Friday, September 30, 2016

Penyebab Susah Hamil Lagi


DUNIA HAWA - Mungkin kebanyakan orang tua yang baru memiliki satu anak hendak mengidamkan anak yang baru. Namun yang menjadi masalah anda tidak kunjung memiliki anak lagi. Sebelum anda berusaha untuk kembali hamil. Ada baiknya anda meyakinkan diri juga pasangan anda untuk menyiapkan segala hal sebelum menghadirkan anak selanjutnya. Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, ketika ibu telah berusaha untuk menghadirkan anak yang kedua dalam waktu satu tahun tetapi usaha tersebut tidak kunjung berhasil, maka ibu dapat disebut mengalami gejala infertilitas sekunder. Usaha yang dilakukan tersebut termasuk pada anda tidak menggunakan alat kontrasepsi dan juga melakukan hubungan seksual dengan rutin sebanyak 2 hingga 3 kali dalam satu minggu.

Masalah yang paling utama saat terjadinya infertilitas sekunder, kebanyakan dari kejadian tersebut disebabkan oleh faktor usia ibu. Ibu yang telah berhasil mengandung bayi yang pertama, kebanyakan berfikir bahwa tidak akan terjadi masalah apa pun pada hari yang akan datang. Sehingga anda akan memberikan rentang usia yang cukup jauh untuk menanti kelahiran bayi selanjutnya. Ketika anda akan mulai mencoba kembali pada beberapa tahun berikutnya anda tidak menyadari bahwa usia anda sudah bertambah. Pada saat itu juga beberapa masalah akan muncul pada diri anda. Kesuburan seorang wanita akan menurun ketika usia dia mencapai 35 tahun. Hal tersebut juga dapat dilihat pada keberhasilan program bayi tabung. Pada wanita yang berusia kurang dari 30 tahun, tingkat keberhasilan bayi tabung dapat mencapai dari 30% hingga mencapai 50 %. Jika usia wanita tersebut mencapai 35 tahun, maka tingkat keberhasilan program bayi tabung menjadi 20%  hingga 30 % saja. Dan jika usia seorang wanita mencapai 40 tahun tingkat kesuksesan bayi tabung tersebut menurun secara drastis hingga tidak lebih dari 10 %. Selain itu masih banyak pasangan yang mempunyai masalah pada kesuburan dari awal, namun memiliki keberuntungan hingga biasa memiliki bayi pertama. Penyebab dari ketidaksuburan ini dapat dialami oleh pasangan di antaranya karena masalah ovulasi, penyumbatan pada saluran telur, dan masalah pada pria biasanya kualitas sprerma yang dihasilkan tidak bagus.

Berikut ini merupakan penyebab ketidaksuburan seorang wanita yang paling umum, dan sebagian berhubungan dengan ovulasi :


1.    Menopause dini. 


Menopause dini ini merupakan hilangnya menstruasi serta tanda yang paling pertama habisnya folikel ovarium pada seorang wanita sebelum usia nya mencapai 40 tahun. Seseorang akan dikatakan mengalami menopause dini ketika fungsi dari ovarium atau indung telur berhenti dan menstruasinya juga berhenti sebelum memasuki usia 40 tahun. Penyakit tertentu dan terapi radiasi bias memicu terjadinya menopause sejak dini pada wanita.

2.    Syndrome Ovarium Polikistik atau PCOS. 


PCOS ini ialah kondisi yang dapat menyebabkan hormone androgen diproduksi secara berlebih dan salah satu yang menyebabkan perempuan mengalami infertiltas. Hal tersebut dapat menyebabkan bebrapa masalah dengan ovulasi serta siklus menstruasi yang terganggu.

3.    Rusaknya saluran telur atau tuba. 


Pada saat saluran tuba itu meradang, kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh terjadinya penyumbatan ataupun jaringan parut pada saatnya bias menyebabkan infertilitas. Kerusakan itu biasanya disebabkan karena infeksi oleh penyakit yang menular seksual.

4. Faktor usai. 


Usia sering dianggap menjadi factor yang terkait infertilitas yang terjadi pada seorang wanita. Wanita yang usianya lebih dari 40 tahun mempunyai sel telur yang lebih rendah dan kurang sehat.

5. Endometriosis. 


Endometriosis ini merupakan salah satu kondisi jaringan rahim pada tubuh berada di luar rahim kondisi seperti ini dapat berpengaruh pada indung telur, rahim, serta pada fungsi sperma.

