Saturday, June 18, 2016

Jika Pengantin Wanita Tanpa Darah di Malam Pertamanya


Dunia Hawa - Malam pertama yaitu waktu yang paling dinanti-nantikan pengantin baru. Satu peristiwa utama malam pertama, yaitu peristiwa 'berdarah', masalah kepetawanan. Tetapi, bila tak berdarah, apa benar istri tak perawan?

Sekarang ini, masih banyak orang-orang yang mempunyai pandangan bahwa keluarnya darah atau tidak saat lakukan hububungan intim pada malam pertama dijadikan bukti keperawanan seseorang wanita. 

Keluar ataupun tidak darah dari vagina seseorang wanita tak akan menjadi bukti otentik keperawananya.

Perdarahan yang keluar saat hubungan intim pertama kalinya karena sebab robeknya selaput darah yang berbentuk lipatan mukosa tidak tebal serta melingkari jalan masuk ke liang vagina. Setiap wanita mempunyai beragam macam bentuk yang tidak sama, dan mempunyai elastisitas yang berbeda.

Robekan selaput dara ini kadang-kadang baru berlangsung sesudah sekian kali lakukan hubungan intim.

Tidak terjadinya pendarahan bisa berlangsung akibat kurang lancarnya darah yang mengalir pada susunan selaput dara. Umumnya hal semacam ini disebabkan ada tekanan mental dari si wanita saat menghadapi hubungan intim malam pertamanya Saat seorang wanita bisa berlaku lebih santai serta terasa nyaman dalam berhubungan intim, darah akan mengalir lebih lancar.

Ada beberapa wanita yang tidak mengeluarkan darah waktu lakukan hubungan intim pertama kalinya.

Menurut Dokter Sempurna Progestian, pakar kandungan yang juga seksiolog di Brawijaya Women and Children Hospital serta RS Muhammadiyah, hal semacam ini dikarenakan beragam aspek, di bawah ini :

• Pecahnya Selaput Dara Akibat Kecelakaan dan Kegiatan Fisik

Banyak wanita yang sudah robek selaput daranya karena kecelakaan, umpamanya terjatuh maupun tabrakan yang mengakibatkan terjadinya cedera pada selaput dara.

Selain itu, wanita yang suka bersepeda maupun berkuda dalam jangka waktu yang lama dapat juga mengakibatkan selaput dara pecah akibat ada tekanan tempat duduk di sepeda atau kuda.

• Selaput Dara Telah Pecah Akibat Martubasi

Wanita yang di saat lajangnya sering melakukan martubasi bisa mengakibatkan selaput dara robek.
Nikmatnya sensasi yang dirasakan kadang-kadang membuat diri jadi terlalu berlebihan dengan memasukkan jari tangan ataupun benda lain kedalam vagina hingga tanpa disadari membuat selaput dara jadi robek.

• Selaput Dara Sangat Elastis

Sebagian wanita yang mempunyai selaput dara elastis, tidak akan pecah serta berdarah ketika dilakukan penetrasi untuk pertama kalinya. Hal semacam ini karena selaput daranya melar serta elastis. Selaput dara wanita seperti ini umumnya bakal pecah setelah berhubungan intim beberapa kali.

• Selaput DaraTerlalu Tebal

Wanita yang mempunyai selaput dara sangat tebal akan susah mengalami pendarahan saat berhubungan intim di malam pertama.

Selaput dara yang sangat tebal tak mempunyai karakter kerapuhan hingga tak gampang sobek dan berdarah. Sama dengan selaput dara yang sangat elastis, tipe wanita berselaput dara terlalu tebal akan mengalami pendarahan setelah beberapa kali berhubungan intim.

[beritapopuler99.com]

Pembelaan Denny Siregar Kepada Roy Suryo


Dunia Hawa - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menyurati mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo agar mengembalikan aset-aset yang tercatat sebagai barang milik negara (BMN). Aset yang diduga diboyong tersebut berupa peralatan rumah tangga yang digunakan Roy semasa menjadi menteri pada periode Januari 2013-Oktober 2014.

