Tuesday, April 12, 2016

Ku Tandai Kau , Ahok... Ku Tandai Kau...


Dunia Hawa - Awas ya, kutandai kau ahok.. Kutandai kau karena sudah menggusur warga yang selama ini tinggal ditempat kumuh, jauh dari sehat dan layak. Kau pikir hidup kami tidak enak ?

Kami selama ini hidup enak, tau kau... Kalau banjir kami diliput tv. Dapat sumbangan dari mana2, tak usah kerjapun tak apa. Belum sumbangan dari LSM luar negeri yang kasian liat kami. Kalau kau beri kami tempat layak, itu LSM buat orang miskin jadi tak makan. Kau hilangkan pulak rejeki orang2 itu. Dimana nurani kau...

Tak usah kau pikirkan anak2 kami. Kami lebih tahu dari kau. 40 tahun kami disini beranak-cicit tak apa. Anak kami tak mengeluh, meski mereka selalu gatal2, TBC, demam berdarah.. Kami terbiasa begini, tahu kau.. 

Dulu kami juga begitu. Lihat sekarang kami sehat saja. Ya kami tularkan-lah ke anak kami hidup seperti ini. Ini kan sejarah. Ini budaya. Sejarah dan budaya jangan dihilangkan dr wajah kami. Kemiskinan bisa dijual kemana2, kalau perlu jadikan tempat wisata. Kau hilangkan pulak periuk nasi orang, bah... azab kali kau.

Kau turunkan pulak tentara waktu penggusuran. Apa pulak maksud kau, Ahok ? Kejam kali kau. Kami sudah siap mau bikin chaos, kau cegah pulak. Hilang nasi bungkus kami, padahal aku sudah pesen yang karet dua. Segan kami sama baju ijo loreng itu. Kalau yang coklat2 aja, sudah kami lempar batu mereka. Ah, kau rebut lagi periuk nasi kami... Payah kau..

Apa tak kau pikirkan pilkada nanti kalau kami tak berikan kau suara ? Kan lebih enak kau duduk2 saja, biar kami tetap miskin begini asal kami disini. Pasti kupilih kau. Apa pulak kau pake gusur2 segala ? Kau rebut rejeki kami, kau kasi pulak ke politikus2 itu. Mereka enak, jual nama kami diundang bicara di stasiun tipi. Sekali datang, minimal 5 juta rupiah hanya untuk caci maki. Lha, kami ? Dapat ampasnya saja sudah bagus kali... Awas ya, kutandai kau....

Tak usahlah kau coba memanusiakan kami. Sudah puluhan tahun kami tak dianggap manusia. Dibiarkan begini, yang penting kasi suara. Sudah jadi kebiasaan kami kumuh begini, trus harus kami salahkan siapa kalau mental kami mental miskin selamanya. Miskin itu kutukan, tahu kau... Siapa pulak kau yang mau robah2 kutukan kami. Dewa kau ? Contoh pejabat2 lama... Kau lebatkan kumis saja, ngapain pulak kau perhatikan kami ?

Kau kasih rusun pulak kami dengan semua isinya. Apa pulak kau mau merubah derajat kami ? Kami ini dr dulu miskin, tau gak kau ? Ini terlalu mewah. Kami tidak biasa beol pake gayung, dulu kami tinggal plung saja. Sikat gigi dan mandipun di tempat yang sama. Kau mau rubah nasib kami ? 

Kami tidak biasa begini, catat ya.. Lingkungan bersih, terawat itu bukan budaya kami. Ah, macam mana pulak kau.. Tanya JJ Rizal, sejarah kami dari dulu begini ini. Kau cuman bisa tata kota, bukan ahli sejarah. Kimbek kali pun. 

