Sunday, September 18, 2016

Amien Rais Sebut Ahok Dajal


DUNIA HAWA - Tokoh Nasional, Amien Rais menyebut Ahok sebagai Dajal dan jangan dipilih saat Pemilukada DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

"Ahok ini sombongnya menyundul langit. Jadi jangan sampai nanti si Dajal ini menang," kata Amien saat berorasi di acara Rapat Akbar 

Dilansir Wikipedia, Dajal adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat.

Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu

Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya.

Menurut Amien, sangat berbahaya ketika Ahok kembali terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan Amien yang sudah berusia 73 tahun itu mengaku, kekhawatiran itu pula yang membuat dirinya mau jauh-jauh ke Jakarta untuk mengingatkan warga soal jangan pilih Ahok.

"Ahok ini tak berpihak ke rakyat kecil," ucap Amien.

Makanya ketika Jakarta jatuh ke tangan Ahok untuk kedua kalinya, akan banyak kepentingan asing masuk ke Jakarta.

"Ketika Jakarta sudab dikuasai asing, maka berikutnya giliran daerah-daerah lain di Indonesia," kata Amien.

[dh]

Imam Besar FPI Habieb Riziq Keluarkan Maklumat "Risalah Istiqlal"


DUNIA HAWA - Ormas Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa ormas lainnya yang berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).

Mereka membuat suatu rumusan yang dinamakan "Risalah Istiqlal". Risalah tersebut salah satu isinya berupa imbauan kepada partai politik untuk tidak memilih calon gubernur dan wakil gubernur non-muslim.

"Sampai hari ini kita tetap mengimbau kepada partai-partai yang mendukung gubernur non-muslim untuk mencabut dukungannya. Dan ini akan kita sampaikan kepada mereka secara fair, secara terbuka. Soal mereka terima, tidak terima, itu kan persoalan lain," ujar Ketua Umum FPI Muhammad Rizieq Shihab sesuai acara berlangsung.

Rizieq menuturkan, ia dan para ulama telah membangun komunikasi dengan semua parpol. Kepada parpol-parpol, mereka mengaku menyampaikan masukannya terkait pilkada.

Adapun "Risalah Istiqlal" yang dirumuskan FPI dan ormas lainnya itu berisi sembilan poin. 


Kesembilan poin tersebut adalah sebagai berikut:


1. Kepada seluruh umat Islam merapatkan barisan untuk memenangkan pemimpin muslim yang lebih baik.

2. Diserukan kepada partai pro-rakyat agar berupaya maksimal untuk menyepakati satu calon pasangan, calon gubernur muslim.

3. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk beramai-ramai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI 2017.

4. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk berpegang kukuh kepada agamanya dengan hanya memilih calon muslim, dan haram memilih non-muslim dan haram pula golput.

5. Diserukan kepada kaum muslimin untuk menolak, melawan, dan melaporkan segala bentuk suap, baik itu berbentuk money politic maupun serangan fajar.

6. Pentingnya partai politik pro-rakyat untuk memaksimalkan daya yang mereka miliki serta melibatkan seluruh potensi atau elemen umat untuk memenangkan pasangan cagub cawagub yang disepakati umat.

7. Mengokohkan ukhuwah dan mewaspadai segala bentuk fitnah dan adu domba yang ditujukan kepada calon yang diusung oleh umat.

8. Mengingatkan seluruh pengurus KPU DKI, RT/RW yang ditugasi sebagai KPPS untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada, agar terwujud Pilkada DKI yang jujur dan adil.

9. Mengimbau kepada partai yang mendukung calon non-muslim untuk mencabut dukungannya. Apabila tidak mengindahkan imbauan ini, maka diserukan kepada umat untuk tidak memilih partai tersebut.

[beritateratas]

Tampang Sopir dan Pembantu: Catatan “Antropologi Haji” (3)


DUNIA HAWA - Malam itu, bus yang membawa saya, istri, dan rombongan “kandidat” haji lain (mayoritas warga ekspat profesional dari Pakistan, India, dan Arab, selain penduduk Saudi tentunya) yang berangkat dari Dammam ke Makah berhenti di sebuah kota untuk istirahat sejenak untuk makan-minum, ke toilet, salat, atau sekedar “selonjoran” biar kaki dan tubuh tidak kaku-regeng kayak tiang listrik. Di tempat itu ada cukup banyak bus malam dari berbagai kota yang berhenti istirahat. 

