Thursday, April 7, 2016

Menguak Masa Depan Islam


Dunia Hawa - Kondisi umat Islam di dunia ini bagaikan makanan yang diperebutkan orang-orang lapar. Arus pengungsi muslim terus mengalir ke negara-negara Barat dari negara-negara Muslim yang dilanda konflik dan kemiskinan. Fenomena ini sebenarnya amat memaklukan. Umat Islam nyaris tak bisa berbuat apa-apa. Fenomena terorisme menjadi momok bagi masyarakat Barat bahkan terhadap umat Islam sendiri. Apa yang salah dengan umat ini? Mengapa Islam tidak mampu menjadi “rahmatan lil ‘alamin” di era kini? Bahkan ada seorang penulis Barat yang menulis buku “The World without Islam” yang mengatakan dunia akan lebih baik tanpa Islam.

Pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab. Islam telah kehilangan vitalitas atau spirit keberagamaaannya yang dinamis, luas dan lapang. Bukan Islam sebagai doktrin yang salah, melainkan bagaimana kaum Muslim menafsirkan doktrin itu yang menjadi permasalahan. Kurangnya pemahaman terhadap al-Qur’an dan hadis menyebabkan fanatisme buta. Mereka yang cenderung keras beragama biasanya pemahamnnya masih dangkal atau hanya pada kulit saja. Mereka belum menyentuh hakikat Islam yang sebenarnya. Beragamnya tafsir Islam menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat awam. Saat ini umat Islam belum mampu menjadi “khairu ummah” atau umat terbaik yang pernah dikeluarkan kepada manusia seperti di masa lampau. Umat Islam saat ini belum mampu menjadi saksi atas sekalian manusia.

Kalau kita kembali ke masa lalu di mana Islam pernah mencapai kejayaannya, umat Islam mampu menjadi teladan bagi umat manusia. Umat Islam di masa lampau telah membuktikan bahwa mereka adalah umat terbaik di dunia. Umat manusia pada waktu itu sangat menghormati umat Islam sebagai salah-satu peradaban yang paling tinggi dan paling maju. Al-Qur’an dan al-Hadis mendorong umat Islam untuk menjadi masyarakat yang beradab (civillized), terbuka, dan dinamis. Al-Qur’an dan al-Hadis mendorong umat Islam untk menuntut ilmu kepada siapa saja. Peradaban Muslim pernah jaya hampir 800 tahun lamanya. Saat itu mereka memimpin dunia. Umat Islam telah mejadi pusat peradaban yang terbuka untuk siapa saja yang ingin mereguk ilmu pengetahuan. Teknologi dan teologi kaum Muslimin amat canggih sehingga mengundang banyak sarjana dari dunia non-Muslim untuk belajar kepada umat Islam.

Kondisi saat ini jauh berbeda dengan masa lalu. Walaupun diprediksikan bahwa jumlah penganut Islam akan semakin meningkat, namun hal itu tidak berhubungan dengan kualitas umat Islam. Berdasarkan pengamatan sekilas, umat Islam di beberapa negara bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan di negara-negara Muslim sangat tidak mengikuti zaman. Sistem pendidikan di masa lampau masih terus digunakan walaupun dunia telah berubah. Ini artinya adalah ada sebagian pemahaman dan pengetahuan umat Islam yang tertinggal di abad pertengahan. Umat Islam dilanda kejumudan dan kebodohan.

Kondisi ini menyebabkan rasa frustrasi di kalangan umat Islam sendiri. Mereka tidak mampu menghadapi modernitas. Mereka tidak punya kekuatan untuk menghadapi perubahan zaman. Sebagian dari mereka memilih jalur ekstrim dengan mengisolasikan diri. Sebagian dengan gegap gempita berusaha menyambut modernitas. Umat Islam kini berada di antara dua ekstremitas antara yang pro-modernitas maupun yang anti-modernitas.

Banyak di antara umat Islam sendiri yang menyangka bahwa untuk menghadapi Barat mereka harus kembali kepada Islam seperti pada masa Rasululullah. Mereka merasa hal ini berarti kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah. Mereka menolak kemajuan. Orang-orang seperti ini dicirikan dengan janggut panjang, jubah, dan sorban. Mereka menganggap hal itu sunnah. Padahal sunnah Nabi harus diambil substansinya, bukan formalitasnya.

Mengikuti Rasulullah bukan berarti hanya berhenti pada pakaian dan jenggotnya, lebih daripada itu. Mengikuti Rasulullah harus dilakukan dengan ilmu. Rasulullah adalah kota ilmu. Banyak hal yang bisa diambil dari Rasulullah, dari cara berpikir dan bersikapnya, akhlaknya, ketegasannya, moralnya, dan bagaimana beliau sangat peduli terhadap nasib kaum miskin. Saat ini lebih banyak orang yang lebih peduli pada bagaimana beliau berpakaian daripada bagaimana beliau berakhlak. Padahal pakaian yang beliau pakai adalah pakaian orang Arab kebanyakan bahkan lebih sederhana daripada itu. Rasulullah bersikap lembut bahkan kepada musuh-musuhnya. Tujuan beliau datang ke muka bumi ini adalah untuk memudahkan, bukan menyulitkan. Beliau sangat peduli dengan pendidikan anak-anak kaum muslimin sehingga beliau menyuruh tawanan Quraisy untuk mengajar anak-anak kaum muslimin untuk membaca sebagai syarat pembebasan mereka.

Sungguh, Islam tidak datang untuk menyulitkan manusia. Islam datang untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Namun berapa banyak kaum muslim yang menyadari hal demikian. Semakin hari, kita semakin jauh dari ajaran Islam karena kita tidak memahami substansi ajaran Islam itu sendiri. Islam hanya simbol dan identitas. Identitas kultural dan politik. Rasulullah pernah bersabda bahwa suatu saat nanti Islam hanya sekedar identitasnya saja. Al-Qur’an suatu saat nanti tinggal bacaannya saja. Artinya ajaran Islam dan al-Qur’an tidak dihayati dengan baik. Kita bangga dengan perlombaan membaca Al-Qur’an, tetapi tidak pernah mengetahui bagaimana al-Qur’an diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita takut menafsirkan al-Qur’an sehingga tidak membaca Al-Qur’an.