Ah, ada kulkas pulak di rusun ini. Mau nyuap kami, kau ? Tipi ma kompor gas-pun kami dikasi. Trus kami harus bayar sewa, gitu ? Apa ? Sewa itu untuk kebersihan rusun sendiri bukan untuk pemprov DKI ? Ah, macam mana pulak.. Kenapa tak kau ambil pulak uang kami, bisa kaya kau nanti. Selama ini kami bayar ke preman utk tinggal disana, sekarang kami harus bayar untuk kepentingan diri kami sendiri ? Logika mana yang kau pakai ? Awasss.. Kutandai kau, ya... Kutandai.

Tak enak pun, ngopi di rusun ini kalau pagi. Tak ada bau eek yang kami rindu. Tak ada yang mengambang di kali yang jadi wisata mata kami. Apalagi nanti kami tak kebanjiran, tak pakai ngungsi2... Kami rindu perahu karet itu.. Rindu kali kami. 

Bentar, kubaringkan dulu badanku di kasur ini. Ah, nyaman kali pun.. Eh, tak usah kau geer, ahok.. Jangan kau biasakan kami dengan kenyamanan ini. Kami sudah nyaman dengan segala kebusukan disana. Kami sudah bersahabat dgn udara lembab dan nyamuk yg besar2. Mana nyamuk itu sekarang ? Manaaa ? Mereka pun tak betah disini, apalagi kami...

Minum kopi dulu lah kau ahok... Biar anak kami nanti yang terima-kasih sama kau. Kami ? Ihhhhh... Gengsi boook... Iya, kan pak Yusril ? Iya kan bu Sarumpaet ? Iya kan wanita ber-gigi emas ? Mana Ahmad Dhani ? Mana ?? Tak adil kali dia, dulu di Kalijodo nyusui anak orang, disini tak disusui-nya pulak anakku.. 

Udah dulu, koh... Capek kali pun aku merepet. Kucari2 saluran tipi baru ini. Rasanya ini tipi palsu pun, tak ada acara terjun dari monas itu... 

Ahhh..ngopi aja dulu lah aku. Malas kali kupikirkan semua ini...

[denny siregar]

Gagal Paham "Arab KW" di Indonesia


Dunia Hawa - Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa para "cheerleaders Arab" atau "Arab KW" di Indonesia itu gagal paham dan gagal total dalam menyikapi fenomena perkembangan masyarakat Arab modern di Timur Tengah. Yang saya maksud dengan "Arab KW" disini adalah orang-orang non-Arab yang meniru-ninu "dandanan", "gaya hidup", sikap, atau "pola pikir" yang mereka imajinasikan sebagai Arab. Meskipun "dalihnya" mereka bilang "nyunah rasul", prakteknya sebetulnya "nyunah imagined Arab". 

Saya katakan "imagined Arab" atau masyarakat Arab yang diimajinasikan karena apa yang mereka praktekkan dalam banyak hal bertolak-belakangan dengan fakta-fakta perkembangan masyarakat Arab kontemporer. Simak misalnya dalam hal bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari, kenapa harus serba Arab: abi-umi, akhi-ukhti, ikhwan-ikhwat, ane-ente (oh yang terakhir ini "Arab Betawi" he he). Bukan hanya soal ngomongnya tetapi juga soal "fanatisme Bahasa Arab"-nya. 

Lebih konyol lagi anggapan penggunaan Bahasa Arab dalam berbagai sapaan salam, ucapan selamat, ulang tahun, dan perayaan lainnya dipandang lebih Islami serta menganggap penggunaaan bahasa non-Arab, apalagi Bahasa Inggris dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia, dianggap "bahasa kafir" yang tidak Islami. Padahal masyarakat Arab modern adalah masyarakat yang sangat adaptif dengan aneka bahasa asing. Bahkan Bahasa Inggris dan Perancis telah menjelma menjadi "bahasa kedua" di sejumlah negara Arab baik karena tuntutan zaman yang berkembang pesat atau karena ikatan dengan sejarah kolonialisme.