Ketika saya waktu itu yang mengenakan jeans dan kaos plus sepatu-sandal sedang “clingak-clinguk” dan bengong berdiri di depan bus yang mengangkut kami, tiba-tiba ada dua anak muda mendekat, lalu menyapa: “Dari Indonesia ya mas?”

“Ya betul,” jawabku singkat.

“Kami juga dari Indonesia mas, dari Bandung. Kami berdua tetanggaan,” sambung salah satu dari keduanya. 

Saya pun bertanya lagi: “Sampean sudah lama tinggal di Saudi? Kerja dimana?”

“Biasa mas kami ‘orang Indo’ jadi sopir bus Saptco sudah beberapa tahun disini. Itu busnya. Kami mau ke Riyadh. Di Saptco ada banyak sopir-sopir ‘Indo’. Jadi kami seperti di kampung sendiri saja sering ngumpul-ngumpul. Lumayan di Saptco mas, setiap bus ada dua sopir, jadi tidak capek,” papar salah satu dari mereka. Saptco adalah perusahaan bus cukup besar dan populer di Saudi yang melayani berbagai rute antar-kota seseantero Saudi.

Pada waktu saya sedang manggut-manggut mendengarkan paparan mereka, tiba-tiba salah satu dari mereka bertanya kepadaku: “Kalau mas kerja jadi sopir dimana? Sopir pribadi atau sopir bus kayak kita-kita?”

Belum sempat saya menjawab pertanyaan dadakan itu, mereka bertanya lagi: “Ini mas mau kemana?” 

“Mau ke Makah, mau ‘hajian’”, jawabku.

Lalu mereka menimpali: “Sudah dapat surat ijin haji dari pemerintah belum? Hati-hati lo mas, sekarang ketat sekali pemeriksaan haji di setiap kota mau menuju Makah. Tahun lalu banyak yang ketangkap dan dipulangin karena tidak membawa surat ijin haji (baca, Tashrih). Kalau dulu-dulu banyak yang “haji bonek” sekarang sudah susah harus ada surat resmi.”

Belum sempat kami ngobrol banyak, mereka sudah buru-buru pergi karena jadwal bus Saptco sudah tiba saatnya berangkat. 

Setibanya di tenda Al-Kaaf, Mina, kami berjumpa lagi dengan teman Indonesia yang kebetulan juga dari Bandung. “Mas, dari Indonesia ya?”, tanyanya yang langsung saya iyakan. 

“Majikan mas baik ya memberi ijin untuk haji, sama seperti majikan saya. Dia juga memberi ijin haji. Ahamdulilah, setelah jadi sopir pribadi beberapa tahun di Jeddah, akhirnya bisa hajian juga,” paparnya. Dia kemudian bertanya dengan polosnya: “Mas, jadi sopir pribadi di kota mana?” 

Saya jawab singkat: “Dhahran mas, di Saudi bagian timur.”  

Sejenak saya manggut-manggut dan mesam-mesem saja mendengarkan paparan ceria dan pertanyaan polos teman Indonesiaku ini.

Jika mereka menganggapku sebagai sopir (padahal saya tidak bisa nyopir mobil lo. Naik motor saja beraninya kalau di tempat sepi he he), istriku, kali ini oleh seorang perempuan Filipin, dikira seagai “babu”. Ketika tahu istriku dari Indonesia, warga Filipin yang kebetulan sedang bekerja di agen travel haji Al-Kaaf tadi tiba-tiba menebak: “Oh, jadi kamu disini menemani ‘your madam’ ya?” (bersambung).

Prof.Dr.Sumanto al Qurtuby, MSi, MA

Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, dan Visiting Senior Research Fellow di Middle East Institute, National University of Singapore

Kasus BLBI & CENTURY Ditutup


DUNIA HAWA - "Kasus BLBI dan Century ditutup KPK, bang... Terbukti Jokowi melindungi para koruptor !!"

Sebuah pesan mampir ke kotak saya. Secangkir kopi panas terhidang di depan, tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit.

Prediksi saya tepat, KPK pasti akan menutup kasus mega skandal itu. Dan boleh saya tebak, atas perintah Jokowi.