Roy mengatakan jika Kemenpora ingin menarik barang yang dinilai milik negara, seharusnya hal itu dilakukan satu atau dua bulan setelah ia tak lagi menjabat sebagai menteri. Selain itu, kata Roy, audit BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada Kemenpora semasa dia menjabat. "Kalau sudah WDP itu menurut saya sudah clear, tidak ada apa-apa," ucap Roy Suryo.

Melihat polemik yang terjadi antara Kemenpora dan mantan Menpora Roy Suryo, pengamat sosial media, Denny Siregar tidak tinggal diam melihat polemik ini dimana ia melihat ada sisi kebenaran di pihak Roy Suryo, sehingga Denny Siregar tergerak hatinya untuk membela mantan Menpora itu dengan menulis sebuah catatan melalui webside dan akun Facebooknya dengan judul :

"Kisah Cinta Roy Suryo dan Panci-pancinya."

Isi catatan Denny Siregar kura kura begini, cekidot..... 

Sebenarnya pemikiran pak Roy Suryo itu ada benarnya juga..

Pak Roy menerapkan konsep "sense of belonging" atau rasa memiliki yang tinggi terhadap aset2 negara. Penyelamatan itu sangat penting, karena jika dibiarkan begitu saja alat alat itu akan rusak.

Kita tahu sendiri bahwa pemerintahan itu selalu mengabaikan aset aset yang mereka miliki. Kadang terbengkalai sampai berdebu dan tidak termanfaatkan dengan baik. Ketika sudah terabaikan, maka harus ada penganggaran baru lagi.

Jadi kita harus melihat dari perspektif lain, bahwa pak Roy perduli terhadap semua itu. Jika nanti dianggarkan yang baru, toh akan ada pengganti juga. Kasihan para panci, rice cooker, kamera dan peralatan lain yang selama ini sudah menyatu dan berkawan baik dengan beliau selama menjabat sebagai Menpora.

Ada hubungan emosional yang sulit kita lihat antara beliau dan aset aset itu. 

Hubungan cinta yang dalam, tidak mungkin berpisah, sehidup semati ketika menjabat ataupun tidak. Sedikit saja berjauhan, si panci merasa deg-degan ga keruan... "Apakah nasibku akan lebih baik di tangan Menpora lain?" Begitulah kira kira.

Jadi jangan mudah menghakimi bahwa hanya pak Roy yang punya rasa memiliki. Kemenpora seharusnya juga menyurati para panci, ban dalam, sikat wc, ember rusak yang dibawa beliau. " Kalian pilih mana, ikut Roy Suryo atau Kemenpora?" Ingat, mereka juga berhak memilih ikut siapa...

Semangat pak Roy Suryo.. Bapak tidak salah. Bapak paham bahwa hubungan jarak jauh atau LDR itu menyesakkan. Bapak ingin mendekatkan diri kepada barang barang yang bapak cintai.. 

Itulah cinta sejati.. Terharu jadinya berbie....

Pak Roy dan barang barang itu seperti mimi dan mintuna, seperti kopi dan gula, saling mengisi dan mengimbangi, saling menyapa dengan kata kata "sayang..", mungkin hanya tertandingi oleh kisah cinta Ainun dan BJ Habibie...

Jangan pisahkan mereka, oh Kemenpora... Jangan pisahkan... 

Inilah kisah cinta abad ini, dimana cinta sudah tidak lagi mempunyai sekat antara manusia dan manusia, bahkan melanda manusia dan panci- pancinya.

Pancimu panciku juga... Kita sayang apa yang pak Roy sayangi juga..

Untuk Slank, sudahlah.. jangan memperkeruh suasana dengan nyanyi, " Balikin oh oh balikin.. panci gua kayak dulu lagi..." Relakanlah, jangan sampai mereka menjadi Panci di seberang jendela...

Ah, episode inI sungguh menguras airmata... secangkir kopi pun tidak akan pernah cukup untuk menceritakannya...