Dalam hal berpakaian juga begitu. Berbeda dengan para "Arab KW" yang "unyu-unyu" dan "fanatik berjubah", masyarakat Arab modern sangat fleksibel, modis, dan adaptif dalam hal berpakaian. Pakaian non-jubah dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat biasa buat mereka. Yang masih ketat dalam pemakaian jubah biasanya adalah orang-orang tua atau mereka yang tinggal di kawasan pedalaman. Gamis buat masyarakat Arab modern hanyalah sebuah tradisi dan kebudayaan Arab, hanya "selembar kain" buatan manusia dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kualitas keimanan-keislaman. 

Pula, tidak seperti para "Arab KW" yang anti kebudayaan Barat, masyarakat Arab modern adalah "sangat Barat": "sangat Amerika", dan "sangat Eropa". Mereka menganggap Barat, khususnya Amerika Utara dan Eropa Barat, adalah simbol kemajuan di dunia pendidikan, peradaban, dan teknologi khususnya karena itu mereka berlomba-lomba menyekolahkan anak-anak mereka ke kampus-kampus beken di Barat. Melalui beasiswa King Abdullah Scholarship Program saja sudah lebih dari 150,000 anak-anak muda Saudi dikirim ke kampus-kampus top di Barat (catat ya: tidak ada satupun yang dikirim ke Indonesia!) untuk belajar dari S1-S3. Saya juga membimbing sejumlah mahasiswa Saudi yang mau melanjutkan studi di Amerika. 

Masih banyak lagi contoh lainnya, capek kalau ditulis semua disini. Jadi, lu pade para "Arab KW", paham kagak ente?

[prof.sumanto al qurtuby]

Tiba Tiba Jadi Lebay


Dunia Hawa - "Bang, sekarang namanya sudah bukan gusur, tapi relokasi.."

Begitu komen seorang teman dalam statusku. Ah iya, benar juga. Ternyata ada perbedaan mendasar antara gusur dan relokasi.

Gusur menggusur terkenal saat zaman orba. Ini zaman ketika kekuatan benar2 digunakan sebagai senjata oleh penguasa. Konsep gusur itu memang konsep hantam keras, tidak perduli bagaimana nasib rakyat penghuni lawan selanjutnya, bongkar dan ratakan dengan tanah. 

Perubahan besar2an Jakarta pada masa itu, ketika berkembang ke arah metropolitan, meninggalkan banyak jejak ketidak-manusiawian. Mulai dari ancaman, kekerasan fisik sampai pembakaran kompleks mewarnai penggusuran. Negara cukup menyewa preman, yang terkenal adalah gang berlan pada waktu itu, untuk mengawali pengusiran. 

Jika menentang, maka tinggal teriaki saja, "Dasar PKI !" maka habislah dia. Entah yang digusur itu mau mati, mau kelaparan, mau tinggal di kolong jembatan, bukan urusan negara. Urus dirimu sendiri sana, sapa suruh datang Jakarta ?

Beda dengan masa sekarang. 

Penggusuran digeserkan maknanya menjadi relokasi. Tetap digusur, tetapi manusianya di-manusiakan. Disiapkan tempat pindah beserta isinya, yang bahkan jauh lebih layak drpd tempat sebelumnya. Dibuatkan tempat usaha, bahkan kalau perlu ada bis sekolah khusus yang mengantar anak2 mereka spy bs tetap ke sekolah lama. 

Jadi beda gusur dan relokasi ada di perlakuan terhadap manusianya, mereka yang dulu tinggal disana. 

Ketika satu lokasi digusur, tentu selalu ada penghuni yang nangis2, doa bersama, melawan, berontak sampe ngancam telanjang. Itu sudah biasa dari dulu, gada perubahan. Jadi gak perlu terlalu lebay menyikapinya dengan tiba2 merasa tenggorokan tercekat, menyebut nama Tuhan seakan2 hati teriris dan menyebarkan gambar2 wajah2 sedih sambil mata berair dan ingus mengalir. 

Yang perlu ditanyakan, apakah tenggorokannya juga tercekat, nama Tuhan disebut2 sambil ingus mengalir, ketika membayangkan bertahun2 warga disana hidup dalam kesumpekan, penyakit, penindasan oleh preman, buang air besar dan sikat gigi di air yang sama ? 