Analisa lama saya tulis di bulan Februari 2015, saat gencar-gencarnya KPK vs Polri jilid 2, yang berakhir dengan pemberhentian Abraham Samad (AS)dan Bambang Wijayanto (BW).

Kita flashback dulu ke masa lalu. Silahkan di seruput kopinya....

LELAKI DI TENGAH BADAI


Akhir 1999, keputusan mengejutkan datang dari Boris Yeltsin Presiden Rusia kala itu. Ia mengundurkan diri dari kursi Presiden dan menunjuk Vladimir Putin, Wakil Perdana Menteri, untuk bertindak sebagai Presiden sampai Pemilu di tahun 2000.

Yeltsin meninggalkan hutang triliunan rupiah dari hasil hutang kepada IMF dan World Bank. Hutang ini dinikmati kaum Oligarki “kaya raya” yang sebenarnya adalah binaan Yeltsin juga, untuk membeli perusahaan negara atau privatisasi.

Hancurnya ekonomi Rusia pada waktu itu, yang disebut Yeltsin sebagai kesalahan administrasi, membuat Rusia pada posisi “miskin”. Bahkan dikabarkan, untuk menopang hidup pasukan Rusia terpaksa harus berjualan sayur mayur.

Vladimir Putin bergerak merubah konsep ekonominya ke arah pasar bebas yang disesuaikan dengan situasi Rusia. Rusia seperti kembali ke masa Uni Sovyet saat dipimpin Lenin.

5 tahun kepemimpinannya, Putin berhasil membayar hutang-hutang negaranya dan bahkan karena tertarik dengan Putin, beberapa kreditor Internasional mau hutangnya tidak dibayar dulu.

Dalam kepemimpinannya, Putin berhasil membongkar skandal keuangan negara. Tapi satu yang tidak dilakukannya, yaitu mengungkit kesalahan Boris Yeltsin sampai ia meninggal.

Inilah yang mungkin mendasari keputusan Presiden Jokowi dalam kebijakannya. 

Niat KPK untuk kembali membuka kasus BLBI yang terjadi saat pemerintahan Megawati, memunculkan riak yang besar. Apalagi AS pernah mengatakan bahwa ia tidak takut memanggil Megawati, meski mereka sekarang berkuasa.

PDI-P secara bergelombang melindungi simbol partainya supaya tidak terjadi kehancuran fisik dan mental. Mulai dari cara halus sampai cara kasar diperlihatkan demi sebuah tujuan. Komjen Budi Gunawan (BG) disiapkan untuk menghalangi niat KPK dan menghajarnya..

Yang terjadi dan sudah kita lihat adalah benturan yang diciptakan dan membuat rakyat ini terbelah.

Presiden melakukan 2 langkah sekaligus, tidak melantik BG karena mengikuti kehendak rakyat dan memberhentikan 2 pimpinan KPK, untuk mencegah situasi membesar dan tidak terkendali.

AS dan BW memang harus dihentikan langkahnya. Bukan karena Presiden tidak berterima-kasih kepada mereka, tetapi untuk melindungi keutuhan bangsa.

Masyarakat yang tidak mengerti “situasi besar” yang terjadi, bergerak dengan naluri untuk melindungi KPK. Dan potensi benturan massal begitu kuatnya. Supaya situasi tidak memburuk, harus ada yang berkorban dan dikorbankan.

Seperti Putin, Jokowi lebih memprioritaskan membangun negara ini supaya bisa membayar hutang-hutang negara dan menuju ke arah yang lebih sejahtera. Dan fokus program ini akan terganggu ketika “isu sensitif” menjadi bola salju yang membesar. Sebenarnya memang ketika rakyat sudah sejahtera, mereka cenderung tidak memperdulikan apa yang terjadi di masa lalu.

Kebanggaan-kebanggan terhadap nasionalisme bangsa ditanamkan, sehingga diharapkan publik tidak terlalu sensitif bahwa pernah terjadi “kesalahan administrasi”. Lapangan pekerjaan dibangun supaya perut kenyang, karena rasa lapar bisa membuat seseorang menjual dirinya.

