Monday, October 10, 2016

Muslim Indonesia yang Berpengaruh di Dunia


DUNIA HAWA - Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Jordania, kembali merilis daftar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Dalam daftar ini, dipilih 50 tokoh Islam teratas yang dianggap paling berpengaruh di dunia untuk saat ini. Ada 4 nama dari Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut yaitu :

1. Presiden Joko Widodo (urutan 13).

2. Dr.KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU (urutan 20).

3. Prof.Dr. M.Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah (urutan 40).

4. Habib Luthfi Yahya, Rais Syuriah PBNU (urutan 45).


Tiga nama di atas berasal dari Nahdliyin sedang satu nama berasal dari Muhammadiyah. Sama sekali tidak ada tokoh Wahabi, ustad artis ataupun Mukidi gagal paham yang masuk ke dalam daftar tersebut. Justru Jokowi yang pernah difitnah sebagai keturunan PKI, kafir dan antek asing malah masuk daftar tersebut. Saya yakin para anggota Geng Senggol Bacok pasti akan marah melihat daftar tersebut. Secara kan 4 tokoh tersebut adalah “tokoh sesat” di mata mereka, kok malah dihargai? Sedang yang kaffah dan paling suci semacam Rizieq Shihab, Abu Bakar Baasyir, Abu Jibril dan lain-lain kok malah tidak dianggap sama sekali. 

Ini benar benar sebuah penghinaan. Fentung.... Mana Fentung?

[muhammad zazuli]


Idiologi Primitif


DUNIA HAWA - Banyak ideologi di dunia ini yang bisa mematikan akal sehat dan hati nurani. Mulai dari Nazisme, Komunisme hingga Zionisme. Menurut ideologi idiologi ini yang tidak sepaham dan bertentangan dengan mereka, layak untuk mati. Ideologi semacam ini tidak lain hanyalah memperkuat dan memperkeras ego serta membuat hati nurani menjadi tumpul dan berkarat.

Tapi ternyata ideologi duniawi semacam ini juga bisa menggunakan bungkus berupa agama. Yang terkena ideologi racun semacam ini maka nalar dan hatinya akan mati. Harusnya dengan belajar agama orang akan makin jadi cerdas, bijak dan pengasih dan bukannya justru menjadi makin tolol, makin garang, makin sangar, makin kejam, makin primitif dan makin penuh kebencian.



Ideologi radikal agama sebenarnya sama saja bobrok dan ngawurnya dengan Nazisme, Komunisme dan Zionisme. Mereka menganggap kelompok lain lebih rendah derajatnya daripada binatang dan layak ditumpas. Padahal merekalah yang sebenarnya sudah gagal menjadi manusia.

[muhammad zazuli]

Mohammad Monib : "Saya Butuh Manajer Birokrasi Bukan Imam Sholat"


DUNIA HAWA - Hampir setiap menjelang pemilihan pemimpin (pemilu dan pilkada), kerap kali beredar isu-isu miring yang melekat pada para calon pemimpin, mulai dari isu-isu sensitif seperti neoliberal dari segi ekonomi, antek partai terlarang, rasis, atau latar belakang keyakinan agama.

Dalam konteks Pilkada DKI 2017, isu yang sangat santer berkecamuk adalah SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

Hal ini karena salah satu calon, yakni petahana Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dari latar belakang etnis dan agama minoritas.

Berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok banyak diserang karena latar belakang agamanya.

Namun, hal ini tak berlaku bagi intelektual Muslim Mohammad Monib.

Murid almarhum Nurcholis Madjid ini mempunyai alasan tersendiri mengenai pemimpin non-Muslim yang memerintah umat Islam.

Baginya, non-Muslim boleh menjadi pemimpin selama dia tidak memushi Islam, apalagi dia sebagai warga negara yang sah dan berhak untuk mencalonkan dirinya sebagai pemimpin.

Mendukung Ahok


Direktur Indonesian Conference on Religions and Peace (ICRP) Mohammad Monib menjelaskan jika ayat yang mengharamkan pemimpin non-Muslim itu memiliki asbabun nuzul (sebab turunnya suatu ayat) yang lekat dengan konteks sosio-politik saat itu.

“Ahok bekerja dengan baik dan terlihat hasilnya. Banyak programnya yang tidak dilakukan oleh gubernur Muslim sebelumnya,” kata Monib.

Terkait kesantunan Ahok yang dikritik banyak pihak, alumni Gontor yang tengah merintis sebuah pondok pesantren untuk kaum dhuafa ini mengatakan jika bekas bupati Belitung Timur itu tidak bicara kasar kepada orang-orang baik.

“Ada konteksnya,” jelasnya. Monib mendukung Ahok juga karena keyakinannya bahwa Ahok tak akan mengusir pribumi dari Jakarta, termasuk tidak berlaku diskriminatif.

“Biar program-program yang sudah baik bisa dilanjutkan; biar preman-preman politik dan birokrasi ada lawan tandingnya,’ ujarnya.