[dh©]

Merawat Kulit Wajah Secara Alami


DUNIA HAWA - Wajah adalah bagian paling depan kepala yang sangat berpengaruh terhadap penampilan bagi wanita maupun pria. Selain itu wajah juga merupakan salah satu aset terpenting bagi setiap orang. Oleh karena itu, merawat wajah sangatlah penting. Banyak orang yang melakukan berbagai perawatan untuk kulit wajahnya. Bagi sebagian orang melakukan perawatan kulit wajah di tempat kecantikan adalah pilihan yang tepat agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tips Cara Merawat Wajah Secara Alami


Bagi kalian yang ingin memiliki kulit wajah yang bersih, cerah dan sehat namun tidak cukup memiliki biaya serta waktu untuk melakukan perawatan, kalian bisa melakukan perawatan wajah dirumah dengan menggunakan bahan-bahan alami.

1. Bersihkan Wajah



Cara merawat wajah yang pertama adalah, biasakan untuk membersihkan wajah. Selain itu, biasakan juga untuk membersihkan tangan kamu terlebih dahulu sebelum menyentuh area wajah, ini berguna agar wajah terhindar dari kuman dan bakteri yang menempel pada tangan. Pada saat membersihkan wajah, gunakan air yang bersih yang mengalir dan berikan pijatan pada wajah agar membantu memperlancar peredaran darah setelah itu, keringakan wajah menggunakan handuk kering dan lembut.

2. Masker Strawbery



Selanjutnya, cara merawat wajah yang kedua dengan menggunakan masker buah strawbery. Buah strawbery menganduk vitamin B, C, E dan K. Kandungan asam salisilat pada buah strawbery mampu membantu mengencangkan kulit. Cara mengaplikasikannya adalah cukup bersihkan buah strawbery terlebih dahulu setelah itu, blender buah strawbery hingga halus selanjutnya oleskan pada area wajah. Diamkan sekitar 15-20 menit dan bilas dengan air besih. Pastikan wajah kamu benar-benar sudah bersih. Cara ini bisa kamu lakukan minimal dua kali dalam seminggu.

3. Masker Alpukat



Alpukat adalah salah satu dari sekian buah yang memiliki manfaat untuk kulit kita. Dalam buah alpukat terkandung vitamin A dan E yang baik untuk kulit. Selain itu buah alpukat juga bisa digunakan untuk semua jenis kulit wajah. Cara merawat wajah dengan buah alpukat adalah dengan membuat masker untuk wajah. Pertama-tama untuk kulit wajah normal, hancurkan buah alpukat lalu campurkan dengan putih telur yang sudah dikocok aduh hingga rata. Untuk kulit wajah yang cenderung lembab kamu bisa menambahkan madu dan oleskan keseluruh area wajah. Diamkan sekitar 15-20 menit lalu bersihkan wajah. Untuk kulit wajah kering, cukup menggunakan buah alpukat saja tidak perlu ada campuran lain.

4. Masker Tomat



Selain buah-buahan, sayur-sayuran juga bisa membantu kamu untuk merawat wajah. Salah satunya tomat. Tomat  biasanya digunakan sebagai bahan untuk masakan atau jus. Sebelum mengapilakasikan tomat pada wajah, bersihkan wajah terlebih dahulu. Cara merawat wajah dengan sayuran tomat cukup potong tomat menjadi bebarapa bagian lalu oleskan potongan tomat tersebut kepada wajah secara merata. Setelah itu, bersihkan wajah dengan air bersih lalu keringan dengan handuk kering dan lembut.

5. Masker Ketimun



Cara merawat kulit wajah selanjutnya adalah dengan menggunakan ketimun. Sayuran ini sangat mudah dijumpai. Cara mengaplikasikannya pada wajah ambil bagian dagingnya, lalu hancurkan hingga halus. Setelah itu oleskan pada seluruh bagian wajah. Diamkan sampai mengering setelah itu barulah dibilas hingga bersih.

Nah, itu dia beberapa tips cara merawat wajah secara alami yang bisa kamu lakukan di rumah dengan mudah. Selalu luangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan merawat kulit wajah kamu sehingga tetap bersih dan sehat.

[dh©]

Para Penjual Massa


DUNIA HAWA - Saya sering melihat bilboard besar acara massal dalam bentuk zikir bersama, doa bersama atau apapun bersama.

