Tuesday, October 25, 2016

Benarkah Umat Islam di Indonesia Toleran dan Umat Non Islam di Barat Tidak Toleran?


DUNIA HAWA - Saya beberapa kali membaca argumen di bawah ini (saya tidak kutip lengkap):

"Di Amerika, Jerman, Inggris, Australia, sering ada demo anti Islam. Di Indonesia, tidak pernah ada demo anti Kristen. Siapa yang fasis?"

Si penulis ini pasti ingin membangun imej bahwa yang sebenarnya tidak toleran adalah orang-orang non-muslim di Barat, sementara umat Islam di Indonesia toleran.

Ada kesalahan logika di sini.


Di Barat, apa yang disebut sebagai gerakan anti Islam terjadi karena adanya persepsi bahwa umat Islam adalah imigran yang tidak tahu berterimakasih kepada negara yang menampung mereka. Jadi, umat Islam bukanlah penduduk asli AS dan Eropa. Mereka adalah imigran yang pindah ke Barat untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Masalahnya sekarang ada banyak persoalan yang dianggap ada karena kehadiran para imigran ini.

Banyak imigran muslim yang tidak mau bercampur dengan masyarakat Eropa, karena mereka memandang barat sebagai kafir, liberal dan menyebarkan nilai-nilai buruk. Kebetulan pula mayoritas imigran Islam ini dianggap tidak juga memiiki keunggulan keahlian tertentu yang bisa meningkatkan ekonomi Barat. Kebanyakan ada di lapisan ekonomi bawah. Di masjid-masjid, sering terdengar seruan yang menjelek-jelekkan Barat, kafir, Kristen dan seterusnya.

Apalagi kemudian hadir gerakan-gerakan teroris atas nama Islam yang memakan korban di sejumlah kota di AS dan Eropa. 

Ini yang menumbuhkan semangat anti Islam terutama di kalangan tidak berpendidikan dan kaum menengah ke bawah di Barat. Secara serampangan mereka menggeneralisir kaum muslim dan menyerang Islam yang mereka anggap sebagai biang masalah.

Tentu saja gerakan anti Islam itu tidak bisa diterima dalam perspektif masyarakat demokratis. Untungnya mereka masih minoritas dan kalangan mayoritas di Barat terus melindungi Islam.

Di Indonesia, kondisinya sama sekali lain. Umat Kristen adalah bagian dari bangsa Indonesia dari awal kelahiran negara ini. Mereka bukan imigran. Mereka bukan pendatang. Dan kini pun umat Kristen tidak menimbulkan masalah.

Dalam hal ini, justru memprihatinkan bahwa di banyak kasus kita mendengar umat Kristen mengalami kesulitan membangun rumah ibadat hanya karena mereka dianggap sebagai 'minoritas'. Itu seharusnya tidak terjadi.

Karena itu, argumen yang saya kutip di awal tulisan itu sebenarnya tidak relevan untuk digunakan sebagai bukti bahwa umat Islam melindungi hak beragama umat non-Islam. Indikatornya seharusnya bukan ada tidaknya unjuk rasa anti Kristen. Yang seharusnya dilihat adalah apakah umat Kristen saat ini memiliki hak sejajar dengan umat Islam dalam setiap apsek kehidupannya.

[ade armando]

Surat Terbuka buat Ali Lubis, SH, Penantang Ahok Bertinju di Atas Ring


DUNIA HAWA – Kebencian lelaki yang bernama Ali Lubis, SH, Ketua Kordinator Laskar Pemuda Batak (LAPAK) Priboemi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mungkin sudah diubun-ubun. Ali Lubis, yang menilai Ahok sudah sangat sombong sehingga Tuhan saja ditantangnya, seperti yang diungkapnya dalam dialog di sebuah acara di stasiun televisi belum lama ini.

Untuk melampiaskan kekesalannya terhadap orang nomor satu di Jakarta ini, Ali yang juga berprofesi sebagai  pengacara ini menantang Ahok untuk duel satu lawan satu di atas ring.

Undangan kepada Ahok bertinju pun telah ia sebar ke berbagai group WhatApps (WA). Ia menantang Ahok untuk bertinju dengan 12 ronde seperti aturan dalam bertinju pada umumnya.



Mengaku sebagai Laskar Pemuda Batak, ternyata surat undangan yang ditujukan kepada Ahok mendapat tanggapan serius dari seorang netizen yang mengaku juga seorang pemuda batak ( bukan masuk dalam Laskar Pemuda Batak). Tanggapannya itu dituangkan pemuda ini dalam bentuk Surat Terbuka yang ditujukan kepada Ali Lubis.

Begini surat terbuka buat Ali Lubis, SH penantang Ahok untuk bertinju di atas ring: 


Halo lae Ali Lubis, SH, beberapa hari yang lalu, ramai aku lihat di medsos tentang ko yang katanya mau menantang Ahok untuk bertinju dengan taruhan siapa kala masuk penjara. Setelah aku cek cek lagi di media online ternyata benar. Ada aku dapat berita dari media Nusanews soal berita tantangan ko. Disana ada ditulis surat tantangan ko kepada Ahok. Tapi ada yang tak enak aku lihat, ko bawa bawa nama Batak disitu. Seolah-olah ko mewakili orang Batak untuk menantang Ahok. Aku kutib dulu surat tantantangan ko itu ya dan cok ko cek lagi. Mudah mudahan media tidak buat berita bohong dan ini memang benar dari ko. Kayaknya begini yang ko bilang :

Kepada :

Basuki Tjahaja Purnama( AHOK )

di tempat.


Hal : Undangan Terbuka sekaligus menantang untuk DUEL di RING TINJU.

Sehubungan dengan SIKAP Arogan dan Sombong yang anda pertontonkan di berbagai media khusus nya di Televisi, dimana anda selalu melawan dan menantang semua orang bahkan TUHAN pun akan anda lawan,

maka :

Saya ALI LUBIS, SH selaku Laskar Pemuda Batak dengan ini mengirimkan Undangan Terbuka sekaligus menantang anda untuk DUEL di RING TINJU selama 12 RONDE.

Dengan kesepakatan siapapun yang kalah akan masuk "PENJARA"..

Buktikan kalau anda bukan PENGECUT

salam
Lapak Pribumi
ALI LUBIS, SH

Adu lae, aku juga orang batak lae, keberatan aku, jangan bawa bawa suku Batak lae. Kalau ko benci Ahok pake saja nama ko sendiri saja. Jangan bawa bawa "Batak" seolah olah semua orang Batak mau menantang Ahok. Ko ralat lah surat tantangan ko itu. Jangan gara gara surat tantangan ko itu jadi jelek nama orang Batak. Aku tak setuju, persoalan pribadimu ko bawa bawakan ke orang lain. Aku tak ngerti apa maksud ko. Apa ko mo cari simpati atau dukungan dari seluruh orang Batak. Ah.... Jangan jangan ini termasuk bagian kampanye pilkada dki dari pasangan "jagonya ayam", ehhh "jagonya jakarta" masud ku.

Dan sebelum sebelumnya ko juga pernah mempersoalkan 55 ekor sapi kurban dari Ahok, ko bilang beguni:

"Ahok itu bukanlah Orang yang beragama Islam sehingga tidak memiliki kewajiban untuk berqurban di hari raya Idul Adha".

Bah .. apa ada yang namanya sumbangan atau bantuan itu wajib lae? Lagi pula si Hary Tanoe pemilik MNC yang juga cina dan bukan muslim sumbang 331 sapi dan 700 kambing ko santai saja. Ko tak bising. Ada apa lae ko sama si Tanoe itu.

Terakhir aku baca dimedia ko mengeluarkan pernyataan yang mendesak agar KPUD DKI untuk membatalkan pencalonan Ahok. Kelihatan kali lae, omongan omongan ko berbau politis.

Soal tantangan ko itu lae, lucu kali ko lae, emangnya siapa ko lae? Apa ko itu sepadan dengan Ahok? Kalau ko Mentri atau anggota DPR atau calon Gubernur atau ko itu Pengacara sekelas dengan lae Hotman Paris bolehlah ko tantang Ahok taruhan sama Ahok, siapa yang kalah masuk penjara. Cobalah ko pikir lae, kalau cuma level level kaki limanya ko lae, yah kalau ko kalah dan masuk penjara tak ada yang merasa rugi, tapi kalau si Ahok yang kalah dan masuk penjara yah sudah jelas banyak kali orang Jakarta yang merasa rugi. Lagipula kau ini kan orang hukum lae, cam mana pula orang masuk penjara gara gara taruhan berantam. Ah lucu lah kau ini lae. Macam main dam batu saja, siapa kalah jongkok atau kuping dijepit pake jepitan jemuran. Mau lawan Ahok pakai otak lah lae, jangan pakai otot. Katanya ko Sarjana Hukum.

Yang lucunya lagi lae bilang begini :

"Bapak saya polisi aktif dan saya seorang lawyer, saya biasa urus kasus di Mabes Polri dan Polda Metro. Saya orang hukum sudah hapal yang begituan."

Alamak ...cam anak kecil saja ko ini lae, ngangar ngagarin bapak kau, emangnya kenapa rupanya kalau bapak kau polisi aktif? Ko lawyer, apa hubungannya dengan surat tantangan ko itu lae. Apa ko beranggapan klok ko nantang ahok bertinju lantas itu melawan pemerintah dan lantas ditangkap? Ah... pendek kali lah sumbu ko itu lae. Cam anak belum sekolah. Kedan kedan kita yang di Sambu, Amplas dan Pinang Baris saja tak akan mau sok sok jago cam kau ini. Masak orang terpelajar, Sarjana Hukum dan seorang lawyer ngajak berantam, cam anak smp, tak senang dengan kawannya ngajak berantam di luar.

Pokoknya bagi aku surat tantangan ko sama Ahok itu aku anggap lawak lawak, dan aku yakin ko kan mau cari tenar saja. Biar laku lawywer lawyeran ko itu, biar bisa ko jadi anggota dewan.

 Asu dahlah lae.

ini dari aku buat ko,
Pemuda Batak juga

Bonar Simangunsong, di Pasar III Medan Perjuangan

Horasss...

[dh©]


Santri NU Dilarang Demo Ahok


DUNIA HAWA - Ketua umum PBNU Said Agil Siroj, menginstrusikan kepada seluruh jajaran NU agar tidak terlibat dengan rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen organisasi masyarakat Islam.

Ini menyusul rencana sejumlah Ormas Islam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang.

Adapun isu yang diangkat dalam aksi unjuk rasa itu adalah terkait ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Surat Almaidah yang menjadi pro kontra di kalangan masyarakat.

"Saya gak tahu (demo FPI), tanya polisi. Yang pasti Warga NU tidak boleh demo," kata Said saat menghadiri upacara Hari Santri Nasional di Monas, Sabtu (22/10/2016) pagi.

Said juga menegaskan, bahwa NU tidak ada kaitan dengan urusan politik. Khususnya politik di Jakarta.

"Itu urusan partai," tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini terus melakukan pendekatan persuasif terkait rencana demo massa FPI yang mengkritik Ahok.

"Kita update terus, pendekatan ke tokoh-tokoh untuk menjaga keamanan bersama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono saat dikonfirmasi.

Soal kekuatan pengamanan, Awi belum bisa memastikan. Sebab pihaknya masih melakukan pemetaan situasi dan kondisi di lapangan.

"Nanti kita akan update jika sudah pasti," tandasnya

Seperti yang diberitakan, Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (GSJ) rencananya akan menggelar aksi besar-besaran pada Jumat, 4 November 2016.

[beritateratas]

Sudah Bukan Soal Ahok Lagi


DUNIA HAWA - Gaduh "Al-Maidah 51" sudah bukan soal seorang Ahok lagi, bukan juga soal penistaan agama, tapi urusan Kursi DKI 1, murni politik.

Tidak perlu orang jenius untuk membaca ini.. sang pengunggah video inisial BY sudah mengakui ia sengaja menghilangkan kata "pakai" sehingga seolah-olah Ahok menghina Al-Quran.

Ahok pun sudah berikan klarifikasi bahwa yang dimaksud adalah orang-orang yang jual murah ayat demi menang Pilkada, bukan Al-Quran nya.

Tapi mereka tutup telinga..

Ketika berbagai elemen Islam membela Ahok, menyatakan bahwa Ahok tidak menistakan Al-Quran, mereka tetap menutup telinga..

Bahkan saat Ahok sudah minta maaf menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menistakan Al-Quran,

Mereka tetap tidak terima..

Ulama-ulama besar juga banyak yang menyarankan agar Ahok dimaafkan dan tidak memperpanjang persoalan..

Ulama pun tak didengar..

Hari Senin kemarin Ahok menghadap ke Bareskrim Mabes Polri untuk memenuhi kewajiban sehubungan dengan pelaporan dugaan penistaan agama..

Tapi mereka tidak peduli..

Mereka akan tetap mengerahkan massa pada tanggal 4 november nanti.. tidak mempedulikan proses hukum yang berjalan.

Ngakunya ingin Ahok diproses hukum, tapi saat Mabes Polri sedang memproses, mereka anggap seolah tidak ada, mengapa?

Terlalu mudah untuk membaca aroma politik yang kental dari gaduh "Al-Maidah 51" ini.. karena memang BUKAN ISLAM yang mereka perjuangkan..

1. Ahok harus gagal nyagub

Target mereka adalah Ahok ditetapkan sebagai "Tersangka" agar terpaksa mundur dari Pilgub sehingga paslon lain punya peluang.

Namun mereka sudah mulai tidak yakin karena bocoran nya Mabes Polri baru akan tingkatkan status ke penyidikan SETELAH Pilgub.

2. Memang ingin bikin rusuh

Selain itu gaduh Ahok ini juga punya komplikasi masalah karena ditunggangi kelompok Radikal yang ingin provokasi konflik antar etnis antar agama.

Dapat mudah ditebak dari setiap postingan media sosial anti Ahok pasti bawa bawa etnis dan agama nya juga.

Kelompok Radikal intoleran ini memang sudah lama menanti adanya gesekan, kini mereka mendompleng gaduh ini demi agenda bikin Suriah kedua.

Share ini pakai hashtag / tagar:
#JakartaBersatuTolakDiadu

[ustad abu janda al-boliwudi]

Keliru Bila Takut Ahok Akan Terpilih Lagi



DUNIA HAWA - "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku."

Kalimat di atas dikutip dari Kitab Ayub, kitab kuno yang sudah ada ribuan tahun yang lalu. Meski sudah berumur ribuan tahun, bukan berarti tidak relevan dengan  situasi kita di masa kini.  

Kutipan di atas seringkali terjadi pada siapapun dari setiap kita. Tentu harus dengan pemahaman bahwa bukan setiap peristiwa, dimana kita takut dan cemas, lalu demikianlah akhirnya. Tentu tidak demikian, untuk segala sesuatu ada alasannya.

Demikian juga fenomena yang ada di masyarakat kita saat ini. Bukan hanya yang ada di Jakarta, bahkan di banyak daerah ada semacam kekhawatiran dari sekelompok orang yang merasa takut dan cemas, bahwa nanti Ahok akan terpilih lagi menjadi gubernur DKI.

Kekhawatiran itu semakin mengganggu ketika ada rumor bahwa di 2019, Ahok akan dipasangkan dengan Pak Jokowi di Pilpres, dan selanjutnya di 2024, Ahok akan maju di Pilpres.

Kenapa harus takut?

Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dari Ahok. Ahok bukanlah pemakan orang, pemakan babi mungkin iya. Akan tetapi, karena ia makan sesuatu yang kita anggap haram, bukan lantas menjadikan Ahok dan tindakannya menjadi haram. Tindakannya juga belum tentu menjadi lebih haram dari mereka yang hanya memakan sesuatu yang katanya halal.

Apa yang dimakan tentu tidak otomatis menjadikan seseorang seperti apa yang dimakannya. Haram dan halal tentu ada konteksnya ketika larangan itu diadakan, dan artikel kali ini memang tidak dimaksudkan untuk mengulasnya.

Seseorang tidak bisa hanya dinilai dari tubuh  fisiknya, yakni aspek lahiriahnya semata.  Seseorang justru ditentukan oleh jiwanya.

Jiwa terdiri dari pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada pada setiap orang. Jiwa ini akan terbentuk oleh apa yang masuk ke dalamnya. Indera jasmani setiap orang, itulah yang menjadi jendela atau pintu ke dalam jiwa. Jika pintu dan jendela dibuka lebar-lebar terhadap sesuatu yang tidak baik dan tidak benar, maka jiwa pun akan terbentuk demikian. Demikian juga sebaliknya.

Apa yang masuk dan mendominasi jiwa, kemudian akan mengkristal dan sampai level tertentu akan membentuk nurani, suara hati yang menjadi ukuran atau nilai bagi seseorang. Inilah yang kemudian yang menjadi seseorang dalam arti yang sesungguhnya, yakni nuraninya. 

Kembali ke soal ketakutan jika Ahok menang lagi

Kalau Ahok menang lagi memang kenapa? Sebenarnya tidak apa-apa bila Ahok menang. Kita sudah menyaksikan sendiri, dua tahun Ahok menjadi gubernur dia tidak pernah memakan orang.

Dia juga tidak pernah memaksa orang mengikuti keyakinannya, yang ada malah ada beberapa orang yang berupaya bagaimana supaya Ahok mengganti keyakinannya.

Ini suatu kasus yang cukup menarik sebenarnya, dan ini bukan soal hakekat dari keyakinan itu sendiri, namun lebih pada pemahaman individu-individu terhadap keyakinan itu.

Jadi beda, keyakinan itu sendiri dengan pemahaman individu terhadap keyakinan itu, adalah dua hal yang berbeda. Dan ini seringkali menjadi persoalan, ketika pemahaman individu atau sekelompok orang disamakan dengan keyakinan itu sendiri, padahal seharusnya tidak demikian.

Masalah pun kemudian timbul, ketika pemahaman atas keyakinan itu dibalut oleh kepentingan. Sudah barang tentu, bukan lagi hakekat dari keyakinan itu sendiri yang disuarakan, namun kepentingan yang menjadi jiwa dari klaim pemahaman itulah yang sebenarnya menjadi tujuan.

Ini tentu menjadi masalah besar tatkala ada benturan kepentingan di dalamnya. Padahal sama-sama mendasarkan klaim atas keyakinan yang serupa. Namun bisa menjadi berbeda ketika kepentingan yang ada di belakangnya berbeda.

Lalu siapa yang benar?

Tentu mereka yang benar tidak perlu takut. Karena mereka yang salahlah yang perlu takut. Takut bila kepentingannya tidak terlaksana. Takut bila hasratnya tidak terealisir. Takut bila tujuannya tidak terwujud. Ketakutan ini seringkali membuat sesorang tidak lagi rasional. Bahkan tidak jarang terperangkap pada kebohongan dan kemunafikan.

Jika ini dibiarkan, maka sangat dekat pada kebodohan. Kebodohan dalam arti,  membuat pernyataan dan tindakan yang bertentangan dengan akal sehat dan kelaziman yang umum diterima oleh pikiran sehat dari orang yang beradab.

Bila ini terus diulang-ulang maka satu ketika nalar pun tidak lagi sehat, maka pernyataan dan tindakan pun bisa ada di luar kendali nalar, karena tercengkeram oleh kepentingan yang terus memaksa untuk diwujudkan.

Tindakan yang didasari oleh ketakutan, umumnya membuat orang kehilangan akal sehat dan kejernihan pikiran. Jauh dari kejujuran, dan absen dari niat baik. Respon  dalam menyikapi dan mengatasi keadaan umumnya  lebih menitikberatkan kepada emosi. Emosi yang tidak matang dan tidak terkontrol tentu bukanlah dasar yang baik dalam menyikapi atau meresponi satu situasi.

Demikian halnya dalam menyikapi majunya Ahok kembali untuk bisa menjadi gubernur DKI untuk lima tahun mendatang. Ketakutan bila Ahok menang lagi begitu membebani sekelompok warga. Akhirnya, ketakutan ini memaksa mereka melakukan apapun yang bisa, walaupun seringkali hal tersebut terlihat begitu primitif dan sulit untuk  bisa diterima akal sehat.

Sudah jelas, Ahok berhak untuk menjadi gubernur. Dan kita, sesuai dengan warisan pendahulu dan Bapak Bangsa kita sudah sepakat melalui konstitusi akan hal itu.

Namun ketika ada seruan atas dasar pemahaman individu,  maka tentulah hal itu tidak bisa dibenarkan karena menyimpang dari kesepakatan kita bersama. Dan ironisnya, pemahaman tersebut juga dibantah oleh pemahaman lain yang juga bersumber dari keyakinan yang serupa.

Lalu, apakah kita akan membiarkan hakekat keyakinan itu terdegradasi oleh pemahaman sekelompok individu  yang kemudian juga ternyata berbenturan dengan pemahaman individu atau kelompok yang lain?

Jika kita benar, tentulah kita tidak perlu takut. Dan juga tidak ada gunanya memaksakan kepentingan kita harus terlaksana, apalagi dengan memaksakan satu pemahaman menurut perspektif dan pola pikir kita untuk diterima oleh semua pihak.

Tentu hal demikian tidak perlu. Karena kita adalah apa yang kita isi ke dalam jiwa kita. Sehingga manusia kita satu dengan yang lain tidak harus selalu dan bisa sama, tergantung dengan apa yang kita isi ke dalam jiwa  dan yang kemudian membentuk siapa kita.

Bila jiwa kita kita asupi dengan segala hal yang baik dan benar, tentu kita tidak perlu takut. Bila kita tidak menghendaki Ahok, tentu ada alasannya, dan semestinya hal itu didasarkan pada adanya pilihan yang lebih baik dari Ahok, bukan yang lain.

Dan jika kita terus dihantui ketakutan dan kecemasan bahwa Ahok akan menang lagi, maka seperti kalimat pembuka artikel ini, hal itulah yang akan terjadi.

Untuk segala sesutau ada alasannya, tidak ada yang terjadi begitu saja. Termasuk bila Ahok menang dan terpilih lagi. Kecuali kita bisa membuktikan dengan jujur ada yang lebih baik dari Ahok, maka jika benar demikian adanya, itulah yang akan terjadi.

Namun karena tidak ada, atau mungkin saja belum muncul, atau kemungkinan lain adanya di tempat lain bukan di sini, maka kita menjadi takut dan cemas. Ahok pasti akan terpilih lagi.

Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Ahok akan terpilih lagi, Siapa takut?

[omri l toruan/ qureta]

Islam Garis Keras Tidak Marketable


DUNIA HAWA - Sebagian orang di Indonesia “khawatir” kalau kelompok “Islam garis keras” atau kelompok “Islam ekstrim” akan berkembang biak karena “laku di pasaran”. Tetapi menurutku kelompok ini tidak akan laku di “pasar global” masyarakat Indonesia. Saya mengkaji berbagai perkembangan kelompok ini di berbagai negara sejak negara-negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah sampai negara-negara di kawasan Asia Seatan, Afrika, Arab, dan Timur Tengah, mereka gagal “memasarkan” ide-ide keagamaan mereka kepada masyarakat. 

Ciri-ciri kelompok “Islam Sontoloyo” (istilah ini dari Bung Karno) ini hobi menebarkan pandangan dan tindakan intoleransi, anti-pluralitas, “takfiri” (gemar mengafir-sesatkan orang atau kelompok lain), tidak ramah alias “mbesengut” dengan kelompok luar, tertutup dalam pergaulan alias tidak mau membuka diri dengan dunia luar, arogan alias seenak perutnya sendiri, dan juga gampang ngamuk. Dikit-dikit marah, tersinggung, main pentungan. Silakan kenali ciri-ciri mereka di lingkungan Anda masing-masing. Juga jangan lupa pesan “Bang Napi”.  

Di berbagai negara, pemerintah menumpas habis kelompok-kelompok “tengil” pengganggu stabilitas politik, harmoni sosial, dan perdamaian antar-umat manusia ini, sementara di negara-negara lain, pemerintah melarang ormas “Islam garis keras” dan terus diawasi aktivitas dan gerak-gerik kelompok ini.   

Karena tidak laku memasarkan ide-ide dan praktek keislaman yang mereka anut dan percayai, maka mereka menggunakan cara-cara kekerasan: pemaksaan, menakut-nakuti, sampai pada kekerasan fisik. Kalau laku kan gak perlu pakai cara-cara kekerasan karena orang akan dengan suka rela memeluk versi atau jenis keislaman yang mereka “pasarkan”. Dengan kata lain, kekerasan bagi kelompok ini adalah akibat sekaligus strategi untuk memasarkan “dagangan Islam” yang mereka tawarkan. Maka Anda jangan heran kalau sejarah eksistensi kelompok “Islam garis keras” ini selalu diiringi dengan kekerasan. 

Kultur masyarakat Islam Indonesia itu pada umumnya adalah “kultur Islam nominal” yang sangat fleksibel dalam beragama dan berislam serta kurang begitu menyukai “ekstrimitas” keagamaan. “Geografi kutural” Indonesia yang warna-warni, yang kontras dengan kawasan Arab dan Timur Tengah, sangat mempengaruhi corak keislaman dan keberislaman kaum Muslim disini. Budaya keislaman Indonesia itu tidak dibentuk secara tiba-tiba tetapi melalui proses sejarah yang begitu panjang. Karena itu sejak abad-abad silam, munculnya aneka kelompok keislaman yang kaku-regeng kayak tiang listrik ini selalu mendapatkan penolakan dan reaksi negatif masyarakat setempat.

Jangan melihat atau mengukur Islam di Indonesia dari yang tampak hingar-bingar di tv-tv atau di titik-titik tertentu di sejumlah kota besar. Tetapi tengoklah ke kota-kota kecil di berbagai daerah, ke pinggiran-pinggiran kota, ke kampung-kampung, maka kita akan merasakan Islam seperti apa yang didambakan oleh kaum Muslim di Indonesia.

Tidak seperti kelompok “Islam eskrim” eh “ekstrim” maksudku, yang hobi berkoar-koar seperti ayam mau bertelur, kaum Muslim kebanyakan di Indonesia itu lebih memilih diam dan fokus dengan aktivitas sehari-hari ketimbang grudak-gruduk kesana-kemari. Meski begitu, mereka tahu mana yang baik, mana yang buruk. Pada waktunya nanti mereka akan bersikap. Terbukti setiap Pemilu, kaum Muslim kebanyakan tidak menggubris ajakan, seruan, dan propaganda para elit “Islam garis keras” ini. Ya kan? Kannn...

Jabal Dhahran, Arabia

Prof.Dr.Sumanto al Qurtuby, MSi, MA

Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi


Kenakalan Remaja Putri


DUNIA HAWA - Dunia semakin edan! Tadi siang disaat duduk di meja piket kami para guru dikejutkan oleh ribut-ribut disebuah kelas paling pojok. Siswa-siswi nampak berlarian dan berkerumun di kelas tersebut. Saya dan beberapa orang guru bergegas ke kelas tersebut. Di perjalanan salah seorang siswa mengatakan:" ada perkelahian, pak! Kami semakin bergegas, apalagi disekolah kami sudah lama tidak ada kasus perkelahian antar siswa, kok sekarang ada? menjadi tanda tanya tersendiri bagi kami. Ketika kami sampai di kelas tersebut, kami sangat terkejut. Begitu juga saya, saya menyangka yang berkelahi adalah anak laki-laki, tapi nggak tahunya yang berkelahi adalah anak perempuan.  Dua orang siswi tampak sedang cakar-cakaran dan saling menarik rambut lawannya. saya berteriak lantang dan kami para guru memisahkan kedua siswi tersebut. Mereka kami bawa ke ruang waka kesiswaan dengan iringan tepuk tangan dan teriakan teman-temannya. Ternyata awalnya adalah masalah rebutan pacar. Kami geleng-geleng kepala dibuatnya. Si A mengatakan bahwa si B adalah cewek murahan karena jalan dengan pacarnya sebutlah  si C. Sedang si B mengatakan kalo si A sudah tidak tahu diri mengaku-ngaku masih pacarnya  si C. Kemudian berlanjut saling ejek, dan akhirnya berkelahi. Dunia remaja ini membuat kami tersenyum kecut.  Di zaman kami perkelahian biasanya dimonopoli kaum pria dan jarang alasannya menyangkut cewek. Tapi kini... Kasus diserahkan ke guru BK.  Guru BK malah menambahkan cerita bahwa kasus perkelahian remaja putri ini pernah juga terjadi tapi tidak sampai ke kesiswaan, karena siswinya langsung menghadap ke guru BK. Seorang siswi pernah mengadukan temannya kalo dia dikeroyok oleh sekolompok teman-teman putrinya karena komentar-komentarnya di status facebook cowok salah satu dari siswi di kelompok yang mengeroyoknya. Siswi tersebut menuduh kalo komentar-komentarnya keganjenan.  Ada juga masalah kelompok gank-gank remaja putri disekolah yang antar gank tersebut saling unjuk popularitas, mencari perhatian guru, lalu kgank yang lain merasa iri dan terjadilah saling ejek. Belum lagi remaja-remaja putri yang yang terlibat gaya pacaran yang sudah "ekstrem", laporan saksi mata untuk hal ini pun tidak sedikit, bahkan ada yang melaporkan temannya sudah tidak perawan lagi......wallahualam.... Kejadian-kejadian ini sangat memprihatinkan kita....lihatlah remaja putri anda? sudahkah anda mendengar curhatnya? sudahkah anda menasehati mereka dengan lemah lembut dengan perhatian penuh kasih sayang. Dekatkah anda dengan remaja putri anda?

[mustafa kamal/ kompasioner]

Faktor Gaya Hidup Mempengaruhi Kesehatan Mata


DUNIA HAWA - Pilihan untuk menjalani gaya hidup memang sangat menentukan kesehatan. Begitupula dengan kesehatan mata yang ternyata dipengaruhi oleh gaya hidup menyeluruh. Pilihan Gaya hidup pada usia muda akan mempengaruhi kesehatan mata di usia senja. Berikut adalah beberapa gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan mata yang harus anda hindari :

1.  Kelebihan berat badan


Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dengan kandungan lemak jenuh tinggi dan juga beberapa makanan yang dikemas dengan kandungan zat kimia yang berbahaya akan membuat anda mengalami gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan dari mengkonsumsi makanan berlebih sering dialami adalah kelebihan berat badan sehingga mengakibatkan indeks massa tubuh lebih dari 25. Kelebihan berat badan akan mengakibatkan beberapa hal diantaranya adalah diabetes tipe 2. Perkembangan dari penyakit diabetes tipe 2 ini akan berhubungan dengan kesehatan mata, saraf, ginjal dan jantung. Pada mata khususnya sering mengakibatkan munculnya katarak dan diabetes retinopati diabetik. Membiasakan mengkonsumsi makanan hasil dari rumah sendiri lebih baik karena lebih dapat mengontrol kebutuhan gizi dalam menu setiap hari meskipun tidak selamanya mungkin makan hasil masakan sendiri, anda dan keluarga yang menghabiskan makan di resto atau tempat lainnya dapat mengontrol kebutuhan gizi yang anda pilih. Sehingga disarankan untuk anda memilih konsumsi makanan yang sehat dan menjaga pola makan untuk hasil yang maksimal bagi kesehatan mata anda.

2.  Kebiasaan buruk merokok


Pilihan gaya hidup sehat selanjutnya adalah menghentikan kebiasaan buruk anda untuk merokok. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa mereka yang merokok memiliki harapan hidup yang pendek ketimbang mereka yang tidak merokok, hal ini berhubungan memicu berkembangnya penyait kanker dan jantung pada tubuh yang merokok. Penelitian selanjutnya menghubungkan adanya hubungan antara perokok dengan kesehatan mata, dimana untuk anda yang merokok lebih rentan terhadap katarak dan degenerasi makula terkait dengan usia (AMD). Kandunga yang terdapat dari sebatang rokok merupakan bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan yang membuat penglihatan anda memudar di usia senja. Oleh karena itu biasakan hidup sehat dengan menghindari rokok, usahakan di lingkungan keluarga terlebih dahulu. Dengan kata lain anda telah memberikan contoh pada anggota keluarga untuk hidup sehat.

3.  Mengkonsumsi makanan tidak sehat


Mengkonsumsi makanan tidak sehat banyak macamnya terkadang anda tidak menyadari bahwa konsumsi makanan anda akan berefek negatif pada kesehatan anda. Makanan yang sehat berhubungan dengan kecukupan gizi harian anda. Dengan memilih menu yang seimbang akan membantu anda untuk melindungi kesehatan terutama kesehatan jantung dan perkembangan penelitian yang dilakukan menghubungkan adanya keterkaitan antara konsumsi makanan yang memiliki kandungan karetonoid untuk melindungi anda dari katarak dan AMD. Anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan melengkapi porsi harian kebutuhan nutrisi dari sayur dan buah. Mengkonsumsi makanan yang sehat, zeaxanthin dan dua karotenoid lutein akan membantu anda untuk menghindari kerusakan yang ringan dan juga oksidatif induced yang mengarah pada katarak. Sehingga mengkonsumsi makanan dengan daun gelap dan beberapa buah-buahan akan menjaga kesehatan mata anda.

4.  Menghindari sinar matahari berlebihan


Sinar matahari mempunyai ketersedian vitamin untuk tulang anda akan tetapi jika berlebih tidak baik untuk kesehatan mata anda. Paparan dari sinar matahari yang kuat untuk waktu yang lama beresiko memicu katara sehingga untuk anda yang aktif di luar ruangan sebaiknya menggunakan kacamata hitam ketika berhadapan lama di bawah sinar matahari apalagi ketika siang dan sore hari. Begitupula dengan anak anda, kerusakan  mata akan meningkat dua kali lipat, menyebabkan adanya kerusakan jangka panjang.

[dh©]


Penyebab Kulit Keriput Di Usia Muda


DUNIA HAWA - Kalau biasanya kamu pikir bahwa kulit keriput hanya dimiliki oleh wanita yang sudah tua, berarti kamu salah. Keriput atau garis halus pada wajah juga bisa dimiliki oleh wanita yang masih muda, lho! Sebenarnya apa sih penyebabnya?

Tidak Menggunakan Tabir Surya
Tabir surya dapat melindungi kulit dari sinar matahari, karena sinar matahari yang telah melewati jam 9 pagi umumnya adalah sinar matahari yang dapat menyengat kulit dalam waktu yang cukup lama dan jika terlalu sering terkena paparan sinar matahari bisa membuat kulit menjadi kering hingga menimbulkan garis dan kerutan halus pada wajah. Apabila kamu jarang menggunakan tabir surya, kulit di usia muda jadi gampang keriput karena tidak adanya perlindungan.

Gula


Banyak mengonsumsi makanan manis ternyata dapat menjadi penyebab kulit menjadi keriput, lho! Hal ini bisa terjadi karena gula bisa  merusak kolagen dan elastin (serat yang mendukung kekuatan kulit) yang dapat menyebabkan kulit mengendur dan keriput.

Dehidrasi


Air putih sangat penting bagi kesehatan tubuh dan juga kulit. Oleh karena itu, sangat disarankan mengonsumsi banyak air putih minimal 8 gelas dalam sehari. Karena jika tidak kulit akan mengalami kekeringan dan tidak bisa menghasilkan sel-sel baru yang dapat menyebabkan terbentuknya garis-garis halus pada kulit.

Kosmetik


Penggunaan kosmetik yang palsu atau tidak terpercaya dalam waktu yang lama pada wajah sangat tidak baik untuk bagian kulit wajah. Selain dapat menimbulkan keriput, kosmetik tersebut juga bisa menyebabkan kanker. Karena, kosmetik tersebut memiliki banyak kandungan kimia yang berbahaya untuk kulit. Oleh karena itu, pilihlah kosmetik yang jelas keamanannya dan hindari menggunakan makeup terlalu sering, ya.

[dh©]

Hindari Jerawat Timbul di Tubuh


DUNIA HAWA - Bukan hanya di wajah saja, ternyata jerawat bisa juga lho, muncul di area tubuh kita, terutama punggung dan dada. Nah, sebelum itu terjadi, ada empat tips mudah yang harus kamu lakukan agar terhindar dari jerawat yang timbul di tubuh.

Mandi dengan Air Hangat


Tidak selalu harus kamu lakukan, tetapi ternyata mandi dengan air hangat dapat meminimalisir timbulnya jerawat di badan kita. Yup, karena air hangat dapat membuka pori-pori kulit kita dan dapat melonggarkan sel-sel kulit mati, sehingga jerawat tidak mudah bersarang di tubuh kita.

Kenakan Pakaian yang Tepat


Ternyata bahan pakaian yang kita kenakan juga bisa menjadi pemicu timbulnya jerawat di tubuh. Jadi, pilihlah pakaian dengan bahan yang ringan dan dapat meyerap keringat. Karena jika pakaian kamu tidak menyerap keringat dengan baik, jerawat bisa dengan mudah timbul di punggung atau dada kita.

Jaga Kebersihan Tempat Tidur


Selain kebersihan diri, kamu juga harus menjaga kebersihan tempat tidur. Karena kondisi tempat tidur yang kotor dan lembap juga dapat memicu timbulnya jerawat di tubuh kita. Bersihkan secara rutin serta jemur kasur langsung di bawah sinar matahari, agar bakteri penyebab jerawat dapat musnah.

DIY Treatment


Terakhir, kamu juga harus rajin melakukan daily atau weekly treatment agar jerawat di badan tidak mudah mucul. Nggak harus jauh-jauh ke salon, kamu juga bisa melakukan treatment dengan menggunakan bahan-bahan alami yang dapat mengusir jerawat, seperti masker aspirin untuk menghilangkan jerawat punggung.

[dh©]

Maskara yang Bikin Mata Kamu Lebih Stunning!


DUNIA HAWA - Buat makeup mata, maskara penting banget. Soalnya, bulu mata yang terlihat tebal dan lentik bisa bikin mata kamu terlihat lebih stunning. Ada empat jenis maskara yang menghasilkan efek berbeda bagi mata kamu. Pilih yang sesuai kebutuhan dan dapatkan hasil makeup yang kamu inginkan.

1. Thickening mascara 


Maskara jenis ini berfungsi untuk membuat bulu mata terlihat lebih penuh dan tebal. Maskara ini mengandung zat kimia pewarna gelap, lilin dan silicone polymers untuk menciptakan ketebalan ketika diaplikasikan mulai dari akar sampai bagian ujung bulu mata. Thickening mascara memiliki tingkat kekentalan paling tinggi ketimbang jenis lain, karena tujuannya memang menambah ukuran setiap helai bulu mata.

2. Lengthening mascara


Maskara ini bisa bikin bagian ujung bulu mata terlihat lebih panjang, soalnya cairan maskara ini mengandung zat kimia plastic polymers. Lengthening mascara lebih encer jika dibandingkan dengan thickening mascara dan nggak menambah volume bulu mata. Efeknya hanya terlihat pada ujung bulu mata yang terlihat tambah panjang.

Maskaramu kering? Atasi dengan cara ini.

3. Defining mascara


Defining mascara berguna untuk membuat bulu mata menjadi seperti tersisir rapi, terpisah-pisah (tidak menggumpal) dan terlihat tegas. Maskara jenis ini nggak menambah volume pun bikin bulu mata terlihat panjang. Kandungan pigmen warna di dalam cairan maskara hanya berfungsi untuk mempertegas bulu mata. Dari semua jenis maskara, defining mascara adalah yang paling terlihat natural, ketika diaplikasikan pada bulu mata.

4. Curling mascara


Maskara satu ini bisa bikin bulu mata terlihat lebih lentik. Banyak produk maskara  yang menjanjikan hal ini, tapi pada kenyataannya kelentikan bulu mata harus didukung oleh sikat maskara yang tepat dan bantuan alat penjepit bulu mata. Tapi, maskara jenis ini biasanya mengandung zat kimia polymers tinggi, sehingga langsung mengangkat dan membentuk bulu mata seperti yang diinginkan, hanya dengan sekali pengaplikasian.

[dh©]