Wednesday, April 13, 2016

Menanti Dukun Haters Ahok Berikut Bertindak


Dunia Hawa - Selasa (12 April 2016) malam kemarin adalah waktu yang ditunggu-tunggu para pendukung dan haters Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka sama-sama cemas menunggu keputusan apa yang diambil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah lembaga antirasuah itu memeriksa Ahok selama 12 jam.

Gubrak! Hasilnya mengecewakan para haters, sebab Ahok keluar dari gedung KPK tetap mengenakan kemeja batik tanpa rompi berwarna oranye. Masih pula melempar senyum. Kurang ajar!

Para haters yang sudah terlanjur berbusa-busa berbicara sebagai nara sumber dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One pastinya kecewa berat lantaran Ahok keluar dari lobi gedung KPK sekitar pukul 21.30  masih bisa mengumbar senyum, dan ini yang menyakitkan, Ahok tidak mengenakan rompi oranye.

Lebih menyakitkan, dalam acara itu, Ruhut Sitompul, anggota DPR dari Demokrat menutup pembicaraannya bahwa pagi sebelumnya ia (katanya) dihubungi Ahok dan berpesan agar Ruhut menyampaikan kata-kata yang tertulis dalam sebuah kitab suci: “Ampuni mereka ya Tuhan, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Ahok minta agar Ruhut menyampaikan kata-kata itu di acara ILC TV One, Selasa (12 April) malam. Ruhut akhirnya berani mengungkapkan kata-kata itu setelah  Ahok keluar dari gedung KPK tanpa rompi oranye.

Rompi oranye KPK kini menjadi simbol  yang memiliki banyak makna. Buat mereka yang benci kepada pejabat yang bermental maling (yang dicuri duit negara pula), rompi oranye bisa melahirkan kata-kata umpatan seperti ini: “Rasakan kau koruptor. Baguslah kalau kau ditangkap KPK  gak sampai dihukum mati!”

Buat para sahabat koruptor atau yang bersimpati pada koruptor (pembela koruptor), rompi oranye bisa melahirkan kata-kata sebagai berikut: “Ya, Tuhan, mengapa semua ini bisa terjadi?” atau bagi yang tidak rela bisa saja akan muncul kata-kata umpatan seperti ini: “KPK ngawur. KPK fitnah. KPK tebang pilih. KPK salah tangkap. KPK main politik!”

Ah, benar-benar menyebalkan! Ahok keluar gedung KPK tanpa rompi oranye. Bisa ditebak, haters Ahok sudah pasti  segera melemparkan opini: “Terbukti, Ahok telah membeli KPK. KPK berpolitik praktis.”

Kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras  yang berakhir antiklimaks di KPK pada Selasa (12 April) malam memang menyakitkan bagi pendukung Ahok dan haters Ahok.

Kasus itulah yang digunakan para pelawan Ahok sebagai mesiu untuk menumbangkan Ahok agar mantan bupati Belitung Timur itu jangan sampai sukses mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada Serentak 2017.

Setiap hari melalui media sosial (medsos) , mereka memainkan isu itu dengan harapan mental Ahok dan para pendukungnya jatuh ke titik nadir.  Melalui pemberitaan palsu, haters Ahok berharap kepercayaan publik kepada Ahok runtuh, sebab Ahok ternyata tidak berbeda dengan para koruptor yang lebih dulu berurusan dengan KPK.

Demi menumbangkan Ahok, KPK pun mendapat teror politik. Lebih dari sebulan silam, sejumlah anggota DPRD DKI yang dipelopori Haji Lulung berbondong-bondong mendatangi KPK mendesak agar KPK memeriksa Ahok dan segera mengenakan rompi oranye kepada Ahok.