[dennysiregar]

Kronologi Gubernur Ahok Marah dan Usir Wartawan


  
Dunia Hawa- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  lantang saja meluapkan emosinya saat diwawancarai wartawan, di Balaikota Jakarta, Kamis (16/6/2016). Ahok merasa pertanyaan pewarta itu mengadu domba. Awalnya, Ahok dikonfirmasi soal tudingan dari Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junimart Giersang.

Tudingan itu mengenai relawan Teman Ahok yang disebut Junimart menerima uang senilai Rp 30 miliar dari pengembang proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Dikonfirmasi soal itu, Ahok membantahnya. Dia menyebut tidak mungkin menerima suap dari pengembang reklamasi. Ahok mengatakan bahwa dia merupakan pejabat bersih.

Dari menjabat dari Bupati Belitung Timur hingga menjadi Gubernur DKI, kata dia, memperjuangkan anti-korupsi dengan mengusulkan agar pejabat yang ada di seluruh Indonesia harus membuktikan hartanya berasal dari mana atau disebut Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Saya konsisten dari Bupati sampai DPR RI, sampai sekarang. Konsisten saya teriak-teriak itu. Saya adalah pejabat yang mengatakan kunci memberantas korupsi adalah tidak boleh ada transaksi tunai, seluruh Indonesia," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).

Karenanya Ahok mengira ada pihak-pihak yang hendak membangun opini ke masyarakat untuk menjatuhkan namanya.

Awalnya dengan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, yang oleh Badan Pemeriksa Keuangan disebut terindikasi merugikan keuangan negara senilai Rp 191,3 miliar.

"Jadi bangun opini itu, jadi merek saya ini pengin dihancurin tahu enggak? Sumber Waras kan sudah, berapa banyak sih yang ngomong soal Sumber Waras saya pasti salah coba? Banyak yang ngomong. Sampai BPK saja ngomong, salah satu ketua, Prof Edi ngomong," imbuh dia.

Setelah selesai menjelaskan, seorang pewarta dari salah satu media mengonfirmasi, "Berarti tidak ada pejabat sehebat bapak?," ucapnya.

Mendengar pertanyaan itu, Ahok yang mengenakan batik berdasar biru dengan motif bunga berubah raut mukanya.

"Bukan bilang begitu. Banyak. Saya cuma katakan, tidak usah ngadu domba. Saya cuma minta Anda bandingkan untuk punya pikiran. Anda kan nuduh saya tidak jujur, lalu saya tanya, kalau saya tidak jujur, kamu berani tidak nantang seluruh republik seperti ini, itu yang saya bilang, tidak usah di SPIN. Anda dari koran apa?" kata Ahok.

Ahok naik pitam. Dia menengarai pertanyaan itu bernuansa mengadu domba. Karena hal itu, dia langsung menanyai wartawan yang bersangkutan soal media tempatnya bekerja. Dia bahkan melarang wartawan itu masuk ke Balai Kota dan melakukan wawancara.

"Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut, sama kayak Tempo, mana dari Tempo? Mana! Mau nyinggung-nyinggung lagi ngirimin surat sama saya. Saya tidak pernah takut sama kalian jujur saja," ucapnya.

"Saya selalu katakan, kalau cahaya fajar pagi, kegelapan tidak bisa nutup, rembang cahaya fajar akan terus merekah tidak bisa kamu tahan, itu yang saya katakan. Jadi tidak usah bolak-balikin kalimat gitu," kata Ahok seraya memasuki ruangannya.

Ternyata setelah membuka pintu ruangan, Ahok kembali keluar ruangannya.

Dia hendak menegaskan kepada pewarta tersebut. Bahwa pewarta yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjak Balai Kota.

"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya tidak boleh masuk sini lagi, tidak boleh wawancara," kata Ahok seraya menunjuk pewarta tersebut lalu kembali memasuki ke ruang kerjanya. 

[tribunnews.com]

Hj. Shinta Nuriyah Dilecehkan oleh FPI, Mustofa Nahra. Banser NU Bertindak!!


