Saturday, May 14, 2016

Ganyang PKI !!!


clingak clinguk PKI nya gak ada, adanya FPI

Dunia Hawa - Isu isu PKI akhir akhir ini membuat kita yg pernah hidup dijaman screening jadi melongo...

Sudah moderen begini kok ya masih ada saja yang bisa dibodoh-bodohi isu seperti ini lagi... bodoh tapi bangga ... 

You you you... tau gak sih kalau kita dulu ditipu mentah mentah oleh presiden yang terkenal di dunia International sebagai koruptor itu?

Dulu presiden kita begitu ketakutan dengan orang orang yang bakal melengserkannya, akhirnya muncullah trik tipu tipu....

Siapa saja yang hendak membangkitkan semangat Soekarno, dituduh PKI, ... pemberontak... dan kudu dibungkam, dicabut sampe akar-akarnya...

Makanya dulu jangan heran jika denger PDI identik dengan PKI... 

Isu PKI tempo dulu ysng sangat manjur dipakai pemerintah, telah membuat saya dan teman teman sebaya saya kala itu percaya bahwa PKI itu kejam, sadis, tak layak hidup dan wajib dibantai sampai ke akar-akarnya.

Akhirnya saya pun merasa terayomi oleh pemerintah yang mempunyai kebijakan screening agar keturunan atau orang orang berjiwa PKI dapat terdeteksi secara dini lalu bisa segera dimusnahkan (mirip kanker aja).

Nah seiring perkembangan jaman, issu yang disebarkan pemerintah bukan hanya PKI tapi juga Fanatisme agama. Siapa saja yang sangat fanatik, menyebarkan dakwah memprotes pemerintah, cenderung radikal adalah Bahaya Laten negara, kudu dibubarkan dan dibantai.

Makanya jangan heran dengan pembantaian di majlis majelis yang ditengarai sebagai majlis jihad dikala itu... saya sampe merinding kalo inget... 

Aksi tipu tipu pemerintah kala itu banyak menuai protes, namun tak lama para pemrotes itu hilang entah kemana.... jejaknya tak kelihatan... bahkan ada yang tak ketauan jasadnya ada di mana sampai sekarang, sakin canggihnya pasukan anti teror kala itu menyembunyikan gerakan sapu bersihnya....

Bukan saja manusia yang dihilangkan , media-mediapun ikutan dibrendel, pemred-pemrednya ditahan diperlakukan tidak manusiawi...

Saya yang masih lugu kala itu sempat berfikir terbalik, bahwa pemerintah sangat hebat memburu para pengacau dengan rapih semata untuk melindungi rakyat awam... 
Padahal saya tak sadar bahwa doktrinisasi sedang mulai dimainkan dikepala saya....

Kalau melihat issu isu yang dihembuskan pemerintah saat itu ada 2 hal menarik yang menjadi ketakutan kekuatan pemerintah akan kestabilan negara sehingga mereka menganggap PKI dan RADIKALISME itu sbg BAHAYA LATEN ... yang halus... yang terbentuk dari kalangan bawah... yang akan membesar dan menggerogoti negara....

Namun akhir akhir ini kok malah nampak lucu... Kaum Radikal ikut-ikutan mau ganyang PKI .... 

Hahahahhahaha.... 
FEKA-i itu tuh kek apa lo jugak gak tau kan... sok tau !! 

Lo tuh dulu sama sama dianggep BAHAYA LATEN tau gak seehhh bib??? Fentung jugak nih fake falu arit...

[sahara djati]

Repotnya Jika Beragama dengan Hidung


Dunia Hawa - Salah satu faktor atau problem mendasar dari sejumlah kelompok Islam "unyu-unyu" yang hobi mengafirsesatkan, suka ngamukan, dan gemar "mayah-mayah" kepada orang dan kelompok lain itu karena mereka memahami agama dengan hidung bukan dengan otak dan akal-pikiran. 