Perintah pertama al-Qur’an sungguh luar biasa. Perintah untuk “membaca”, bukan untuk sholat, bukan untuk puasa dan zakat atau haji, apalagi berperang. Kita tidak akan mungkin memahami ajaran Islam kalau tidak membaca buku-buku mengenai ajaran Islam. Kita tidak akan bisa shalat tanpa “membaca” makna shalat. Para ulama di masa lampau telah mewariskan banyak buku untuk kita baca, padahal budaya membaca kaum muslimin di abad ini sangat lemah. Kita kehilangan kontak dengan cahaya-cahaya di masa lalu. Buku-buku para ulama dan cendekiawan muslim merupakan “cahaya-cahaya” dari masa lalu. Berapa banyak kaum muslim yang peduli dengan agamanya? Mereka lebih suka menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah sekuler daripada ketimbang sekolah agama. Madrasah dan pesantren ditinggalkan karena dianggap tidak up-to-date. Pengembangan pendidikan Islam kurang berjalan dengann baik karena minimnya dukungan dari umat Islam sendiri.

Perintah “membaca” telah merevolusi bangsa Arab yang tadinya masyarakat terbelakang di gurun menjadi bangsa yang dikagumi dunia. Mereka menjadi bangsa yang maju sehingga hampir mengalahkan bangsa-bangsa lain di dunia. Baghdad, Damaskus, Kairo, Kordoba, dan Sevilla menjadi pusat-pusat peradaban dunia. Apakah negara-negara Muslim ada yang ingin melakukan hal-hal seperti di masa lalu itu? Membangun peradaban atau menguasai ilmu pengetahuan. Kebanyakan negara Muslim hanya membangun ekonomi semata, tetapi tidak dalam pengembangan intelektual. Pendidikan di negara-negara Arab Muslim yang kaya minyak tidak lebih baik dari sistem pendidikan di Israel. Bangsa-bangsa Muslim kini tidak melahirkan ilmuwan-ilmuwan handal, kecuali mereka yang mendapat pendidikan di negara-negara Barat.

Umat Islam tertinggal dalam segala hal dari Barat, kecuali iman dan takwa. Namun umat Islam juga diperintahkan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat Islam tidak boleh menjadi bangsa tertinggal di muka bumi. Umat Islam diwajibkan menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat. Hanya Islam, satu-satunya agama yang memerintahkan penganutnya untuk mencari ilmu sepanjang hidup.

Islam adalah agama misi dalam artian Islam membawa misi khusus untuk dunia ini, yakni menyeru manusia dari kegelapan menuju Tauhid. Islam memerintahkan umatnya untuk berdakwah kepada seluruh manusia agar beriman dan bertakwa. Dalam berdakwah dibutuhkam ilmu pengetahuan bukan hanya mengedepankan emosi. Islam juga menyeru kepada manusia untuk berbuat baik sebagai bekal menuju Tuhan. Islam adalah agama kedamaian. Kalau kita mau melihat lebih jauh dan lebih mendalam, Islam adalah agama kasih sayang.

Dakwah dalam Islam tidak boleh memaksa orang lain untuk meninggalkan agamanya. Lebih dari itu, dakwah haruslah dilakukan dengan cara dialog atau diskusi dengan baik. Islam menegaskan setiap manusia bebas mengikuti petunjuk atau menjadi kafir. Sungguh dalam bahasa Al-Qur’an, antara petunjuk dan kesesatan telah jelas.

Saat ini belum mampu untuk kembali untuk mengulangi masa lalu yang penuh kejayaan. Yang diperlukan saat ini adalah membangun kembali persaudaraan Islam. Kalau persatuan antar umat susah dicapai, maka selayaknya kita membangun kembali persaudaraan. Al-Qur’an tidak secara tegas menyebutkan mengenai persatuan. Tapi dalam beberapa ayat Al-Qur’an menyebutkan mengenai persaudaraan Islam (ukhuwwah Islamiyyah).

Sudah saatnya umat Islam merebut ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa-bangsa Barat dan hal ini sudah kelihatan. Banyak ilmuwan Islam yang pulang dari Barat. Mereka kemudian mengembangkan ilmunya di negara-negara Muslim. Ilmu adalah cahaya, kata Syaik Waqi’i guru Imam Syafi’i. Membangun Islam di masa depan tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang disertai dengan iman dan taqwa (imtaq).

Umat Islam dituntut untuk memurnikan kembali agamanya. Dengan menghidupkan iptek di dunia Islam, diharapkan umat Islam kembali dinamis dengan disuntikkannnya pengetahuan dan pemahaman baru mengenai Islam dan dunia. Islam tidak datang untuk memusuhi dunia. Dunia adalah jalan menuju akhirat. Saat ini penerbitan buku-buku sains di dunia Islam amatlah sedikit bila dibandingkan dengan negara-negara Barat. Untuk itu kebebasan berpikir di dunia Islam haruslah dibangkitkan kembali. Penggunaan akal untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan alam semesta merupakan perintah yang jelas. Umat Islam seharusnya tidak takut menggunakan akalnya dalam memahami agama.

Umat Islam juga perlu mempelajari demokrasi dan kapitalisme, bukan untuk menerapkannya mentah-mentah tapi mencari mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kata lain, setiap pemikiran baru yang datang dari luar Islam, entah Barat atau bukan, harus disaring dan dijadikan kajian oleh para ulama dan intelektual Islam.

Umat Islam harus menguasai media agar tidak selalu dijadikan bulan-bulanan oleh orang-orang yang antipati terhadap Islam. Selain itu, pendidikan kaum perempuan juga harus digalakkan. Pendeknya, pemahaman Islam harus kembali disegarkan dengan mengedepan tafsir kontemporer. Umat Islam tidak boleh takut dengan istilah “pembaharuan”. Dalam hadis Nabi disebutkan, Allah akan mengutus seorang pembaharu agama setiap seratus tahun sekali. Wallahu a’lam bisshowab.

[hanvitra/kompasioner]

http://m.kompasiana.com/hanvitra/menguak-masa-depan-islam_570675ae8223bd0114720f4c


Ya Habib, Catatlah Ini Baik-Baik


Dunia Hawa - "Bang, apa seorang yang bergelar habib sudah pasti masuk surga?"