Ahok, menurut pria asal Madura ini, sudah mengajari publik tentang transparansi dalam birokrasi.

“Bekerja untuk publik dan cukup bersih dari korupsi. Saya butuh manajer birokrasi dan pelayan publik, bukan imam shalat,” katanya.

Dalam memilih pemimpin, dia mengimbau masyarakat untuk berpijak kepada konstitusi UUD 45, yang memberikan hak kepada semua warga negara yang bisa melewati prosedur birokrasi untuk berkompetisi dalam kepemimpinan.

Menurutnya, bangsa ini bukan hanya milik orang Islam, tapi milik
bersama.

“Saya lelah melihat politisi dan birokrasi seiman nyolong dan garong uang rakyat. Saya otonom dalam pemikiran agama, etika dan jalan hidup. Kelak saya mandiri di hadapan Allah. Karenanya, saya wajib mandiri dalam menentukan jalan hidup,” katanya.

Polemik al-Maidah ayat 51


Baru-baru ini, publik dibuat geger oleh pernyataan Ahok terkait surat al-Maidah ayat 51 yang sering dijadikan argumen untuk melarang non-Muslim menjadi pemimpin.

Menurut Monib, masyarakat harus cerdas dalam memahami makna dengan melihat historisitas ayat tersebut diturunkan.

“Bagi saya, konteks ayat yang digunakan kan clear. Saat itu habis perang Uhud (22 Maret 625 M); penduduk Madinah mengalami kegoncangan, Islam kalah, sebagian orang Islam sangat terancam, kemudian mereka menyelamatkan diri, bagaimana caranya? Ada yang berfikir mencari penyelamatan, berkoalisi dengan kaum Quraisy, ada yang berpikir dengan Yahudi, sementara yahudi itu melakukan banyak pelanggaran. Jadi, al-Quran mengkritik (pemimpin non-Muslim, red) itu adalah ga ada. Sehingga, bagi saya, kritik terhadap Ahok tidak serta-merta (dapat dipakai untuk konteks Ahok, red), karena bagi saya Ahok tidak memusuhi Islam,” jelasnya.

Monib menilai tidak sepatutnya kepemimpinan dilihat dari identitas agama.

“Saya lebih butuh kepada orang yang menjalankan prinsip-prinsip kebenaran universal dibandingkan dari sekadar apa yang disebut saya ‘islam minimalis’ itu, sekedar baca syahadat. Jadi bagi saya gak ada masalah (dengan pemimpin non-Muslim, red),” katanya.

Monib pun mengutarakan kekecewaan kepada sejumlah politisi yang dari luar tampak saleh, tetapi tak mampu menanggalkan perilaku koruptif.

“Secara khusus, saya kecewa; temen-temen saya, Anas Urbaningrum (mantan Ketum Demokrat) saya kenal baik, Fuad Amin (Kyai dan Mantan Bupati Bangkalan). Di departemen agama itu korupsinya luar biasa. Jadi, bagi saya kalau ada orang yang bisa saya percaya sampai detik ini antikorupsi, bersih, ya Ahok ini,” ujarnya.

Mengapa bukan yang lain?


Monib mempunyai penilaian khusus tentang petarung lain di Pilkada DKI 2017.

Sebagaimana diketahui, pasangan lain yang bakal menantang Ahok-Djarot adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Terkait Anies, Monib mengaku mengenalnya secara pribadi sebagai civitas Universitas Paramadina, jauh sebelum namanya moncer di media.

“Anies gak ada prestasinya, di paramadina, di kementrian juga tidak ada prestasinya, orang dia batu loncat dan orang yang sangat pragmatis. Ahok saya lihat bekerja dan saya tidak peduli degan iman dia, yang penting dia bekerja dengan prinsip-prinsip sebagai profesional sebagai gubernur, masjid-masjid dia bangun dan sebagainya,” terangnya.

Menurut Monib, nama Anies tiba-tiba melambung bukan karena hasil kerja keras sendiri.

“Anies itu hanya penjual kalimat yang indah, tertata bagus dan wajah yang menawan, orang terpukau; sudah itu saja,” jelasnya.

Tentang Agus, Monib mengaku masih belum percaya. “Saya tahu Sandiaga Uno, dan juga Agus misalnya, belum percaya. Ya kalau mau dipercaya, buktikan kalau begitu. Kenapa saya musti membuktikan kalau saya masih melihat Ahok bekerja?” pungkasnya.

[rimanews]

Kaum Senggol Bacok #3

Kenapa Ya Umat Islam Itu Kok Ngamukan?



DUNIA HAWA - Ini adalah lanjutan dari artikel "Kaum Senggol Bacok" bagian_1  dan bagian_2 sebelumnya. Pertanyaan serius: "Kenapa umat Islam itu kok cenderung ngamukan?" Tentu saja tidak semuanya karena masih banyak kaum Muslim yang tetap mengedepankan "akal-pikiran sehat-waras" ketimbang ikut-ikutan arus gelombang kemarahan publik. 