Dunia Hawa - SERUAN KOMANDAN SATKORNAS BANSER NU MENYIKAPI BERBAGAI PEMBERITAAN DAN KOMENTAR PASCA KEGIATAN NYAI HJ. SHINTA NURIYAH ABDURRAHMAN WAHID DI SEMARANG   

Bismillahirrahmanirrahim. Setelah kegiatan Nyai Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid bersama tokoh-tokoh Katolik di Gereja Yakobus Zebedeus - Pudakpayung, Semarang pada Kamis, 16 Juni 2016, telah muncul pemberitaan dan komentar-komentar yang tidak patut dan tidak dapat dipertanggungjawabkan” yang “melecehkan/menghina” Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid beserta keluarga, juga terhadap BANSER; Pemberitaan dan komentar tersebut datang dari pihak FPI maupun dari pihak-pihak lain sebagaimana tersebar di dalam media sosial, seperti pernyataan oleh akun: Mustofa Nahrawardaya, @TofaLemon; Avik Munawwar; Naga Selingkuh; 

Terhadap dinamika dan bukti-bukti yang ada di sosial media, juga terhadap pemberitaan yang “tidak dapat dipertanggungjawabkan” tersebut, kami Jajaran SATKORNAS BANSER berupaya untuk segera melakukan tabayyun (klarifikasi) kepada pihak yang telah memuat pemberitaan dan pernyataan-pernyataan tersebut, dengan langsung meminta keterangan kepada pihak-pihak bersangkutan.

Lebih lanjut dengan ini Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nasional - Nahdlatul Ulama menyerukan dan menginstruksikan hal-hal di bawah ini untuk dilaksanakan oleh jajaran Banser di satuan koordinator – tingkat wilayah hingga kelompok – di  seluruh  Indonesia, sbb:  

1.   Rapatkan barisan dan satukan sikap untuk tetap menjaga dan mengawal semangat membangun kerukunan lintas agama di Indonesia. Mencederai semangat dimaksud tidak pantas dilakukan oleh siapapun warganegara Indonesia. 

2.   Tabahkan sikap dan menuntut Pemerintah RI c.q. aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan konkret terhadap semua pihak yang telah dengan sengaja merusak ukhuwah yang sudah susah payah dibangun di antara sesama Muslim maupun dengan lintas agama. 


3.   Kegiatan buka puasa bersama yang diikuti tokoh-tokoh lintas agama sudah merupakan agenda rutin Nyai Shinta Nuriyah disetiap bulan Ramadhan sejak 16 tahun lalu. Untuk itu, diinstruksikan kepada seluruh satuan koordinasi – tingkat wilayah hingga kelompok – Banser untuk sigap melakukan pengawalan dan pendampingan di setiap kegiatan serupa yang dihadiri oleh Nyai Shinta Nuriyah. 

4. Sebagai kader inti yang menjadi bagian integral dari GP Ansor, setiap anggota dan jajaran Banser harus berkomitmen mendukung perjuangan yang diwariskan oleh kiai dan guru kita, KH Abdurrahman Wahid, untuk mewujudkan kehidupan sosial di Indonesia yang dilandasi oleh penghargaan terhadap kemajemukan atau pluralisme dan penghormatan terhadap kelompok minoritas. 

5. Disadari, perjuangan untuk menghargai dan menghormati kemajemukan dalam masyarakat bukan tugas sosial yang mudah. Untuk itu, diserukan kepada seluruh kader Ansor/Banser untuk tidak berhenti melakukan upaya-upaya yang terutama dilandasi oleh silaturrahim keilmuan, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wataniyah, dan ukhuwah basyariyah.

 6. Menyerukan Kepada Jajaran BANSER di seluruh Indonesia agar MENAHAN DIRI dan tidak terprovokasi melakukan tindakan yang bersifat anarkis dan kontraproduktif bagi upaya mewujudkan kerukunan dan kedamaian di dalam masyarakat. 

7. Kepada seluruh kader Ansor dan jajaran Banser diserukan tetaplah ber-ijtihad, meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi terhadap setiap upaya dari pihak-pihak tertentu yang bertujuan merusak kerukunan lintas agama dan memecah belah persatuan nasional. 