Jokowi mencoba meredam semua konflik yang mungkin terjadi. Ia tidak menyentuh BLBI, tidak menyentuh Century, bahkan tidak menyentuh peristiwa ’98. Ia lebih fokus bekerja untuk masa depan karena masa lalu ketika dibahas tidak akan ada habisnya. Karena itu keputusannya cenderung bijaksana dan menengahi daripada mengambil posisi.

Seperti masa kanak-kanak, Jokowi kecil menyuruh AS kecil dan BW kecil untuk menjauh sebentar karena ibunya sedang tidak suka kepadanya, dan mencarikan tempat untuk BG kecil yang disayang ibunya, supaya sang ibu tetap tersenyum di hari senja-nya. 

Ia bukan anak yang selalu menuruti kata ibunya, bahkan cenderung kepala batu dan bersimpangan. Tapi yang pasti, ia bukan anak durhaka. Ia menunjukkan rasa sayang dan terima-kasihnya dengan caranya sendiri. Bengal, tapi tidak menanggalkan rasa hormat.

Bagai secangkir kopi, Jokowi memainkan takaran, menyeimbangkan pahit dan manis, dalam menyelesaikan masalahnya. Tidak terlalu pahit, tapi juga tidak terlalu manis. Pas!

Dan menariknya, takaran yang ia buat disukai masyarakat Indonesia. Meski ada beberapa orang yang tidak suka, itu wajar. Toh, ia tidak bisa menyenangkan semua orang.

Apa yang dilakukan Vladimir Putin dan Jokowi mengajarkan kepada kita, bahwa seorang lelaki teruji dari ketenangannya saat menghadapi badai.

[denny siregar]

Perilaku Masturbasi Pada Remaja


DUNIA HAWA - Salah satu masalah yang membuat remaja tertekan yaitu mengenai dorongan seksual. Terbatasnya pengetahuan pada remaja mengenai masalah seksual, mengakibatkan merasa ingin tahu dan coba-coba dalam bentuk tingkah laku. Dorongan rasa ingin tahu dan mencari tahu tentang masalah seksual mendorong remaja untuk bereksperimen sehingga timbullah perilaku seksual. Perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Dorongan yang datang pada masa remaja lebih kuat dan dorongan seks tersebut menyebabkan ketegangan-ketegangan yang menuntut kepuasan dan sukar sekali untuk dikendalikan. Maka muncullah perilaku- perilaku seksual pada remaja, yang salah satunya adalah perilaku seksual masturbasi.

Masturbasi sudah dianggap sebagai satu hal yang wajar dan normal dilakukan walaupun orang suka masturbasi masih sembunyi-sembunyi melakukannya dan selain itu merupakan kejadian yang umum ditengah perkembangan seksual seseorang. Penelitian Sarwono pada remaja SMA di Jakarta yang berumur 16-18 tahun menunjukan bahwa remaja pria lebih banyak tahu tentang masturbasi, yaitu 96% dan lebih banyak melakukan masturbasi 92%. Pada remaja putri pengetahuan tentang masturbasi 56% dan yang pernah melakukan masturbasi 21% dan yang tidak pernah 79%.

Dorongan seksual remaja putri dirangsang oleh hal-hal yang menyentuh emosi seperti perasaan romantis atau khayalan. Masturbasi yang biasanya dilakukan dengan menyentuh payudara maupun vulva (alat kelamin bagian luar). Ada juga yang memasukan jari atau benda-benda lain ke dalam vagina, tangan atau jari 20%, bantal 15%, kursi 15%, pensil atau bolpoin 13%, lantai 11%

Studi yang dilakukan oleh Pilar PKBI Jawa Tengah pada 2005 menunjukan 63,33% mahasiswi mengenal sedikit masturbasi. Informasi diperoleh melalui media cetak (buku atau majalah) 36,66%, teman sebaya 33,33% dan melalui media elektronik 16,66%. Responden yang pernah melakukan masturbasi sebanyak 46,66%. Sedangkan yang masih melakukan sampai saat ini 26,66%, sisanya 23,33% menyatakan tidak pernah. Frekuensi masturbasi, 20% menyatakan jika ingin saja, kadang-kadang 13,33% dan sebulan sekali 6,66%. Tujuan masturbasi untuk mengurangi stres dan tekanan 26,66%, penyaluran dorongan seksual 16,66%, menghilangkan kesepian 13,33% kompensasi atau pelarian 6,66%. Sebanyak 20% responden menyatakan tujuan tercapai, 26,66% tidak selalu tercapai, 30% menyatakan tidak tahu. Perasaan yang dialami setelah masturbasi 26,66% nikmat dan senang, 23,33% merasa bersalah dan malu, 13,33% merasa rendah diri, 10% merasa nafsu seks meningkat. Pengalaman masturbasi menunjukan 33,33% dapat mengurangi tekanan dan stress, bebas berfantasi 23,33%, rasa puas 6,66%. Pengalaman masturbasi yang paling disukai 26,66% saat melihat film porno, 23,33% membaca buku porno, saat bermimpi 10%, membayangkan idola 6,66%. Melakukan masturbasi dengan mengunakan jari atau tangan 30%, dengan bantal 23,33%, sisanya 46,66% hanya membayangkan saja.

