Friday, August 12, 2016

Woles Bukan Berarti Pengecut


Dinia Hawa - Malam minggu, malam yang santai kata orang. Jadi dengan santai, akupun checky-checky timeline twitterku. Trus terbaca tweet @hartono yang mengatakan “Kita sebagai muslim, sepertinyaya harus belajar dengan umat Kristen soal cara beragama. Coba kalo gambar itu tokoh Islam, sudah bunuh-bunuhan.” Ada gambar Yesus dan Maria dicetak di permukaan sandal tersebut.

Aku sempat me-RT tweet itu. Dan tidak berapa lama, ada yang reply “Kalo itu tokoh Kristen, harusnya Kristen protes juga dong. Kalo gak protes sayang amat gambar tokoh seperti itu diinjek- injek. Gak Sopan!." Kemudian ku reply, “Itu hanya gambar, mbak. Esensinya tidak akan pernah diinjak.” Dia jawab, “Sukurlah kalo gitu, mbak.”

Kemudian aku membaca komen-komen dari tweet tersebut. Kenapa yang marah malah yang Muslim, sedangkan yang Kristen woles aja? Setelah itu aku tertegun. Kok dunia ini macam kebalik-balik hehehehe.

Sudah sering banget aku dengar celotehan orang-orang bahwa orang Kristen itu pengecut, tidak berani melawan walaupun Tuhannya dihina dina. Hmm… Ada gap yang sangat besar bagi kedua anak Abraham ini dalam menyikapi sebuah ejekan. 

Orang Kristen itu bukan pengecut, sodara-sodara. :) Tapi kita tidak dibenarkan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah disuruh, bila pipi kirimu ditampar, berikan juga pipi kananmu. Umat tidak perlu membela Tuhan karena Tuhan yang akan membela umatnya. Iyalah, Tuhan kan maha segala, kita ini apalah! :)

Jangan dipikir tidak ada orang Kristen yang tidak melakukan kekerasan karena merasa terhina. ADA. Bahkan dulu sekali (aku lupa tahunnya) pernah terjadi di NTT, seorang umat (yang ternyata bukan Katholik) ikut Misa, kemudian roti Hosti yang dia terima tidak dia makan, tapi dia buang. 

Ternyata ada beberapa pemuda yang melihat dia membuang roti Hosti tersebut. Kemudian orang tersebut dikeroyok karena menganggap menghina. Apakah perbuatan pemuda-pemuda itu dibenarkan Pastur? Tidak sama sekali. Pastur dan semua pemimpin umat tidak merestui tindakan beberapa pemuda tersebut.

Hinaan terhadap Yesus sangat buanyak bertebaran di dunia maya, baik dalam bentuk gambar, maupun tulisan. Apakah ada yang memenggal kepala yang membuat gambar hinaan tersebut? Tidak sama sekali. Biarkan saja mereka berkereasi. 

Buku dan film Da Vinci Code yang katanya menghina dan dapat melunturkan iman umat Kristen itu pun hanya diprotes pada sedikit negara, salah satunya Philipina. Selebihnya santai-santai saja. Aku menontonnya pun biasa saja. Juga film Angels & Demons. Tidak mempengaruhi imanku sama sekali.

Konon kabarnya Pastur Jacques Hamel yang dibunuh di dalam gerejanya saat misa pagi di Normandia Prancis sebelum dibunuh telah menghibahkan sejumlah tanahnya kepada komunitas muslim lokal, supaya mereka dapat mendirikan masjid dan berkegiatan. Kok bisa ya? Karena dia mengasihi manusia melewati batasan agama. 

Kalaupun sekiranya Pastur ini tidak meninggal saat dianiaya, aku yakin dia akan memaafkan orang yang menganiaya dia. Masih ingat Ibu Elishabeth yang memaafkan pembunuh putri tunggalnya – Ade Sara? Dari manakah panduan hidup mereka?

Jadi orang Kristen itu tidak mudah. Banyak hal yang harus ditekan, belajar tidak mudah marah atau tersinggung, dan lain-lain. Panduan hidup orang Kristen itu diberikan Yesus saat dia berkhotbah di atas Bukit. Dapat dibaca di Matius 5 hingga Matius 7. Orang yang bisa memaknai dan menghidupi 3 pasal tersebut maka dialah Kristen sejati. 

Apakah aku sudah menjadi Kristen sejati? Jujur kukatakan, aku masih jauh dari Kristen sejati karena belum bisa menghidupi 3 pasal itu 100%.