Saya sempat bertanya pada seorang teman, "Kenapa apa apa harus massal ya? Apa Tuhan itu budeg?"

Dia tersenyum sambil melet, "Kamu gak tahu? Buat mereka yang penting ada massanya, trus di foto foto, dijadikan album dan kirim ke pendonor di timteng membuktikan bahwa mereka punya massa. Dapet dah duit.. ". Dia tergelak.

Saya pun ikut tergelak karena ingat pada zaman masih suka menggelar Event Organizer, saya harus ambil angle yang bagus untuk sesi foto supaya bisa melapor ke klien bahwa acara ini sukses mengundang massa. Kuncinya ada di angle, sudut pengambilan foto yang benar..

Melihat aksi buruh yang menggelar demo tax amnesty saya lebih tergelak.

Tidak ada bedanya ternyata. Foto foto, lalu ambil sudut yang bagus dan tawarkan kepada partai politik atau pengusaha yang berkepentingan bahwa mereka punya massa. 

Siapa yang untung? Ya, EO-nya. Apalagi kalau masuk media massa, bisa tambah besar penghasilannya. Buruh mah cuman dibayar nasi bungkus diselipin uang antara 50 - 100 ribu rupiah.

"Itu fitnah ! Kami tidak dibayar apapun !" Kata seorang buruh.

Saya tergelak lagi. Berarti itu buruh naif, yang rela berpanas-panas ria dengan idealis tidak jelas, meninggalkan tempat kerja dan dibodohi EO-nya. Minta dong, masak cuman dikasi nasi bungkus ajaaah..

"Kenapa kamu demo?" Tanya saya.

Dan dia mengungkapkan bahwa buruh demo tax amnesty karena pemerintah tidak adil, pengusaha dapat ampunan pajak sedangkan buruh yang selalu bayar pajak tidak dapat ampunan.

"Demi Maria Ozawa, apa kamu tidak tahu bahwa Penghasilan Tidak Kena Pajak itu sebesar 4,5 juta per bulan? Apa gaji kamu 4,5 juta? Wong gaji UMR aja kok.. Kalau para bos dan manajermu yang demo, wajarlah... "

Dia bengong sebentar karena bingung. Lalu terlihat mukanya memerah. "Wah, marah nih.." pikir saya. Lunayan takut juga, apalagi dia berjalan menuju saya dengan langkah tegap dan tubuh kekar hitam karena terkena panas.

Ketika berhadapan muka dengan muka, ia lalu menepuk pundak saya dan lirih bertanya, "Eh, Maria Ozawa siapa sih? Kayak tau namanya... bintang *pret pret* itu ya?"

Ingin kumakan kopi ini secangkir-cangkirnya...

[denny siregar]

Tak Suka Ahok? Pilihlah Anies atau Agus


DUNIA HAWA - Politik itu sesederhana. Pilih, lalu selesai. Anda boleh menjelaskan alasan-alasan Anda dalam memilih. Tapi itu tak mengubah kesederhanaan tadi.

Jadi, bagi muslim yang tidak mau punya pemimpin non muslim, meski alasan itu tak begitu bagus dalam konteks demokrasi, silakan pilih calon yang muslim. Kita punya 2 pasang calon yang tak mengandung "lemak babi", jadi pilihlah salah satu dari mereka.

Tapi sekali lagi, ingat, bahwa tugas Anda selesai di bilik pemilihan. Apapun hasilnya, terima. Siapapun yang terpilih, itulah Gubernur DKI. Dia adalah warga terhormat dengan posisi yang dilindungi konstitusi. Segala tindakan, dan keputusan yang dia buat dalam koridor wewenangnya adalah keputusan pemerintah yang sah. Tidak ada yang boleh melawannya. Satu-satunya ruang tempat Anda boleh melawan adalah di ruang pengadilan. 

Jangan pernah ada yang menolaknya. Menolak berarti mengingkari proses yang sudah Anda lalui sendiri, yaitu pemilihan. Menolak sama artinya dengan menolak ketentuan konstitusi dan UU yang telah mengatur tata cara pemilihan kepala daerah. Menolak sama artinya dengan tidak berkomitmen pada konstitusi dan NKRI.

Jadi hak Anda untuk menolak Ahok hanya ada di bilik suara. Tidak di luar itu. Yang tidak punya hak masuk bilik suara, maaf saja, kalian cuma cheerleader.