Masturbasi diartikan sebagai pencapaian suatu keadaan ereksi alat kelamin dan memperoleh orgasme lewat perangsangan manual atau dengan perangsang mekanis atau digital (dengan benda atau alat bantu seks) atau merupakan suatu aktivitas dengan cara-cara tertentu sehingga mendapatkan kepuasan seksual (kepuasan semu). Sebenarnya perilaku seksual masturbasi ini sangat mendasar dalam kehidupan manusia karena dalam perkembangan manusia sudah terjadi pada masa anak-anak yaitu pada fase falik seksual.

Keinginan untuk melakukan masturbasi timbul karena rangsangan-rangsangan seksual yang mengerakan libido untuk memenuhi kebutuhan seks guna mencari kepuasan. Pria lebih terangsang oleh rangsangan visual, sedangkan pada wanita lebih terangsang oleh rangsangan taktil (rabaan) walaupun kedua jenis rangsangan tersebut juga mempunyai pengaruh pada kedua jenis kelamin.

Perilaku merupakan hasil hubungan antara stimulus atau perangsang dengan respon. Hasil dari tindakan atau perbuatan suatu organisme tersebut dapat diamati bahkan dapat dipelajari seperti halnya perilaku masturbasi. Masturbasi merupakan hal yang populer di kalangan remaja. Banyak yang menyatakan bahwa masturbasi merupakan hal yang kotor dan tabu untuk dibicarakan sehingga remaja yang ingin mengetahui permasalahan seputar masturbasi harus mencari sendiri atau berekplorasi. Masturbasi biasanya dilakukan secara bersembunyi-sembunyi supaya tidak ada orang lain yang mengetahui.

Masturbasi merupakan perilaku menyentuh atau menggosok-gosokkan alat kelamin sendiri untuk mendapatkan kenikmatan. Proses ini mungkin mencapai klimaks seksual yang disebut orgasme atau mungkin juga tidak. Masturbasi adalah pemuasan seks secara “swalayan” yaitu merangsang alat kelamin sendiri, dilakukan sendiri untuk kepuasan sendiri, menyentuh bagian tubuh yang lain juga dapat memberikan kenikmatan seksual. Masturbasi adalah induksi satu keadaan penegangan alat kelamin dan pencapaian orgasme lewat rangsangan dengan tangan atau rangsangan mekanis. Masturbasi diartikan sebagai pemenuhan dan pemuasan kebutuhan seksual dengan merangsang alat kelamin sendiri dengan tangan atau dengan alat-alat mekanik.

Pada wanita selain menggunakan tangan juga menggunakan benda lain yang masuk ke vagina atau dengan cara mengampit kedua paha dengan menggesek-gesek sampai anggota kelamin tergesek-gesek sehingga menimbulkan orgasme, cara yang paling umum adalah dengan mengelus-¬ngelus kelentit. Aktifitas masturbasi bertujuan mencari kepuasan diri sendiri atau memuaskan keinginan nafsu seksual tidak dengan jalan bersetubuh.

Masturbasi adalah upaya mencapai suatu keadaan ereksi organ-organ kelamin dan perolehan orgasme lewat perangsang manual dengan tangan, atau perangsangan mekanis. Gejala masturbasi pada usia puberitas dan adolesense banyak sekali terjadi. Hal ini disebabkan kematangan seksual yang memuncak, yang tidak mendapatkan penyaluran wajar.