Masih banyak orang memandang gelar sayyid atau biasa dipanggil habib karena berilmu, adalah mereka yang selamat dari semua perkara di dunia, hanya karena mereka keturunan Rasulullah Saw.

Doktrin seperti itu masih sangat banyak merasuki pola pikir umat Islam. Bukan saja karena mereka tidak paham, tetapi mereka yang bergelar sayyid atau habib-pun dengan suka-cita memanfaatkan ketidak-pahaman itu untuk menguasai mereka.

Berdasarkan alasan inilah, maka ketika seseorang yang bukan sayyid atau habib mengkritik seorang keturunan Rasul Saw, maka orang akan ramai2 menuding bahwa itu penghinaan kepada Rasul Saw. Dan penghinaan akan berdampak buruk. 

Sungguh mereka itu tidak paham, bahwa ketika seseorang itu secara lahir di-takdirkan menjadi keturunan Rasul Saw -bahkan berilmu sehingga digelari habib - maka sesungguhnya tanggung-jawabnya jauh lebih besar daripada mereka yang bukan. 

Kenapa ? Karena ahlak mereka seharusnya mengikuti datuknya, bukan malah menjadi coreng wajah datuknya. Dan untuk setiap hal yang membawa Nabi Muhammad Saw dalam tindakan mereka, maka Nabi akan bertanya lebih keras kepada mereka.

Nabi sangat paham, bahwa di setiap zaman akan ada orang2 yang meng-klaim keturunannya dan berbuat semena2 kepada orang lain, atau memanfaatkannya bagi kepentingan dirinya sendiri. Dan orang2 seperti itu jauh lebih banyak daripada mereka yang bertakwa.

Islam tidak mengenal strata, kasta, gelar, jabatan atau apapun dalam setiap apa yang dilakukan manusia. Perbedaan antara manusia satu dengan lainnya hanyalah amal masing2. 

Rasulullah Saw menegaskan itu dengan sangat jelas dalam khutbahnya di Makkah,

"Wahai bani hasyim, wahai bani abdul muthalib..

Sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi kalian dan aku sangat mengasihi kalian. Tetapi janganlah kalian mengatakan "Muhammad dari kami". 

Demi Allah, para pecintaku, baik dari kalian atau dari selain kalian, tak lain adalah orang2 yang bertakwa. Jangan sampai kalian datang kepadaku di hari kiamat dalam kondisi memanggul dunia, sementara orang lain datang memanggul akhirat. 

Ketahuilah, bahwa aku tidak dapat berbuat apa2 dengan apa yang ada pada kalian, tidak pula antara Allah Swt dan kalian. Bagiku adalah amalku dan bagi kalian adalah amal kalian.."

Inilah yang dinamakan keadilan. Dan keadilan berpusat pada yang Maha Adil. 

Jadi, mending seruput kopi dulu sebelum kalian mengikuti seorang yang mengaku keturunan Nabi. Karena hanya ahlak-lah, yang pantas sebagai penunjuk jalan yang sebenarnya.

Berbahagialah kita yang tidak lahir dalam kondisi tanggung-jawab yang begitu berat di dunia ini.

[denny siregar]

Wahai Istri Dewan yang Genit, Belajarlah dari Ibu Iriana


Dunia Hawa - Baru-baru ini istri-istri anggota dewan berlibur ke Jepang. Banyak yang menghujat dan tidak suka dengan keceriaan yang mereka tampakkan. Alasannya, karena kita tidak suka dengan mereka yang digaji dari pajak namun hidup mewah dibanding yang membayar pajak. Beberapa dari kita malah menuduh suami-suami mereka pasti korupsi. Klasik memang.

Saya pribadi memberi ruang positif  kepada istri-istri dewan tersebut, dengan beranggapan bisa saja mereka juga menjalani skenario hidup yang sama dengan saya: nabung dulu kalau mau jalan-jalan. Mereka memakai pakaian terbaik, dari sepatu sampai kacamata pasti harganya di atas UMR Jakarta perbarangnya, itupun hak dan urusan mereka. Yang menjadi masalah kan kalau korupsi?

Tapi begini, memang tidak mudah bagi kita, terutama di kearifan lokal rakyat Indonesia. Kita menjadi rakyat yang sangat peduli, permisif dan gotong royong. Namun di sisi lain, sebagai konsekuensi, kita jadi terbiasa melihat dan menilai orang lain.

Ada satu contoh pengalaman yang membuat saya harus memilah-milah cerita di sosial media. Ceritanya saya foto-foto keliling ke beberapa tempat. Dari seratusan foto yang didapat, ada sekitar 10% nya saya bagikan di berbagai jejaring sosial media.

Di hari yang sama ada teman yang chat, tanya kabar dan sebagainya. Sampai akhirnya pada cerita si teman ini ingin meminjam uang dan saya jawab “nggak ada kalau sebanyak itu.” Nominalnya lumayan besar buat saya.

Saya pikir ya sudah selesai. Namun kemudian si teman ini menjawab “oh maaf, kirain ada. Saya lihat jalan-jalan mulu soalnya. Hehee.”

Kalian boleh berpikir ini lebay, tapi chat singkat ini berhasil merubah pola pikir dan sikap saya dalam bersosial. Sejak saat itu saya mulai berpikir dan melihat dari sudut pandang orang lain. Inilah yang kemudian membuat saya lebih sering menulis politik dibanding cerita sedang di jalan. Tak ada lagi check in bandara di sosial media.

Dalam perjalanannya memang tidak mudah. Kita yang biasa naik angkot, lalu tiba-tiba dapat undangan lengkap dengan tiket pesawatnya, apa iya kita menganggapnya biasa saja? Minimal kita akan cerita dan foto sayap pesawat. Atau suami anda memberi hadiah mobil baru, apa iya anda akan biasa saja? Saya yakin foto mobil tersebut ada di akun sosial media dengan segala captionnya.

Kebiasaan kita berbagi dan menilai ini menjadi kombinasi unik betapa rumitnya menjadi rakyat Indonesia. Dan semuanya menjadi tambah rumit ketika kita sudah masuk ke pencitraan yang sudah turun temurun. Contoh: kita mungkin tak punya uang yang cukup, tapi kalau ada tamu, pasti dijamu. Atau mungkin kita tidak cukup kaya, tapi saat datang ke sebuah undangan pasti kita berusaha sejajar dengan orang lain, minimal warna pakaian sama cerahnya meski barang KW.

