Monday, April 25, 2016

Posisi Seks Cepat Hamil Bagi Wanita dengan Kandungan Menghadap ke Belakang


Dunia Hawa - Salah satu usaha yang bisa dilakukan sebagai cara cepat hamil adalah dengan mencoba berbagai posisi bercinta yang bisa meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya pembuahan.

Bagi wanita normal, mulut rahimnya akan menghadap ke dapan dan sejajar dengan vagina. Namun ternyata ada juga wanita yang mulut rahim atau kandungannya menghadap ke belakang.

Pada saat teknologi belum secanggih sekarang, banyak yang beranggapan bahwa mulut rahim yang menghadap ke belakang adalah salah satu faktor yang menghalangi terjadinya kehamilan. Padahal sebenarnya seorang wanita yang mulut rahimnya menghadap ke belakang pun bisa hamil, asalkan teknik dan posisi yang digunakan tepat.
Berikut ini adalah beberapa posisi bercinta cepat hamil bagi wanita yang kandungannya menghadap ke belakang :

1. Doggy Style

Pada posisi doggy style, suami akan melakukan penetrasi vagina dari belakang. Posisi ini akan sangat membantu wanita yang kandungannya menghadap ke belakang. Posisi ini akan memungkinkan penetrasi yang lebih dalam dan juga rahim yang sedikit miring menjadi terangkat. Hal ini akan membuat jumlah sperma yang tumpah berkurang sehingga kemungkinan untuk hamil lebih besar.

2. Membajak

Dikatakan posisi membajak karena posisi ini mirip dengan pria yang sedang membajak sawah. Pada posisi ini istri akan berbaring pada tepi ranjang, namun hanya kepala hingga pinggul yang berada pada ranjang, sedangkan kaki berada di lantai. Suami akan berdiri diantara kedua kaki istri lalu kemudian mengangkat pinggul dan paha istri. Istri kemudian akan menggunakan sikunya untuk menyangga tubuh. Suami kemudian akan melakukan penetrasi sambil menahan pinggul dan paha. Posisi ini akan membantu wanita yang memiliki kandungan menghadap ke belakang dengan memastikan rahim berada dalam posisi miring dan peluang terjadinya kehamilan bisa meningkat.

3. Magic Mountain

Pada dasarnya posisi ini mirip dengan doggy style, yang membedakan adalah ada beberapa bantal di yang digunakan untuk menyangga tubuh istri. Bantal akan membantu agar Anda bisa sedikit membungkuk sehingga leher rahim akan miring ke arah yang tepat. Ketika istri menungging, suami di belakang berlutut dengan posisi kedua lutut terentang diluar kaki istri. Agar lebih intim dan penetrasi lebih dalam, suami bisa memeluk istri dari belakang. Namun Anda juga tidak perlu menggunakan bantal yang banyak saat akan melakukan posisi ini.

Posisi Seks Favorit Terpopuler ...



Bisnis Agama untuk Kekuasaan


Dunia Hawa - Bagi sebagian orang, agama adalah “barang bisnis” yang sangat menggiurkan. Seperti komputer, ponsel, atau mobil, agama juga “properti” yang sangat menjanjikan untuk didagangkan. 

Dalam konteks “bisnis agama” ini, umat beragama adalah “pasar” yang sangat menggairahkan dan karena itu bisa dimanfaatkan (atau dimanipulasi) dengan baik oleh kaum “kapitalis agama”.

Kaum kapitalis atau pedagang agama ini bisa saja seorang klerik, pendakwah, politisi, birokrat, akademisi, artis, jurnalis, pebisnis, penulis dan masih banyak lagi.

Siapapun mereka, apapun profesinya, yang jelas intinya adalah mereka menjadikan atau memanfaatkan agama sebagai atau layaknya “barang dagangan” untuk meraup keuntungan ekonomi-politik dan material-duniawi.

Sebagian umat beragama memang seperti konsumen loyal dan faithful yang bisa dengan gampang membeli produk-produk keagamaan sehingga menguntungkan bagi para pedagang dan “tengkulak” agama ini.