Dalam khotbah di atas bukit, kita disuruh berbahagia dalam kondisi apapun. Menjadi garam dan terang dalam situasi apapun. Harus berdamai dengan semua orang, walaupun orang yang menganiaya kita, malah disuruh mendoakan mereka. Tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Orang yang minta 1, berikan 2. 

Kalau memberi dengan tangan kanan, maka tangan kiri tidak boleh tahu. Kalau berdoa, masuklah ke kamar, supaya tidak dilihat orang lain. Kalau berpuasa, segarkan muka dan rambut supaya orang tidak tahu kalau kita lagi berpuasa. Jangan menghakimi orang lain supaya kita juga tidak dihakimi. Demikian beberapa hal, dan masih banyak yang lain.

Jadi bila ada yang marah atau tersinggung dengan hinaan orang lain, berarti dia mempunyai iman yang masih tipis dan belum memaknai khotbah di atas bukit tersebut. Semakin seseorang memaknai dan menghidupi firman Tuhan di dalam Alkitab, terutama khotbah di atas bukit itu, maka akan semakin panjaaaaaaannggg sumbunya. Artinya tidak akan mudah meledak atau terbakar amarah hanya karena hinaan seperti sandal jepit itu.

Aku tidak ingin berkhotbah di sini. Tapi mau menjelaskan mengapa orang Kristen woles saja saat Tuhannya dihina. Teman-teman yang besar dengan dogma agama lain mungkin tidak bisa memahami hal ini, sehingga mengatakan kami pengecut. Itu tidak masalah bagi kami.

Memang tidak mudah memahami iman orang lain bila kita memakai ukuran iman kita. banyak orang yang tidak habis pikir kenapa Kristen diam saja saat Tuhannya dihina. Sama seperti orang Kristen sering merasa aneh kok ada orang gampang sekali membakar ini dan itu. Itu karena orang Kristen memakai kacamata imannya.

Demikian kira-kira ulasannya. Sungguh, alangkah lebih indah bila kita bisa saling menghormati. Tapi bila pun belum bisa, ya tidak masalah. Kami memahami. Damai di bumi. Peace yoo!

#SALAMDAMAI

[felicia nisye tan/facebooker

Olimpiade dan Islam Kaffah


Dunia Hawa - Salah satu foto dari arena Olimpiade 2016 adalah foto pertandingan bola voli pantai antara tim Mesir melawan Jerman. Pemain Mesir Doaa Elghobashy memakai baju lengan panjang, celana panjang, dan penutup kepala, tampak kontras dibanding dengan lawannya di sisi lain, Kira Walkenhorst dari tim Jerman, yang memakai bikini. Elghobashy bisa tampil dengan baju ini setelah ada keputusan di saat-saat akhir yang membolehkan dia memakainya. Cerita di balik layar ini menjadi penting, karena baju seperti itu bukanlah baju yang lazim untuk olah raga bola voli, khususnya di pantai.

Di satu sisi foto ini menggambarkan dunia kita yang beragam. Sebagaimana menjadi keterangan foto tersebut, ini adalah gambar tentang suasana antar budaya. Pakaian adalah budaya, dan sesungguhnya orang-orang di tiap negara berpakaian dengan cara yang berbeda. Olimpiade adalah pertemuan orang dari berbagai negara, otomatis menjadi pertemuan antar budaya pula. Keputusan Federasi Bola Voli Internasional untuk menerima seragam yang tak lazim tadi mewakili semangat olimpiade sebagai wadah keragaman budaya.

Bagi kita yang paham tentang Islam gambar ini lebih dari soal budaya. Baju yang dikenakan Elghobashy itu mewakili sebuah semangat yang disebut dengan Islam kaffah. Apa itu? Yaitu keyakinan bahwa Islam bukan sekedar agama dalam pengertian vertikal-ritual. Islam dipercaya sebagai ajaran yang lengkap, mengatur mulai dari hal-hal kecil seperti cara membersihkan badan dan berpakaian, sampai kepada tatanan negara. Umat Islam harus tetap menjaga syariatnya dalam setiap kesempatan, termasuk saat berolah raga. Pakaian ini mencerminkan semangat tersebut.