Kita terbiasa memberi yang terbaik. Di sisi lain kita juga berusaha menutupi kelemahan. Itulah cara kita hidup selama ini.

Istri-istri DPR tadi juga pasti sedang menghadapi kehidupan yang sama. Memberi penampilan terbaik: sepatu sampai kacamata represetatif. Namun di sisi lain juga menutupi kelemahan: contohnya harus irit sana sini atau bisa saja mendesak suaminya untuk sedikit titik-titik.

Kemudian persepsi kita tentang DPR cenderung jelek. Buat UU demi uang dan kesejahteraan sendiri, rapat dan sidang sambil tidur, proyek-proyek tak penting sampai cerita banyaknya kondom di senayan menjadi cerita sempurna tentang betapa buruknya perilaku anggota dewan.

Momentum munculnya foto istri-istri anggota dewan sangat pas untuk dihujat. Karena selain citra buruk tadi, kebetulan Rachel Maryam kader Gerindra kedapatan memperlakukan KBRI seperti agen travel. Sementara DPRD Sanusi baru saja diciduk KPK. Jadi saat istri-istri dewan ini terlihat riang gembira di Jepang, sontak menjadi sasaran pelampiasan kemarahan banyak orang.

Kalau istri-istri dewan membaca tulisan ini, mungkin ada satu saran atau contoh sosok yang dapat dijadikan panutan, yakni Ibu Negara.


Lihatlah betapa sederhananya seorang Iriana, padahal suaminya adalah orang nomer satu di Indonesia saat ini. Bu Iriana mungkin beruntung karena sudah terbiasa santai menikmati hidup, bisa bahagia tanpa perlu jalan-jalan ke Jepang. Tapi apapun itu, Bu Iriana tetap cocok dijadikan panutan istri-istri pejabat di Indonesia.

Suka tidak suka, masyarakat pasti menilai dan merasa memiliki hak untuk membully. Karena jangankan kalian yang gajinya diambilkan dari pajak, bahkan Syahrini yang maju mundhur syaantiek pun juga banyak dihujat dan mengaitkannya dengan kondisi masyarakat. Ya apalagi kalian istri-istri dewan yang selama ini rakyat tak pernah suka dengan DPR.

Jadi saran saya, tolong belajar dari Bu Irana. Kalau terasa susah dan tidak bisa karena sudah biasa hepi-hepi, sebaiknya tak perlu dipamer-pamerkan. Simpan saja sendiri. Atau kalau merasa eman jika tidak foto-foto, minimal tak perlu bawa banner. Itu kan nampak niat banget pamernya. Sementara di sisi lain, suami-suami anda masih mengeluh gaji anggota dewan kurang kurang dan kurang. Kan kampret!

Begitulah kura-kura.

Penulis, Pakar Mantan(Seword.com)


Agama Itu Perlu Bagi Yang Memerlukan


Dunia Hawa - Klaim yang mengatakan bahwa untuk menjadi baik maka seseorang itu perlu sebuah agama hanyalah "separuh benar". Agama itu perlu bagi yang memerlukan saja. Kalau tidak perlu, ya tidak apa-apa. Karena untuk menjadi baik, orang tidak memerlukan agama. Agama hanyalah salah satu alat saja untuk menuju kebaikan tadi. Banyak masyarakat non-agama--apapun istilahnya (sekuler, ateis, agnostik, dlsb)--yang sangat baik, ramah, toleran, dan humanis--suka menolong umat manusia, ramah terhadap lingkungan, menyayangi binatang, pejuang perdamaian dan anti-perang dlsb. Meskipun tentu saja ada yang sebaliknya. 

Ironisnya justru kita menyaksikan banyak umat beragama--apapun nama agamanya--yang anti-kemanusiaan, inhuman, arogan, intoleran, kejam terhadap manusia, binatang, dan alam, tidak peduli dengan kemelaratan dan kebodohan dlsb. Meskipun tentu saja ada yang sebaliknya. Banyak komunitas dan tokoh agama yang diinspirasi nilai-nilai universal agama untuk membangun perdamaian dan persodaraan global lintas-agama & kemanusiaan. 

Sejumlah agama (Islam dan Kristen khususnya) mengklaim bahwa masyarakat non-agama kelak akan terjerumus masuk Neraka di alam akhirat. Saya sendiri tidak begitu menghiraukan dengan klaim-klaim teologis-keagamaan ini. Urusan "dunia lain" urusan nanti. Itu tugas Tuhan dan para malaikat (atau apapun namanya). Tugas manusia di dunia ini adalah berbuat baik dengan sesama umat dan makhluk-Nya serta menjaga alam semesta ini dari tangan-tangan jahil dan orang-orang serakah, korup, dan biadab, tidak penting mereka ini beragama maupun bukan. Sayangnya banyak umat beragama yang sibuk "ngurusi akhirat" yang bukan wewenangnya dan malah melupakan urusan dunia yang menjadi tugas dan kewajibannya.   

[prof.sumanto al qurtuby]




Dari Bu Mega sampai Koh Ahok


Dunia Hawa - Dulu, "mereka" ramai-ramai menolak Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI karena menurut mereka, dalam Islam, seorang perempuan "haram" menjadi pemimpin politik apalagi memimpin sebuah negara. Berbagai dalil mereka kumpulkan untuk mendukung pendapat-pendapat mereka. Berbagai fatwa pun mereka himpun untuk menyokong argumen-argumenya. Meskipun Bu Mega jelas beragama Islam, mereka tidak peduli. Bahkan mereka menuding Bu Mega itu "Islam Hindu" hanya karena sang ayah memiliki hubungan sejarah dengan Bali.  

Dulu pula, "mereka" ramai-ramai menentang, menolak, dan menjegal KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI. Kali ini alasan pengharaman mereka karena Gus Dur buta. Menurut mereka, dalam Islam, seorang pemimpin negara tidak boleh memiliki "cacat fisik". Lagi-lagi mereka menghimpun berbagai teks, dalil, dan fatwa untuk mendukung, memeperkuat, dan melegitimasi pendapat dan sikapnya. Padahal Gus Dur seorang tokoh Muslim terkenal di seantero jagat, pemimpin ormas Islam terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama (NU), kiai yang sangat mumpuni wawasan keislamannya, berpuluh-puluh tahun belajar Islam di pesantren, Mesir, dan Irak, ahli Bahasa Arab dan kitab-kitab keislaman, putra seorang mantan Menteri Agama dan pejuang bangsa (KH A. Wahid Hasyim), cucu seorang ulama besar, pahlawanan nasional, dan pendiri NU (Syeikh Hasyim Asy'ari). Kurang apa coba "Islam"-nya Gus Dur? Kenapa mereka tolak juga? 

