Wednesday, August 10, 2016

Jika Saya Ahok


Dunia Hawa 

Jika saya Ahok...

Saya lebih baik diam diam saja selama menjabat. Toh saya menjadi Gubernur hanya karena saya dulu Wakil Gubernur. Jadi ngapain saya pusing pusing harus membereskan Jakarta yang sudah dari sononya ruwet, baik kotanya maupun manusianya.

Saya lebih baik berteman dekat dengan anggota DPRD DKI, sehingga saya akan dikenal sebagai seorang yang santun dan ramah. Saya melayani kepentingan mereka, meloloskan anggaran yang dibuat mereka, menyisihkan proyek untuk mereka dan mereka pasti akan tertawa puas. "Gubernur yang baik dan penurut.." Begitu pasti kata mereka.

Saya juga akan berbaik-kaikan dengan ormas ormas Islam supaya mereka tenang dan tidak ribut seperti sekarang. Saya akan mendanai kegiatan mereka, melepaskan mereka untuk menutup warung yang buka saat Ramadhan, mengikuti segala kemauan mereka dengan alasan "supaya peristiwa Mei 98 jangan terulang". Pasti Jaya Suprana akan suka dengan saya.

Jika saya seorang Ahok...

Mendekati pilkada, supaya teman teman yang tadi suka dengan saya karena saya menghasilkan pendapatan untuk mereka, maka saya akan mencalonkan diri kembali supaya tetap menjadi mesin ATM mereka.

Jika perlu saya masuk Islam dan mereka akan semakin senang, "Alhamdulillah.. Ahok dapat hidayah. Takbirrr.. " Saya akan mengganti nama saya menjadi Nur Basuki, kalau perlu pake Abu di depan nama saya. Supaya tidak ada lagi celah perdebatan "pemimpin kafir" meskipun sebenarnya saya pelayan mereka. 

Jenggot saya tipis jadi gak mungkin bisa sepanjang mereka, lucu jadinya. Tapi saya bisa memelihara kumis tebal, sehingga kalau kampanye gak perlu susah susah cukup " Coblos kumisnya !". 

Saya akan memerintahkan semua jajaran saya yang lelaki jika perlu untuk pake daster putih saat hari Jumat supaya nuansa Pemprov menjadi sangat Islami. Pasti mereka akan memilih saya lagi.

Jika saya adalah Ahok..

Saya akan merangkul banyak partai dan memelas, "Jadikan aku boneka.." supaya saya bisa mendahulukan kepentingan mereka diatas kepentingan warga. Untuk apa melawan mereka, toh gada gunanya. Hidup gak nyanan, hati gak tentram. Hidup hanya sekali, nikmati saja dengan sepenuh hati. Toh saya sudah kaya, dan tidak masalah untuk nambah kekayaan lagi. 

Jika saya Ahok..

Saya akan tetap pertahankan Kalijodo, Luar batang dan pemukiman kumuh di pinggiran sungai. Mereka pasti memilih saya lagi karena saya Gubernur yang meneruskan tradisi lama untuk menjaga mereka dengan hati hati.

Jakarta banjir? Ah, sudah biasa kan? Cukup bilang di media, "Saya sudah berusaha keras, tapi Tuhan mengirimkan hujan deras, saya mau apa? Mari kita berdoa supaya hujan tidak turun lagi, karena kita manusia yang tidak punya kemampuan apaapa. " Kalau warga mengeluh, biarkan saja.. toh lama lama mereka terbiasa.

Seandainya saya melihat sampah bertimbunan di kali, saya akan mengeluarkan fatwa haram untuk membuang sampah. Beres ka ?

Kembalikan semua kepada Tuhan, biar Ia yang kerepotan. Saya ini apalah.. apalah... Kalau perlu saya menangis di depan kamera sambil makan sosis, supaya mereka tahu betapa hancurnya hati saya. 

Saya juga akan membangun mesjid yang terbesar di Jakarta. Jika Jabar ada masjid 1 triliun, saya bangun yang 2 triliun. Biar megah sekalian. Kan lumayan komisinya kalau sudah tidak pegang jabatan.

Jika saya Ahok...