Mencurigai KPK sudah dibeli Ahok, belum lama ini, para haters pun mengirim dukun ke KPK. Alamak, sang dukun salah tembak. Mantra-mantra si dukun malah menimpa Mohamad Sanusi, anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra.  Ia dicokok KPK saat menerima uang sogok dalam kasus proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Haters Ahok kembali mengirim dukun ke KPK saat Ahok diperiksa KPK Selasa kemarin. Walah, mantra-mantra dukun sepertinya juga salah sasaran. Kini giliran mantra sang dukun  mengenai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)  Harry Azhar Aziz yang ketahuan menghindari bayar pajak lantaran namanya ada di dalam Panama Papers.

Besar kemungkinan ia akan dicopot dari jabatannya sebagai ketua BPK atau didesak mengundurkan diri. Pasalnya, tidak etis seorang pejabat publik (punya jabatan terhormat sebagai ketua BPK), kok, malah ngemplang pajak.

Mengapa semua ini terjadi? Sudah pasti, itu para dukun yang diundang ke KPK, dukun palsu. ‎ 

Dasar Ahok.  Pemeriksaan yang dilakukan KPK atas dirinya sejak pukul 09.30-21.00 (Selasa 12 April) dalam kasus Sumber Waras, menurut Ahok,  justru membawa hikmah buatnya.

Oleh sebab itulah Ahok merasa perlu memberikan  apresiasi kepada KPK atas pemanggilan dirinya, “sehingga saya tidak terus dijadikan kambing hitam dalam kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Kalau saya tidak dipanggil KPK , kasus itu jadi liar, seolah-olah saya bersalah," kata Ahok kepada warawan.

Pemeriksaan terhadap Ahok  berlangsung selama 12 jam. Ia diperiksa empat orang penyidik. Pertanyaannya berkisar mengenai dugaan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar akibat pembelian lahan RS Sumber Waras. Semuanya telah dijelaskan secara gamblang oleh Ahok saat ia diperiksa KPK.

Layaknya Tom (kucing iseng) dalam film kartun Tom & Jerry, para haters Ahok pasti masih akan terus berusaha menggulingkan Ahok. Kreativitas mereka memang luar biasa. Boleh jadi, mereka bakal menyikat Ahok lewat proyek reklamasi Teluk Jakarta. Celah-celah pasti akan dicari.

Boleh jadi pula mereka akan mengirim lagi dukun ke KPK , tapi  bukan dukun kelas kampung yang syaratnya cuma minta 10 ekor ayam berbulu dan berparuh hitam, melainkan dukun kota yang minta syarat lebih ketat dan berat, yaitu binatang bertubuh tambun.  Itu loh: ba ....i. Eh, "badak" maksud saya. Biar hasilnya lebih cespleng nggak nyasar ke orang lain. Yuk, kita tunggu dukun haters Ahok edisi berikut bertindak.

[gan pradana/kompasioner]

Setelah Ditendang dari PPP, Lulung Merapat Ke Partai Demokrat Demi Ambisinya Nyagub DKI


Dunia Hawa - Setelah Djan Faridz resmi terkapar dari bursa kursi orang nomor satu di PPP, dan partai berlambang Ka'bah itu resmi secara sah dipegang oleh Romahurmuziy yang merupakan kawan dekatnya Ahok, Lulung pun mengalami apa yang namanya Madesu, yaitu Masa Depan Suram. Bagaimana enggak madesu, sepak terjangnya dikunci oleh Romahurmuziy yang sedari dulu memang tak menyukai sepak terjangnya Lulung.

Bukan hanya Romahurmuziy saja yang mengunci sepak terjangnya Lulung demi ambisinya menjadi orang nomor satu di DKI, akan tetapi kubu Djan Faridz yang sudah keok pun justru menyundul Yusril sebagai calon Gubernur DKI, bukan si Lulung ini.

Nasibnya Lulung di PPP ini bisa jadi akan berakhir tragis seperti yang dialami oleh Fahri Hamzah yang tergusur secara menyakitkan penuh derai air mata yang mengiris kalbu dari partai PKS.