[hasanudin abdurakhman, phd]

Ini bukan Soal Ahok, Ini Soal yang Lebih Besar


DUNIA HAWA - Banyak orang menuduh saya die hard pendukung Ahok. Bahkan ada yang menuduh saya buzzer politik yang dibayar untuk mengkampanyekan Ahok. Salah! Saya tidak sedang jatuh cinta pada Ahok. Saya juga tidak terpesona. 

Ahok itu fenomena yang luar biasa. Bahkan orang seperti Rhenald Kasali saja mengaku terkejut dengan sepak terjangnya. Kita boleh tidak setuju dengan pendekatan yang dia ambil. Tapi kalau kita jujur, kita akan mengakui bahwa Ahok melakukan hal yang tidak dilakukan orang sebelum dia.

Tapi sekali lagi, Ahok tetaplah sosok politikus di mata saya. Kepada politikus saya selalu waspada, bukan terpesona.

Belasan tahun yang lalu saya pernah berbincang dengan abang saya, aktivis Muhammadiyah. Ia baru saja menghadiri rapat terkait pemilihan gubernur di daerah kami. Seperti biasa isunya adalah mendukung calon muslim. Saya waktu bertanya,"Selama ini gubernur kita selalu muslim, bukan? Apa keuntungan yang didapat oleh umat Islam?"

Abang saya waktu itu tidak bisa menjawab. Memang tak akan ada jawaban. Jarang ada politikus yang berkomitmen pada umat Islam. Lebih tegas lagi, jarang ada politikus yang berkomitmen terhadap apapun selain kepentingan mereka sendiri. 

Jadi apa pentingnya Islam dan umat Islam dibawa-bawa? Tidak ada. Ini hanyalah permainan, yang mengaduk-aduk emosi publik, membuat mereka percaya bahwa Islam sedang dipertaruhkan.

Coba kita tanya kepada orang-orang Jakarta, adakah keuntungan menonjol yang dirasakan umat Islam sepanjang pemerintahan Fauzi Bowo dan gubernur-gubernur sebelumnya yang muslim, dibanding Ahok? Atau, adakah keburukan bagi umat Islam selama pemerintahan Ahok?

Ya, orang-orang akan bicara soal remeh-remeh seperti larangan memakai lapangan Monas, yang sebenarnya diberlakukan Ahok untuk semua kelompok. Atau soal larangan takbir keliling, yang sudah dikeluarkan sejak zaman Sutiyoso. Atau, soal pemugaran mesjid Amir Hamzah yang dijadikan fitnah seolah sudah dihancurkan Ahok. Masih banyak lagi.

Intinya adalah, ini soal menjauhkan umat Islam dan pembodohan dan tunggangan politikus. 

Di luar soal itu, bagi saya ini adalah soal menjaga Indonesia yang sekuler. Orang harus terus menerus disadarkan bahwa Indonesia bukan negara Islam. Segala argumen berbasis syariat menyangkut politik Indonesia tidak relevan. Maka dalil-dalil soal halal haram pemimpin muslim itu tidak relevan. Konstitusi kita sudah menegaskan, setiap warga negara punya hak yang sama. Hanya itu yang relevan.

Tapi bukankah itu bagian dari kebebasan yang didukung oleh demokrasi? Bukan. Salah itu. Itu adalah realitas yang masih tersisa dalam demokrasi. Di Amerika masih ada orang yang memilih berdasar atas sentimen warna kulit. Itu realitas. Tapi demokrasi terus mendorong agar orang tidak memilih berdasarkan itu. Maka, ketika Obama menjadi presiden, maka itu adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah demokrasi di Amerika. Faktor warna kulit menjadi tak lagi penting, meski tetap menjadi realitas dalam demokrasi.

Inilah yang sedang saya perjuangkan. Preferensi politik berdasar agama masih menjadi ralitas dalam politik kita. Saya mau melihat realitas ini meredup. Terpilihnya pasangan Jokowi-Ahok memimpin Jakarta pada 2012 lalu adalah langkah awal. Tapi terpilihnya Ahok nanti ajang menjadi sejarah yang lebih besar.

Jadi, ini bukan soal Ahok. Ini soal merawat Indonesia yang sekuler dan demokratis.

[hasanudin abdurakhman, phd]