Tentu saja tidak semua orang, termasuk umat beragama itu sendiri, mau atau bersedia “membeli” produk-produk keagamaan yang ditawarkan oleh kelompok kapitalis agama tadi.

Di sejumlah negara di Eropa atau Australia, misalnya, seperti yang ditulis oleh Steve Bruce dalam God is Dead: Secularization in the West, agama sepi peminat. Jualan agama tidak laku. Di dunia akademik Barat, agama memang telah menarik perhatian banyak pihak tetapi sebatas untuk dikaji teks-teks, tradisi, dan sejarahnya bukan dipraktikkan ajaran, norma, dan nilai-nilainya.

Fenomena di Eropa dan Australia diatas cukup kontras dengan Amerika dan Indonesia (juga di sejumlah negara lain seperti di Arab dan Timur Tengah) misalnya dimana telah terbukti bisnis agama ini memiliki banyak peminat dan pembeli.

Baik Islam (dari berbagai aliran dan organisasi) maupun Kristen (dari berbagai denominasi dan konggregasi) yang merupakan dua “agama misionaris” Semit yang sangat kuat telah mendulang banyak kesuksesan dan keuntungan di kedua negara ini.

Munculnya "Islam politik"

Di kedua negara ini pula, baik Kristen (di Amerika) maupun Islam (di Indonesia) telah menjadi, meminjam istilah sosiolog Jose Casanova, “agama publik” (public religion) yang tidak lagi “bersembunyi” di ruang-ruang privat melainkan telah menjelma menjadi fenomena publik di panggung-panggung politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam konteks Indonesia, salah satu contoh menarik dari fenomena “agama publik” ini adalah munculnya “Islam politik”yang marak paska lengsernya Presiden Suharto tahun 1998 yang ditandai dengan merebaknya berbagai parpol berlabel Islam serta aneka kelompok Islam sektarian yang mengusung beragam ideologi, mazhab, pemikiran, dan wacana keislaman.

Penting untuk dicatat bahwa kata “politik” dalam “Islam politik” ini tidak hanya merujuk pada “politik elit” tetapi juga “politik massa”, bukan hanya “politik pemerintahan” tetapi juga “politik kemasyarakatan”.

"Puber Agama"

Karena sebagian kaum Muslim di Indonesia, terlebih masyarakat Islam kota, sedang “gandrung” atau “puber agama”, maka bisnis atau jualan Islam politik yang dijajakan, dikampanyekan, dan dipropagandakan oleh sejumlah elit Muslim (baik elit politik maupun agama) dan ormas keislaman ini juga lumayan laku laris-manis tanjung-kimpul.

Banyak kaum Muslim dengan antusias, ketulusan, keikhlasan, dan keluguan berbondong-bondong membeli aneka produk “Islam politik” ini dengan harapan tentu saja untuk mendapatkan ridla Allah dan sebanyak mungkin pahala supaya kelak bisa masuk surga.

Para aktor atau penjual Islam politik ini tidak perlu bermodal besar untuk mengeruk keuntungan ini. Mereka cukup bermodalkan sejumlah ayat Al-Qur'an ditambah sejumlah Hadis dan perkataan (aqwal) para ulama tertentu yang tentu saja semuanya—baik ayat, hadis, maupun aqwal tadi—sudah dipilah-pilah atau disortir sedemikian rupa dan disesuaikan dengan narasi, selera, agenda, dan kepentingan mereka.

Meskipun ada segunung teks, wacana, sejarah, dan tradisi keislaman yang kontra “Islam politik”, mereka abaikan karena tidak mendukung proyek ekonomi-politik-kekuasaan yang mereka desain dan agendakan.

"Stempel Ketuhanan"

Dengan membubuhkan teks-teks sakral-agamis, maka gagasan dan wacana profan-sekuler seperti konsep “Islam politik” tadi kemudian menjadi ikut-ikutan tampak suci-Islami karena mendapat legitimasi teologis atau “stempel ketuhanan”.