Tidak ada keributan ini. Risma akan tetap di Surabaya, tidak dipaksa bertarung dengan saya. Saya akan melenggang sendiri dan kembali haha hihi selama 5 tahun lagi..

Jika saya Ahok..

Ah, saya bukan Ahok.

Saya hanya manusia yang berusaha mengumpulkan KTP dukungan dengan mengisi formulir 600 ribu yang terkumpulkan, meski ternyata sesudah dihitung ulang cuman 15 ribu saja.

Anggap saja saya pelanggan yang suka bayar kurang, berharap ibu warkop salah menghitung uang yang saya bayarkan. 

Ternyata tidak.. Kepala saya yang botak benjol di pukul gagang sapu, sambil si ibu berteriak, "Curang ! Curang !"

Ah.. Seruput dulu mendingan...

[denny siregar]

Kebebasan dalam Islam


Dunia Hawa - Saya suka mengutip ayat laa ikraaha fi diin. Tidak ada paksaan dalam agama. Maksudnya agama Islam. Atau ayat lain, man yasya' fal yu'min, waman lam yasya' fal yakfuru. Siapa yang ingin, berimanlah, dan yang tidak ingin, kafirlah. Bagi saya Islam itu membebaskan. Orang mau beriman, boleh. Tidak juga boleh.

Iman itu seharusnya demikian. Tidak mungkin iman dipaksakan. Iman itu substansinya ada di pikiran setiap orang. Seseorang boleh saja mengerjakan ritual-ritual sebagaimana umumnya orang beriman. Tapi kita tidak pernah tahu ia benar beriman atau tidak. Kalau kita ingin memaksa, yang bisa kita paksakan hanyalah gerakan-gerakan fisik saja. Batin yang merupakan substansi iman tidak mungkin bisa kita paksakan.

Fondasi ibadah adalah ikhlas. Artinya, seseorang beribadah hanya karena Allah. Bukan karena ingin dinilai baik oleh orang lain. Juga bukan karena paksaan dari orang lain. Ibadah karena sebab-sebab selain Allah adalah ibadah yang ditolak. Pelakunya masuk dalam golongan musyrik.

Atas dasar itu saya menyatakan bahwa Islam itu membebaskan.

Kalau urusan beriman atau tidak adalah sesuatu yang sifatnya bebas, tentu saja urusan di bawah itu pun bebas saja sifatnya. Orang mau salat atau tidak, itu bagian dari kebebasan dia. Puasa atau tidak, itupun bebas saja buat dia. Puasa diwajibkan atas orang-orang yang beriman. Yang tidak beriman, tentu tak wajib puasa, bukan?

Tapi banyak orang Islam yang keberatan dengan pendapat itu. Katanya tidak demikian. Kebebasan itu hanya ada untuk orang di luar Islam. Kalau sudah masuk Islam, orang tidak lagi bebas. Jadi, kalau orang tidak salat atau puasa, bolehlah ia dipaksa untuk melakukannya. Bahkan kalau perlu, diperangi. Orang-orang lalu memberikan contoh sejarah, di mana Abu Bakar memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat. 

Memaksa itu kata orang-orang adalah bagian dari amar makruf nahi munkar. Bahkan ada yang berpendapat bahwa itu harus dilakukan. Mula-mula orang memang akan merasa terpaksa. Tapi lama-lama dia akan terbiasa. Kalau sudah terbiasa, akan tumbuh kesadaran. Nanti dia akan ikhlas.

Itu hanya satu jalur, sebenarnya. Karena ada juga orang yang dipaksa semakin jadi antipati dan memberontak.

Lepas dari soal efektif atau tidaknya pemaksaan, banyak orang berpendapat bahwa Islam membolehkan untuk memaksa kepada orang Islam lainnya. Itulah yang disebut organized religion. Dalam organized religion, hubungan seseorang dengan Tuhan tidak lagi sebuah hubungan pribadi, tapi sebuah hubungan kolektif. Hubungan itu diatur oleh seperangkat aturan yang pelaksanaannya diawasi oleh manusia lain.