Dulu pula, meski tidak terlalu dulu, mereka juga ramai-ramai menentang dan menolak Pak Jokowi. Kali ini alasannya karena beliau seorang "Islam abangan" lah, "Islam KTP" lah, "Islam Kejawen" lah, tidak bisa mengucapkan kalimat "as-salamu alaikum warahmatullah wa barakatuh" dengan fasih, apalagi ngomong Bahasa Arab. Jika Bu Mega dituduh dekat dengan Hindu, Pak Jokowi dituduh dekat dengan Kristen. Dekat dengan Kristen saja dipersoalkan apalagi Kristen beneran. Lagi-lagi, seperti biasa, mereka mengumpulkan sejumlah dalil untuk menyokong pendapat dan argumentasinya.      

Sekarang, mereka ramai-ramai lagi gerudag-geruduk kesana-kemari. Kali ini targetnya Koh Ahok. Lebih brutal lagi serangan mereka ke Ahok karena si Koh ini sudah Cina, Kristen pula. Karena berstatus "minoritas ganda", Koh Ahok lebih mudah jadi target empuk kampanye hitam oleh para pecundang agama dan politik ini. Berbagai dalil tumpah-ruah dikutip untuk mendukung pendapat, argumen, sikap, dan tindakan gelap-mata dan membabi buta mereka. Para mafia agama dan politik inipun rajin konsolidasi dan kusak-kusuk untuk menjegal Ahok. 

Uniknya atau lucunya, kenapa "mereka" tidak mempersoalkan Pak SBY atau Pak Prabowo Subiyanto? Keduanya memang Muslim, tetapi keduanya, seperti Bu Mega dan Pak Jokowi, bukankah sama-sama sebagai "Muslim abangan"?? Masihkah anda percaya, kalau apa yang "mereka" lakukan itu "atas nama Islam"?

[prof.sumanto al qurtuby]

Refleksi Skandal Panama Papers Terhadap Rencana Tax Amnesty oleh Pemerintah


Dunia Hawa - “Opsi untuk menerapkan Tax Amnesty terhadap para pelaku penggelapan pajak “tax evasion” atau pelaku penipuan pajak “tax fraud” merupakan opsi kebijakan yang secara nyata di desain untukmenguntungkan para pelaku kejahatan/kriminal dari sektor perpajakan/keuangan bahkan mereka yang disinyalir terlibat dalam praktek money laundry di Indonesia”.

Skandal Panama Papers merupakan gambaran global dari kejahatan/perbuatan kriminal terhadap perpajakan diseluruh dunia. Laporan yang di ekspos dalam kasus Panama Papers melibatkan banyak pelaku yang terdiri dari 140 politisi dan pejabat publik dari seluruh dunia, artis/atlet dengan status sebagai miliarder, para pelaku usaha /bisnis, hingga para pelaku kriminal yang melibatkan lebih dari 200 negara, termasuk total individu atau pengusaha Indonesia yang tercatat dalam laporan Panama Papers yang berjumlah 899.

Yang mengejutkan data yang diekspos dari skandal Panama Papers yang juga melibatkan individu/ pengusaha asal Indonesia, juga menunjukkan dokumen yang dibocorkan mencakup transaksi keuangan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang dimulai dari tahun 1977 sampai menjelang akhir tahun 2015. Dokumen penggelapan perpajakan yang dikumpulkan dalam waktu selama itu, dapat memberikan informasi penting bagi Indonesia, untuk melawan kejahatan perpajakan yang justru disinyalir telah terjadi sejak era orde baru.

Dokumen ini pula seharusnya dapat membantu otoritas Indonesia untuk mengungkap sisi gelap pengusaha Indonesia yang telah lama memanipulasi account kekayaan mereka dan berusaha memindahkan aset-aset mereka yang berasal dari kegiatan bisnis di Indonesia. Skandal Panama Papers juga memperlihatkan bagaimana penggelapan uang mengalir melalui sistem keuangan global, yang menciptakan kejahatan keuangan dan menguras kas sebuah negara sebagai akibat dari penggelapan pendapatan pajak/ money laundry.

Dalam studi kasus tax amnesty yang dilakukan di Amerika Serikat, justru dari sekian banyak negara bagian di Amerika Serikat, yang menerapkan sistem tax amnesty hingga tahun 2013 hanya dilakukan oleh negara bagian Missouri. Kerja sama yang dilakukan oleh negara bagian Missouri bersama dengan IRS (Internal Revenue Service) ditujukan untuk membantu mengidentifikasi individu “subyek pajak” yang tidak mengajukan dan tidak membayar pajak mereka secara fair. Sasaran amnesty pajak yang diterapkan dinegara bagian Missouri tersebut berlaku dengan batas waktu hingga 31 Oktober 2013, dengan relaksasi yang diberikan berupa keringanan untuk membayar bunga atau denda. Adapun diluar aspek perpajakan akan tunduk pada ketentuan pidana ataupun perdata yang tersedia dalam justment hukum.

Berbeda dengan Missouri, negara bagian seperti Massachusetts justru tidak menerapkan tax amnesty untuk mendorong penerimaan perpajakan di daerah yurisdiksinya. Massachusetts justru mendorong kerja sama antara instansi Pemerintah untuk memaksimalkan potensi penerimaan pajak. Kerjasa sama lintas instansi Pemerintah dilakukan dengan membuat memorandum of understanding bersama IRS (Internal Revenue Service) untuk mengevaluasi skema penghindaran pajak yang lebih canggih dilakukan oleh para pelaku bisnis.