Apakah juga mata berair ketika membayangkan anak2 kecil dipaksa hidup dalam kemiskinan dan ketidak-layakan oleh orangtuanya yang bodoh dan tidak mau merubah dirinya ? Apakah hati teriris membayangkan anak2 kecil itu ingusan, korengan, TBC sampai DBD karena hunian yg tidak layak dan tidak memenuhi standar kesehatan ? 

Jadi manakah yang lebih kejam, pemerintah sekarang yang ingin merubah standar hidup warganya atau anda yang - dengan lebaynya - ingin mereka tetap pada kondisi seperti itu selamanya ? 

Lihat, apa yang terjadi ketika mereka yang dulu kanak2 tinggal disana dan besarnya tetap disana menjadi bandit, pengedar dan pecandu narkoba dan pelacur karena hancurnya harapan dan terkondisi oleh ketidak-layakan. Manakah yang lebih kejam ?

Apa yang dilakukan pemerintah sekarang sudah jauh lebih baik, memanusiakan manusia bukannya menjadikan manusia sebagai pajangan kemiskinan. 

Bukan anda yang berterima-kasih kepada pemerintah, tetapi anak2 itu satu saat nanti yang berterima-kasih karena terbebas dari konsep kemelaratan yang dipelihara orangtuanya seperti sebuah kutukan. 

"Adil-lah sejak dalam pikiran.." Begitu kata Pramoedya Ananta Toer. Dengan menerapkan adil dalam pikiran, maka kita akan memandang jauh lebih luas dan obyektif. Kalau masalah teriak, ketika pemerintah berlaku tidak adil, Iwan Fals sudah sejak lama teriak. Tapi, si abang itu paham. Dia dulu tukang teriak karena memang dulu pemerintahnya bajingan.

Karena itu, sebelum menghakimi sesuatu, apalagi menghakimi karena membela cagub tertentu, belajarlah dulu minum kopi dengan tenang dan buka sudut2 pandang lain supaya paham. 

Jangan menjadi Sonya kedua, "Kutandai kau, Ahok.. Awas, kutandai kau.." Eh, ternyata ketika yang di-relokasi sdh menempati rusunawa, dan senang disana, anda tetap berfikiran seperti zaman orba bahwa relokasi dan gusur adalah hal yang sama???

Ini sudah tahun 2016, saudaraku yang tercinta.. Bukan lagi tahun 19 delapan puluh sekian...

[denny siregar]

Sejarah Muhammad SAW Tentang Perang Melawan Orang Kafir

Piagam Madinah

Dunia Hawa - Seorang teman dan sekaligus tetangga ngajak saya ngobrol tentang  sejarah Islam. Ia memang suka ngobrol apa saja, politik, ekonomi,agama dan sebagainya. Biasanya saya melayani pembicaraannya disertai  sejumlah argumen. Dia bisa setuju atau terdiam karena masih mikir. BIsa juga  kami tidak sependapat.

Teman saya menyebutkan ayat-ayat dalam surat al-Kafirun yang berisi penjelasan tentang orang kafir. Kesimpulannya, Ahok adalah orang kafir yang tidak boleh dipilih oleh muslim untuk menjadi pemimpin.

Saya sampaikan kepadanya bahwa ayat-ayat tentang orang kafir dalam surat itu bukan ditujukan kepada pemeluk Yahudi atau Kristen. Yang dimaksud dengan orang kafir pada surat itu adalah orang-orang Mekkah penyembah berhala yang memusuhi serta menyiksa orang-orang Islam.

Jadi yang dimaksud orang kafir pada surat al-kafirun, adalah orang-orang kafir di Mekkah. Keberadaan kaum kafir Mekkah yang memusuhi dan fmengobarkan perang terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya di Madinah  berlangsung selama 8 tahun.   Tiga kali pasukan Kafir Mekkah menyerang kota Madinah, yang dalam sejarah disebut Perang Badar, Perang Uhud dan Perang Khandak.