Namun kini semangat Lulung menyala lagi setelah diundang oleh Partai Demokrat besutannya SBY itu untuk mendaftar menjadi cagub DKI dari DPD Partai Demokrat.

Dengan semangat menggebu-gebu yang tak tertahankan lagi, Lulung pun segera menyambar kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan itu dengan segera mengambil formulir pendaftaran cagub DKI di kantor DPD Partai Demokrat di Rawamangun, Jakarta Timur.

Sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada partai Demokrat yang telah mengundangnya mendaftar nyagub, Lulung pun memuja muji partai Demokrat setinggi langit. Lulung bilang visi, misi, asas, dan ideologi Partai Demokrat sejalan dengan pikiran semangat dan nilai dengan yang dianutnya.

Kasihan sekali partai Demokrat ini, saking gelap mata, akhirnya nekat mengundang politisi sampah untuk daftar nyagub di partainya. PPP saja sadar sesadar-sadaryha bahwa menyundul Lulung menjadi cagub DKI sama saja bunuh diri politik, karena mengusung calon yang sudah jelas-jelas pasti kalah hanya akan bikin elektabikitas partai ambruk dan tumbang rata dengan tanah.

Satu hal yang bikin aku sampai saat ini ngakak nyaris guling-guling, syarat minimal parpol untuk menyundul calonnya dalam pesta nyagub DKI inj yaitu minimal harus punya 20% dari total kursi di DPRD DKI atau minimal 22 kursi, sedangakn partai Demokrat hanya punya 10 kursi saja di DPRD DKI, tapi kok grasa grusu sundul sana sundul sini calon Gubernur dari Partai Demokrat. Ngerti pokitik nggsk sich?

Asli lucu banget ...

[mawalu/ kompasioner]

Sindiran Untuk Fitnahtoon pada Ahok


Dunia Hawa - Usaha untuk membully Ahok dengan isu bir kayaknya gagal, deh. Malah jadi iklan bir Anker, yang sahamnya sebagian dimiliki Pemda DKI.

Bir itu minuman keras, diharamkan bagi orang Islam. Tapi bagi non-muslim tidak haram. Minum bir itu dosa, bagi orang Islam. Tapi minum bir itu bukan kejahatan. Sama saja halnya dengan makan babi. Haram bagi umat Islam, tapi tidak bagi umat lain.

Ada usaha untuk "memusuhi" bir. Seolah bir, dan minuman keras lain adalah pangkal banyak kejahatan. Konon, banyak kasus perkosaan, bahkan pembunuhan, dipicu oleh minuman keras. Usaha itu sedikit banyak memang berimpit dengan isu anti-Ahok. Genam, organisasi anti minuman keras yang dipimpin Fahira Idris dulu kerap mengeluarkan suara keras, menuduh Ahok sedang mempromosikan minuman keras, dan merusak generasi muda.

Bir itu minuman keras, jelas memabukkan. Tapi apakah karena itu ia memicu kejahatan? Jepang itu adalah negara dengan tingkat konsumsi alkohol tinggi. Tapi angka kejahatannya rendah. Australia, Jerman, itu adalah negara konsumen bir. Tapi sepertinya (saya belum cek datanya) angka kejahatan tidak lebih tinggi dari Indonesia. Sebaliknya, Arab Saudi adalah negara yang steril dari alkohol, toh TKW kita diperkosa juga, kan?

Tahun 1996 saya pertama kali pergi ke Singapura. Bersama teman dari Malaysia dan saudara dia orang Singapura, kami minum di kedai pinggir jalan di Orchard Road. Dua orang bersama saya itu minum bir, saya minum minuman ringan. Di sebelah meja kami ada 3 cewek, minum juga. Sampai larut malam baru mereka bubar. Lalu mereka pulang. Sepertinya aman saja, tidak ada yang menggangu.