Meskipun sebetulnya “Islam politik” sebagai sebuah konsep maupun aksi dan gerakan politik tetap saja profan dan sekuler karena merupakan produk dari pemikiran dan kebudayaan manusia. Tetapi sebagian segmen publik massa Islam tidak memperdulikannya. Yang penting buat mereka, produk-produk itu ada dalil-dalil keislamannya.

Jika sudah kelihatan Islami dan seolah-olah mendapat restu dari Allah, maka produk “Islam politik” pun siap untuk di-launching. Di luar sana, sudah mengantri sekian banyak konsumen setia menunggunya.

Itulah yang terjadi saat ini dan juga masa-masa yang lalu di mana sebagian kaum Muslim rela berbondong-bondong menjadi pengikut setia para “kapitalis” Muslim yang menjual agama untuk kepentingan material-ekonomi dan politik-kekuasaan.

Atas nama menghormati dan memuliakan Islam serta menjunjung tinggi martabat kaum Muslim, mereka pun rela merendahkan, melecehkan, dan mengabaikan hak-hak politik dan kewargaan non-Muslim seperti yang menimpa pada Ahok saat ini.

Disinilah sesunggunya saya melihat apa yang mereka klaim sebagai aksi atau gerakan “politik Islami” itu sangat tidak Islami karena berlawanan dengan kaedah-kaedah, moralitas, tata-krama, etika profetis, dan norma-norma kepolitikan yang digariskan dalam Al-Qur'an dan praktik-praktik kenabian.

[prof.sumanto al qurtuby/dw.com]

Sumanto Al Qurtuby

Dosen Antropologi Budaya dan Kepala General Studies Scientific Research, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi.

Secangkir Kopi untuk Jiwa yang Kering


Dunia Hawa - Yang saya suka dari ulama ulama NU itu seperti Kang Said Agil, Gus Mus dan Cak Nun, mereka tidak segan mentertawakan perilaku labil umat Islam sendiri.

Sindiran sindiran mereka telak. Puisi dan pantun mereka menghentak. Mereka merampas baju baju fanatisme para pemuja golongan dan merobek-merobeknya sampai telanjang. 

Mereka menunjukkan borok borok yang selama ini disembunyikan dengan aksesoris agamis. Mereka kadang guyon, kadang serius, kadang nyela dan kadang cela-celaan diantara mereka juga. 

Betapa santainya, tanpa beban ketakutan bahwa nama Islam rusak. Justru dengan begitu mereka menunjukkan kepada non muslim bahwa Islam itu sejatinya cerdas, bukan seperti "si ntu tuh.. yang selama ini mengklaim kami umat Islam.."

Mereka tidak meributkan keyakinan agama lain, karena buat mereka "untukmu agamamu dan untukku agamaku". Jadi buat apa ribut dengan keyakinan orang lain ? Biar mereka ribut sendiri, wong jakun-nya dah pada jendol jendol kok.

Bahkan Gus Nuril atau KH Nuril Arifin Husein, sering sekali ceramah di gereja gereja, vihara vihara, kelenteng kelenteng.

"Apakah ia ingin mengajak non muslim itu untuk masuk Islam ?". 

Bukan. Sama sekali bukan. Urusan keyakinan orang itu adalah urusan pribadi seseorang dengan Tuhan-nya. Apa yang di lakukan Gus Nuril adalah memperkenalkan Islam dari sudut pandang yang berbeda dari yang selama ini diyakini oleh non muslim terkait ormas ormas radikal. Gus Nuril menjelaskan kepada non muslim bahwa Islam sejatinya agama rahmat, ahlak dan toleran. Hanya saja ada orang orang yanh ingin merusak pandangan itu.

Apa yang dilakukan Gus Nuril ini bukan tanpa cemoohan. Bahkan tentangan datang dari dalam tubuh NU sendiri, terutama mereka yang menamakan dirinya NU garis lurus. Salah satu yang mengkritik keras adalah KH Idrus Ramli.

"Apa alasan dia dakwah di gereja gereja? Sudah berapa orang yang masuk Islam gara gara dakwahnya itu?" Begitu pernyataan keras Idrus Ramli. Lihat, cara pandang statistik, berdasarkan angka yang dituju Idrus Ramli. Beda dengan Gus Nuril yang lebih mementingkan "nilai". Penyembah kuantitas vs pemegang kualitas. 