Perlu dicatat bahwa semangat Islam kaffah itu sendiri tidak tunggal, melainkan merupakan sebuah spektrum. Foto tadi mewakili suatu titik pada spektrum tadi, bisa kita sebut sebuah titik ekstrim. Pada titik ini orang berprinsip bahwa Islam itu inklusif, ia bisa tampil bersama ajaran dan budaya lain, berinteraksi dan bersinergi. Dari titik ekstrim yang lain, olimpiade dipandang sebagai sebuah kegiatan di luar Islam, tidak mengusung nilai Islam, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai fundamental Islam. Nilai-nilai yang dimaksud tergambar pada busana yang dikenakan oleh Walkenhorst dan rekan-rekan dari tim Jerman.

Di luar kelompok Islam kaffah tadi, ada kelompok lain yang bolehlah kita sebut kelompok sekuler, meski mungkin istilah ini tidak tepat benar. Mereka memandang ajaran Islam itu sebagai tuntunan moral saja. Adapun soal-soal detil teknis hukum dan sebagainya hanya menyangkut pada soal-soal yang terbatas. Sedangkan hal-hal lain sepenuhnya diserahkan kepada manusia untuk memikirkannya.

Bagi orang Islam sekuler, olimpiade adalah sesuatu yang dipandang biasa saja. Tidak ada ciri tertentu yang akan membuat mereka tampak berbeda dari orang-orang lain. Pakaian, misalnya, bagi mereka bukanlah hal yang diatur secara detil oleh Islam, sehingga pakaian mereka akan tampak sama saja dengan atlet lain. 

Dari sudut pandang Islam kaffah, atlet berjilbab bisa jadi adalah sebuah paradoks atau inkonsistensi. Status perempuan dalam perspektif ini tidak sesederhana soal menutupi seluruh tubuh dengan kain seperti pemain voli Mesir tadi. Bila dirunut secara teliti, aturan berbusana menurut dalil-dalil sahih jauh lebih ketat dari sekedar baju yang menutupi seluruh permukaan kulit, kecuali muka dan telapak tangan. Baju haruslah longgar, menyamarkan lekuk tubuh, menutupi tonjolan dada, dan seterusnya, sehingga bila semua aturan itu dipatuhi seorang perempuan tidak mungkin akan dapat bermain bola voli. Tidak hanya itu. Perempuan juga tidak diperkenankan tampil di depan laki-laki dengan begitu bebas, apalagi diabadikan dengan kamera dan disiarkan ke seluruh dunia. Memakai baju tadi sekilas seperti sebuah usaha untuk menjaga syariat Islam, tapi sebenarnya tidak.

Terlebih lagi, dari sudut pandang Islam kaffah, mengapa seorang muslimah perlu bertanding di olimpiade? Atau lebih umum lagi, mengapa kaum muslim perlu ikut dalam olimpiade dan meramaikannya? Olimpiade adalah produk kaum pagan, yang dalam sejarah Islam disebut jahiliyah. Mengapa pula kini umat Islam perlu menjadi bagian dari kejahilyahan?

Atlet berjilbab di olimpiade adalah sebuah gambaran kegamangan sebagian wajah umat Islam saat ini. Ada semangat kuat untuk menjalankan Islam seperti yang tertuang dalam teks (Quran dan hadist). Namun juga ada kesadaran bahwa mereka hidup di zaman yang berbeda, situasi yang sangat berbeda dengan situasi saat teks tersebut diperkenalkan. Atau, mereka ingin hidup dengan gaya abad XXI, tapi tetap ingin berpegang pada nilai abad VII. Maka dilakukanlah sejumlah upaya modifikasi dan kompromi. Bagi saya ini konyol, seperti orang naik unta di jalan tol.

Semangat tadi muncul dalam setting yang lebih serius, yaitu soal bunga bank. Meski secara fundamentalnya berbeda dengan praktek rentenir abad VII, banyak pemikir Islam yang mengambil menyamakan bunga bank kini dengan praktek tersebut. Maka mereka mengharamkan bunga bank, karena bunga itu riba. Untuk menghindari riba, maka didirikanlah bank syariah. Konon transaksinya sesuai dengan syariat Islam. Tapi bagaimana dengan uang yang dipakai? Uang itu adalah produk bank sentral yang dikelola dengan sistem berbasis bunga, atau riba. Itu sama saja dengan membuat lumpia dengan kulit yang halal tapi isinya terbuat dari daging babi.

Salah satu dalih yang dipakai untuk membenarkan praktek-praktek ini adalah, lebih baik melaksanakan sebagian daripada tidak sama sekali. Masalahnya, yang sebagian-sebagian itu diklaim sebagai kaffah (menyeluruh). Bagaimana bisa? 