Orang mabuk kemudian mengamuk, bukan karena mabuknya, tapi karena dia sudah bermasalah sebelum mabuk. Orang mabuk untuk senang-senang, hasilnya ya senang-senang saja. Penjahat yang hendak merampok ada yang minum. Tapi dia memang sudah berniat merampok, bukan minuman yang tiba-tiba memunculkan gagasan itu.

Di berbagai negara bir dan minuman keras lain tidak dilarang, melainkan hanya dikontrol saja. Anak-anak dilarang minum. Orang yang mengemudi atau mengoperasikan alat dilarang minum. Di Jepang orang dilarang minum di tempat kerja. Ada tata krama yang ketat soal minum dan kerja. Demikian pula soal menyetir. Kalau kita ke restoran dan memesan bir, pelayan akan bertanya dulu, apakah kita menyetir atau tidak. Kalau kita menyetir, mereka tidak akan menyajikan bir yang kita pesan.

Di Indonesia bir sering kali dicitrakan dengan keburukan. Minum bir sama dengan buruk. Kalau perempuan minum bir, ia dianggap perempuan murahan. Gubernur yang minum bir mungkin akan dianggap gubernur yang buruk. Itulah yang coba dikampanyekan oleh sekelompok orang anti Ahok.

Sayangnya, sepertinya kampanye itu gagal. Layu sebelum berkembang.

[DR.Hasanudin Abdurakhman]

Beda Ahok dan Pejabat Dulu dalam Pembebasan Tanah


Dunia Hawa - Waktu kecil sampe remaja saya tinggal di Jakarta Pusat, pusatnya Jakarta Pusat. Pindah dari sana tahun 1991 akhir karena kampung tempat saya tinggal digusur. Pembebasan tanah dilakukan Pemda DKI via PD Sarana Jaya. Penggantian tanah hanya diberikan sebesar Rp. 125.000/m. Itupun harus dibagi dua ke tuan tanah, kalo ternyata yang ditempati adalah tanah sewa. Kampung tempat saya tinggal dikelilingi jalan-jalan utama. Yang dipinggir/luar kampung adalah toko-toko besar, mayoritas dimiliki pedagang-pedagang keturunan Tionghoa. Sementara di dalam mayoritas adalah orang-orang miskin yang kadang tanahnya nggak lebih dari 30 m2. Itupun ditempatin oleh 3 KK kakak beradik. Nggak ngerti gimana bagi-bagi kaplingnya, mungkin tidurnya shift-shift an.

Jadi kebayang kan berapa besar nilai penggantian buat orang2 miskin itu? Saya lupa nilainya berapa kalo dikonversi ke harga barang lain, tapi yang jelas nggak cukup buat beli rumah lagi, walau rumah di Citayam atau Cileungsi. 

Perwakilan PD Sarana Jaya mengadakan pertemuan dengan warga untuk sosialisasi masalah penggusuran ini. Mereka katakan, bahwa harga penggantian tanah nggak bisa lebih, karena lokasi tempat tinggal kami akan dibangun rumah susun sederhana 4 lantai. Mama saya -yang waktu itu ditunjuk warga sebagai Ketua (semua teman-temannya di masa kecil)- berteriak "Pemerintah bohong!" . Nggak mungkin lokasi strategis itu dijadikan rumah susun sederhana. 
Pertemuan jadi ricuh karena warga berteriak menghujat wakil Pemda. 

Sejak itu, perseteruan nggak berhenti antara warga dan Pemda. Bolak-balik beritanya masuk ke koran-koran Ibukota karena pembebasan wilayah kami termasuk alot. Mama hampir tiap hari orasi di depan warga. Saya ingat beberapa pertanyaan Mama kalo lagi ngumpul di lapangan :
*Mau punya rumah sendiri nggakkkk?/Mauuuuu!*
*Mau terus berak di kali nggak?/ Nggakkkk!/Kalau mau berak di WC rumah sendiri, jangan ada yang ambil uang penggantian! Semua harus bertahan sampe kemauan kita diturutin. Kalau ada yang ngambil kita apainnnn? / Kita gaplok Taaaan!!! (Mama saya dipanggilnya Tante Kapin) / Oke, ingat ya. Kalau ada yang ngambil uang duluan, gue gaplok!!! / Oke Tannnn!!*