Ini sekalian menjawab pertanyaan keras dari seorang teman kenapa saya seperti tampak usil membahas-bahas agama, terutama Islam?

Ya saya bicara Islam, karena saya muslim. Kalau saya Kristen, tentu saya bicara tentang fanatisme di umat Kristen. Semua sesuai tempat dan porsinya. 

"Apa tidak lelah dicaci maki oleh mereka yang gagal paham terhadap isi status?"

Haha, dari dulu pertanyaan selalu sama. Betah banget sih saya dicaci maki... Saya jelaskan, pencaci selalu mencaci. Itu sudah karakternya. Mau kita baik pun, jika tidak sesuai dgn alam pikir mereka, ya tetap aja dicaci.

Para pencaci selalu ada, dan mereka sebenarnya hanya "bumbu bumbu" saja supaya masakan makin sedap. Ada pedas-pedasnya. Yang saya tuju bukan mereka, tetapi mereka yang menjadi silent reader, tidak pernah komen - mungkin juga tidak ngelike. Mereka mereka ini yang sedang mencari jati diri bagaimana Islam sebenarnya, karena hati nurani mereka tidak setuju dengan konsep doktrin pembodohan yang selama ini banyak mereka lihat dalam perdebatan perdebatan agama.

Dan percaya atau tidak, jumlah mereka yang pasif itu jauh lebih banyak dari yang aktif. Mereka pencari ilmu, bukan pencari masalah. Saya termasuk bagian dari mereka itu.

Kalau sudah mulai paham alasa kenapa dari dulu saya suka menyentil-nyentil masalah agama, sekarang mari kita minum kopi dulu..

Seruputt...

[denny siregar]

Si Bodoh dan Si Lebih Bodoh


Dunia Hawa - "Lihat tuh bodohnya umat Islam yang meyakini bahwa mataharlah yang mengelilingi bumi. Keyakinan salah itu karena kitab suci kalian salah.."

Dengan bangganya seseorang menunjukkan-ku buku yang berbicara tentang pendapat Matahari mengelilingi bumi berdasarkan ayat ayat di Allquran. Ia merasa sudah menemukan satu bukti kuat bahwa Islam salah dan agamanya benar. Keyakinan ini ia pamerkan kemana mana.

Tidak bisa ditampik bahwa di dalam satu komunitas, terdiri dari berbagai macam tingkat intelijensi manusia. Selain yang pintar bahkan jenius, ada yang juga bodoh, sangat bodoh sampai bodoh akut. Bodoh ini bukan dalam pengertian "belum mengetahui" tetapi "tidak tahu yang sok tahu".

Buku "Matahari mengelilingi bumi" ini sebenarnya adalah turunan dari pendapat beberapa ulama Saudi dan disarikan oleh seseorang di Indonesia yang bergelar "ustad" pula. Pertama kali dilontarkan oleh ulama terkenal Saudi yaitu Utsaimin, yang keberadaannya dijadikan museum disana. Dan karena ia patokan dari banyak ulama yang belajar padanya, maka dianggaplah ia sebagai sang kebenaran. Pendapatnya tidak perlu di teliti lagi karena ia maha benar.

Ditambah bahwa penemu teori Bumi mengelilingi matahari atau heliosentris ditemukan oleh Nichollas Copernicus seorang kanon gereja, yang berarti ia "kafir". Maka pendapat "kafir" berhak ditolak dan pendapat "muslim" seperti Utsaimin wajib diterima, dan kacaulah alam pikir mereka. Fanatisme menempati rangking tertinggi dalam kebodohan.

Konsep Heliosentris (Matahari Pusat Tata Surya]

Lalu apakah Alquran sendiri bicara bahwa benar matahari mengelilingi bumi?