Peliknya, hampir semua muslim saat ini sebenarnya tidak pernah masuk Islam secara sukarela. Mereka sudah Islam sejak lahir. Agama dipilihkan oleh orang tua mereka. Sekali mereka menjadi muslim, nyaris tidak ada jalan untuk keluar. Berbagai sanksi sosial akan menjeratnya bila ia meninggalkan Islam. Bahkan ancaman dibunuh pun ada. 

Jadi, adakah kebebasan dalam Islam? Tidak. Adakah makna bagi ayat-ayat yang saya kutip di atas dalam kenyataan sekarang? Tidak. Maka kebebasan yang dijamin oleh ayat-ayat itu tinggal jadi kebebasan semu.

Waktu saya katakan ini dalam sebuah diskusi, saya dituduh menghina ayat Allah. 

[hasanudin abdurakhman, phd]

Pesantren dan Boarding School


Dunia Hawa - Banyak teman bertanya soal pesantren dan boarding school. Saya tidak bisa menjawab soal baik buruknya. Sederhana saja, keduanya tidak cocok dengan konsep pendidikan saya. Saya menikmati interaksi dengan anak-anak saya. It was my dream. For me, parenting is a dream comes true.

Saya menikmati bangun pagi, kemudian membangunkan anak-anak. Saya menikmati peluk cium mereka saat saya hendak berangkat kerja. Saya menikmati panggilan telepon mereka saat saya dalam perjalanan pulang, untuk sekedar bertanya,"Ayah sudah sampai di mana?"

Rasanya sungguh hangat dan indah ketika anak-anak menghambur ke pintu menyambut saya saat tiba dari kantor. Pelukan mereka begitu hangat. Kemudian celotehan tentang kegiatan di sekolah, atau pengaduan soal kakak atau adik yang nakal. Semua itu terdengar jauh lebih indah dari simfoni Bethoven.

Akhir pekan saya diisi dengan kegiatan bersama anak-anak. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, bermain, belajar, berkunjung ke rumah teman dan kerabat, berbelanja, atau apapun juga. Liburan, selalu saya tanyakan pada diri saya, tujuan wisata mana yang baik untuk pengalaman dan pendidikan anak-anak.

Pendek kata, anak adalah sentral hidup saya. Saya tidak memilih karir yang menjauhkan saya dari anak-anak. Saya tidak melakukan aktivitas yang menyita waktu, membuat saya tidak bersama mereka di akhir pekan. Kepada yang mau mengundang sering saya katakan, kalau mengundang di akhir pekan, saya harus minta izin sama anak istri.

Semua itu tidak mungkin bisa saya nikmati kalau saya kirim anak-anak saya ke pesantren. Mungkin ada keunggulan dan kehebatan pendidikan di sana. Biarlah semua itu saya lewatkan. Asal saya tidak melewatkan waktu bersama anak-anak saya.

Ini semua berlaku sampai anak-anak tamat SMA. Setelah itu, silakan mereka pergi jauh.

[hasanudin abdurakhman, phd]

Proses Kehamilan Pada Bayi Tabung


Dunia Hawa - Teknik kehamilan pada bayi tabung adalah salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk menolong pasangan suami istri yang sulit mendapatkan kehamilan dan memperoleh anak. 

Cara dari teknik bayi tabung ini adalah dengan mempertemukan sel sperma dan sel orang tua di dalam tabung atau yang biasanya disebut dengan fertilisasi in vitro. Dan setelah zigot ini berkembang selama 6 hari, kemudian dilakukan pencangkokan di dalam rahim sang ibu. Jika berhasil, maka janin akan tumbuh menjadi bayi yang sempurna dan kemudian siap lahir.

Kehamilan Pada Bayi Tabung

Teknik kehamilan pada bayi tabung ini memberikan suatu kemungkinan untuk individu-individu yang terlibat di dalam suatu kelahiran seorang anak. IVF atau bayi tabung akan banyak melibatkan berbagai pihak. Bukan hanya suami atau istri saja. Biasanya masalah dari teknik bayi tabung ini ada hubungannya dengan kesuburan pria dan wanita. 

Dalam melakukan pemeriksaan sebelum melakukan proses bayi tabung ini, hal yang perlu dilakukan adalah keseluruhan siklus secara fisik, emosional, serta financial. Sang ibu haruslah melakukan pemeriksaan pada hormon terlebih dahulu dengan maksud untuk memproduksi sel telur yang bisa digunakan dalam mengoptimalkan kesempatan dalam implantasi sel telur yang sudah disuburkan di dalam rahim.