Kejadianlah ada yang berhasil di deketin Pemda, ngambil uang duluan. Tengah hari bolong rumah kami yang dijadikan posko rame sama puluhan warga. 
"Tante Kapin, ini si Botin kurang ajar!. Tadi ketauan dia ngambil uang nih Tan. Tabok nih Tan!" . Si Botin dudk di lantai, kepalanya nunduk ketakutan.
"Bener Tin elo udah ngambil? / Iya Tan :( / Plakkkk! (Si Botin digaplok beneran sama si Mama)" Kaki saya gemeteran, saya nggak pernah liat Mama mukul soalnya. Warga udah siap mau ngeroyok Botin, tapi Mama larang. Tapi seandainya ada yang ambil lagi, Mama ingatkan, nggak akan menahan kalau warga ngamuk. Sejak itu warga makin kompak. Pedagang2 Tionghoa juga mendukung supaya warga bertahan, bukan demi materi, tapi karena mereka melihat Pemda tidak adil. 

Perjuangan panjang warga (hampir dua tahun) akhirnya berhasil. Bukan dengan menaikkan harga, karena Pemda nggak mau kehilangan muka dan bisa memotivasi tempat lain untuk melawan. Mama diminta cari jalan keluar sendiri bagaimana caranya supaya setiap warga mendapat nilai penggantian sesuai tuntutan. Mama kasih solusi yang membuat pembebasan tanah tetap berjalan dan warga bisa dapat nilai penggantian yg cukup untuk beli rumah yang layak. Win win solution. 

Kembali ke Ahok. Ahok nggak menipu warga soal peruntukan wilayah yang dibebaskan. Beda dengan Pemda yang dulu. Rumah Susun Sederhana nggak jadi dibangun, malah jadi lokasi komersial dimana Hotel Amir dan Komplek Apartemen Oasis berdiri tegak menjulang. Ya, lokasi rumah kami di jalan Senen Raya. 

Ahok memberikan penggantian yang sangat layak tanpa diminta, tanpa warga harus melawan Pemerintahnya sendiri.

Ahok menjadikan wilayah yang dibebaskan untuk kepentingan warga Jakarta, bukan para pemodal berkantong tebal.

Jadi, saya heran kalau ada yang mempersoalkan. Barangkali ada sisi- sisi sosial yang saya nggak bisa lihat, tapi kebutuhan dasar rakyat soal "papan" yang termaktub dalam UUD 45 sudah dipenuhi Ahok. Mencari nafkahpun di tempat baru saya pikir nggak ada masalah, karena pemukiman baru masih di sekitar situ juga. Lagi jangan lupa, naturenya orang Indonesia bisa cepat beradaptasi dengan keadaan. Tetangga saya dari Senen pindah ke Citayam, ke Tangerang dll, jauh dari tempat asal, tapi sampai hari ini saya nggak denger ada yang mati kelaparan.

Setidaknya, Ahok sudah jujur terhadap warga dan memperlakukan mereka dengan manusiawi. Hal yang kita tidak temui dari Pemerintahan sebelumnya. 

God Bless You Koh Ahok, doa kami semua menyertai langkah Kokoh dalam membangun Jakarta. Pintu gerbang negara kita.

[susy rizky]

Mitos dan Fakta Seputar Hamil 7 Bulan


Dunia Hawa - Tujuh bulan merupakan angka yang dinanti karena Mama sudah resmi memasuki trimester terakhir dan semua organ vital janin sudah terbentuk. Kalaupun ia harus lahir pada bulan ini, besar kemungkinan dapat bertahan. Bahkan masyarakat Jawa mengatakan tujuh bulan sudah “tua” dan delapan kembali “muda”. Maka dari itu banyak suku yang melakukan upacara adat merayakan kehamilan tujuh bulan ini.