Tentu tidak. Semua itu karena penafsiran yang keliru dan tekstual tanpa memperhatikan faktor faktor yang mengitarinya. Al quran itu kitab suci dengan bahasa sastra, penuh perumpamaan dalam menjelaskan dan "catat" bahwa saat Rasul menyampaikan firman itu, tingkat intelijensi manusia belum setinggi sekarang sehingga firman firman itu menggambarkan fenomena semesta dengan sudut pandang manusia dan bahasa sederhana. Sama seperti kita menjelaskan kepada anak kecil tentang sesuatu bukan hanya degan "bahasa" tetapi pengenalan melalui benda benda. 

Seperti kata "Matahari bergerak", itu bukan karena Mataharinya yang benar benar bergerak, tetapi pada sudut pandang manusia, manusia melihat matahari "bergerak" menuju siang dan malam. Dan ketika ini dipahami secara tekstual, bisa dibayangkan apa yang ada dalam otaknya. Seperti Tuhan menggambarkan bentuk jangkrik dalam firman firmanNya, dan manusia dengan kesimpulannya yang tekstual kemudian berteriak, "itu kambinggg.. "

Ah, tapi kan penemu heliosentris itu orang "kafir".

Salah juga. Karena jauh sebelum Nicholaus Copernicus, sudah banyak ilmuwan muslim yang menganut teori heliosentris. Sebagai contoh Al-Sidjzi seorang astronom dari Persia tahun 965, sudah menganut teori bahwa bumi itu bulat dan berputar sesuai sumbunya, dan bersama planet lainnya mengelilingi matahari. Teori ini juga dulu tidak dipercaya oleh banyak ilmuwan muslim lainnya, tapi malah dipercaya oleh astronom barat, ratusan tahun kemudian. 

Jadi begitulah, bahwa kebodohan itu menyebar dan berantai karena tidak berfungsinya akal. Lalu adakah yang lebih bodoh dari itu ?

Ada. Yaitu mereka yang tidak tahu bahwa itu kebodohan yang bahkan sudah dibuang lama ke tempat sampah, dipungut lagi, kemudian mentertawakannya seakan sudah menemukan kebodohan "seluruh umat", dan memamerkannya kemana2 dengan ketidak-tahuan.

Perlu secangkir kopi untuk memahami bahwa ilmu itu seperti air. Ia hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah, yaitu hati yang tidak tinggi..

Serupppuut dulu... Kopi pagi ini nikmat sekali.

[denny siregar]

Kontraterorisme, ISIS, dan Kabar Al-Qaidah


Usamah bin Ladin (Al-Qaidah) dan Abu Bakr Al-Baghdadi (ISIS). iraqinews.com

Dunia Hawa - Apa yang membuat Al-Qaidah mampu bertahan lebih dari dua dekade menghadapi gempuran kontraterorisme global?

Banyak kalangan memprediksi kelompok ini telah kehilangan pamor karena dua hal. Pertama, ketika Usamah bin Ladin sebagai pucuk pimpinan tandzim (organisasi) tewas dalam penggerebekan di Abottabad, Pakistan, pada 2011 silam. Kedua, munculnya organisasi Negara Islam atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) yang pada 2014 mendeklarasikan “Khilafah”. Kelahiraan ISIS diprediksi akan menggerogoti pengaruh Al-Qaidah.

Tampaknya Al-Qaidah telah memanfaatkan anggapan dunia yang belakangan ini meremehkannya. Al-Qaidah terbukti mampu mengatasinya dengan mengubahnya menjadi sebuah keuntungan.

Jika Anda berpikir bahwa pembunuhan Usamah bin Ladin akan melemahkan Al-Qaidah, maka jelas itu salah. Al-Qaidah bukanlah kelompok teroris sederhana yang dapat sepenuhnya kalah hanya dengan membunuh atau menahan pucuk pimpinannya.

Begitu juga dengan kemunculan ISIS. Al-Qaidah memanfaatkan perhatian masyarakat internasonal yang terlalu fokus pada ISIS sehingga gerakan Al-Qaidah luput dari perhatian. Situasi seperti ini juga terjadi di Indonesia, di mana fenomena ISIS telah menyita perhatian publik. Pemerintah gencar memblokir situs-situs propaganda ISIS, sementara situs-situs pro-Al-Qaidah luput dari pemblokiran.