Meskipun saya yakin banyak sekali publik Muslim yang sebetulnya tidak paham duduk persoalan atau akar-masalah kemarahan itu. Mereka hanya ikut-ikutan "para penggembala" mereka saja grubyak-grubyuk kesana-kemari. Buat mereka, yang penting modal teriak-teriak sambil bawa pentungan atau apa saja. Gak penting paham atau nggak masalah yang membuat mereka marah dan ngamuk itu.


Betapa mudahnya "mereka" digiring untuk membenci, mengolok-olok, dan bahkan menggeruduk umat tertentu, tempat ibadah tertentu, ormas tertentu, sekte tertentu, dan seterusnya. Mereka berargumen untuk "membela" Islam, Tuhan, Al-Qur'an, Nabi Muhammad dan sahabat, atau yang lain yang mereka anggap sebagai simbol identitas Islam dari "orang-orang luar" yang mencoba, menurut mereka, melecehkan dan menghina Islam. 

Tetapi ironisnya, pada saat yang bersamaan mereka bolak-balik atau "kombak-kambek" menghina, melecehkan, menertawakan, dan merendahkan pengikut agama lain, kitab agama lain, tokoh-tokoh panutan agama lain, dan seterusnya. Mereka melakukan semua ini dengan riang gembira, suka rela, pernuh keikhlasan, dan tanpa merasa berdosa secuilpun. Umat Islam mengharamkan orang lain menghina agama mereka, tetapi ironisnya menghalalkan menghina agama lain. Bahkan dengan "pede"-nya menganggap Tuhan akan atau telah merestui aksi-aksi mereka ("merestui", wudelmu bodong). 


Jika kalian marah dihina, maka jangan menghina umat lain. Jika kalian merasa sakit jika dilecehkan, umat lain juga sama. Jika kalian mau dihormati umat lain, maka kalian hendaknya juga menghormati umat lain itu. Jangan seenak perutmu sendiri: minta umat agama lain menghormatimu tapi tidak pernah respek dengan umat agama lain itu. 

Beragamalah dengan akal-pikiran yang waras dan dengan hati-nurani yang jernih, bukan dengan ego dan nafsumu. Jadilah umat beragama (apapun agama kalian) yang cerdas dan dewasa, bukan yang "bahlul" dan kekanak-kanakan nanti malah malu-maluin citra agama kalian dan "reputasi" Tuhan kalian,   

Jabal Dhahran, Arabia

Prof.Dr.Sumanto al Qurtuby, MSi, MA
Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi

Ahok Akhirnya Minta Maaf Kepada Seluruh Umat Islam


DUNIA HAWA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya minta maaf kepada seluruh umat Islam terkait pernyataannya yang dianggap telah menghina kitab suci Al-Quran.  Permintaan maaf itu disampaikan hari ini Senin 10 Oktober 2016 di Balai Kota DKI Jakarta.

Ahok mengatakan bahwa dia minta maaf kepada semua umat Islam yang merasa tersinggung. Mantan Bupati Belitung itu mengaku tidak ada maksud sama sekali untuk melevcehkan agama Islam.

Selain meminta maaf kepada seluruh umat Islam, calon gubernur petahana itu juga menegaskan bahwa dia bukan termasuk orang yang anti dengan Islam. Tanpa ada maksud sombong, Ahok membeberkan bahwa selama pemerintahannya sekolah-sekolah Islam dibantu, termasuk pengadaan KJP untuk madrasah.

Ahok juga menyebut selama dia menjadi gubernur Jakarta juga membangun masjid. Orang nomor di DKI itu meminta seluruh masyarakat melihat tindak tanduknya apakah ada niatan untuk memusuhi Islam atau melecehkan Alquran?


Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada semua untuk menyudahi masalah ini dan tidak perlu melanjutkan komentarnya karena jika diteruskan dapat menganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sekali lagi dia mengucapkan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan karena dia.

Ahok mengaku bahwa dia sudah mendapat surat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. Isi surat tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta diminta untuk fokus pada kemaslahatan umat.

Basuki Tjahaja Purnama mengatakan jangan membicarakan mengenai tafsiran-tafsiran agama yang sensitif. Pasalnya sesama agama penafsiran juga berbeda. Untuk itu dia meminta maaf.

Sebelumnya Ahok dinilai telah menghina Al-Qur’an saat pernyataannya mengutip surat Al Maidah ayat 51. Pernyataan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu yakni pada tanggal 27 September 2016.

Dalam kunjungannya tersebut dia menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu supaya memilih dirinya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun ternyata pernyataan Ahok justru mendapat banyak teguran dari umat Islam di Indonesia karena dianggap telah mengandung unsur SARA.