Dalam cara pandang lain, atlet berjilbab memberi gambaran pilu, yaitu Islam yang terkooptasi di bawah hegemoni kekuatan lain, entah itu kapitalisme atau sekularisme.

[hasanudin abdurakhman, phd via tirto]

Berhati-hatilah Menggunakan Pemutih Kulit Saat Kehamilan


Dunia Hawa - Seluruh wanita di muka bumi ini ingin terlihat cantik bagaikan bidadari. Mereka semua mendambakan pujian oleh seluruh pria yang mereka temui. Mereka ingin para pria tersebut memuji kecantikan tersebut. Pandangan dari seorang wanita soal kecantikan meliputi rambut yang panjang dan indah, tubuh yang proporsional bak seorang model, wajah yang cantik dan putih berseri. Yang terakhir merupakan inti dari seluruh kecantikan. 

Banyak yang beranggapan bahwa dengan memilki wajah yang putih berseri akan membuat mereka semakin percaya diri saat berjalan di muka umum. Tidak hanya perempuan yang belum menikah saja yang ingin tampil cantik, bahkan ibu-ibu hamil pun ingin terlihat cantik. Hasilnya mereka pun memakai produk kosmetik pemutih wajah yang dijual di pasaran belakangan ini. 

Mungkin dulu untuk mendapatkan obat ini sangat sedikit yang dapat membelinya, karena mahalnya harga dari obat ini. Tapi sekarang ini banyak obat-obat pemutih wajah dijual pasaran. Tentu dengan harga yang lebih murah dan kualitasnya?? Nah, untuk yang satu ini masih bisa dipertanyakan. Dengan harga yang murah maka kualitasnya pun bisa dibilang “murahan”. 

Harga murah dan kualitas tidak begitu baik pasti memberikan efek negative terhadap muka yang dipakaikan obat pemutih tersebut. Terlebih lagi yang memakainya oleh ibu yang sedang hamil. Maka itu pun sangat berbahaya.

Memang benar dewasa ini sering juga dijumpai obat atau krim pemutih sebagai cara memutihkan wajah khusus untuk ibu-ibu hamil, tapi seperti pertanyaan sebelum-sebelumnya, apakah aman untuk ibu sendiri dan apakah ada dampak negatif terhadap janin yang dikandung. 

Menurut penelitian ada beberapa zat berbahaya untuk kesehatan janin yang terkandung pada krim pemutih tersebut.

• Mercury : bahan ini memilki dampak yang buruk terhadap sel-sel saraf pada janin yang sedang di kandung.

• Hydroquinon: bahan ini memiliki efek samping dengan timbulnya bercak kemerahan yang menjadi flek hitam. Memang zat ini masih dapat digunakan, akan tetapi tidak untuk jangka yang panjang.

• Retinoid: bahan ini juga sangat membahayakan untuk janin, karena dapat menyebabkan kelumpuhan terhadap janin.

Telah disebutkan zat-zat yang terkandung pada krim pemutih, oleh karena itu sebisa mungkin untuk para ibu hamil tidak menggunakan krim pemutih terlebih dahulu. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari bahaya dari krim pemutih.

1. Merkuri bukan merupakan bahan pembuatan kosmetik. Jadi hati-hatilah jika ada yang menyebutkan bahwa krim tersebut dapat memutihkan hanya dalam beberapa hari. Dan sudah jelas krim atau obat tersebut mengandung merkuri.

2. Untuk perawatan wajah supaya terlihat putih dan berseri, gunakanlah masker-masker yang terbuat dari bahan alami. Hal ini pun dapat dilakukan jika usia kandungan telah memasuki 4 bulan kehamilan.

3. Agar kulit tidak menjadi gelap, maka mulailah memakai sunblock dengan SPF 30 antara jam 09.00-16.00. dan pengulangan pemakaian setiap 3 jam sehari.

4. Berkonsultasilah kepada dokter jika anda ragu dengan alat-alat kosmetik anda. Karena tidak hanya krim pemutih saja yang terkandung zat berbahayanya. Lipstick, bedak, pewarna rambut, dan obat jerawat juga mengandung zat pengawet. Jadi penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter kepercayaan anda.

5. Kulit dan wajah yang berseri memang dambaan setiap perempuan, akan tetapi kesehatan tubuh jauh lebih penting. Jadi jangan sampai anda mengorbankan kesehatan anda hanya untuk kecantikan yang hanya sesaat saja.

[dh]