Negara bagian North Carolina juga tidak menerapkan strategi tax amnesty dalam memacu pendapatan perpajakan di wilayahnya. Seperti dalam kasus perpajakan yang umum terjadi di Amerika Serikat, bahwa negara bagian North Carolina juga sedang berupaya membenahi masalah kepatuhan subyek pajak di wilayahnya. Melalui memorandum of understanding bersama IRS (Internal Revenue Service) berusaha untuk mengembangkan prosedur dalam menangani skema penghindaran pajak “tax avoidance”.  Diakui oleh North Carolina Department of Revenue bahwa di tahun 2012 saja, mereka mengalami potensi kehilangan pendapatan dari sektor pajak yang mencapai USD 40 juta, sehingga strategi yang tepat untuk mengatasi hal ini adalah berfokus pada aktivitas untuk mengatasi transaksi penghindaran pajak kasar oleh subyek pajak di wilayah yurisdiksinya. Kunci dari strategi untuk penegakkan kepatuhan perpajakan adalah menerapkan keadilan bagi semua warga negara untuk patuh terhadap undang-undang perpajakan di negara bagian tersebut.

Tindakan yang berbeda pula diterapkan oleh negara bagian Illinois yang justru tidak menggunakan strategi tax amnesty seperti yang diterapkan oleh negara bagian Missouri. Otoritas Illinois sendiri justru menerapkan tindakan yang tegas terhadap setiap subyek pajak yang melakukan penggelapan pajak mereka. Tindakan tegas ini justru telah memaksa dua orang wajib pajak terkenal di Illinois untuk membayar kembali objek pajak terhutang sebesar USD 2,3 Juta dengan strategi tax shelter. Kebijakan ini ditempuh dengan jalan setiap wajib pajak yang berhasil membayar pajak terhutangnya dengan benar, maka akan mendapatkan keringanan dalam membayar beban pajak terhutang dalam objek pajak lainnya yang berbeda.

Negara bagian North Carolina juga tidak menerapkan strategi tax amnesty dalam memacu pendapatan perpajakan di wilayahnya. Seperti dalam kasus perpajakan yang umum terjadi di Amerika Serikat, bahwa negara bagian North Carolina juga sedang berupaya membenahi masalah kepatuhan subyek pajak di wilayahnya. Melalui memorandum of understanding bersama IRS (Internal Revenue Service) berusaha untuk mengembangkan prosedur dalam menangani skema penghindaran pajak “tax avoidance”.  Diakui oleh North Carolina Department of Revenue bahwa di tahun 2012 saja, mereka mengalami potensi kehilangan pendapatan dari sektor pajak yang mencapai USD 40 juta, sehingga strategi yang tepat untuk mengatasi hal ini adalah berfokus pada aktivitas untuk mengatasi transaksi penghindaran pajak kasar oleh subyek pajak di wilayah yurisdiksinya. Kunci dari strategi untuk penegakkan kepatuhan perpajakan adalah menerapkan keadilan bagi semua warga negara untuk patuh terhadap undang-undang perpajakan di negara bagian tersebut.

Menurut penalaran hukum, penerimaan negara dari sektor pajak yang tidak diserahkan oleh para pengusaha/pelaku bisnis yang menyembunyikan aset diluar negeri merupakan hasil kejahatan (proceeds of a crime). Penggelapan pajak sejatinya merupakan perbuatan yang mengarah pada kejatahan money laundry. Sebab penggelapan pajak “tax evasion” dikategorikan sebagai tindak pidana yang berasal dari hasil rekayasa subyek (pelaku perpajakan) dan obyek pajak (transaksi perpajakan) untuk memperoleh keuntungan dari menghindari membayar pajak secara maksimal “dengan modus untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya” yang dilakukan secara melawan hukum (unlawfull).

Untuk menutupi rekam jejak penggelapan pajak, maka biasanya para pelaku penggelapan pajak akan berusaha menyembunyikan atau menghapus asal-usul dari obyek pajaknya dengan melakukan kejahatan selanjutnya, berupa tindak pidana pencucian uang “money laundry”, agar selanjutnya uang-uang tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya yang bernilai ekonomi, sehingga objek pajak yang digelapkan menjadi “hasil kejahatan” (proceeds of crime).

Kejahatan dalam bidang perpajakan memiliki kualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum yang “dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara”. Kategori dalam kejahatan pajak yang seringkali ditemukan dalam sektor bisnis yaitu “tax fraud” atau kasus penipuan pajak. Dalam praktek kejahatan dalam perpajakan yang dilakukan oleh pelaku wajib pajak dapat dibagi kedalam 20 jenis perbuatan kejahatan pajak diantaranya:

1. Tidak mendaftarkan diri atau melaporkan usahanya
2. Tidak menyampaikan surat pemberitahuan
3. Pemalsuan surat pemberitahuan
4. Menyalahgunakan Nomor Pokok Wajib Pajak
5. Menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak
6. Menyalahgunakan pengukuhan pengusaha kena pajak
7. Menggunakan tanpa hak pengukuhan pengusahan kena pajak
8. Menolak untuk diperiksa
9. Pemalsuan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
10. Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, 11. catatan atau dokumen lain.
11. Tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pmbukuan atau pencatatan
12 Tidak menyetor pajak yang telah di potong atau pungut
13. Menerbitkan dan atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak dan atau bukti setoran pajak
14. Menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
15. Tidak memberikan keterangan atau bukti
16. Menghalangi atau mempersulit penyidikan
17. Tidak memenuhi kewajiban memberikan data atau informasi
18. Tidak terpenuhi kewajiban pajabat dan pihak lain
19. Tidak memberikan data atau informasi perpajakan
20. Menyalahgunakan data atau informasi perpajakan

Lemahnya law enforcement dalam sektor perpajakan di Indonesia menggambarkan buruknya penegakan hukum diberbagai dimensi kriminal di Indonesia. Opsi untuk mendorong ke arah pengampunan pajak justru menunjukkan lemahnya law enforcement di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya anggaran negara yang bisa di recovery dari hasil kejahatan korupsi yang telah di putus oleh Pengadilan Tipikor Indonesia. Orientasi hukuman yang hanya memperberat pidana kurungan penjara, tidak merubah status kerugian negara dari hasil kejahatan, yang seharusnya bisa di recovery melalui sistem peradilan tipikor.

Tidak berbeda jauh dengan kejahatan corruption, kejahatan di sektor pajak pun merupakan perbuatan yang harus diperangi oleh institusi justicia di Indonesia. Sektor pajak merupakan sektor strategis negara, karena menyangkut proporsi 90% lebih pendapatan negara yang dapat digunakan untuk menjalankan roda Pemerintahan dan pembangunan di dalam negeri. Tanpa pajak yang sehat, maka negara akan menuju kebangkrutan.