Demikian, dan Kepada BANSER di seluruh Indonesia, RAPATKAN BARISAN, PERKUAT dan perbanyak IBADAH RAMADHAN. 

Jakarta, 18 Juni 2016 M / 13 Ramadhan 1437 H 

Ttd. H. Alfa Isnaeni (Kasatkornas Banser/Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna) 

By: Muchtar Ma'mun (Naga Bonar Jendral Banser)

[beritateratas.com]

Tuduhan Rp 30 M ke Teman Ahok, Basuki: Junimart Beruntung!


Dunia Hawa - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang, beruntung karena berstatus anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Untungnya dia anggota DPR, enggak bisa digugat," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016.

Pernyataan Gubernur Basuki tersebut menanggapi tudingan Junimart yang menyebutkan adanya aliran Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi kepada Teman Ahok melalui staf khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja, dan Cyrus Network, dalam rapat dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.

Ahok menuturkan, tudingan Junimart tidak bisa digugat karena dia sebagai anggota DPR, dia memiliki hak imunitas atau kekebalan dari tuntutan pidana. "Enak banget coba, dia mau ngomong apa saja dia punya hak imunitas, enggak bisa dituntut, enggak bisa digugat. Ini bisa main politik nih," ujarnya.

Ahok yakin dengan perkataannya itu karena dia pernah menjadi anggota Dewan. Ahok Ia meminta agar Junimart bisa membuktikan tudingannya itu. Sebab, Ahok menilai, tudingan Junimart secara politik itu jahat. "Sama kayak kasus Sumber Waras kan. Pengen bangkitkan opini ke orang, 'Ahok itu enggak bersih'."

Dalam rapat dengan DPR, Rabu, 15 Juni 2016, anggota Komisi Hukum DPR, Juniamrt Girsang, menanyakan informasi ada uang Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi melalui Sunny untuk Teman Ahok. "Saya tak tahu apakah KPK sudah memeriksa soal ini," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Menanggapi pertanyaan Junimart, Ketua KPK Agus Rahardjo mengakui penyidik lembaganya memperoleh informasi awal aliran dana untuk Teman Ahok. Penyelidikan atas duit itu penting karena berhubungan dengan izin dan suap reklamasi yang menjerat anggota DPRD Jakarta. "Kami sedang siapkan surat perintah penyelidikannya," kata Agus.

[friski riana/ tempo.co]

Mentalitas Korban


Dunia Hawa - Kita sangat sering mendengar keluhan orang Islam soal kaum muslimin yang dimusuhi dan dizalimi. Banyak orang yang percaya soal adanya konspirasi global untuk memusuhi Islam. Konspirasi itu dimotori oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Tidak hanya secara global. Di tingkat nasional pun begitu. Pemerintah dianggap anti Islam. Atau ada kekuatan-kekuatan tertentu yang menggiring agar berbagai kebijakan pemerintah merugikan dan memojokkan umat Islam. 

Ini adalah sebuah gejala sakit mental, yang disebut victim mentality, atau biasa juga disebut victimism. Orang dengan penyakit seperti ini biasa menuduh dan menyalahkan orang lain atas kemalangan yang ia alami. Ia juga secara negatif menuduh orang lain memusuhi dia, mencari-cari jalan untuk menyakiti dia. Dalam bahasa lain disebut paranoid. Mereka juga biasa menganggap pihak lain selalu diuntungkan oleh situasi, lebih dari dirinya sendiri. Nah, parahnya, ia sebenarnya menimati situasi itu, yaitu situasi malang yang ia alami. Ia menikmati situasinya, dan ia menikmati proses menyalah-nyalahkan itu.

Dalam hal Indonesia, apa sih yang tidak diperbuat pemerintah untuk umat Islam? Setiap kebijakan yang diambil tentulah menempatkan kepentingan orang banyak. Dalam hal Indonesia, orang banyak itu tentulah umat Islam. Sekolah, rumah sakit, berbagai infrastruktur, yang menikmati paling banyak adalah umat Islam. Masih kurang? Coba lihat kementerian agama. Kalau mau jujur, ini sebenarnya adalah kementerian agama Islam. Agama lain hanya sekedar aksesori saja. Belum lagi berbagai regulasi yang dibuat terkait kebutuhan umat Islam, seperti peradilan agama, produk halal, dan sebagainya.