Akan tetapi pada tahun 630, Nabi Muhammad mengubah strategi perang. Dari perang  bertahan (defensive) menjadi  perang offensive, menyerbu pasukan kafir Mekkkah langsung di kandangnya. Maka Nabi Muhammad membawa 10.000 pasukan untuk menaklukkan Mekkah.  Pasukan kafir Mekkah berhasil ditaklukkan. Mereka menyatakan tunduk dan masuk Islam. Seluruh berhala di masjid haram dihancurkan.   Dengan demikian, orang kafir Mekkah itu sudah tidak ada lagi, dan tidak ada lagi orang yang boleh disebut kaum kafir. Masalahnya, dua tahun setelah pendudukan kota Mekkah, Nabi Muhammad wafat.

Teman saya itu terdiam dan mungkin ia masih mikir atau tidak setuju dengan pendapat yang saya sampaikan.

Setiap muslim sebenarnya perlu mempelajari sejarah Nabi Muhammad. Terutama sejak beliau hijrah (pindah) ke kota Madinah, karena ancaman pembunuhan  oleh orang kafir Mekkah pada 622 M.  Sewaktu sampai di Madinah, beliau melihat penduduk kota Madinah terdiri dari beragam suku dan agama. Ada 3 kelompok penduduk beragama Yahudi, yaitu Bani Nadhir, Bani Qainuka dan Bani Khuraizah, masing-masing memiliki komplek pemukiman sendiri-sendiri. Lalu ada penduduk pribumi Madinah yang belum beragama. Ada pula sejumlah komplek gereja Kristen. Dan terakhir adalah umat Islam yang melakukan hijarah bersama Nabi Muhammad dari Mekkah.

Nabi Muhammad tidak memandang kelompok-kelompok suku dan agama itu sebagai musuh. Nabi Muhammad justru mengajak mereka untuk membangun kerjasama dan tolong menolong. Setelah melakukan musyawarah berkali-kali dengan setiap kelompok agama dan suku,  akhirnya dicapai kesepakatan bersama untuk saling tolong menolong, termasuk berperang bersama melawan musuh yang datang menyerang. Kesepakatan itu ditandatangani oleh pemimpin setiap kelompok agama, dan diberi nama Piagam Madinah.  

Untuk beberapa lama, tidak ada konflik horinzontal yang terjadi di Madinah.  Kalau ada kelompok yang mengkhianati perjanjian itu,  maka kasus itu akan dibawa ke persidangan majelis hakim untuk memutus perkara tersebut.

Tetapi orang-orang Yahudi dalam satuan kelompok masing-masing mulai berkhianat. Ada pemberontakan yang dilakukan oleh Bani Qainuka yang berakhir dengan pengusiran mereka dari Madinah. Lalu Bani Nadhir terungkap merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad dan hukumannya juga diusir dari kota Madinah. Terakhir, Bani Khuraizah berkianat pada saat berlangsung Perang Khadak, mereka ikut memerangi pasukan Islam.

Nabi Muhammad tidak menggeneralisir pengkhianatan umat Yahudi tersebut. Kasus pengkianatan mereka disidangkan secara kasus per kasus dan seadil-adilnya. Akhirnya Nabi Muhamad memutuskan untuk menghentikan perlawanan umat Yahudi,  tidak lama setelah Perang Khandak yang merupakan koalisi kafir Mekah dan Yahudi dari Khaibar.