Tujuh bulan juga sarat dengan ritual yang tidak semuanya masuk akal. Yuk kita bahas, mana yang fakta dan mana yang mitos.

1.     7 bulan “pamali” berbelanja kebutuhan si kecil.

MITOS ! Tidak semua mitos tanpa dasar yang rasional, contohnya mitos ini. Dahulu, Mama sulit mendapatkan akses USG atau alat medis lain, sehingga tidak bisa mengetahui secara pasti jenis kelamin si kecil.

Kini, banyak Mama mulai menyicil membeli perlengkapan si kecil sejak awal kehamilan. Belilah yang berwarna netral dan bermodel klasik sehingga dapat dilungsurkan untuk adik-adiknya.

2.     7 bulan adalah waktu yang tepat untuk melakukan USG 4 Dimensi.

FAKTA ! Ultrasonografi memiliki beberapa berbagai macam tipe, yaitu 2D, 3D dan 4D; 2D menampilkan dimensi panjang dan lebar, 3D menambah dimensi ketebalan (depth), sementara 4D merekam gambaran janin dengan visualisasi bagian tubuh yang lebih jelas dan lebih representatif dibandingkan pemeriksaan USG 2D dan 3D.

3.     7 bulan harus rajing ngepel.

MITOS / FAKTA ? Tergantung bagaimana posisi bayi. Apabila belum berbalik (kepala masih diatas) maka Mama harus banyak melakukan gerakan menungging. Ngepel boleh dilakukan dengan posisi bokong lebih tinggi dari kepala. Capai ya? Jika Mama biasa yoga, lakukanlah gerakan “downward dog” untuk membantu kepala bayi berbalik. Manakala kepala bayi sudah berbalik dan memasuki jalan lahir, janganlah menungging lagi. Lebih baik berjengkok dengan lutut dan kaki terbuka lebar, untuk itu mengepel boleh dilakukan dengan posisi jongkok.

Ngepel adalah gerakan aktif seperti olahraga sehingga sangat baik untuk Mama. Bila bergerak aktif maka tubuh memompa oksigen segar dalam darah ke seluruh tubuh Mama termasuk ke janin, dan melatih paru-paru yang akan membantu proses persalinan normal.

4.     7 bulan waktunya untuk rajin minum minyak kletik agar persalinan nanti lancar.

MITOS ! Minyak kelapa konotasinya licin, namun saluran pencernaan dan persalinan adalah dua hal yang berbeda. Jadi secara logika tidak ada pengaruh minyak kelapa dapat memperlancar persalinan. Minyak kelapa mengandung kalori tinggi, sehingga baiknya dihindari.

5.     7 bulan tidak boleh berhubungan karena dapat memicu persalinan prematur.

MITOS ! Hormon prostaglandin yang ada di cairan semen (cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi), dapat menimbulkan kontraksi rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin saja terjadi lebih cepat. Tetapi jangan khawatir, kontraksi hanya akan terjadi apabila reseptor sudah aktif. Reseptor adalah yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah mendekati waktunya melahirkan. Bila Mama khawatir, mintalah suami untuk ejakulasi di luar.

6.     Memasuki 7 bulan Mama harus lebih intensif memeriksa kehamilan.

FAKTA ! Sebelumnya Mama memeriksa kandungan sebulan sekali. Kini Mama akan diminta kontrol dua kali sebulan dan memasuki bulan terakhir memeriksa setiap minggu. Alasannya adalah karena bayi memang bisa lahir kapan saja, jadi obgyn ingin memantau agar kondisi bayi optimal, posisi bayi sudah benar (mendekati persalinan sudah berbalik dan masuk jalan lahir), persalinan sesuai waktu (saat bayi full term) dan memantau kesehatan umum Mama. Dikhawatirkan Mama bisa terkena preeklamsia (umumnya gejala muncul di usia kehamilan 20 minggu ke atas).