[newsth]

Memilih Makeup Untuk Kulit Sawo Matang


DUNIA HAWA - Buat kamu yang suka menggunakan makeup namun masih bingung makeup apa yang cocok untuk kulit kamu yang cenderung gelap. Tenang saja, kamu bisa mencoba makeup tips untuk kamu si pemilik kulit sawo matang.

• Pilihlah foundation yang mendekati tone kulit bagian leher agar saat mengaplikasikan makeup jadi nggak belang. Ada tips-nya, nih! Sebelum kamu memutuskan untuk membeli, lihatlah hasilnya dengan pencahayaan alami diluar ruangan. Karena cahaya lampu didalam ruangan terkadang bisa memanipulasi warna kulit aslimu, lho!

• Hindari produk-produk kecantikan yang memiliki tekstur matte karena dapat membuat wajahmu terlihat ashy dan padat. Jika kamu memiliki kulit yang cendrung berminyak, sebaiknya oleskan oil-free moisturizer terlebih dahulu sebelum memulai makeup.

Untuk alas bedak, sama halnya seperti pemilihan foundation. Pilih alas bedak yang memiliki tone senada dengan kulit aslimu. Hindari alas bedak dengan warna yang lebih terang karena justru akan membuat wajahmu terlihat belang.

• Pilih eyeshadow dengan warna-warna seperti burgundy, bronze, brown, almond atau eyeshadow yang memiliki efek shimmer agar wajahmu nggak telihat kusam. Sebelum menggunakan eyeshadow, kamu bisa membubuhkan primer atau concealer terlebih dahulu agar pigmen warna dari eyeshadow telihat lebih tegas.

• Pilih blush on berwarna peach atau apricot agar memberikan kesan fresh pada makeup kamu. Hindari blush on bewarna cokelat atau nude karena wajahmu akan terlihat lebih kusam. Untuk makeup malam hari, kamu bisa mencoba mengaplikasikan blush on bewarna pink berry yang nggak terlalu terang namun dapat menciptakan kesan merah merona yang natural.

• The last but not least, pilih lipstick yang sedikit lebih gelap seperti warna plum atau marun agar terlihat lebih glam. Namun, jika kamu lebih suka terlihat natural, coba aplikasikan pink nude lipstick.

[dh©]

Cara Menghindari Rambut Kusut Setelah Berenang


DUNIA HAWA - Berenang adalah kegiatan olahraga yang menyenangkan. Banyak orang menjadikan renang sebagai hobi. Tapi, suka bete nggak, sih? Kalau rambut jadi kusut dan lengket setelah berenang? Hal ini disebabkan oleh rambut yang terlalu banyak menyerap bahan kimia dari air kolam renang. Untuk menghindarinya, coba ikuti tipsnya berikut! 

Basahi Rambut Sebelum Berenang


Awali dengan membasahi rambut terlebih dahulu sebelum mulai berenang, agar rambut menyerap air bersih terlebih dahulu. Hal ini berguna agar saat berenang rambut tidak terlalu banyak menyerap bahan kimia dari air kolam renang.

Segera Cuci Rambut 


Setelah selesai berenang, jangan biarkan rambut kering terlalu lama. Sebaiknya segera cuci rambutmu untuk membersihkan kotoran dan bahan kimia yang menempel pada rambut. Gunakan shampo yang mengandung bahan alami yang bermanfaat mencegah kerusakan pada rambut.

Gunakan Kondisioner


Jangan lupa gunakan kondisioner yang cocok dengan jenis rambutmu sehabis mencuci rambut dengan shampo. Pemakaian kondisioner sehabis keramas dapat mencegah kerusakan pada rambut dan memaksimalkan kinerja shampo pada rambut sehingga rambut tetap sehat.

Keringkan Rambut


Segera keringkan rambutmu agar tidak lengket dan lepek. Kamu bisa mengeringkannya dengan menggunakan hairdryer mode dingin. Sebaiknya menghindari penggunaan hairdryer dengan mode panas karena justru akan membuat rambut menjadi cepat rapuh dan patah.

[dh©]

4 Kesalahan Saat Menghapus Makeup


DUNIA HAWA - Nggak maksimal dalam membersihkan makeup justru bisa bikin kulit jerawatan, lho. Soalnya, makeup nggak akan terhapus secara tuntas. Selain menggunakan pembersih alami, hindari melakukan empat kesalahan saat menghapus makeup di bawah ini.

1. Menggosok mata berulang kali dengan makeup remover.


Saat ini, sudah banyak banget makeup remover khusus mata untuk menghilangkan makeup waterproof. Tapi, banyak yang langsung menggosok mata menggunakan kapas yang sudah dituang remover tersebut. Padahal, cara terbaik adalah menempelkan sejenak kapas tersebut sekitar 20 detik, agar makeup remover menyerap, kemudian digosok ke arah luar mata.