Meski begitu masih saja ada orang yang menuduh pemerintah Indonesia di segala zaman adalah pemerintah anti Islam. Bagi saya ini adalah gejala sakit mental tadi, yaitu mental korban.

Mengapa umat Islam mengalami ini? Sebabnya banyak. Salah satunya bersifat skriptual. Dalam sejarahnya umat Islam memang dizalimi. Di Mekah mereka disudutkan dan diteror oleh orang-orang Quraisy, sampai harus eksodus ke mana-mana. Puncaknya adalah hijrah atau eksodus ke Madinah, yang kemudian menjadi titik balik sejarah Islam. Di Madinah pada awalnya mereka masih diteror. Kemudian mereka membalikkan keadaan dengan melawan balik. Beberapa perang dimenangkan, tidak hanya melawan Quraisy Mekah, tapi juga terhadap orang-orang Yahudi di sekitar Madinah. Mereka dibasmi dengan satu tuduhan: berkhianat. 

Bila kita telisik narasi Quran kita akan temukan fakta unik. Quraisy Mekah adalah kelompok yang tidak berhenti memusuhi, namun nama mereka sebagai kelompok tidak secara tersurat dinyatakan dalam ayat-ayat celaan. Berbeda dengan kaum Yahudi, yang diberi stempel musuh abadi. Lebih unik lagi, kaum Nasrani yang tidak memiliki rekaman sejarah konflik terbuka sepanjang sejarah kenabian, ikut terkena getahnya. Narasi Quran soal Yahudi dan Nasrani sangat kental dengan aroma menuduh tadi.

Dalam fase sejarah selanjutnya kaum muslim mengalami banyak kejayaan. Kekuasaan mereka sampai menjangkau Eropa, dan hingga kini bekasnya masih sangat terasa. Selepas itu dunia Islam mengalami surut. Hampir seluruh wilayah kaum muslim tunduk di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Lalu beberapa abad kemudian terjadilah kemerdekaan.

Dalam menuturkan sejarah, sambil mengenang kejayaan masa lalu. umat Islam tidak pernah berhenti meratapi permusuhan-permusuhan atas diri mereka. Meski melakukan ekspansi sampai ke Eropa, mereka tetap mengidentifikasi diri sebagai korban permusuhan pihak lain. Tidakkah pihak lain juga berhak menuduh bahwa mereka adalah korban invasi dan permusuhan pihak Islam?

Kini, meski sudah merdeka, mayoritas negeri-negeri muslim adalah wilayah tertinggal dalam hal teknologi dan ekonomi. Siapa yang salah? Penjajahan bisa dituding sebagai biang keroknya. Tapi itulah, orang lebih suka berhenti di situ. Apa yang telah kita perbuat setelah sekian puluh tahun merdeka? Ada banyak kemajuan yang dibuat. Tapi tidak sedikit pula kemunduran.

Dalam hal infrastruktur, misalnya, jalan utama di pulau Jawa adalah peninggalan Belanda. Demikian pula dengan jalur kereta api. Alih-alih bertambah, infrastruktur kereta api kita banyak berkurang dibanding dengan zaman Belanda dulu. Produksi gula juga demikian. Zaman dulu kita adalah pengekspor, tidak hanya produk gula, tapi juga teknologi produksinya. Kini kita adalah pengimpor.

Dalam suasana kalah itu umat Islam lebih sering meratap, menuduh-nuduh. Ketimbang mencari kesalahan untuk diperbaiki, mereka lebih suka meratap menyalah-nyalahkan pihak lain. Persis seperti gejala yang diderita oleh orang yang mengalami sindroma mentalitas korban tadi. Tidakkah umat ini sakit secara kolektif?

Yang mengerikan adalah penyakit itu muncul dalam wujud fatal: terorisme. Teorirsme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam adalah wujud paling parah dari victimism tadi. Mereka menganggap semua pihak di luar Islam adalah pihak-pihak yang menebar permusuhan. Padahal mereka sendirilah penebar permusuhan itu.