Lo kok bisa? Lihat saja dan perhatikan dengan seksama: setiap yang berbau kritis mereka anggap liberal, setiap yang berbau liberal mereka anggap sesat, setiap yang berbau demokratis mereka anggap Amerika, setiap yang berbau toleran mereka anggap Barat, setiap yang berbau Iran mereka anggap Syiah, setiap yang berbau Israel mereka anggap Yahudi, setiap yang berbau Amerika mereka anggap Kristen, setiap yang berbau Marxisme mereka anggap komunis, setiap yang berbau komunis mereka anggap ateis, dan seterusnya. Betulkan mereka beragama dengan hidung? he he

Kata mentor dan guru intelektual-spiritualku, Gus Dur, "agama kok dibauin" ya gak bakalan nyambung. Melihat kompleksitas agama dan budaya itu harus dengan "otak waras" dan akal-pikiran yang jernih, bukan dengan "hidung". Emang semur jengkol dibauin? 

Jika umat beragama menggunakan akal-pikiran yang sehat dalam memahami realitas pluralitas kemanusiaan, kemajemukan kebudayaan, serta keragaman dan kompleksitas sejarah dan wacana keagamaan, maka mereka tidak akan gampang menuduh ini-itu, mengcap ini-itu, mengafirkan sana-sini, menyesatkan sana-sini, me-Neraka-kan orang ini dan itu dan seterusnya. 

Bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk semua umat manusia dan mahluk hidup tanpa kecuali, bukan umat Islam saja. Jadi jangan ke-ge-er-an merasa jika Tuhan hanya "mengasihi umat Islam" saja dan planet bumi ini hanya untuk kaum Muslim saja sementara yang lain ngontrak. Begitu pula, Negara Indonesia ini ada karena telah diperjuangkan dengan susah-payah oleh para leluhur dan putra-putra bangsa dari berbagai suku dan agama karena itu jangan mentang-mentang mayoritas, terus umat Islam bisa berbuat seenaknya dengan kelompok agama lain. 

Tuhan telah menciptakan dunia ini, termasuk bumi Indonesia, dengan keragaman, tugas manusialah sebagai "khalifah di muka bumi" ini untuk merawat dan menjaga keragaman itu...

Jabal Dhahran, Arab Saudi

[sumanto al qurtuby]

Sumanto al Qurtuby, Staf Pengajar Antropologi Budaya dan Kepala General Studies Scientific Research, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi.

@squrtuby

Jokowi Itu Memang Gila


Dunia Hawa - Sejak awal pilpres 2014, saya sudah sangat yakin bahwa pilpres ini termasuk pemilu berbahaya yang pernah diadakan di Indonesia.

Pilpres 2014 adalah pertarungan terbuka yang melibatkan lobbi lobi internasional dari dua kubu besar negara negara yang bertikai di Suriah. Prabowo dengan adiknya Hasyim berada di kubu gabungan antara negara arab dan Amerika beaerta Eropa. Sedangkan Jokowi mengarahkan pandangannya ke arah China, Iran dan Rusia.

Momen terberat adalah ketika Demokrat mengambil sikap licik dengan berkata netral, tetapi sesungguhnya sedang membuka kertas pemisah dua ikan cupang yang siap beradu. Untungnya NU tidak kalah sigapnya dengan menyebarkan dukungan kepada kedua kubu untuk meredam benturan keras yang mungkin terjadi.

Dan... entah keajaiban apa yang membuat Jokowi menang, mengingat negara kita dikuasai penuh oleh perompak berbaju kapitalisme. Bisa dibilang itu sebuah keajaban mengingat siapa sih sebenarnya Jokowi, yang mampu menggerakkan langkah langkah kaki mereka yang biasanya berat menuju kotak suara, sekarang bahkan di luar negeri pun, rela antre untuk memberikan suaranya?

Begitu Jokowi memimpin, perang pun digelarlah....

Panglima laut Menteri Susi langsung membangkrutkan sejumlah besar perusahaan perusahaan ikan di negara negara yang banyak bergantung pada hasil ikan Indonesia. Susi menyelamatkan harta negara lebih dari 120 triliun per tahun dari pencurian ikan. Wajar saja ketika ia sempat di isukan menolak uang suap supaya mumdur sebeaar 5 triliun rupiah. Thailand merana. Malaysia meringis perih. Jepang kelabakan. Perang besar yang dilakukan Menteri Susi hanya bisa dilakukan oleh orang yg punya integritas tinggi dan sudah selesai dengan dirinya sendiri

Srikandi Menlu Retno langsung merancang gerakan perlawanan terhadap kemunafikan negara arab dalam "membela" Palestina. Pelantikan konsul di Ramallah yang dihalang-halangi Israel, menunjukkan Indonesia sulit diremehkan. Belum lagi kemesraan Indonesia - Iran dalam menggalang dukungan untuk mengembalikan pengelolaan Kabah dari tangan Arab Saudi ke tangan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI. 

Pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia menunjukkan dimana posisi kita berada. Itu sama saja menampar Amerika secara langsung. Udara kita di sterilkan dari pesawat asing dengan perintah tembak di tempat siapapun yang melanggar.

Pelabuhan terbesar sedang dibangun untuk melawan pelabuhan tersibuk di ASEAN, milik Singapura. Ketika waktu bongkar muat sudah setara efisiennya dengan Singapura, maka goyahlah perekonomian negara itu. Belum lagi ketika UU tax amnesty keluar yang akan menyerap ribuan triliuan rupiah dana yg di parkir di luar negeri masuk ke Indonesia. Singapura bulak balik harus ke on clinic untuk memeriksakan kesulitannya ereksi.

Kenapa? Karena ketika itu semua di miliki Indonesia, peta penguasaan ekonomi ASEAN bahkan sampai Asia Pasifik akan berada di tangan Indonesia, sekian tahun ke depan. Singapura akan tenggelam. Dan ini PBB yang bilang....

Begitu banyak perang yang dilakukan pemerintah sekarang dalam membelokkan kapal besar ini kembali ke arah yang benar sesudah sekian lama di lumpuhkan. 
Apakah kebangkitan ini tanpa resiko? Tentu beresiko besar-lah...

Indonesia akan terus di lumpuhkan dengan isu isu sektarian melalui dana dana yang disalurkan melalui Pesantren pesantren, masjid mesjid sampai ormas ormas. Dibuatlah terus supaya kita ini ribut dengan saudara, supaya kita berantem dan lemah kehabisan tenaga. Dengan begitu kita sulit fokus memajukan negara. LSM LSM di gaji tinggi, pakar pakar politik dan ekonomi di wawancara untuk memberikan informasi yang menyesatkan dan melemahkan mental. 

Siapa yang bermain disana? Ya negara negara yang kepentingannya terganggu mulai dari Singapura sampai Saudi, dimana di baliknya ada Amerika dan sohib-shohibnya. 

Jadi kenapa saya bilang bahwa Jokowi itu gila? Karena ini perang besar dengan resiko sangat besar. Indonesia melawan banyak negara. Seperti singa terluka yang dikelilingi segerombolan serigala dalam pertarungan yang tidak seimbang, tapi toh masih bisa bertahan.

Jokowi bisa saja berlaku seperti sang mantan dengan pencitraan yang memuakkan berbie dalam memimpin. Yang penting semua tenang, nyaman dan gemuk gemuk. Anehnya, Jokowi malah memilih bertarung dengan ganas sehingga lawan-pun segan padanya.

Jadi, apa yang membuat saya harus tidak mengangkat secangkir kopi untuknya? Sudah berapa lawan yang ia jungkalkan selama periode setahun lebih ia memimpin? Buset, cuma dalam setahun lebih? 

Jokowi bisa bernafas sedikit lega karena fokus serangan sekarang sudah banyak beralih ke Ahok Ahok memang pengalih perhatian yang bagus. Ia bergerak dengan gayanya, supaya para serigala lapar itu fokus kepadanya, tidak fokus kepada Jokowi .

Jokowi itu memang gila..

Segila saya yang sejak awal menulis langkah-langkahnya , mengamatinya, merangkumnya, mencoba menyampaikan pesan pesan tersembunyinya. 

Karena Jokowi gila, saya juga ikutan gila.. saya baru percaya betapa gilanya kakek kakek kita dulu berjuang melawan Belanda, Jepang dan sekutu dengan senjata seadanya. Saya menjadi percaya kisah bambu runcing itu...

Seruputt dulu ben gila sekalian.....

[dennysiregar.com]