Pertanyaan pentingnya, perlukah Indonesia mengampuni para pelaku “tax fraud” atau penipuan pajak, yang secara nyata menimbulkan kerugian pendapatan negara. Disatu sisi para pelaku bisnis tersebut, mendapatkan sejumlah kekhususan dalam mengkapitalisasi aset-aset mereka di dalam negeri dan justru mendapatkan bantuan dari perbankan nasional selama lebih dari puluhan tahun lamanya.

Kejahatan pajak bukan merupakan kejahatan biasa, karena secara nyata menimbulkan kerugian pada aspek pendapatan negara, maka kejahatan jenis ini harus secara tegas masuk dalam prioritas pemberantasan tindak pidana korupsi, dan bukan justru masuk pada opsi pengampunan “amnesty”.

Rencana pengampunan pajak juga menghadapi masalah pelaporan secara sukarela “voluntary disclosure”. Apakah pelaku bisnis Indonesia yang menyembunyikan aset diluar negeri akan dengan sukarela melaporkan kekayaannya atau tidak. Momentum yang bertepatan dengan tereksposnya skandal Panama Papers, merupakan momentum untuk menegakkan hukum kejahatan perpajakan yang mungkin terkait dengan money laundry atau hasil dari tindak pidana korupsi. 

Terhadap temuan dari 899 individu/pengusaha asal Indonesia yang telah terungkap dalam laporan Panama Papers, merupakan entry point untuk masuk kedalam pengungkapan skandal perpajakan yang lebih besar di Indonesia. secara tegas, ini merupakan kejahatan/kriminal, dan bukan merupakan subyek administrasi perpajakan semata, karena berlangsung selama puluhan tahun lamanya. Bahkan indikasi pencucian uang yang telah terjadi selama rezim orde baru berkuasa juga merupakan bagian dari dokumen yang di ekspos dalam skandal Panama Papers tersebut.

Oleh: Willem Wandik, S. Sos (Ketua Departement Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen DPP Partai Demokrat

M. Sanusi Si Tersangka Suap Sebut 17 Orang Ini Terima Duit Podomoro


Dunia Hawa - Beredar nama-nama yang diduga sebagai "penikmat" uang haram dalam ‎pembahasan Raperda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta yang melibatkan Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi

‎Dalam informasi yang diterima Okezone, Selasa (5/4/16), belasan wakil rakyat Ibu Kota diduga sebagai penerima aliran dana haram dalam megaproyek di pesisir Ibu Kota tersebut.

Berikut nama-nama yang diduga menerima aliran dana terkait Raperda Zonasi di Pantai Utara Jakarta:

1. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, jalan-jalan ke USA beserta keluarga tahun baru 2016;

2. Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik, jalan-jalan ke USA tahun baru 2016;

3. M Ongen Sangaji, jalan-jalan ke Amerika tahun baru 2016;

4. M Panji, jalan-jalan ke Amerika tahun baru 2016;

5. Selamat Nurdin, melakukan perjalanan umroh beserta keluarga;

6. Triwisaksana, umroh beserta keluarga;

7. Bestari Barus;

8. Lucky Sastrawiria;

9. Taifiqurrohman;

10. Jonni Simanjuntak;

11. Syahrial;

12. Mery Hotma;

13. Abdul Ghoni;

14. Prabowo Soenirman;

15. Iman satria;

16. M. Sanusi;

17. Hasbiallah Ilyas.
(okezone)

Dari 17 Orang tersebut, beberapa orang sudah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak pernah menerima uang suap tersebut. Seperti Prabowo Suniran yang sudah membantah keras soal aliran dana tersebut...

Kita Tunggu sampai KPK bekerja.

Bagaimana menurut Anda?

[okezone.com]

Resep Aneka Makanan dari Lele


Dunia Hawa - Ikan yang satu ini juga tak kalah bergizinya dengan ikan-ikan lainnya, apalagi kalau bukan ikan lele. Ikan lele merupakan sejenis ikan air tawar yang memiliki kandungan gizi yang sangat penting bagi tubuh. Meskipun, ikan lele hidup ditempat yang kotor tetapi ikan ini mengandung protein tinggi.

Selain itu, lele juga mengandung asam lemak esensial dimana asam lemak ini merupakan sejenis asam lemak yang bermanfaat bagi tubuh. Meskipun bergitu, ikan lele memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi banyak-banyak.

Bagi Anda pecinta masakan ikan lele, ada beberapa resep masakan lele yang wajib Anda coba berikut ini :

A. Resep Masakan Ikan Lele Penyet

Rasanya yang sangat gurih dan lezat ini membuat makanan yang satu ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya. Berikut ini bahan dan cara pembuatan ikan lele penyet untuk Anda coba.

Bahan-bahan yang dignakan :
• 8 ekor ikan lele berukuran sedang, bersihkan dan buang kotoran di perutnya, cuci bersih dengan air mengalir
• 4 buah ketimun
• 8 lembar daun selada
• 10 tangkau daun kemangi
• 4 buah tomat merah
• Minyak untuk menggoreng

Bumbu yang dihaluskan :
• 4 cm jahe
• 1 sdm ketumbar bubuk
• 2 sdm garam
• 4 siung bawang putih

Bahan untuk membuat sambal :
• 10 siung bawang merah
• 20 buah cabai merah keriting
• 1 sdt garam
• 1 sdt terasi bakar
• 6 siung bawang putih
• 350 cc santan
• 10 butir kemiri
• 8 cm kencur

Cara membuat resep masakan lele penyet :
1. Pertama-tama haluskan semua bumbu yang dihaluskan terlebih dahulu.
2. Lumuri ikan lele dengan bumbu yang sudah dihaluskan tadi, dan diamkan hingga 20 menit.
3. Panaskan minyak dalam wajan untuk menggoreng, lalu goreng lele hingga matang. Angkat dan sisihkan.
4. Buat sambalnya denganc ara membakar semua bahan seperti kencur, kemiri, cabai keriting, terasi, bawang merah dan bawang putih.
5. Setelah dibakar ulek bahan-bahan yang dibakar tadi.
6. Tuangkan santan ke dalam ulekan sambal tadi, kemudian aduk sampai merata.
7. Masak sambal tadi sembari diaduk sampai mengental dan mendidih, angkat
8. tuangkan sambal yang sudah jadi dalam cobek, lalu simpan ikan lele diatasnya, setelah itu tekan lele hingga beberapa kali sampai semua sambalnya menyatu.