Nabi Muhammad membawa pasukan untuk menaklukan kota Khaibar, pusat permukiman Yahudi di Jazirah Arab. Setelah berhasil ditaklukan, Nabi Muhammad mengrim surat kepada seluruh pemimpin Yahudi yang bermukim di Jazirah Arab. Kepada mereka ditawarkan untuk menyerah dan tunduk kepada Islam, atau menghadapi penyerbuan pasukan Islam. Semuanya menyerah dan mengaku tunduk dengan kewajiban membayar jizyah serba separo hasil pertanian mereka dikirim ke Madinah.i

Setelah pengakuan tunduk itu, terciptalah perdamaian antara umat Islam dan Yahudi,  yang berlangsung sejak 631 M sampai dengan pecahnya perang Arab – Israel pada 1948. Orang-orang Yahudi menjadi warga Negara ahlu zimmi, yang artinya berada dalam perlindungan kekhalifahan Islam.

Selama 1316 tahun Islam dan Yahudi bersahabat, senasib sepenanggungan. Pada waktu kota Yerusalem diduduki pasukan Salib, umat Islam dan Yahudi menjadi sasaran pembantaian. Pada saat Islam kalah di Spanyol, umat Islam dan Yahudi menolak masuk Kristen dan mereka berangkat bersama-sama meninggalkan Spanyol ke kerajaan Islam yang masih Berjaya di kawasan Timur Tengah.

Berpijak dari sejarah Nabi Muhammad itu, saya menjadi heran, kenapa di zaman modern ini, sentimen anti Kristen dan agama minoritas masih ditiupkan dan dibesar-besarkan oleh pemimpin Islam beraliran radikal. . Apalagi di Jakarta, semua suku bangsa dan agama hadir dan saling berinteraksi.

Jadi sangat tidak relevan bagi kita untuk menunjuk pengikut agama lain sebagai kafir. Nabi Muhammad saja tidak pernah menunjuk pemeluk Yahudi dan Kristen sebagai orang kafir. Bahkan di dalam al-Quran terdapat ayat yang berisi janji Tuhan kepada seluruh pemeluk agama (Yahudi, Kristen, Islam dan agama lainnya yang disebut shabiin), selagi mereka mempercayai adanya Tuhan dan senantiasa  beramal saleh, mereka akan mendapatkan pahala dan mereka tidak perlu takut dan bersedih (QS/2:62.)

[M. Jaya Nasti]
M.Jaya Nasti

Cendikiawan Muslim di Barat

Shalahudin Kafrawi

Dunia Hawa - Sejumlah Muslim Scholars mengajar di kampus-kampus ternama di dunia barat. Mereka menulis buku dan artikel dalam bahasa Inggris menjelaskan berbagai aspek keislaman sesuai standar akademis yang diterima di dunia IPTEK barat yang memang sangat ketat kompetisinya. Masih banyak yang memandang sinis dan curiga dengan kiprah mereka, tapi bagaimana masyarakat barat yang rasional dan modern itu bisa mengenal Islam kalau para pakar Islam tidak berkiprah di sana? Ini adalah tantangan dakwah tersendiri. 

Saya ingin menyebut sejumlah nama pakar Muslim yang mengajar kajian Islam di dunia Barat, termasuk 5 nama orang Indonesia (jangan khawatir, saya gak akan menyebut nama saya sendiri kok hehehe). Daftar ini bisa kita tambahi dengan orang Islam yang juga jadi professor di barat dalam kajian umum. Mereka juga layak dianggap sebagai Muslim scholars (silahkan nanti ditambahi sendiri daftarnya).

1. Kecia Ali, Boston University, yang menulis buku Sexual Ethics and Islam: Feminist Reflections on Qur’an, Hadith, and Jurisprudence (2006, expanded ed. 2016), Marriage and Slavery in Early Islam (2010), Imam Shafi‘i: Scholar and Saint (2011), dan The Lives of Muhammad (2014). 

2. Jonathan A.C. Brown, Georgetown University, masuk Islam pada tahun 1997, pakar kajian hadis, yang menulis buku Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy, Oneworld Publications, 2014; The Canonization of al-Bukhārī and Muslim: The Formation and Function of the Sunnī Ḥadīth Canon, Brill Publishers, 2007.

3. Mohammed Fadel, Research Chair for the Law and Economics of Islamic Law, University of Toronto. Pakar ekonomi syariah.

