Tuesday, June 7, 2016

Cinta Terpendam, PDI-P Sayang Ahok


Dunia Hawa - Tiba tiba bermunculan
spanduk Ahok-Jarot dimana-mana.

Ada apa ini? Kenapa? Dan muncullah banyak spekulasi yang rumit yang kadang bacanya aja seperti mengurai sempak kusut dalam lemari.

Sebenarnya, kalau pun memang terpasangkan Ahok - Jarot juga tidak apa apa, toh selama ini mereka juga bekerja dengan baik. Meski sempat bersitegang di awal ketika Ahok memutuskan independen, tapi dalam kerja mereka masih bisa koordinasi. Pak Jarot dulu juga adalah pilihan Ahok sendiri untuk menjadi wagubnya.

Lepas dari kebanggaan bahwa Ahok mempunyai massa yang kuat, hal yang saya khawatirkan adalah posisi Ahok tetap rentan. Ketika ada yang "testing the water" dengan masalah meterai saja, tim di belakang Ahok sempat kelabakan. Serangan jurus pertama ini, sebenarnya hanya serangan awal untuk serangan serangan selanjutnya yang lebih kuat.

Dan yang saya khawatirkan adalah penjegalan Ahok di KPU, mulai saat pencoblosan sampai penghitungan suara. Begitu banyak lubang kecurangan yang bisa terjadi ketika KPU masih "gitu gitu aja". Ahok punya pengalaman sangat pahit dengan KPU ketika pilgub babel tahun 2007.

Nah, untuk mengamankan suara di KPU inilah di butuhkan kekuatan kekuatan di belakangnya, dan kekuatan itu berasal dari partai. Partai yang terbesar secara perolehan kursi ya masih PDI-P.

PDI-P, seperti yang dulu pernah saya ceritakan, sebenarnya kekurangan figur bagus untuk menjadi Gubernur. Karena tidak ada yg kuat, mereka menari-narik Risma dari Surabaya, tetapi si ibu menolak keras. Akhirnya di lakukan-lah "penjaringan" calon yang sudah jelas sia sia. Seperti jaring nelayan yang ditebar ke segala arah tapi yang dapet ikan kecil kecil. Ga ada calon yang menarik, sedangkan dari kadernya sendiri ya gitu lah.. kerjannya masih manyun ajah.

Ketika akhirnya Golkar berbalik arah mendukung Ahok, ketar ketir juga si banteng. "Waduh, piye iki banggg... piyeeee iki..?" Dan PDI-P tidak ingin nasibnya seperti pilgub Jatim di 2013 lalu. Mereka dulu begitu bangga mengusung kadernya sendiri Bambang DH. Malah pake bawa bawa Jokowi yang dengan jengah senyam senyum di panggung, untuk kampanye. Hasilnya? Jeblok blok blok... 

Karena itu, bisa diterima akal bahwa PDI-P sendiri ketar ketir melihat krisis tokoh yang bisa diusung. Nah, daripada berhadapan lebih bagus kembali bekerjasama. Begitulah saudara saudara....

Kalau memang Ahok - Jarot kembali, rasanya Pilgub DKI 2017 ini kurang seksi, mirip pemilihan walikota Surabaya dimana Risma menang ,80 persen lebih. 

Tidak ada duel seperti Pilpres 2014 yang begitu fenomenal, yang menyisakan sakit hati paling dalam sepanjang sejarah hidup para pendukung Prabowo. Bahkan ada yang masih rela men-jomblo sampai kini, karena buat dia selama pak Prabowo belum memenangkan Pilpres, dia tidak akan pernah mencari pasangan. Alasan yang gagah untuk menutupi banyak kekurangan...

Jadi, apakah saya mendukung Ahok dan Jarot supaya bersatu kembali ?

Ahhhhh... Saya kasian sama mereka yang masih sibuk memcari "calon muslim" ituuhhh.. sampe sekarang ga ketemu ketemu.. pak Yusril gada yg mau melamar, Adhyaksa Dault mundur tanpa kabar. Sjafrie Samsoedin siapa ituhh banyak yang ga kenal. Ahmad dhani seperti jenggotnya sendiri, mati segan hidup pun sungkan.

Jadi saya akan bilang, jangan satukan merekaaa bang.. jangan satukannn lagii..

Seruputtttt.... ehh puasa..

[denny siregar]

Manfaat Puasa untuk Kesehatan


Dunia Hawa - Assalamualaikum, selamat pagi Indonesia yang saat ini masih menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan yang penuh berkah ini. Puasa selain menjadi kewajiban bagi umat Islam juga ternyata ada makna dibalik itu semua, terutama jika dilihat dari kesehatan. Tahukah anda, apa saja manfaat puasa untuk kesehatan ?