B. Resep Masakan Lele Asam Pedas

Anda bisa mencoba resep masakan lele yang berbeda dari biasanya yaitu dengan olahan lele asam pedas. Bagi Anda pecinta masakan pedas, wajib mencoba resep ini dengan mudah.

Bahan dan bumbu yang digunakan :
• 500 ml air
• 4 ekor ikan lele, lalu bersihkan dari kotorannya beserta insang dan kumisnya
• 1 batang serai, memarkan
• 1 lembar daun salam
• 3 lembar daun jeruk, sobek sesuai selera
• 1 ekat daun kemangi lalu petiknya
• garam secukupnya
• 2 sdt gula pasir
• 3 sdm minyak goreng

Bumbu yang dihaluskan :
• 4 siung bawang putih
• 4 siung bawang merah
• 3 cm kunyit, lalu bakar dan kupas bersih
• 6 buah cabai merah keriting sesuai selera

Cara memasak :
1. Setelah membersihkan ikan lele, potong menjadi dua bagian setelah itu cuci kembali sampai bersih dan sisihkan.
2. Panaskan minyak dalam wajan untuk menumis, lalu masukan semua bumbu yang dihaluskan tambahkan dengan daun jeruk, serai dan daun salam, tumis sampai beraroma. Angkat dan sisihkan.
3. Didihkan air rebusan ke dalam panci, lalu masukan semua bumbu tumisan tadi, sesudah mendidih tambahkan garam, gula dan ikan. Masak sampai matang.
4. Tambahkan dengan cabe rawit dan daun kemangi sebelum diangkat.
5. Angkat dan sisihkan lele asam pedas.

Ya, itulah aneka resep masakan lele yang wajib Anda coba di rumah sebagai sajian menu harian untuk hari ini. Selamat mencoba.

[resep dapur ibu]

USG, Jenis dan Manfaatnya


Dunia Hawa - Dewasa ini, penggunaan teknologi untuk memantau kesejahteraan janin semakin mengalami kemajuan pesat, salah satunya adalah penggunaan teknologi ultrasound (USG). USG adalah sebuah cara yang dilakukan dokter kandungan untuk melihat atau merekam bagaimana aktivitas dan perkembangan bayi di dalam kandungan

USG memiliki banyak sekali manfaat selama kehamilan, terutama pada kehamilan trimester 1 untuk melihat ada atau tidaknya kehamilan dan juga pada trimester 2 dan 3 untuk menilai ada atau tidaknya kelainan pada janin, jenis kelamin dan komplikasi yang memerlukan pemantauan selama kehamilan.

Dalam melakukan USG, menggunakan sebuah alat yang disebut transducer yang dapat memancarkan suara berfrekuensi tinggi dan akan menimbulkan gelombang suara yang akan menentukan ukuran, bentuk, serta organ.

Informasi tersebut menghasilkan gambar yang akan ada di layar komputer dan dokter akan menjelaskan bentuk gambar tersebut. Bahkan USG juga dapat membantu dalam mendiagnosa kondisi tertentu. Selain itu, USG juga bermanfaat untuk mengetahui jumlah kehamilan, usia kehamilan, letak kehamilan, bagaimana posisi bayi, letak plasenta, apakah ditemukan cacat bawaan, jumlah air ketuban dalam ketuban serta perkembangan janin dalam kandungan.

Selain itu, sebuah  penelitian yang dilakukan dalam jangka waktu panjang selama 30 tahun pada Mama yang sedang mengandung dan sering melakukan USG, menunjukkan tidak adanya efek samping buruk bagi perkembangan janin secara fisik maupun intelektual. Jadi, USG termasuk ke dalam kategori aman.

Akan tetapi, USG memiliki beberapa jenis dimana setiap jenis USG memiliki manfaat yang berbeda-beda, seperti berikut:

1. USG Standar

USG standar adalah jenis paling umum yang dilakukan selama melakukan tes kehamilan. Dokter atau suster memegang tongkat yang berbentuk transduser dan kemudian digosokkan di atas perut untuk menghasilkan gambar dua dimensi dari bayi.

2. Transvaginal scans

Transvaginal scans biasanya dilakukan pada awal kehamilan Mama. Cara ini memang lebih baik dibandingkan dengan USG abdominal atau melalui perut. Hal itu disebabkan, Mama yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sekalipun dapat mengetahui dengan jelas bagaimana detak jantung bayi di dalam rahim dan mengatami setiap perubahan pada leher rahim yang dapat menyebabkan komplikasi, seperti keguguran atau persalinan prematur. Namun, USG transvaginal sifatnya hanya sebagai pelengkap bukan sebagai pengganti USG abdominal.

3. Doppler imaging

USG jenis ini bertujuan untuk mengukur seberapa baik darah yang mengalir di dalam tubuh bayi Mama. Selain itu, USG ini juga dilakukan bagi Mama yang memiliki tekanan darah tinggi atau pertumbuhan bayi dalam janin menjadi lebih lambat dari biasanya.

4. Echocardiography janin

USG Echocardiography janin ini bertujuan untuk memberikan secara detail bagaimana detak jantung bayi Mama. Namun, USG ini biasanya dilakukan kepada bayi Mama yang memiliki cacat jantung.

5. USG 3D

USG 3D atau 3 dimensi akan menghasilkan gambar yang baik dan jelas karena terlihat utuh dalam format 3 dimensi. Oleh sebab itu, Mama akan mudah memahami dan melihat bagaimana bayi Mama berkembang. Alat yang digunakan untuk melakukan USG ini terbilang cukup mahal, karena itulah biaya yang Mama keluarkan juga cukup besar.

6. USG 4D

USG 4D atau real time merupakan teknologi canggih dimana gambar yang ditampilkan berupa 3 dimensi dan bergerak, sehingga Mama dapat melihat dengan jelas gerakan serta ekspresi muka janin.

dr. Febriansyah Darus, SpOG AHLI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI