Tuesday, November 1, 2016

Ketika IslamTernista oleh Para Penista


DUNIA HAWA - Sejak kapan sebenarnya agama Islam dihina?

Agama Islam sudah dihina sejak munculnya hadis hadis yang berserakan baik yang dinyatakan shahih maupun dhaif (terputus riwayatnya).

Hadis itu bukan ayat ayat dalam Alquran. Tetapi berisi penuturan sahabat sahabat Nabi yang disampaikan oleh penyampai dari penyampai tentang segala perkataan, perbuatan bahkan riwayat Nabi Muhammad Saw dan menjadi hukum kedua sesudah Alquran.

Menarik melihat banyak hadis yang bertentangan dengan logika berfikir tetapi dijadikan kebenaran utama. Dan hadis hadis yang dihukumi shahih tapi bertentangan dengan logika berfikir ini banyak yang dijadikan rujukan.

Sebagai contoh hadis bahwa orang tua Nabi Muhammad Saw kafir dan berada di neraka. Bagaimana akal bisa menerima kesucian Nabi tetapi sanggup menerima kabar kekafiran orangtua beliau? Bukankah ini sangat menghina?

Ada lagi hadis yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw menikah dengan Aisyah ketika ia berusia 6-9 tahun. Bagaimana bisa manusia yang berkata bahwa Nabi dengan ahlak yang tinggi menjadi seorang pedofilia? Bukankah ini juga menghina?

Nabi digambarkan suka perang, barbar dan haus darah pun dikabarkan oleh hadis pula dan diterima pula dengan membabi-buta. Betapa rusak akal manusia yang menerima sesuatu yang bertentangan, antara ahlak Nabi yang tinggi dan perilaku beliau yang dikabarkan melenceng.

Lucunya, ketika ada kartunis dari Perancis menggambarkan Nabi sesuai dengan apa yang mereka yakini itu, mereka juga yang marah dan membunuhnya. Meyakini hadis yang tidak masuk akal itu saja sudah menghina, ditambah mereka marah dan membunuh tambah lagi terhinanya.

Jadi, darimana sebenarnya sumber hinaan itu? 

Jelas dari umat Nabi sendiri yang mempercayai propaganda penghancuran karakter Nabi Muhammad Saw yang begitu massif dan ditularkan berabad-abad.

Disinilah dibutuhkan akal dalam beragama, sebab tanpa akal sejatinya agama itu menjadikan manusia rusak perilakunya karena meyakini hal hal dengan penafsiran yang salah.

Sejarah Islam sudah banyak dirusak oleh tangan tangan jahil dan jangan tambah dirusak dengan perilaku pelaku jahil..

Maaf memaafkan dalam Islam adalah wajib hukumnya. Tidak perlu berteriak "penista agama" ketika kelakuanmu sendiri ternyata menistakan agama..

"Jangan mencaci iblis secara terang-terangan, tetapi bersahabat dengannya di kesunyian.." Imam Ali as.

[denny siregar]

Wasiat Terakhir Ahok untuk Veronica

Wasiat Jika Dirinya Meninggal dalam Waktu Dekat



DUNIA HAWA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membahas soal kematiannya di dalam salah satu seminar yang dilakukannya di depan ribuan peserta.

Ahok membagikan tips untuk bisa jadi salah seorang politikus yang baik yaitu salah satunya adalah jangan takut mati.

“Mati sudah ditentuin Tuhan kok,” tegas Ahok.

Ia mengutarakan bahwa bila seorang politikus tak takut dengan kematian, maka untuk jabatan dan kedudukan yang diembannya tak akan ada artinya.

Bahkan, Ia juga mengatakan bahwa bila dirinya mati dalam waktu dekat, kematiannya sudah punya manfaat untuk masyarakat luas.

Ia juga meminta untuk istrinya supaya bisa menguburkannya di Belitung dan tak melakukan kremasi untuk jenazahnya di Jakarta.

“Kalau di Belitung, mungkin orang juga pengen tahu kuburan Ahok itu di mana ya? Jadi tempat wisata lagi lho,” ucapnya.