Jika setiap hari diberi suntikan, hal ini bisa menyebakan penyakit kanker rahim. Prosedur dari kehamilan pada bayi tabung ini memerlukan banyak tuntutan pada fisik dan emosional. Dalam mendapatkan suatu kehamilan, maka satu sel sperma harus bisa masuk ke dalam sel telur. Dari beribu-ribu sel sperma yang berenang menuju sel telur, hanya satu yang akan membuahi. Sel sperma yang masuk ke dalam sel telur merupakan sel sperma yang berkualitas.

Jika masa subur wanita sedang datang, maka mereka akan melepaskn satu atau dua sel telur. Kemudian sel telur in akan berjalan dengan melewati saluran terus dan setelah itu bertemu dengan sel sperma sehingga terjadilah kehamilan yang normal. Sedangkan dalam teknik kehamilan pada bayi tabung, dokter akan melakukan pengumpulan sel telur dengan sebanyak-banyaknya dan memilih sel sperma yang baik saja.

Dibawah ini ada 10 tahapan dalam proses kehamilan bayi tabung, yakni adalah :

1. Seleksi pasien
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda atau suami Anda layak dalam mengikuti program bayi tabung. Jika Anda termasuk kategori layak, maka bisa masuk dan Anda bisa mengikuti program bayi tabung.

2. Stimulasi dan perangsangan indung telur
Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan dari banyaknya sel telur. Biasanya secara alami sel telur hanya ada satu saja, namun untuk proses ayi tabung, maka diperukan kurang lebih dari satu sel telur yang membutuhkan embrionya.

3. Pemantauan dari pertumbuhan folikel
Folikel merupakan cairan yang berisi sel telur dari indung telur, dan melalui ultrasonografi. Tujuan ini dilakukan dengan cara melihat apakah ada sel telur yang sudah cukup matang untuk kemudian dilakukan inseminasi.

4. Mematangkan sel telur
Dalam proses penyuntikkan obat agar siap dipanen atau diinseminasi

5. Pengambilan sel telur
Setelah prose sini kemudian di proses di laboratorium

6. Pengambilan sel sperma suami
Sel sperma suami diambil di hari yang sama. Jika memang tidak ada masalah, maka pengambilan dilakukan melalui proses masturbasi. Dan jika mengalami masalah maka pengambilan sperma bisa diambil langsung dari dalam buah zakar sambil melakukan operasi.

7. Pembuahan atau fertilisasi yang ada media kultur di lab, dan hasilnya adalah embrio.


8. Transfer embrio kembali di dalam rahim agar terjadinya suatu kehamilan, setelah embrionya mulai terbentuk.


9. Penunjang dari fase luteal dengan tujuan untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk membantu mempertahankan dinding rahim ibu agar proses terjadinya kehamilan.

10. Tahapan yang terakhir adalah proses simpan beku embrio. Dan jika Ada embrio yang lebih, maka akan disimpan untuk proses kehamilan yang selanjutnya.

Itulah 10 tahapan proses bayi tabung. Sebelum Anda melakukan proses ini, maka Anda harus memperhatikan kesehatan mental dan fisik Anda. 

Jika Anda sudah melakukan program bayi tabung dan menjalani prosesnya maka hal terakhir yang dilakukan dengan mengontrol rutin keadaan Anda. Biasanya dokter kan menjadwalkan pengecekan yang dilakukan beberapa hari setelah inseminasi untuk mengetahui apakah berhasil atau tidak. Jika memang berhasil maka Anda dilakukan untuk melakukan pemeriksaan yang dilakukan teratur setiap minggu atau setiap bulan. Untuk mengetahui perkembangan janin. Dan biasannya hasil bayi tabung akan terlihat sedikit berbeda dengan bayi yang normal, itu sebabnya Anda harus melakukan kontrol setiap hari.

Sebaiknya untuk pasangan yang ingin punya anak, Anda membaca dan memahami tentang tips agar punya anak dengan cara yang alami. Dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan dan menerapkan pola hidup yang sehat.

[prosesbayitabung.com]