Apa yang harus kita perbuat? Bagi saya tidak bisa tidak, pembacaan kita terhadap berbagai skrip harus diubah. Ada bagian-bagian dari teks suci yang harus dibaca sebagai catatan sejarah, bukan sebagai perintah Tuhan. Dengan demikian kita bisa menganggap rekaman-rekaman permusuhan itu sebagai bagian dari masa lalu, bukan sesuatu yang harus kita pelihara sekarang.

Selebihnya, mari kembangkan SDM dengan pola pikir unggul dan maju, agar umat Islam tidak lagi berada di pinggiran. 

[abdurakhman.com]

Cara Terbaik Menghadapi Penghina Nabi


Dunia Hawa - Alkisah di suatu sudut pasar kota Madinah pada zaman Nabi Muhammad, hidup lah seorang nenek Yahudi yang telah buta. Pekerjaaannya sehari-hari mengemis di sana, namun dia sering berkata pada orang-orang yang lewat, “Jangan dekati Muhammad. Dia seorang gila, pembohong, dan penipu.” Hinaan itu dilontarkan terus-menerus setiap hari. Namun apa tanggapan Nabi? Beliau datang mengunjungi nenek Yahudi itu dan menyuapinya makanan. Setiap hari, dalam diam. Sementara sang nenek bercerita tentang orang gila bernama Muhammad tanpa tahu bahwa orang yang sedang menyuapinya adalah Muhammad itu sendiri. Sampai akhirnya Baginda Nabi wafat dan nenek itu kehilangan orang yang menyuapinya.

Sesudah Nabi wafat, datang lah Khalifah Abu Bakar ke pasar Madinah. Ia mencari nenek yang biasa disuapi Nabi untuk kemudian menggantikan tugas menyuapinya. Namun saat menyuapi, nenek itu berkata, “kau bukan orang yang biasanya menyuapiku.” Abu Bakar heran dan bertanya, “Dari mana nenek tahu?” Nenek itu menjawab, “orang yang biasa menyuapiku akan menghaluskan makanannya lebih dulu sebelum menyuapi aku.” Mendengar itu, Abu Bakar pun menangis dan berkata, “Maaf, nenek. Orang yang biasa menyuapimu adalah Muhammad. Dia sudah tiada dan aku hanya menggantikannya.” Betapa terkejutnya nenek Yahudi itu. Gemetar badannya, tersentuh oleh akhlak besar Sang Nabi. Betapa orang yang dia caci maki selama ini ternyata adalah orang yang menyuapinya setiap hari. Dalam kerendahan hati, Nenek itu pun mengakui kerasulan Nabi Muhammad di akhir hayatnya.

*****

Apa yang bisa kita petik dari kisah di atas? Ingat bahwa Nabi di Madinah adalah seorang penguasa. Jika beliau mau, mudah saja baginya untuk menyuruh orang menangkap nenek itu atau bahkan membunuhnya. Namun Nabi tidak melakukannya. Yang beliau lakukan justru membalasnya dengan kasih sayang dan perhatian. Sebuah sikap mulia yang menunjukkan kebesaran jiwa dan ketinggian pekertinya.

Jika hari-hari ini, sebagian orang yang mengaku Islam mengira bahwa mereka sedang membela Nabi dengan membantai orang yang menghinanya, maka mereka telah tersesat jauh. Nabi kita adalah nabi yang menyuapi orang yang menghinanya dan mendoakan orang yang memukulinya. Nabi kita adalah nabi yang menunjukkan kebenaran ajarannya dengan kemuliaan akhlak, bukan teror dan perbuatan keji. Jika kita dihina, jika Nabi dan Tuhan kita dihina, hadapi lah dengan cara yang telah dicontohkan beliau. Yaitu cara-cara hikmah yang menenteramkan. Doakan serta beri perhatian. Mereka yang membunuh orang karena menghina Nabi, mereka lah yang sesungguhnya sedang menghina Nabi dan merusak citra agama ini.

[islam reformis]