7.     Pada perayaan 7 bulanan secara adat, harus mengikuti semua aturan yang berlaku.

Berjalan diatas tujuh kain batik yang berbeda.

Menuju ke lokasi siraman, Mama hamil muncul dari sebuah ruangan dan langkahnya dialasi tujuh kain batik yang (sebaiknya) memiliki arti. Misalnya kain batik kala dirinya masih kecil, atau motifnya menandakan sesuatu yang baik, seperti motif sido asih (harapan yang akan terlaksana dan saling mengasihi).

Siraman.

Siraman adalah tradisi yang dilakukan pada berbagai acara adat seperti pernikahan. Maknanya sangat bagus, yaitu “membersihkan” diri dan meminta restu dari orang tua dan kerabat yang dihormati dan dituakan. Terkadang untuk 7 bulanan, air siraman berasal dari tujuh sumber mata air yang beda, atau air tersebut disiram melalui ayakan berisi perhiasan agar Mama dan si janin selalu dilimpahi hal-hal yang baik.

Sungkeman.

Sama halnya dengan siraman, sungkeman juga adalah tradisi sarat makna. Yaitu meminta maaf dan restu kepada orang tua, terutama ibu yang telah melahirkan kita, karena tidak lama lagi kita akan mengikuti jejak beliau. Selain itu diharapkan tali silaturahmi tidak akan terputus walau sang anak akan membentuk keluarganya sendiri.

Kelapa untuk mengetahui jenis kelamin.

Disiapkan dua kelapa hijau dengan ukiran sepasang tokoh dengan sifat-sifat luhur, seperti Kamajaya dan Dewi ratih.

Rasa rujak.

Calon Mama dan Papa akan “menjual” rujak racikan mereka kepada tamu. Saat menerima koin dari tanah liat, Papa akan memberikannya kepada Mama, yang melambangkan semua penghasilannya untuk keluarga.

Konon rasa rujak juga menentukan jenis kelamin si kecil; segar-manis artinya perempuan, sepat-pedas artinya lelaki.

Belut.

Salah satu variasi dari perayaan tujuh bulanan adalah menghadirkan berbagai simbol yang melambangkan persalinan “licin”, seperti memindahkan tujuh belut dari satu wadah ke wadah lain.

Ganti kebaya tujuh kali.

Mama hamil akan mengganti kebaya tujuh kali. Setiap mencoba kebaya, ia akan bertanya kepada tamu apakah sudah cocok dan tamu akan menjawab tidak. Terus dilakukan hingga kebaya ketujuh yang telah dipersiapkan kebaya yang paling cantik dan tamu akan menjawab cocok.

Semua adalah MITOS ! karena tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikannya. Tetapi ini semua adalah kearifan lokal dengan makna indah yang tidak ada ruginya bila dilaksanakan. Justru Mama turut melestarikan tradisi. Makna baiknya akan menjadi sugesti positif yang semakin medorong Mama meyakini akan menjalani persalinan yang lancar.

Yang pasti Ma, tujuh bulan artinya tidak lama lagi si kecil akan hadir ke dunia! Nikmatilah setiap momen kehamilan (nanti akan merindukan lho masa-masa hamil) dan lakukan semua hal yang membuat fisik dan psikis Mama sehat serta bahagia.

Nadia Mulya  
AHLI SEPUTAR GAYA HIDUP MAMA HAMIL

Resep Sop Sayuran dan Sop Daging

La - Sr sop merupakan salah satu makanan yang sangat lezat dan kaya akan kandungan gizi, karena sayur sop diracik dari aneka macam sayuran yang bermanfaat. Makanan khas Indonesia ini memang cukup populer di masyarakan Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia menyajikan kuliner yang satu ini. Bahkan, di beberapa warung makan hingga restoran terkenal sayur sop menjadi salah satu menu masakan favorit.