Ahok punya ide unik tersebut karena melihat cukup banyak orang yang penasaran dengan mengunjungi rumahnya yang ada di Belitung. Ia mengaku bahwa rumahnya cukup ramai didatangi oleh turis.

[oktrus]

Pokoknya Si Habib Rizieq Menang Banyak Lah


DUNIA HAWA - Menurut saudara, siapa makhluk paling berani di Republik ini untuk berhadapan dengan Presiden selaku penguasa negara selain keluarganya? Tentara? Belum tentu!  Karena justru Presiden adalah Panglima tertingginya.  Para pembencinya? Ya, tapi dalam kadar tertentu (ada batasannya).  Dimana ia akan berhadapan dengan hukum jikalau sudah keterlaluan.  Lalu siapa?

Dalam pandangan subyektif saya ada 2 yaitu tukang pangkas pribadi Presiden dan Habib Rizieq. 

Tentang tukang pangkas tak perlu lagi saya jelaskan, tapi menarik untuk yang kedua.  Sudah cukup lama eksis dalam panggung agama ya berujung pada masalah politik, sosial kemasyarakatan. Memberikan ceramah, memimpin demo, menunjukkan sikap yang berseberangan dengan pemerintah, selalu reaktif dan provokatif.

Yang membuat saya tertegun, dalam satu tayangan video terbarunya, pentolan FPI ini dengan lantang menghina Presiden dan Menteri Agama dengan sebutan yang tidak pantas.  Dan ini bukan video pertama yang kita tonton.  Masih banyak video lainnya seperti penghinaan terhadap Ir.Soekarno dan Pancasila.

Apa yang menjadi penyebab rencana demo 4 November memiliki daya magis yang kuat sehingga menimbulkan kecemasan di masyarakat? Ya kembali kepada hal diatas tadi, intimidasi melalui ucapan verbal, pengerahan massa, ujaran kebencian yang berseliweran dengan bebas di dunia maya yang tidak ditangani dengan segera. Kekuatan ormas  radikal berkolaborasi dengan kekuatan politik oposisi merupakan paket komplit untuk bermanuver.

Sejak dikeluarkannya SE Kapolri tentang hate speech, bisa kita lihat masyarakat jadi lebih berhati-hati dalam bersikap dan menggunakan media sosial.  Tapi kelihatannya tidak berlaku bagi si Habib.

Entah si Habib makan beras merek apa, (saya juga kurang paham), ia menjadi sangat berani sekali dan semua pihak seperti  tak berkutik menghadapi ocehan pentolan FPI ini. Dengan mudah menghantam orang lain melalui isu penistaan agama, namun dengan bebas pula ia menghina orang lain dan menjadikan dirinya  sebagai indikator kebenaran

Ketika aktivis HAM menyebut pengakuan Freddy Budiman tentang aliran dana peredaran narkoba, dengan sigap Polri menjaga marwah institusinya.  Namun disaat Presiden negara besar ini dihina, polisi menampilkan sikap kesabaran tingkat tinggi. Sementara itu rasa aman masyarakat semakin terganggu, wibawa Presiden terus tergerus.  Muncul pemikiran mengerdilkan diri “Kalau Presiden saja diam, apalagi kami?”

Bersukurlah si Habib berada dalam masyarakat dan aparat yang punya toleransi tinggi.  Pokoknya si Habib menang banyak lah!

[washinton dedy]

Ahok Pasti Kalah


DUNIA HAWA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasti kalah di Pilgub DKI 2017. Mana mungkin dia menang? Dia itu udah Cina, kafir pula. Itu kesalahan fatal bagi seorang Ahok. Karenanya pasti semua warga yang muslim di DKI tidak akan mencoblos gambarnya saat pemungutan suara. Dan semua etnis selain Cina terutama orang Jawa juga tak akan sudi menjatuhkan pilihan pada si mata sipit ini. Pasti itu...

Udah Cina, kafir, tukang gusur pula. Kampung sudah bagus dan menjadi objek wisata para turis mancanegara malah diluluhlantakkan. Warga yang sudah enak-enak hidup tanpa beban dipindah ke rumah susun di mana mereka harus bayar kontrakan. Sungguh terlalu...

Kalau Jakarta sekarang menjadi lebih baik dan tertata, tikus-tikus korup dipenjarakan, sungai-sungai dibersihkan, birokrasi dipotong, kalangan tertentu bebas Pajak Bumi dan Bangunan, tak sedikit orang tertolong oleh program pendidikan dan kesehatan yang digalakkan, marbot-marbot berangkat umrah atau haji , itu pasti program warisan gubernur sebelumnya, Jokowi atau Foke. Kalaupun itu progran Ahok sendiri, pasti itu cuma cari muka karena mau Pilkada, memanfaatkan posisinya sebagai petahana.

Jangan gusar, jangan gerah... Ahok pasti kalah. Lihatlah betapa kampanye dilakukan besar-besaran dan gegap gempita baik di masjid-masjid, media promosi mainstream maupun media sosial, tentang larangan muslim memilih orang kafir sebagai pemimpin. Para ulama bersatu padu mengajak jamaahnya untuk memilih pasangan yang pure muslim. Hanya Agus-Silvia atau Anies-Sandi yang halal  dipilih, alih-alih  memilih pasangan Ahok-Djarot yang haram, sebagaimana makanan mengandung babi.

Ormas-ormas dan kelompok keagamaan juga gencar membuat web, meramaikan medsos dan memproduksi meme-meme mendukung misi suci ini. Tak terhitung lagi berapa web berbau keagamaan dibuat dan diisi dengan postinganpostingan yang kadang  isinya hoax dan fitnah atau berita lama belasan tahun lalu lantas digoreng kembali untuk menyudutkan Ahok. Hoax dan fitnah bagi mereka tidak masalah. Itu bagiandari jihad suci... Orang berjihad kelak di surga akan ketemu 72 bidadari.

Salah satu meme yang tersebar luas adalah meme yang menyilang pilihan No 2 (nomor urut Ahok-Djarot), tandanya No 2 sudah dicoret, No 2 bukan pilihan. Pilihannya hanya yang ganjil, karena katanya Allah menyukai yang ganjil-ganjil. Maka kun fayakun, pastilah Allah hanya meridhoi pasangan bernomor ganjil untuk memimpin Jakarta. Tidak mungkin Allah meridhoi seorang Cina kafir memimpin Ibukota. Jadi siap-siaplah untuk kalah, Wahai Ahok!

Lupakan Pilkada-Pilkada di daerah lain yang tak dipermasalahkan walau nonmuslim dicalonkan. Bahkan salah satu pemenang Pilkada di Indonesia Timur adalah calon nonmuslim yang didukung partai dakwah. Itu tidak menjadi masalah, karena mereka bukan Ahok. Malakukan misi suci memang harus fokus, makanya energi saat ini hanya tertuju pada Ahok seorang.

Yang belakangan adalah digerakkannya umat muslim seluruh Indonesia yang berarti jumlah mereka 200 juta orang lebih untuk berdemo, atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Kabarnya bukan untuk menghadang Ahok di Pilgub, melainkan untuk membela agama. Dalam selebaran yang beredar, pada 4 November jutaan muslim diminta siap mati, karenanya mereka diimbau menyiapkan kain kafan dan menulis surat wasiat untuk keluarga sebelum berangkat. Bahkan sekolah dan kantor diminta untuk libur agar karyawan dan siswa yang muslim punya kesempatan ikut aksi. Luar biasa sekali ghirah keagamaan yang dikobarkan... Sungguh gerakan yang suci dan mulia.

Dua Ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama(NU) dan Muhammadiyah tidak mau dikaitkan dengan gerakan jihad suci itu. Namun tentu saja kelompok di luar NU dan Muhammadiyah masih banyak dan siap mengepung Jakarta bahkan berbagai kota dari Sabang sampai Merauke sebagaimana janji pentolan penggerak aksi ini. Bila setelah aksi ini Ahok tidak dipenjarakan, Presiden yang akan diturunkan oleh mereka. Iiiiiiiiihhhh ngeriii....

Padahal tanpa jihad suci memenjarakan Ahok itu pun, Ahok sudah pasti kalah. Lihat saja, ketika cagub lain kampanye mengumpulkan massa, memberikan orasi yang keren seperti  pidato Bung Karno, Ahok hanya jalan-jalan ke kampung-kampung kayak pengangguran kurang kerjaan. Bahkan ketika dia melihat kampung kumuh dan warganya membuat bangunan di tanah negara, bawaannya pengin menggusur. Gusur lagi... gusur lagi. Siapa mau punya gubernur tukang gusur? Gak ada, kan?

Maka dengan melihat berbagai kenyataan yang ada, Ahok pasti kalah, bahkan lebih hina dari itu: mungkin kotak suaranya akan kosong melompong.

[niken setyawati via qureta]

Hakim Sidang Jessica Wongso Dilaporkan ke Komisi Yudisial

Pro Dengan Pihak Mirna Salihin



DUNIA HAWA – Jessica Wongso telah divonis kurungan penjara oleh Ketua Hakim Kisworo. Hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan tuntutan yang dilayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu kurungan selama 20 tahun.

Akan tetapi kuasa hukum dari tersangka menganggap jika hakim memberikan tindakan seperti jaksa. KAPINDO atau Kantor Pendidikan Advokat Pengacara Indonesia dan Kongres Advokat Indonesia akan membawa majelis hukum ke Komisi Yudisial.

Majelis hakim yang akan diperkarakan adalah kisworo. H Hutaper dan Binsar Gultom. Bahriansyah selaku Presiden International Lawyers mengatakan dalam keterangan pers tentang adanya pelecehan atas kehormatan dari advokat.

Selain itu ketiga hakim yang telah memvonis Jessica Wongso juga dinilai berlebihan. Dalam 32 sidang yang telah digelar hakim juga disebutkan berlaku layaknya jaksa yang lebih pro dengan kubu korban yaitu Wayan Mirna Salihin.

Bahri menabahkan jika hakim tak menunjukkan tindakan yang independen sehingga membuat advokat marah. Pihaknya mengaku akan memberikan efek jera terhadap hakim yang memimpin jalannya sidang.

Hingga saat ini pihak pengacara telah menerima tanda terima untuk memori banding minggu ini. untuk pendaftaran sendiri telah dilakukan sejak Jumat lalu atau sehari setelah persidangan yang diagendakan vonis.

Banding yang diajukan ini dilakukan karena putusan persidangan dinilai tak mendasar. Kuasa hukum sendiriberharap dengan pengajuan banding dapat dikabulkan oleh hakim yang ada di Pengadilan Tinggi DKI.

Selain pengacara Jessica Wongso sendiri juga menganggap bahwa putusan yang telah dikeluarkan berpihak ke kubu korban. Pihak Kejaksaan Agung sendiri sebenarnya telah mengapresiasi putusan yang diambil oleh hakim.

Putusan hakim juga dianggap telah sesuai pembuktian yang selama ini dilakukan oleh Jaksa. Sedangkan Bahri memutuskan akan membuat laporan ke Ikatan Hakim Indonesia, Bareskrim Polri dan Sekjen Mahkamah Agung.

Sedangkan untuk sidang Jessica Wongso dengan agenda banding akan dilaksanakan satu minggu setalah sidang vonis.Noor Rachmad selaku Jampidum juga menyatakan siap untuk menunggu sikap dari terdakwa dan kuasa hukumnya.

Tanggapan Otto Hasibuan


Tiga hakim yang menangani kasus Jessica Wongso bakal dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY) hari ini Selasa 1 November 2016. Tiga hakim itu dilaporkan oleh ribuan advokat tergabung dalam Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan Kantor Pendidikan Advokat Pengacara Indonesia (Kapindo).


Ribuan advokat itu menganggap keputusan majelis hakim dalam memberikan putusan pada  terdakwa Jessica Wongso atas kasus tewasnya Mirna Salihin tidak adil. Majelis hakim yang diketuai oleh Kisworo juga dianggap telah melecehkan profesi advokat selama persidangan.

Yang dimaksud melecehkan advokat adalah saat hakim menyatakan bahwa seharusnya advokat merupakan penegak hukum tidak lagi mempersoalkan bahwa terdakwa ini sebagai pelaku atau bukan. Menurut Otto dengan mengungkapkan hal itu berarti hakim telah menyatakan bahwa orang ini bersalah.

Otto Hasibuan menuturkan bahwa hakim telah menganggap pihaknya menyalahkan pihak kepolisian jika menyatakan Jessica bukan pembunuh Mirna Salihin. Pasalnya polisi yang telah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai terdakwa dalam kasus kopi maut bersianida itu.

Selain itu pernyataan hakim menunjukkan bahwa prinsip yang dianut hakim adalah asas praduga bersalah. Otto menyebut itu tidak benat dan telah melecehkan profesi advokat kalau berprinsip asa praduga tak bersalah.

Mengetahui hal itu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan angkat bicara. Otto mengaku belum tahu mengenai rencana itu bahkan belum kenal.

Menurut Otto Hasibuan apa yang direncanakan oleh ribuan advokat itu menjadi hak mereka. Terlebih jika mereka merasa tersinggung dengan sikap majelis hakim pelaporan itu sah-sah saja.

Otto Hasibuan mengaku akan melakukan rapat dan membicarakan langkah selanjutnya. tidak menutup kemungkinan tim penasihan hukum Jessica Wongso bakal melaporkan majelis hakim yang diketuai oleh Kisworo.

[newsth]

SBY Mendadak Sambangi Wiranto. Ada Apa ya?


DUNIA HAWA - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambangi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

SBY tiba dengan mobil sedan bernomor seri B 1285 RFT pada pukul 12.15 WIB.

Dalam agenda resmi Kemenko Polhukam, tak ada jadwal pertemuan antara Menko Polhukam Wiranto dan SBY.

Dengan menggunakan kemeja batik lengan pendek berwarna coklat, SBY disambut langsung Wiranto. SBY sempat memohon maaf kepada Wiranto karena kedatangannya lebih cepat 15 menit.

"Mohon maaf saya terlalu cepat seperempat jam," kata SBY.

Wiranto pun tak mempermasalahkan kedatangan SBY yang disebut lebih cepat dari jadwal.

Sebab, Wiranto juga baru saja tiba dari Istana untuk mendampingi Presiden RI Joko Widodo menerima Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan pengurus Majelis Ulama Indonesia.

"Enggak apa-apa. Saya juga baru dari Istana," kata Wiranto.

Belum diketahui pasti dalam rangka apa kedatangan SBY ke kantor Kemenko Polhukam. Baik SBY maupun Wiranto belum menyampaikan keterangan resmi terkait pertemuan tersebut.

[kompas]

Instruksi Resmi: GP Ansor dan Banser Larang Kader Ikut Aksi 4 November


DUNIA HAWA - Menyikapi rencana demonstrasi tanggal 4 November 2016 mendatang yang dilakukan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Tutut, telah menentukan sikap.

Ia menginstruksikan pada seluruh kader Ansor dan Banser di seluruh daerah di Indonesia, terutama yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya, dilarang untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Saya larang kader Ansor dan Banser terlibat dalam demonstrasi, apapun alasannya. Akan tetapi, untuk urusan pengamanan, kader boleh terlibat. Tetapi itupun hanya boleh dilakukan jika negara memanggil atau meminta melalui aparat keamanan,” katanya, di Jakarta seperti dilansir dalam rilis dari Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah, Selasa (1/11).

Dijelaskannya, GP Ansor memandang bahwa perbedaan pendapat dalam kontestasi politik adalah sebuah kewajaran, dan merupakan pendewasaan demokrasi. Begitu juga ketika ada pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi, hal itu merupakan bagian dari demokrasi.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah, H Ikhwanuddin menegaskan, menindaklanjuti instrksi Ketua Umum PP GP Ansor, maka PW GP Ansor Jateng menginstruksikan pada seluruh kader Ansor dan Banser di wilayah Jateng untuk tidak terlibat dalam aksi tersebut.

“PW GP Ansor dan Banser Jateng menginstruksikan pada seluruh jajaran kader Ansor dan Banser di tingkatan PC (Kabupaten), PAC (Kecamatan), sampai Ranting Desa/Kelurahan), tidak boleh terlibat dalam demonstrasi 4 November di Jakarta, apapun alasanya,” tegasnya.

Saat ini, PW GP Ansor Jateng telah berkoordinasi dengan seluruh pengurus di semua tingkatan di Jateng terkait tindaklanjut instruksi Ketua Umum tersebut. Ikhwan juga memastikan bahwa tak ada kader Ansor dan Banser di Jateng yang ke Jakrta untuk ikut dalam aksi tersebut.

“Apalagi Jumat besok (4/11) kita juga menjadi tuan rumah dalam gelaran Pelatihan Kader Nasional (PKN) GP Ansor di Semarang, yang diikuti oleh kader-kader dari berbagai daerah di Indonesia,” tuturnya.

Koordinator Tim Ansor Cyber Media Regional Jawa Tengah, Sholahuddin atau Gus Sholah menambahkan, agar tak memperkeruh suasana di dunia maya, maka teman-teman Ansor dan Banser di semua tingkatan tak memosting atau mengomentari dari isu yang beredar dari kelompok penggalang aksi itu.

“Kalau itu dikomentari dan saling serang di dunia maya, khususnya di sosial media, maka akan turut memrovokasi masyarakat awam. Kita harus pandai menyaring informasi dari berbagai situs yang memiliki hobi provokasi itu,” kata Gus Sholah.

[suaramerdeka]

Akhirnya Presiden Jokowi Membungkam Mulut Besar Fadli Zon


DUNIA HAWA - Presiden Joko Widodo mengundang tiga organisasi massa berbasis islam ke Istana Merdeka Jakarta, Selasa (1/11). Ketiga ormas tersebut, yakni Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Dalam undangan dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa pertemuan tersebut digelar sekitar pukul 10.30 WIB.

Walau begitu, dalam surat undangan tersebut tidak disebutkan secara rinci maksud dari pertemuan. Undangan hanya menyebutkan silaturahmi.

Namun undangan tersebut juga memberi arti tersendiri dimana sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo menemui para ulama saat demonstrasi 4 November 2016. Bahkan Fadli Zon meminta agar Presiden Jokowi jangan kabur.

"Kita berharap presiden masih bisa mendengar keinginan ulama kemarin itu ingin ketemu dan diterima langsung presiden. Jadi presiden jangan kabur," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/10/2016).
"(Jokowi) Harus ada di istana kemudian menerima mereka, saya kira itu bagus," kata Fadli Zon menambahkan.

Menurut Fadli Zon, persoalan dapat cepat teratasi bila Presiden Jokowi mau menerima pendemo yang diwakili ulama.
Ia meminta Presiden Jokowi tidak beralasan kunjungan keluar kota saat demonstrasi 4 November 2016.

"Jangan dicari acara kunjungan ke luar negeri, ke daerah atau dimana, terima saja. Ini bagus saya kira menyelesaikan masalah sehingga ada perwakilan dari tokoh-tokoh itu bertemu presiden langsung," kata Wakil Ketua Umum Gerindra itu.

Menjawab tantangan Fadli Zon kemarin yang disampaikan kepada media, tentu saja Presiden Jokowi tidak perlu menunggu sampai tanggal 4 November. 


Seketika kemarin malam sudah beredar di Grup WA undangan untuk para ulama di Istana Negara hari ini tanggal 1 November.

Presiden memang cepat tanggap dengan situasi. Diberi ultimatum Fadli Zon tanggal 4 November, Jokowi Justru mempercepat menjadi tanggal 1 November. 

[beritateratas]