Friday, May 27, 2016

Memusuhi Nasrani


Dunia Hawa- Saya mencari-cari fakta sejarah di masa awal Islam tentang konflik antara Islam dan Kristen, yang waktu itu disebut Nasrani. Alih-alih menemukan fakta konflik, lebih banyak saya temukan fakta kebersamaan. Fakta yang masyhur adalah tentang Waraqah bin Naufal, kerabat dekat istri Muhammad yang banyak berdialog dengannya, membuat ia yakin bahwa peristiwa Gua Hira adalah pewahyuan dari Allah. Kemudian ketika kaum muslim dimusuhi oleh orang-orang Quraisy Mekah, orang-orang muslim mengungsi ke Habasyah. Raja Habasyah waktu itu beragama Kristen, dia menerima dan melindungi kaum muslim. Di masa setelah itu Muhammad juga pernah akrab bernama Jabr, seorang Kristen. Karena ia sering terlihat bersama Jabr, orang-orang Quraisy menuduhnya telah meniru ajaran Kristen untuk menjauhi ajaran nenek moyangnya sendiri.

Sikap bermusuhan terhadap Kristen mulai muncul pasca Perang Badar. Perang ini adalah titik balik bagi umat Islam. Tadinya mereka adalah kaum tertindas dan terusir, lari ke Madinah. Di sana pun mereka masih terus diteror. Dalam keadaan ekonomi sulit, kaum muslim Madinah menyiapkan senjata untuk mencegat kafilah dagang yang membawa barang-barang di lembah Badar, untuk merampas barang mereka. Tapi tanpa disangka, mereka ternyata herhadapan dengan tentara berjumlah besar. Meski demikian perang akhirnya dimenangkan kaum muslim Madinah. Inilah yang memberi mereka kepercayaan diri.

Ketika baru tiba di Madinah, nabi Muhammad menjalin perjanjian aliansi dengan orang-orang Madinah, di ataranya kabilah-kabilah Yahudi dari Bani Qaynuqa, Bani Quraiza, dan orang Yahudi Khaibar. Usai Perang Badar timbul ketegangan antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi, dimulai dengan Bani Qainuqa. Di suatu kesempatan nabi Muhammad meminta bani Qainuqa untuk memeluk Islam. "Kalau tidak, nasib kalian akan menjadi seperti kaum Quraisy," kata nabi. Tapi orang-orang Qainuqa menolak. Kemudian oleh sebab kericuhan sepele di pasar, pecahlah perang dengan Bani Qainuqa.

Kericuhan sepele yang dimaksud adalah adanya orang Yahudi yang mengaitkan ujung kerudung seorang muslilah, sehingga ketika ia berjalan kerudungnya lepas. Seorang muslim yang berada di dekat situ marah, dan membunuh si Yahudi. Ia kemudian dibunuh. Inilah pemicu perang.

Bani Qainuqa kalah, sebagian lari ke Syam, sebagian bergabung dengan kabilah Yahudi yang lain. Kelak, suku-suku Yahudi lain juga diperangi dengan tuduhan bersekongkol dengan pihak Mekah. Beberapa ahli sejarah mencatat kontroversi tentang ini. Ada yang berpendapat bahwa kaum Yahudi memang bersekongkol dengan Mekah. Tapi ada pula yang berpendapat bahwa Yahudi bersikap netral. Bahkan ada catatan sejarah yang menunjukkan bahwa kaum Yahudi ikut terlibat dalam penggalian parit pertahanan pada Perang Khandaq.

Itu adalah sederetan konflik dengan Yahudi. Lalu mana konflik dengan Kristen? Tidak ada. Nama Kristen muncul dalam atmosfer permusuhan dalam surat Al-Maidah 51, yang melarang umat Islam mengambil sekutu (awliya') dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Apa latar belakangnya? Ini terkait dengan kisah Bani Qainuqa tadi. Pada waktu itu ada orang muslim yang menjalin kesepakatan aliansi dengan Bani Qainuqa, yang ternyata kemudian dianggap berkhianat. Mereka kemudian dicela dengan ayat ini.

Tapi sekali lagi, ini soal Yahudi. Entah kenapa, Nasrani ikut "kena getah" permusuhan. Secara politik-militer, mereka tidak terlibat dalam konflik. Satu-satunya "kesalahan" mereka adalah karena tetap beriman pada keyakinan mereka, yaitu iman Kristen. Permusuhan ini abadi hingga sekarang.

[hasanudin abdurakhman]

MUI oh MUI ...



Dunia Hawa - Kantormu kok kosong melompong gini? Kayak gedung tak berpenghuni.

Staf, karyawanmu siapa yang membayar sih? Kok kerja sak enak udele dewe...

Katanya kerja ibadah... Kerja gak boleh males-malesan... Kerja harus disiplin... Fatwanya apa kalo kantormu jam segini masih kosong? Saya nunggu dari pagi kok seperti masuk rumah hantu sih?

Apa fatwanya nih kalo Tamu dicuekin??

Apa fatwanya nih kalau korupsi waktu?? 

Apa fatwanya nih kalau gedung sebagus ini dibuat mubazir??

Apa fatwanya kalau amanah gak kau jalani??

Apa fatwanya kalau kerja gak professional??

Aku tandai kau MUI supaya kau tak lagi sembarangan keluarkan fatwa padahal kau sendiri tak menjalankan fatwa fatwa yang sudah ada.

Ehhh... satu lagi...
Aku dengar kalau mau buat sertifikat halal itu BAYAR ya?
Apa fatwanya membayar seperti itu? Halal atau haram tuh pak ustadz... soalnya teman teman saya bilang bayarnya MUAHAAAAL... 

Eh barusan ada petugas turun dari lantai 2, saya tanya... "kemana nih petugasnya?"
Dia jawab... "kena macet kali buk" sambil ngeloyor pergi.

APA TUH FATWANYA BUAT PEGAWAI YG NGELOYOR GAK MEMBERI BANTUAN APA2 BUAT TAMU2NYA... 

Eh pak... tamu sudah banyak nih, ada 10 orang dengan keperluan yang berbeda-beda. Gimana sih... niat gak sih melayani umat Islam???? Ihhhhh ... sebel ... sebel ... sebel.... 

Saya mangkel, tapi nanti saya dituduh melecehkan Islam. Padahal ini fakta... bukan rekayasa saya loh....

Capeee dehhhh...

Dah ahhh... pegi aja males lama lama di sini. Nanti jam 2 saya balik lagi yaaa ke proklamasi. Awas kalo kamu masih kosong, tak suruh ISIS nyewa kantormu biar gak mubazir.

[sahara djati]


Sahara Djati