Manfaat puasa untuk kesehatan sangat banyak sekali sebetulnya kalau mau kita paparkan lebih banyak. Namun kali ini saya akan membahas poin-poin pentingnya saja tentang manfaat puasa agar kita semakin yakin dan percaya juga kuat untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Manfaat Puasa Buat Kesehatan

Berikut Ini Manfaat Berpuasa Untuk Kesehatan :

1. Puasa Bisa Menurunkan Berat Badan

Puasa adalah salah satu cara yang paling aman bagi anda yang sedang punya program menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan pada saat puasa tubuh mempunyai kemampuan buat membakar secara efektif pada saat puasa jika dibandingkan dengan diet tanpa puasa.

2. Puasa Bisa Tingkatkan Sensitifitas Insulin

Berpuasa juga ternyata baik untuk anda yang mengalami sakit diabetes. Karena puasa juga sudah dibuktikan mempunyai efek yang positif untuk meningkatkan sensitivitas insulin yang akan menjadikan badan akan lebih bagus lagi saat mentolerir karbohidrat.

3. Puasa Bisa Mempercepat Proses Metabolisme

Pada saat puasa akan menjadikan proses dari sistem pencernaan untuk melakukan istirahat sejenak, dan ini tentu akan menjadikan sistem pencernaan pada saat bekerja kembali akan lebih bagus dan efisien. Metabolisme pada proses membakar lemak bisa berjalan dengan lebih cepat dan akan menjadikan fungsi dari usus akan lebih maksimal.

4. Ternyata Puasa Juga Bisa Menambah Umur

Ini percaya  ataupun tidak terserah anda semua, ternyata effek dari berpuasa dapat memperpanjang usia. Kenapa hal ini bisa terjadi ? Jawabannya adalah pada saaat berpuasa metabolisme tubuh akan lebih cepat dari biasanya dan hal ini akan menghindarkan kita dari yang namanya penuaan dini. Makanan yang anda konsumsi semakin sedikit masuk dalam tubuh itu artinya akan sedikit pula racun yang mengkontaminasi tubuh kita dan inipun juga mengakibatkan proses cepat tua akan berkurang.

5. Puasa Akan Perbaiki Pola Makan

Kalau anda punya pola makan yang buruk dan tidak teratur, nah saat bulan puasa inilah pola makan anda akan teratur. Pada saat puasa, kita diwajibkan makan hanya pada jam tertentu seperti makan sahur dan makan saat berbuka puasa.

6. Berpuasa Akan Meningkatkan Fungsi Otak

Pada saat kita berpuasa akan terjadi proses produksi protein didalam otak. Ketika ini terjadi akan berdampak pada aktifnya batang otak yang kemudian mengubahnya menjadi neuron yang baru dan ini akan menjadikan saraf sehat. Protein ini juga akan mampu melindungi sel otak anda dari proses penuaan dini yang berakibat pada terjadinya penyakit Parkinson ataupun Alzheimer.

7. Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat

Kenapa puasa bisa menjadikan sistem kekebalan tubuh meningkat ? Hal ini dikarenakan pada saat puasa kekebalan tubuh meningkat karena proses metabolisme yang meningkat. Ini akan mengurangi rusaknya sel akibat dari radikal bebas, mencegah terjadinya peradangan dan juga akan mengurangi terbentuknya sel kanker.

8. Puasa Membuat Anda Lebih Tenang

Puasa tidak cuma menahan yang namanya  makan dan minum, tetapi juga menahan nafsu dan amarah. Tentu kalau ini bisa kita lakukan akan bagus untuk kesehatan mental anda. Dengan begitu kita akan lebih tenang dalam mengontrol emosi kita saat berpuasa.

9. Puasa Menjadikan Kulit Lebih Sehat

Saat berpuasa kita bisa dengan mudah mengontrol asupan makanan, dan anda tentu akan memilih makanan yang sehat saja yang akan dikonsumsi pada saat puasa. Ternyata ini efeknya bagus tidak hanya untuk organ dalam tubuh saja, tetapi bagus juga untuk kulit anda karena akan menjadi lebih bersih dan berkilau.

Nah ternyata banyak sekali ya manfaat dari puasa untuk kesehatan ini. Banyak sudah para ilmuwan yang membahasnya dan mempublikasikannya dalam jurnal kesehatan mengenai arti dari betapa pentingnya berpuasa untuk menjaga kesehatan tubuh kita. So, akhir kata dari saya tetap lah semangat dalam menjalankan ibadah puasa dan salam sehat Indonesia.