4. Asifa Quraishi-Landes, University of Wisconsin, pakar kajian konstitusi Islam dan Amerika. Lulusan Harvard Law School ini menulis ttg "The Sharia Problem with Sharia Legislation," and "What if Sharia Weren't the Enemy: Re-Thinking International Women's Rights Activism and Islamic Law."  

5. Intisar A. Rabb, Direktur Islamic Legal Studies Program, Harvard University. Pakar hukum Islam dan sejarah hukum. Karena kepakarannya, dia diangkat menjadi pofessor pada tiga jurusan berbeda di Harvard.

Nah, 5 orang Indonesia yang mengajar Islam di Barat sbb:

1. Shalahudin Kafrawi (Hobart and William Smith Colleges)
2. Etin Anwar (Hobart and William Smith Colleges) 
3. Muhamad Ali (University of California, Riverside)
4. Mun'im A Sirry (Notre Dame University)
5. Eva F Nisa (Victoria University of Wellington) 

Untuk pakar kajian umum, ini saya sebutkan dua contoh saja:
1. Hadi Susanto, Pakar Matematika, University of Essex
2. Mulyoto Pangestu, Pakar bayi tabung, Monash University

Sekali lagi masih banyak nama-nama lain yang belum disebut. Ini menunjukkan banyak orang Islam yang membawa legacy "Iqra" --perintah pertama Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, baik di barat maupun di timur. 

Jadi, tidak perlu minder dengan dunia barat, banyak kok umat Islam yang hebat dan berkiprah di sana. Juga tidak perlu curiga dengan para cendekiawan Muslim hanya karena mereka mengajar di barat. Minder dan curiga itu penyakit orang-orang kalah. Kita harus punya mental pemenang; bukan pecundang. 

Kita tunggu generasi berikutnya para santri yang akan berkiprah mengajar di dunia barat. Saya yakin generasi berikutnya akan lebih dahsyattt! 

[Nadirsyah Hosen/Monash Law School]

Tips Mengurangi Mual & Muntah Di Awal Kehamilan


Dunia Hawa - Wanita yang sedang hamil kemudian mual dan muntah-muntah akan sulit untuk makan, sehingga dapat berdampak buruk bagi kesehatan si janin sebab kurang mendapatkan gizi dari sang mama. Oleh karena itu, walaupun muntah saat hamil dalam kategori wajar, akan tetapi hal tersebut tetap harus diperhatikan agar gizi sang janin bisa tetap terjaga.

Mual dan muntah atau morning sickness pada kehamilan memang wajar. Namun jika disertai dengan muntah yang hebat hingga lemas atau yang disebut hyperemesis gravidarum hingga menyebabkan dehidrasi, harus segera diatasi karena berbahaya bagikesehatan ibu dan janin.

Ada beberapa tips untuk mengurangi mual – muntah di awal kehamilan :

Makan dalam jumlah sedikit  tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat mama bertambah mual. Berusahalah makan tepat waktu dengan porsi kecil tapi sering.

Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual mama. Banyak mengkonsumsi  buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll

Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila mama merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biscuit didekat tempat tidur mama, dan mama dapat memakannya dahulu sebelum mama mencoba untuk berdiri.

Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual mama.

Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.

Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi mama tetap memerlukan folat untuk kehamilan mama ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter mama sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan mama konsumsi. Dan dokter mama mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.
Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.  Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter mama untuk penggunaanya.

Budiarti AHLI NUTRISI


Resep Masakan Khas India

La - Bagi Anda pecinta drama India tentunya kenal dong dengan aneka makanan India? Ya, makanan-makanan India merupakan salah satu kuliner yang paling dicari terutama bagi penikmat masakan India. Hal ini dikarenakan setiap masakan khas negara India menggunakan bumbu tradisional yang kaya akan rempah-rempah.
Sehingga membuat masakan tak hanya lezat tetapi aromanya juga lebih khas karena tercium aroma rempah-rempah alami yang nikmat. Tentunya rempah-rempah yang digunakan juga berasal dari negara India. Bahkan, setiap masakan India dipercaya mencerminkan setiap keanekaragaman agama, iklim hingga demografi.

Nah,apa saja sih masakan-masakan India yang paling populer? Ya, di sini kita tak hanya membahas beberapa masakan India yang paling populer melainkan juga resep masakan India yang bisa Anda coba praktekan di rumah.

A. Resep Vegetable Biryani

Seperti kita ketahui, masakan-masakan India selalu menyajikan aneka bahan rempah-rempah dan sayuran India, sama halnya dengan makanan vegetable biryani ini. Vegetable biryani adalah salah satu makanan khas India yang terbuat dari campuran beras dan sayuran khas negara India. Ingin tahu resep masakan India yang satu ini? Yuk kita lihat langkah-langkahnya berikut ini :

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
• 100 gram beras/basmati rise, masak hingga menjadi nasi
• 20 gram tomat
• 50 gram wortel, potong sesuai selera
• 50 gram kembang kol, potong sesuai selera
• minyak goreng secukupnya

Bumbu yang digunakan :
• 5 gram cabai merah kering
• 5 gram cabai merah bubuk
• garam secukupnya

Cara membuat vegetable biryani :
1. Panaskan minyak dalam wajan, lalu tumis bumbu-bumbu yang digunakan sampai layu.
2. Tambahkan nasi ke dalam tumisan, lalu tambahkan dengan sayuran. Masak sampai matang.
3. Setelah itu angkat dan sajikan.

B. Resep Kari Sayuran

Salah satu makanan khas dari India adalah hidangan kari. Kari terbuat dari bahan rempah-rempah alami, seperti kayu manis, ketumbar, merica, kunyit, cabai, jintan, bubuk paprika, adas, cengkah, bunga awas, dan garam masala.

Namun, jika Anda tidak mendapatkan semua bahan rempah-rempah ini, Anda bisa menggunakan bumbu kari yang praktis dan langsung digunakan. Dibandingkan sejenis kari daging-dagingan, kari sayuran ini lebih mudah, praktis dan lebih cepat pembuatannya. Ingin tahu bagaimana resep masakan India ini? yuk, langsung saja kita lihat resepnya berikut ini :

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
• 150 gram wortel, kupas dan cuci bersih, potong-potong 1 cm
• 250 gram kentang, kupas dan cuci bersih, lalu potong dadu setebal 3 cm
• 150 gram kol, potong-potong
• 100 gram soun kering, rendam, tiriskan
• 150 gram buncis, potong
• 2 sdm minyak
• 800 cc santan encer
• 1 batang daun bawang, iris
• 2 lembar daun salam
• 2 cm lengkuas, memarkan
• 1 batang serai, memarkan

Bumbu yang dihaluskan :
• 2 cm jahe
• 4 siung bawang merah
• 1 sdt lada
• 2 siung bawang putih
• 3 butir kemiri
• garam secukupnya
• 1 ruas kunyit

Cara membuat :
1. Pasnasakan minyak dalam wajan, lalu tambahkan semua bumbu halus dan masukan serai, daun salam dan lengkuas, tumis hingga tercium aroma harum.
2. Tambahkan santan, lalu didihkan sembari diaduk perlahan terus menerus agar tidak mudah pecah.
3. Tambahkan wortel dan kentang dalam kuah santan tadi, lalu masak lagi sampai setengah matang.
4. Tambahkan kol dan buncis, lalu didihkan lagi sampai semua sayuran empuk. Tambahkan irisan daun bawang, lalu matikan kompor, dan angkat.
5. Sajikan kari sayuran ini, dan siram dalam mangkuk saji yang berisi soun. Tambahkan bawang goreng di atasnya. Sajikan.

Nah, itulah berbagai macam resep masakan India yang cukup populer. Bagi Anda yang ingin mencobanya, selamat mencoba resep di atas!

[resep dapur ibu]

Lela Fitriani