islam.


Ahok tidak salah dalam menuding ada orang yang menggunakan ayat untuk berbohong. Ahok hanya memutar kembali sejarah dalam Islam bagaimana perilaku khawarij. Dan kita lihat kembali bagaimana perilaku neo khawarij abad ini yang selalu menggunakan ayat Alquran untuk melindungi kepentingan kelompoknya.

Jadi, kalau melihat sejarah khawarij ini, mereka sebenarnya tidak perduli apakah Imam Ali berdialog atau tidak. Bukan itu tujuannya, karena mereka punya kepentingan untuk berkuasa atau dibayar oleh penguasa. Mirip dengan situasi yang dihadapi Jokowi sekarang ini.

Nabi Muhammad Saw, pada masa hidupnya, sudah menyampaikan bahwa akan ada manusia manusia seperti ini di akhir zaman dengan banyak redaksi dalam hadis-hadisnya. "Kaum muda pembaca Alquran dimana Alquran itu sendiri melaknatnya atau tidak melewati kerongkongannya.." Ada lagi redaksi seperti "Anak panah yang keluar dari busurnya.."

Karena itu saya heran ketika umat muslim, bahkan mereka yang mengklaim dirinya ustad atau ulama, tidak mengetahui sejarah besar ini.

Tidak tahu atau pura pura tidak tahu?

Lalu bagaimana seharusnya tindakan Presiden dalam menghadapi perilaku khawarij yang sulit diajak bicara ini?

Kita lihat apa yang dilakukan Imam Ali..

"Kalau mereka diam, kita biarkan. Kalau mereka bicara kita kemukakan argumen kita, dan kalau mereka melakukan pengacauan dan keonaran akan kita hadapi mereka..."

Sejarah selalu berulang, hanya beda tempat, waktu dan pelakunya saja...

Habib Rizieq Juga Telah Melakukan Penistaan Agama.


Jika mengacu pada kasus Ahok yang dinyatakan telah melakukan penistaan agama karena memuat statemen di video "... dibohongi pakai Al Maidah 51 ..." maka harus disamakan juga bahwa Habib Rizieq telah melakukan penistaan agama.

Terbukti Habib Rizieq pernah menyatakan lewat ceramahnya bahwa Nabi Muhammad sejak dulu sudah mengingatkan adanya ulama yang menipu pakai ayat Al Quran dan hadits Nabi.

Menurut Rizieq, ulama semacam itu adalah ada ulama yang bejat, ulama yang buruk, ulama yang busuk . . Mereka adalah ulama yang suka memutarbalikkan ayat, yang mengharamkan yang halal, yang menghalalkan yang haram

"Kata Nabi Muhammad, ulama semacam itu lebih berbahaya dari dajjal."

Menyangkal kalau Habib Rizieq telah melakukan penistaan agama? Kalau menyangkal berarti menyangkal juga kalau Ahok telah melakukan penistaan agama.

Coba deh ditonton vidieo ini, supaya tak dibilang fitnah.



[denny siregar]


Ayat Al-quran Bisa Dipakai untuk Menipu

DUNIA HAWA - Dalam video dibawah ini, Habib Rizieq tegas menyatakan bahwasanya Ayat Al-Quran bisa dipakai untuk membohongi umat.

Pernyataan Habib ini menjelaskan apa yang dimaksud Ahok di pulau Seribu dengan "jangan mau dibohongi orang pakai ayat Al-Maidah 51"


Karena ayat Al-Maidah 51 "pemimpin kafir" memang hanya dipakai untuk Pilkada saja, tidak dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal bila benar diamalkan, seluruh Muslim wajib resign (mengundurkan diri) dari perusahaan milik "bos kafir", atau perusahaan yang dipimpin "bos kafir"

Karena Bos = Pemimpin

Buktinya setiap karyawan harus taat apa kata bos, karena bos adalah pemimpin, dan bila tidak nurut, bos punya wewenang untuk memecat, sehingga karyawan kehilangan mata pencaharian.

Yang bilang bos "bukan pemimpin" itu adalah LOGIKA FALLACY (gagal logika) untuk membodohi umat Muslim agar tertipu menjelang Pilkada.



Syukron Habib.
SHOLLU ALAN NABI !

#IndonesiaBersatuTolakDIadu

[ustad abu janda al boliwudi]

Sama Seperti Ahok, Habib Rizieq Ceramah Tentang Ulama Bohong Pakai Ayat Quran

DUNIA HAWA - Menurut Rizieq , Nabi Muhammad sudah mengingatkan tentang ulama yang menipu pakai ayat Al-quran.

Allah selalu membantu umatNya menemukan kebenaran.

Viral di medsos video yang menunjukkan Habib Rizieq pernah menyatakan bahwa Nabi Muhammad sejak dulu sudah mengingatkan adanya ulama yang menipu pakai ayat Al Quran dan hadits Nabi.

Menurut Riziq, ulama semacam itu adalah ada ulama yang bejat, ulama yang buruk, ulama yang busuk . . Mereka adalah ulama yang suka memutarbalikkan ayat, yang mengharamkan yang halal, yang menghalalkan yang haram

Kata Nabi Muhammad, ulama semacam itu lebih berbahaya dari dajjal.

Jadi, jelas sudah, pernyataan Ahok soal 'dibohongi pakai ayat Al Quran' bukanlah penistaan melainkan sejalan dengan peringatan Nabi Muhammad.

Harap diingat, kalau kita menggunakan terjemahan resmi Al Maidah menurut versi Kementerian Agama, Al Maidah 51 memang tidak memuat larangan untuk memilih pemimpin non muslim.

Mudah-mudahan ini membuka mata kita semua tentang ketidakbenaran tuduhan keji bahwa Ahok menista Islam.

Mohon bantu bagikan informasi ini.




[ade armando]


Ayo Turun untuk Aksi Bela NKRI !!!

DUNIA HAWA
Saudara saudara sebangsa dan setanah air...

Sahabat rekan seperjuangan yang mencintai NKRI..

Menyikapi peristiwa gerakan aktor aktor politik yang mencoba memecah belah bangsa dan negara...

Kita akan turun ke jalan menyuarakan suara kita...
Suara kita yang selama ini diam dan hening...

Bagi teman teman yang berharap NKRI tetap kokoh dan berdiri..

Sebarkan informasi ini....


Kita serentak bergerak turun di Jakarta ...pada Sabtu, 19 Nov 2016...


Ayo..selamatkan NKRI dari oportunis aktor politik pecah belah bangsa....

Bantu share ya teman teman..

Merdeka !!! NKRI JAYA !!!

[birgaldo sinaga]

Bau Neraka di Demo 4 November

DUNIA HAWA - Al-Quran dan hadist bisa dipake buat nipu, kata Habib Rizieq. 

Kamu bilang, Ahok menistakan Al-Quran karena mengatakan "jangan mau dibohongi pake surat al-maidah 51". Al-Quran tidak bisa dipake buat bohong.


Kesimpulannya:

1. Jika Ahok menistakan Al-Qur'an, Habib Rizieq juga menistakan al-Quran.

2. Jika Habib Rizieq tidak menistakan Al-Quran, Ahok juga tidak menistakan Al-Quran

3. Ratusan ribu umat islam yang demo 4 November sudah dihasut Habib Rizieq.

4. Ratusan ribu umat islam yang demo 4 November sudah menzolimi Ahok

5. Allah menolong manusia tidak memandang agama dan sukunya, jika temuan video ini pertolongan dari Allah.

6. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, aku takut ratusan ribu umat islam yang demo 4 November bakal masuk neraka. Hiks

7. Kita saling mencintai. I love you, sayang




[nurul indra]