[dr ryan thamrin]

Berislam tanpa Beriman


Dunia Hawa - Kalau kita bicarakan soal menghormati orang yang berpuasa kita seolah-olah pasti sedang berbicara kepada orang-orang non muslim. Faktanya, yang tidak berpuasa itu lebih banyak dari kalangan muslim.

Berapa persen dari muslim Indonesia yang berpuasa? Adakah 60% atau 70%? Dengan asumsi 70% yang puasa, artinya ada 30% tdak puasa. Kalau jumlah penduduk muslim adalah 80% dari total penduduk Indonesia, maka ada sekitar 24% dari jumlah penduduk Indonesia yang tidak puasa. Ini sudah di atas jumlah penduduk non muslim. Itu kalau kita ambil angka sangat optimis, 70% tadi. Dugaan saya, angkanya masih jauh di bawah itu.

Belanja ke pasar saya cuma bisa nyengir menemukan si Uda penjual bumbu sedang ngebul merokok. Penjual kelapa parut di sebelahnya juga tidak puasa. Di pasar itu di sana sini dengan mudah kita temukan orang yang tidak puasa. Tukang kebon, tukang ojek, sopir-sopir, pekerja bangunan, sangat biasa tidak puasa. Demikian pula di kantor-kantor, ada banyak orang tidak puasa. Mereka semua muslim.

Ada orang-orang yang punya tradisi hanya puasa di hari pertama, atau dua tiga hari pertama, ditambah nanti menjelang lebaran. Kantin di kantor-kantor banyak yang tutup hanya pada beberapa hari itu, setelah itu buka seperti biasa, untuk melayani orang-orang tadi, ditambah orang-orang non muslim.

Mengapa tidak puasa? Kata almarhum Zainudin MZ, yang terpanggil untuk puasa itu adalah orang-orang yang beriman. Yang tidak beriman beda frekuensi, tidak akan bergetar oleh panggilan itu. Maka yang tidak beriman tidak akan terpanggil untuk puasa. Kalau dibalik, orang-orang yang tidak puasa itu boleh jadi memang tidak beriman.

Lho, kok bisa? Bukankah mereka itu muslim atau orang Islam? Kenapa bisa tidak beriman? Hampir 100% orang Islam sekarang adalah muslim keturunan. Mereka menjadi muslim karena status muslim itu dilekatkan pada mereka beberapa menit sejak mereka lahir, kemudian mereka hidup dengan status itu sampai mati. Sebagian menganggap status itu antara ada dan tiada. Dipakai tidak, dibuang juga tidak. Kelak kalau mereka punya anak, mereka akan mengulang apa yang dilakukan oleh orang tua mereka dulu, menyematkan status itu kepada anak-anak mereka.

Kenapa tidak dibuang saja status itu? Lho, kenapa dibuang? Membuang status turunan itu boleh jadi bermakna cari gara-gara. Orang muslim yang terang-terangan menyatakan tidak lagi muslim mungkin akan lebih repot daripada non muslim keturunan. Ia setidaknya harus menjelaskan kenapa ia keluar. Nah, kalau ia jelaskan, penjelasannya itu bisa jadi akan dianggap penistaan agama. Repot, kan?

Ada pula orang-orang yang berasal dari keluarga muslim taat, yang kemudian memilih untuk “menjauh” dari agamanya, karena berbagai alasan. Sebagian karena merasa sejak awal memang tidak ada koneksi dengan Tuhan yang disembah keluarganya. Ia terlihat beribadah semata karena menuruti kebiasaan keluarga, yang sebenarnya adalah sebuah tekanan sosial. Ketika ia punya ruang bebas, maka ia membebaskan diri dari tekanan itu. Sebagian lagi memang memilih untuk “keluar” dari Islam secara diam-diam, tanpa keributan, karena menemukan alasan logis untuk “keluar”.

Di luar itu ada orang-orang yang statusnya mengambang. Secara batin mereka merasa sebagai orang Islam, merasa beriman. Tapi hanya sampai di situ. Bagaimana konnsekuensi iman tersebut sudah di luar wilayah kepedulian mereka. Mereka percaya pada Allah, tapi tidak terlalu tahu apa saja yang dikehendaki Allah terhadap mereka. Kalaupun tahu, mereka tak merasa terlalu terikat.

Begitulah. Bagi saya, fakta yang saya lihat, agama itu bagian terbesarnya adalah sebuah organisasi sosial, di mana orang punya identitas, kemudian digiring untuk bergerak berdasar identitas tadi. Ibarat kambing-kambing gembala, yang bergerak mengikuti kerumunan tanpa kemerdekaan untuk memilih gerak sendiri.

[abdurakhman.com]