2. Puas hanya menggunakan makeup remover.


Makeup remover yang berbentuk minyak, tisu basah ataupun toner memang bikin makeup terhapus. Tapi, bukan berarti kita nggak mencuci muka lagi, lho. Setelah menggunakan remover, tetap cuci muka menggunakan facial wash, agar kotoran benar-benar terangkat dan wajah lebih segar.

3. Menggunakan prinsip satu untuk semua.


Meskipun ada makeup remover all in one, pastikan kita menggunakan yang sesuai kebutuhan. Contohnya, gunakan eye makeup remover untuk menghilangkan eyeliner dan maskara waterproof, atau lip makeup remover untuk membersihkan lipstik matte. Dengan begitu, makeup jadi lebih cepat dibersihkan dari wajah.

4.  Menggosok terlalu kencang ke segala arah.


Sama seperti pada mata, gosokkan kapas di bagian wajah lainnya dengan gerakan satu arah. Menggosok ke segala arah, apalagi dengan sekuat tenaga, bakal bikin kulit wajah kita memerah. Jika kulit kita termasuk sensitif, pilih makeup remover berbentuk minyak untuk mengurangi iritasi.

[dh©]

Rahasia Mentega Bagi Kecantikan


DUNIA HAWA - Seperti yang kita tahu, mentega biasa digunakan untuk olesan roti, bahan membuat kue, atau pengganti minyak sayur saat menggoreng. Tapi, ternyata mentega juga punya banyak manfaat buat kecantikan, lho. Apa saja sih manfaatnya?

• Melembapkan dan Memerahkan Bibir


Dapat bermanfaat untuk melembapkan sekaligus memerahkan warna bibir. Caranya sangat mudah, oleskan mentega ke seluruh bibir dan biarkan hingga meresap. Setelah itu, bilas dengan air bersih. Perawatan tersebut dapat membuat bibir tampak lembap dan merah merona.

• Melembutkan dan Menghaluskan Kulit Wajah


Kandungan vitamin A yang ada pada mentega cocok untuk menghaluskan dan melembutkan kulit wajah. Caranya dengan menggunakan mentega yang dijadikan masker wajah dan bisa juga dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti mangga, strawberry, dan minyak zaitun.

• Menebalkan Alis


Siapa, sih yang nggak mau punya alis yang tebal untuk terlihat lebih cantik dan mempesona. Buat kamu yang menginginkan alis tebal bisa menjadikan mentega sebagai solusinya. Cukup oleskan mentega pada alis dan diamkan semalaman, lalu bilas di pagi harinya.

• Menyamarkan Pori-pori Wajah


Pori-pori wajah yang besar bisa membuat wajah gampang jerawatan karena mudahnya debu dan kotoran yang masuk. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan mentega yang dicampur dengan garam untuk dijadikan scrub wajah. Lalu, aduk hingga menyerupai pasta dan gosok perlahan pada wajah, lalu diamkan selama 10-15 menit, setelah itu bilas dengan air dingin. 

[dh©]

Tips Memilih Lipstik Sesuai Bentuk Bibir


DUNIA HAWA - Warna-warna lipstik yang beragam pastinya bikin kamu semakin penasaran buat mencobanya. Buat penampilan yang maksimal, kamu mesti sesuaikan pemilihan lipstik dengan bentuk bibirmu. Let’s check these useful tips! 
  

• Lipstik untuk Bibir Penuh 


Full lips atau bibir yang bentuknya penuh seperti Kylie Jenner punya keunikan tersendiri yang mempermudah si pemilik bibir untuk memilih warna lipstik. Buat kamu yang memiliki bibir penuh paling cocok memakai lipstick jenis matte dengan warna apapun. Mulai dari warna light seperti nude, pink, atau peach sampai yang bold seperti plum, vampy purple, dan daring red. Yang perlu dihindari yaitu pemakaian lip gloss karena buat bibirmu jadi tampak bengkak dan semakin tebal.

• Lipstik untuk Bibir Tipis 


Untuk yang memiliki bibir tipis, coba pilih warna lipstik yang terang seperti pink, peach atau beige supaya memberikan efek bibir yang lebih tebal. Gunakan lip liner dengan warna pink netral dan tambahkan lip gloss untuk tampilan bibir lebih plump. Hindari warna-warna gelap seperti purple, coklat, dan merah tua.

• Lipstik untuk Bibir Mungil 


Ciri-ciri bibir mungil yaitu garis tarikan bibir yang kecil dan tidak melebar ke samping. Untuk kamu yang punya bibir mungil, semua warna lipstick cocok untuk bibirmu tapi usahakan untuk memakai lipstick yang berbahan matte serta pemakaian lip liner supaya bibirmu tampak lebih penuh dan tidak terlalu mungil. Sama seperti pemilik bibir tipis, kamu juga perlu menambahkan lip gloss untuk efek yang lebih stunning. 