Kemunculan ISIS yang selalu mengiklankan kebrutalan dijadikan momentum Al-Qaidah dan pengikutnya untuk membersihkan citranya sebagai kelompok ekstrim yang menodai wajah Al-Qaidah selama ini. Pendukung Al-Qaidah mendompleng barisan kontra-ISIS ikut serta mengecam ISIS sebagai kelompok takfiri (gampang mengkafirkan) dan melabelinya sebagai Neo-Khawarij (sekte ekstrim).

Fenomena ISIS yang mem-branding dirinya dengan kekerasan ibarat propaganda gratis bagi Al-Qaidah untuk menegaskan perbedaan kelompok jihad yang asli dan kelompok jihad gadungan, demi memperoleh simpati dan pengaruh yang lebih besar.

Anggapan bahwa Al-Qaidah mulai melemah dan kehilangan pengaruhnya, sekali lagi, itu jelas keliru. Memang, dinamika ISIS yang berkembang belakangan ini telah mendominasi pemberitaan, namun itu bukan berarti Al-Qaidah telah melemah.

Di Afghanistan, Al-Qaidah masih bersekutu dengan Taliban dan berpartisipasi dalam pemberontakan yang dipimpin Taliban di seluruh negeri. Kehadiran ISIS di Afghanistan yang menjajaki Taliban agar melebur bersamanya justru mendapat penolakan bahkan perlawanan sengit dari Taliban. Taliban tetap memilih bersekutu dengan Al-Qaidah, meskipun Usamah bin Ladin telah lama tiada.

Begitu pun sebaliknya, Al-Qaidah di bawah pimpinan Ayman Ad-Dzawahiri selaku penerus Usamah juga menjaga komitmen aliansi  dengan Taliban, meski petinggi Taliban Mullah Umar juga telah tiada. Ayman Ad-Dzawahiri bahkan memperbarui ikrar setia (baiat) kepada pemimpin baru Taliban, Mullah Akhtar Muhammad Mansur. Kedua kelompok tersebut berhasil menciptakan sinergi yang saling mendukung.

Di Somalia, upaya ISIS mengincar militan terkuat bernama Al-Shabaab untuk bergabung juga gagal. Al-Shabaab menolak menjadi bagian dari kekhalifahan ISIS dan memilih tetap setia bersama Al-Qaidah. Dan di Suriah, kelompok Jabhat Nusrah juga memilih berbaiat kepada pimpinan Al-Qaidah daripada tunduk pada ISIS. Bahkan Jabhat Nusrah ditetapkan menjadi cabang  Al-Qaidah di Syam (Suriah).

Sementara itu, cabang regional Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang beroperasi di Yaman, berhasil mengambil keuntungan dari perang saudara pemberontakan Houthi dan intevensi negara-negara teluk. AQAP telah mengisi kekosongan pemerintahan dengan mengontrol beberapa daerah di Yaman Selatan.

Kelompok AQAP inilah yang berada di balik serangan bersenjata di kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris (Januari 2015) yang menggemparkan dunia. AQAP didirikan pada 2006 hasil merger dua sayap militan Al-Qaidah di Yaman dan Arab Saudi. Sayap Al-Qaidah di kawasan Maghrib (Afrika Utara dan Barat) yang dikenal dengan AQIM hinggaa kini tetap solid. Bahkan pada September 2014 Al-Qaidah meresmikan cabang regional di anak benua India yang dikenal dengan AQIS.

Al-Qaidah juga terus memperluas pengaruhnya di sejumlah negara di Afrika Utara, seperti di Al Jazair, Libya, Tunisia, Mesir, dengan menggunakan wajah organisasi Anshar Syariah untuk kegiatan menyebarluaskan pemikiran hingga perekrutan. Bahkan Anshar Syariah di Libya efektif menjadi militan bersenjata yang mengontrol wilayah sejak negara ini jatuh dalam perang saudara.

Al-Qaidah terbukti mampu menjaga cabang regional dan sekutunya di belahan dunia tetap kompak bersamanya.  Tidak satu pun dari cabang-cabang Al-Qaidah yang secara resmi membelot ke ISIS.

Dalam kontestasi memimpin jihad global ISIS belum mampu menggeser posisi Al-Qaidah. Al- Qaidah memiiki cabang lebih merata dan kehadirannya lebih diterima oleh kelompok jihad lokal. Al-Qaidah punya pendekatan yang berbeda dengan ISIS. Al-Qaidah tidak pernah memaksa kelompok-kelompok jihad lainnya untuk berbaiat kepadanya, sedangkan ISIS menyeru sampai pada taraf mengancam.

Al-Qaidah mengedepankan prioritas mengejar tujuan jangka panjang dan meninggalkan kemenangan jangka pendek yang sulit dipertahankan. Kelompok Al-Qaidah bisa berjuang berdampingan dengan kelompok yang berbeda, seperti di Suriah, Libya atau di Afghanisan. Berbeda dengan ISIS yang memerangi siapa pun, menolak bergabung ISIS berarti menolak keabsahan kekhilafahan dan layak untuk diperangi.

ISIS dan Al-Qaidah sama-sama berusaha menerapkan hukum syariat (sesuai pemahaman masing-masing). Perbedaannya, Al-Qaidah pada umumnya menghindari dokumentasi dan lebih fokus pada implementasi. Adapun ISIS secara vulgar mengiklankan pemenggalan, amputasi, membakar orang hidup-hidup, melindas orang dengan tank,  melempar orang dari gedung. ISIS pun dijauhi dan jadi musuh bersama di mana-mana.

Kontraterorisme yang dulu dialamatkan ke Al-Qaidah kini bergeser ditujukan ke ISIS. Jadi, peluang Al-Qaidah untuk bertahan dan menyebarluaskan pengaruhnya kini lebih leluasa dibanding sebelumnya. Ini perlu diwaspadai.

[iqbal kholidi/geotimes]

Iqbal Kholidi

Penulis adalah pemerhati terorisme dan politik Timur Tengah

Posisi Bercinta Klasik yang Pasti Akan Membuat Anda Mendapatkan Kenikmatan


Dunia Hawa - Posisi bercinta klasik tidak dapat dianggap remeh dalam persoalan memberikan Anda kenikmatan saat bercinta. Walaupun memang, salah satu hal yang bisa Anda lakukan agar kehidupan seks tidak membosankan adalah dengan mencoba posisi baru. 

Jika Anda pernah membaca tentang kamasutra di internet atau di tempat lain, Anda mungkin bisa mempraktekkan satu atau dua gaya bercinta kamasutra yang akan memberikan suasana baru di ranjang Anda. Tapi hati hati, karena beberapa gaya becinta ala kamasutra membutuhkan kelenturan, kekuatan otot dan stamina yang baik  karena dikenal sedikit ‘ekstrim’. 

Beberapa gaya bercinta ini pun ternyata posisi bercinta tersebut bisa mengakibatkan cedera ataupun menurunkan gairah bercinta. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda menggunakan posisi bercinta klasik yang pastinya lebih aman . 

Ini belum tentu bisa membuat Anda bosan, yang penting Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk mengganti gaya agar menjaga suasana lebih hot. Ingat, gaya bercinta yang klasik dapat menjaminkan Anda kenikmatan bercinta ketimbang bereksperimen dengan gerakan-gerakan bercinta baru yang ekstrim.

Berikut ini adalah beberapa posisi seks klasik yang bisa Anda coba :

1. Man on Top


Man on Top atau yang lebih dikenal dengan nama posisi misionaris adalah posisi bercinta yang paling umum dan klasik. 

Posisi ini sangat cocok bagi wanita yang tidak ingin terlalu aktif saat  bercinta, karena prialah yang aktif pada posisi ini. 

Selain itu, posisi ini sangat cocok bagi pengantin baru karena mereka bisa lebih menikmatinya dan resiko terjadinya kegagalan sangat kecil.