Sayur sop memiliki ciri khas yang kaya akan rasa dan warna dari berbagai macam jenis sayuran. Bahan dan bumbunya juga terbuat dari bahan-bahan tradisional yang mudah sekali untuk dicari di pasar tradisional.

Sayur sop sangat nikmat disajikan saat cuaca dingin atau saat hujan, karena makanan ini sangat segar apalagi jika disajikan saat masih hangat. Menyantap makanan ini tak hanya bisa dijadikan sebagai pelengkap nasi atau teman nasi saja, melainkan juga bisa disajikan dengan tambahan kentang sebagai pengganti nasi maka Anda sudah mendapatkan karbohidrat yang sebanding dengan makan nasi.

Saat ini sayur sop tak hanya berbahan dasar aneka sayuran saja, melainkan bermacam-macam daging seperti sop daging ayam, sop daging sapi dan lain sebagainya. Meskipun begitu, rasa sayur sop tetap saja nikmat disajikan dengan bahan dasar daging ataupun sayuran. Ini dia resep masakan sop sayuran dan sop daging sapi untuk Anda!

A. Resep Sop Sayuran

Untuk resep yang pertama, kita akan membuat masakan sayur sop dari sayur-sayuran. Ini dia langkah-langkahnya.

Bahan-bahan yang digunakan :
• Kol berukuran sedang, potong sesuai selera
• 1 ons buncis, potong serong
• 5 buah wortel, potong bulat
• 2 buah kentang berukuran sedang, potong sesuai selera
• 2 batang seledri, iris
• 5 siung bawang putih, iris dan goreng
• 2 batang seledri, iris
• 10 siung bawang merah
• garam secukupnya
• penyedap rasa secukupnya (jika suka)
• air secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :
• 2 siung bawang putih
• 1 sdt merica butir
• 1 sdm garam atau sesuai selera

Cara membuat sayur sop :
1. Masukan air ke dalam panci, panaskan dalam kompor lalu masukan semua bumbu yang dihaluskan. Didihkan.
2. Setelah mendidih, tambahkan wortel dan kentang, lalu rebus kembal sampai sedikit matang.
3. Tambahkan seledri, daun bawang, penyedap rasa secukupnya, dan buncis. Masak terus sampai matang.
4. Setelah semua matang, matikan api dan hidangkan dalam mangkuk saji selagi hangat.

B. Resep Sop Daging

Resep masakan sop selanjutnya adalah dengan tambahan daging sapi yang lezat. Adapun caranya adalah sebagai berikut.

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
• 1/4 kg daging sapi, potong-potong kecil
• 50 gram kacang polong
• 150 gram kembang kol, ambil kuntumnya
• 100 gram buncis, potong-potong 2 cm
• 2 buah wortel, potong sesuai selera
• 2 batang daun bawang, iris kasar
• 2 batang seledrti, iris kasar
• 3 siung bawang putih, cincang halus
• 1 buah tomat, potong sesuai selera
• ½ sdt lada bubuk
• ¼ butir biji pala
• 1 sdm minyak untuk menumis
• 1 sdt gawam
• 1500 cc air bersih

Cara membuat:
1. Masukan air dalam panci, lalu rebus daging yang ditambahkan dengan pala. Didihkan hingga empuk.
2. Ditempat lain, panaskan wajan dalam wajan lalu masukan bawang putih dan tumis sampai harum.
3. Setelah tumisan matang, masukan ke dalam rebusan daging dan didihkan lagi.
4. Tambahkan garam, lada, kembang kol, buncis, wortel, seledri, tomat dan daun bawang.
5. Masak hingga semua sayuran matang sambil dicicipi.
6. Tambahkan kacang polong jika sudah mau matang, lalu tunggu sebentar dan angkat setelah semua matang. Sajikan.

Nah, itulah resep masakan sop sayuran dan sop daging sapi untuk Anda nikmati bersama keluarga. Selamat mencoba.

[resep. dapur ibu]

Lela Fitriani