[dh©]

Ahok Al Maidah ayat 51

Alumni UMSU "Bela" Kasus Penistaan Agama Ahok, Ini Penjelasannya


DUNIA HAWA - Kisruh yang menggelayut penduduk DKI Jakarta jelang Pilkada, terlebih dengan munculnya kasus dugaan penistaan agama terhadap ayat suci Alquran yang diucapkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terus menuai tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.

Sejumlah kalangan terus berupaya meredam, agar masalah yang mulai bertendensi ke SARA ini, bisa cepat berakhir demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di balik pesta demokrasi di ibukota yang merupakan miniatur negeri ini. 

Upaya ini juga yang diungkapkan sekelompok Muslim, di antaranya Ramdani Bin Muhammad Hefni sebagai apresiator pada komunitas SMS (Saya Muslim Suka) Ahok, yang turut memberi pandangan terkait persepsi yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas nasional.

Pria kelahiran Dalu Sepuluh, sebuah desa di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, ini menyebut, saat ini Ahok sudah diposisikan menghina umat Islam.

"Saya hanya ingin mengajukan pemikiran sederhana, apakah memang sudah seharusnya Ahok dipersepsikan demikian? lantas bagaimana saudara saya sesama Muslim yang mengaku lebih Islami namun sesungguhnya justru tidak menyadari bahwa mereka masih luput dalam memahami hakikat keislaman itu sendiri?" kata Ramdani dalam siaran persnya diterima wartawan, Minggu  (9/10/2016).

Justru, kata Ramdani, adalah sikap yang setara dengan yang disebut melakukan penghinaan itu sendiri.

"Idealnya, bukan penudingan yang dilakukan, sebab tidak seorangpun yang bisa mengklaim mengetahui niat seseorang, terlebih seperti dalam kaitan yang dituduhkan kepada Ahok," sebut alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu.

Apalagi, pembandingnya Ahok sendiri sudah menyatakan dia tidak berniat melecehkan Islam, saat menyampaikan Surah Al-Maidah ayat 51 di depan saudara kita warga kepulauan Seribu.

"Karena Ahok sudah menjelaskannya, maka saya berani menilai bahwa dia hanya sekadar melakukan apa yang dikategorikan dalam kategori Qiyas," tutur Ramdani.

Ramdani mengatakan, perlu umat sesama saya memahami bahwa beberapa ulama berpendapat tentang bagaimana hukum atas seorang yang beragama Nasrani/Yahudi dari sisi ayat suci Al-qur'an seperti yang juga banyak dipahami oleh pendahulu kita.

Menurut istilah ahli ilmu Ushul Fiqh, qiyas adalah mempersamakan suatu kasus yang tidak ada nash hukumnya dengan suatu kasus yang ada nash hukumnya.

"Maka apabila suatu nash telah menunjukkan hukum mengenai suatu kasus dan illat hukum telah diketahui melalui salah satu metode untuk mengetahui illat hukum, kemudian ada kasus lainnya yang sama dengan kasus yang ada nashnya itu dalam suatu illat yang illat hukum itu juga terdapat pada kasus itu, maka hukum kasus itu disamakan dengan hukum kasus yang ada nashnya berdasarkan atas persamaan illatnya, karena sesungguhnya hukum itu ada di mana illat hukum ada," jelas Ramdani.

Menurutnya, pada prinsipnya hukum Islam itu luwes, tidak kaku, selalu memberi alternatif. Luwesnya hukum Islam terlihat dari dinamis antara dua sisi hukum, yakni hukum Azimah yaitu hukum dasar yang berlaku menurut asumsi umum dan hukum Rukhshah, yakni hukum yang timbul sebagai kemudahan akibat adanya sebab-sebab tertentu.

"Misal, bagaimana hukum makan dan minum di siang hari saat Ramadhan. Bagi mereka yang melihat dari sisi hukum Azimah pastilah jawabannya mengatakan haram karena Al-Qur'an mewajibkan puasa Ramadhan. Tetapi bagi yang melihat dari sisi Rukhshah akan menjawab halal bagi orang sakit atau musafir, atau umurnya sudah sangat lanjut (udzur)," bebernya.

Untuk dapat melihat batas-batas hukum Azimah dan Rukhshah, dikatakannya kembali, agar pemahaman dalil tidak kaku, maka minimal harus mengetahui metode memahami dilalah (arti yang ditunjuk) ayat, dilengkapi dengan pengetahuan sejarah dan ilmu bantu sesuai konteks penerapan ayat.

Namun untuk bisa sempurna memahami dalil-dalil syariat, minimal ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni teks (nash ayat/hadits), makna (illat, hikmah, sebab, syarat dan mani, yang berkenaan dengan ayat/hadits) dan ketiga ialah konteks penerapan dalil (tathbiq atau tanfidz).

TQS. 3. Aali 'Imraan: 28 berbunyi  "Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (Pemimpin atau pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

Lalu TQS. 4. An-Nisaa': 144 menyatakan "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?"