Posisi misionaris ini juga dikenal sebagai posisi yang aman bagi mereka yang berpenis standar. Jika ukuran penis Anda berkisar 11-14cm (layaknya pria Asia pada umumnya), posisi ini tepat untuk Anda. 

Selain itu, posisi misionaris ini juga dikenal sebagai posisi bercinta yang dapat meningkatkan potensi cepat hamil.

2. Woman on Top


Woman on Top atau cow girl adalah posisi bercinta yang memungkinkan para wanita untuk memegang kendali saat bercinta. 

Pada posisi ini, suami berbaring dan istri yang berada di atasnya. Posisi ini memungkinkan wanita untuk mengatur posisi, ritme serta kecepatan bercinta. 

Banyak wanita yang memilih ini sbeagia posisi kesukaannya, karena pada saat berada di atas sang suami bisa dengan bebas melakukan sentuhan di bagian-bagian sensitifnya. Hanya saja, posisi wanita di atas ini membutuhkan stamina yang baik oleh sang wanita. 

Pada banyak kasus, wanita yang tidak terbiasa mengambil kendali gerakan saat bercinta akan cepat lelah dalam posisi ini dan kehilangan gairahnya karena kelelahan.

3. Doggy Style


Pada posisi ini, suami membelakangi istri dan melakukan penetrasi dari belakang. Posisi ini memungkinkan suami untuk melakukan penetrasi yang lebih dalam. Posisi ini mungkin termasuk menantang dan liar tetapi masih cukup aman dan bisa dinikmati oleh suami – istri. 

Doggy Style ini bisa dikatakan sebagai salah satu gaya dasar, karena dapat dimodifikasi menjadi beberapa gaya lainnya. Untuk melakukan penetrasi lebih dalam misalnya, sang istri dapat bertumpu lebih rendah, bisa pada bantal atau langsung di ranjang. Dengan bagian pinggul yang agak terangkat, akan lebih mudah bagi suami untuk melakukan penetrasi yang dalam, apalagi bagi mereka yang bertubuh jauh lebih tinggi dari sang istri.

4. spooning


Pada posisi ini, suami memeluk istrinya dari belakang dan melakukan penetrasi juga dari belakang. Posisi ini akan membuat wanita mendapatkan kasih sayang dan rasa hangat. Dengan begini, kedua belah pihak akan mendapatkan sensualitas dan keintiman. Posisi ini juga memungkinkan Anda untuk tetap bermesraan saat sedang lelah.

Posisi ini sangat tepat ketika Anda memulai kegiatan bercinta Anda dengan suasana yang romantis dan lebih pelan. Spooning adalah gaya bercinta klasik yang sangat identik dengan keintiman dan kehangatan, berbeda dengan Doggy Style tadi yang lebih kepada seks yang liar dan menantang. 

Pemilihan gaya bercinta sesuai mood dan suasana juga sangat penting bagi kepuasaan Anda pada akhirnya nanti.

5. Berdiri


Posisi ini mungkin tidak nyaman untuk sebagian orang, namun bagi Anda yang ingin melakukan quickie sex di pagi, maka Anda bisa menggunakan posisi ini. 

Keuntungan dari posisi ini adalah Anda bisa menggunakannya dimanapun Anda inginkan. Untuk mendapatkan stimulasi yang lebih menggairahkan, suami bisa mengangkat pinggul istri dan kedua kaki istri mengitari pinggang suami.

Posisi berdiri ini sebenarnya sangat membutuhkan kekuatan pada kaki dan tangan sang pria, kecuali dibantu dengan beberapa objek. 

Objek-objek yang bisa membantu adalah furnitur dengan tinggi yang tepat seperti ranjang atau meja. Sang wanita bisa menumpukan kakinya pada objek/furnitur tersebut dan membantu mengangkat beban tubuhnya sendiri.

Objek lain yang bisa digunakan sang pria untuk memudahkan tugasnya adalah tembok. Dengan menghimpit sang wanita ke tembok, sang pria tak perlu menumpukan semua beban tubuh sang wanita pada tangannya sehingga ia bisa lebih fokus melakukan gerakan penetrasi.

Posisi Seks Favorit Terpopuler ...