Ada banyak hal yang dapat mendorong seseorang untuk mulai melakukan masturbasi: 


1) Eksplorasi, merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan masturbasi. Hal ini sudah dimulai dari waktu kecil dan biasanya mereka melakukannya secara spontan sebagai rasa ingin tahu
2) Menyaksikan hubungan orang tua, masturbasi karena melihat orang tuanya melakukan hubungan suami istri secara tidak sengaja. 

3) Belajar dari anak lain. 

4) Belajar dari orang dewasa. 

5) Gambar porno

Menurut Sarlito perilaku seksualitas pada remaja dipengaruhi oleh faktor-faktor meningkatnya seksualitas, penundaan usia perkawinan, adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media, komunikasi keluarga, pergaulan yang makin bebas, ketaatan beragama. Menurut Monks dan Knoers, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual yaitu usia dan jenis kelamin. Gunarsa dan Gunarsa mengemukakan bahwa faktor-¬faktor yang mempengaruhi remaja berperilaku seksual adalah informasi seks lewat teknologi canggih serta media massa, kurangnya informasi mengenai seks dari orang tua, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, dan faktor hormonal

Aspek-aspek perilaku masturbasi digolongkan sebagai aspek-aspek perilaku seksual, yang terdiri dari biologis, psikologis, sosial, dan moral. Sarwono mengemukakan bahwa aspek perilaku masturbasi ada 4 (empat) yaitu: 

1) Aspek frekuensi melakukan masturbasi. 

2) Aspek fantasi. 

3) Aspek sikap individu terhadap masturbasi. 

4) Aspek pengetahuan individu mengenai masturbasi. 

Fisher menyatakan perilaku masturbasi terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu: 

1) Aspek frekuensi atau keseringan masturbasi. 

2) Aspek pengetahuan atau pengalaman masturbasi. 

3) Aspek fantasi.

Perempuan lebih menyalurkan kebutuhan seksual secara psikis seperti fantasi, kegelisahan, mimpi siang sehingga sedikit ditemukan perempuan melakukan perilaku masturbasi untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Perempuan yang melakukan masturbasi lebih banyak dirangsang oleh hal-hal yang berhubungan dengan perasaan, yang menyentuh emosi, romantisme atau khayalan. Perilaku masturbasi pada pria lebih digerakkan oleh hal-hal yang bersifat fisik seperti gambar porno atau film porno.

Dampak yang terjadi ketika melakukan masturbasi yaitu.


1. Dampak fisik


Luka-luka pada alat kelamin, masturbasi yang dilakukan secara keras dan menggunakan benda-benda kasar akan dapat merobek kulit vagina, iritasi atau infeksi pada alat kelamin. Ejakulasi dini, kebiasaan ingin cepat mendapatkan kepuasan masturbasi akan cenderung menjadikan seseorang cepat mengalami orgasme. Impotensi. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah psikis atau emosi.

2. Dampak psikologis


Rasa bersalah diakibatkan adanya perasaan berdosa karena telah melanggar norma yang dianut seperti norma agama, dan norma sosial. Rasa malu karena adanya anggapan bahwa masalah masturbasi adalah sesuatu yang dianggap kotor, tabu, dan tidak layak dibicarakan. Khayalan yang mengikat ketika melakukan masturbasi dalam jangka panjang dan dilakukan secara terus-menerus akan dapat mengikat dan menguasai pikiran, sehingga khayalan itu akan muncul secara terus menerus setiap saat. Isolasi, sebagai pelarian ke dunia yang penuh khayalan sehingga seseorang yang telah merasa nikmat dan merasa aman dengan dunia khayalannya akan cenderung menarik diri dari pergaulan.

Dampak- dampak masturbasi yaitu

 :
1) Infeksi. 

2) Energi fisik dan psikis terkuras sehingga orang menjadi mudah lelah. 

3) Pikiran terus menerus ke arah fantasi seksual. 

4) Perasaan bersalah dan berdosa. 

5) Bisa mengakibatkan lecet jika dilakukan dengan frekuensi tinggi. 

6) Kemungkinan mengalami ejakulasi dini pada saat berhubungan intim. 

7) Kurang bisa memuaskan pasangan jika sudah menikah karena terbiasa memuaskan diri sendiri. 

8) Menimbulkan kepuasan diri. 

9) Ketagihan.

[dh]