Lantas TQS. 4. An-Nisaa': 138-139 menyatakan "Kabarkanlah kepada orang-orang munafiq bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

Jika diperhatikan secara cermat atas teks (terjemahan) semua ayat di atas maka pada tiap ayat ditemukan kalimat "Dengan meninggalkan orang-orang Mukmin" (من دون المؤمنين) pada tiga ayat tsb.

Dalam ilmu tafsir dan ushul fikih, kalimat itu disebut "illat" atau (sebab yang jadi syarat kualifikasi) dilarangnya memilih pemimpin non Muslim, yaitu, jika kita yang Muslim meninggalkan orang-orang Mukmin.

"Tetapi kalau memilih non Muslim tanpa meninggalkan orang yang Mukmin (salah satu dari mereka, pemimpin utamanya sendiri atau wakilnya adalah Muslim) maka halal. Itu karena di dalamnya tetap ada orang Mukmin, sehingga kita tidak bisa disebut meninggalkan orang Mukmin," akunya.

Saat ini, kata Ramdani, tepatnya jelang masa Pilkada DKI Jakarta, dilalah (pengertian) dari kata Waliy, (jamaknya auliya') yang dipahami di zaman Nabi dan Sahabat sudah sangat jauh berbeda dengan pengertia pemimpin dalam dunia moderen.

"Karena itu kita perlu mengetahui sejarah perubahan makna dari pemimpin agar tidak kaku dalam penerapan (tanfidz) ayat. Di zaman Nabi dan Sahabat pemimpin (Kaisar dan Raja atau Khalifah) adalah berkuasa secara absolut (mutlak). Sementara di zaman moderen, pemimpin sudah bersifat kolektif, berdasarkan teori Trias Politika, kekuasaan terbagi menjadi tiga (eksekutif, legislstif dan judikatif)," terangnya.

Jadi, menurut Ramdani, tidak ada lagi pemimpin berkuasa mutlak seperti masa Nabi dan Sahabat, karena sekarang dikontrol oleh kekuasaan lain yang saat ini terbukti dipimpin dan beranggotakan mayoritas Mukmin.

"Sehingga tidak perlu khawatir, jika suatu saat ada pemerintahan daerah dipimpin non Muslim, karena tetap dikontrol oleh banyak orang yang umumnya dipimpin oleh Mukmin. Jadi untuk zaman sekarang, dalil itu perlu dipahami mendalam untuk diterapkan sesuai konteks zaman yang sudah berubah dan berbeda dengan konteks zaman Nabi" ungkapnya kembali.

"Yang terakhir, pemahaman dilalah lafazh kafir juga perlu diketahui debgab benar. Masih banyak ustadz kita tidak dapat membedakan antara kafir dan ahli kitab, sehingga semua non Muslim, termasuk ahli kitab dicap kafir secara mutlak. Padahal ahli kitab itu tidak mutlak (tidak semuanya) kafir. Yang kafir mutlak itu ialah mereka yang tidak percaya adanya Tuhan (Mulhid) atau percaya banyak Tuhan (musyrik)," beber Ramdani. 

[dinamikarakyat]

Husain, Api Revolusi yang Terus Terjaga


DUNIA HAWA - Saya tidak pernah mendengar kisah pembantaian di padang Karbala seumur hidup saya...

Mungkin baru 7 tahun belakangan ini saya mengetahuinya. Kisah perang antara kebaikan melawan kejahatan di tubuh Islam, seperti ditutupi selama berabad-abad dan dihilangkan dalam mata pelajaran agama. Mungkin pun guru agama saya dulu juga tidak mengetahuinya...

Ini kisah tentang Sayyidina Imam Al-Husain bin 'Ali RA , anak dari Imam Ali as dan cucu Nabi Muhammad SAW. Ia dipaksa berbaiat kepada pemimpin kafir bernama Yazid bin Muawwiyah. Imam Hussain tidak bersedia, ia selalu menghindar.

Tetapi ia dijebak dengan banyaknya permintaan tolong dari masyarkat Kuffah. Ia mengira bahwa permintaan tolong itu murni dari kondisi masyarakat Kuffah yang tertindas oleh khalifah Yazid.

Ia berangkat bersama seluruh keluarganya dan banyak pengikutnya. Ditengah perjalanan, para pengikutnya memisahkan diri, mundur karena ketakutan akan kematian yang dihembuskan pihak lawan.

Tinggallah kelompok itu berjumlah 128 orang, dengan 72 lelaki yang mampu berperang sisanya wanita dan anak anak. Mereka berhadapan dengan 10 ribu pasukan Yazid yang menutup sumber air sehingga pasukan Imam Hussain kehausan.

Pertarungan epic ini spirit perjuangannya sangat luar biasa, menginspirasi banyak revolusioner dunia mulai Mahatma Gandhi sampai Soekarno. Bahkan Che Guevara pernah berkata, "Kaum revolusioner seluruh dunia seharusnya belajar dari perjuangan Hussain dan pengikutnya.."


Tubuh Imam Husain as di mutilasi dan seluruh kerabatnya gugur dengan tubuh terbelah. Tapi mereka mampu melawan dengan gigih sehingga dikabarkan mampu membunuh pasukan lawan dengan jumlah mati ribuan. 72 pejuang dengan keberanian yang menggentarkan semua kaki mereka yang mengaku jagoan..

Semangat mereka adalah inspirasi terbesar Hizbullah, dalam melawan setiap jengkal kekejian di timur tengah.

Ini bulan Muharam, seharusnya bulan duka bagi umat Islam. Kisah ini dijaga dan dipelihara oleh mereka yang bermazhab Syiah selama berabad-abad, dengan menepuk-nepuk dada seperti yang tertera juga dalam tari khas aceh. Mereka menjaga api revolusi di dada mereka supaya Islam kenbali ke jalurnya, kembali menjadi agama rahmat bagi semesta alam.

Kisah Karbala seharusnya menjadi ukuran bagi seluruh umat beragama, bahwa musuh kita bukanlah mereka yang berbeda agama tetapi kesewenang-wenangalan terhadap kemanusiaan.

Dan dalam perang ini, kaum nasrani punya keterlibatan penting yang membuat mereka yang mengetahui sejarahnya ikut berziarah dan napak tilas dalam arbain di Irak, perjalanan panjang menuju kematian.

Membuka tabir ini siap siap dihujani tudingan "syiah" dan dimusuhi bahkan oleh saudara sendiri. Bahkan kegiatan memperingati peristiwa ini dilarang dimana-mana oleh mereka yang ingin terus menutupi kisah ini.

Ironis memang, mereka mengaku pengikut Nabi tapi membantai keluarga junjungan mereka sendiri.

Ya Allah, sampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad..

WAHAB AL NASRANI


Aku bercerita kepada temanku yang nasrani.

Temanku,
Pernahkah kukabarkan kepadamu seorang syuhada di Karbala bernama Wahab si nasrani ?

Ia berusia 17 tahun dan seorang yg sangat tampan. Ia begitu terpana ketika melihat sedikittnya rombongan Imam Husain as.

Ia bersujud di depan ibunya. "Ibu, bolehkah aku bergabung dgn pasukan Husain?" Ibunya menangis karena ia tahu bahwa itu berarti kematian. "Apakah sudah tetap langkahmu, anakku?" Tanyanya. "Demi kehormatan, ini adalah waktuku."

Dengan derai airmata sang ibu mendekati Imam. "O cucu Muhammad, apakah anakku bisa mendampingimu melindungi nyawamu dengan nyawanya?"

Imam tampak ragu dan menyarankan supaya Wahab tidak mengikutinya karena menjadi pasukannya saat ini, mati adalah kepastian. 

Melihat keraguan Imam, Wahab si nasrani melompat dan bersimpuh dihadapan Imam. "Jika untuk berjuang disampingmu aku harus menjadi muslim, saksikanlah Imam, bahwa Allah adalah Tuhanku dan Muhammad adalah Nabinya."

Lihat Wahab berjuang. Ia menghempaskan 39 pasukan musuh, 19 diantaranya adalah pasukan berkuda. Pertarungan gagah berani itu disaksikan dengan mata kepala istrinya sendiri, Umm Wahab, yang meminta untuk ikut berjuang tetapi Imam Hussain menyuruhnya kembali ke tenda.

Satu persatu tangan Wahab al nasrani terpotong karena begitu banyaknya musuh. Kepalanya melayang terpenggal dan jatuh tepat dihadapan ibundanya. Dengan hati remuk sang ibu mengangkat kepala anak tercintanya dan menciuminya.

Umm Wahab, sang istri berlari ke arah Imam Hussain. "Wahai Imam, apakah suamiku sekarang menuju surga ?" Imam menjawab, "Suamimu menuju surga..". Umm wahab menatap wajah Imam, "Bisakah kau menjanjikanku bahwa aku bisa menuju surga bersama suamiku ?" Imam mengangguk.

Temanku,
engkau mungkin tidak percaya apa yang dilakukan Umm Wahab, istri wahab al nasrani. Ia mengambil kepala suaminya dan menciuminya sambil berkata, "Kuucapkan selamat atas surgamu, suamiku sayang.. Allah mengijinkanku untuk mendampingimu.."

Perkataan Umm wahab didengar musuh yang langsung menyerbu kearahnya dan memenggal kepalanya. Umm Wahab tercatat sebagai syuhada wanita pertama di Karbala. Dan ia seorang nasrani yang berani.

Kulihat temanku mengusap matanya yang memerah. Ia tidak menyangka bahwa seseorang didalam agamanya, mampu menjadi 72 pejuang melawan puluhan ribu pasukan Yazid bin Muawwiyah.

Itu bukan lagi keberanian. Itu sudah pada tahapan keimanan...

[denny siregar]