Saturday, March 26, 2016

Tiga Ulama Klasik: Apa Syarat Menjadi Pemimpin?


Dunia Hawa - Khazanah pemikiran politik Islam itu luar biasa. Para ulama klasik telah melahirkan pemikiran yang bernas dan cerdas pada masanya. Namun apakah semua pemikiran yang brilian itu bisa kita aplikasikan semuanya ke masa kini atau kita membutuhkan modifikasi dan adjustment agar cocok untuk kondisi saat ini?

Kita perhatikan pandangan ketiga tokoh di bawah ini dalam hal syarat menjadi Khalifah.

1. Al-Mawardi (972-1058)

Beliau ulama top pada masanya. Sangat dekat dengan dua khalifah, yaitu al-Qadir dan al-Qaim bi Amrillah (khalifah ke-25 dan ke-26 Abbasiyah di Baghdad). Imam al-Mawardi pernah diangkat menjadi duta besar, bahkan menjadi Ketua Mahkamah Agung. Pada masa Khalifah al-Qa'im, Imam al-Mawardi menulis kitabnya yang terkenal al-Ahkam al-Sulthaniyah. 

Imam al-Mawardi memberikan tujuh syarat untuk menjadi Khalifah:

1. Rasa keadilan (‘adalah);
2. Pengetahuan (‘ilm);
3. Sehat pendengaran, penglihatan dan pembicaraan;
4. Sehat tubuh tidak cacat, yang dapat menghambat pelaksanaan tugas;
5. Berwawasan luas dalam hal administrasi negara
6. Punya keberanian untuk melindungi wilayah Islam dan melaksanakan jihad;
7. Punya garis keturunan dari Quraisy

2. Al- Ghazali (1058 – 1111)

Pada saat wafatnya Imam al-Mawardi tahun 1058, pada tahun yang sama telah lahir mutiara ilmu lainnya. Dialah Imam al-Ghazali. Kitab Ihya yang ditulis beliau pada masa tuanya sangat dikenal dan dipelajari oleh para santri. Namun sebelum ia memasuki dunia tasawuf, al-Ghazali adalah seorang professor yang menguasai berbagai bidang berbeda, seperti filsafat dan ushul al-fiqh. 

al-Ghazali sangat dihormati oleh dua Khalifah, yaitu al-Muqtadi dan al-Mustazhir Billah (Khalifah Abbasiyah ke -27 dan ke-28 di Baghdad). Seperti juga al-Mawardi, Imam al-Ghazali pernah menjadi duta besar dan pandangan serta fatwanya sangat berpengaruh pada kedua khalifah di masanya masing-masing. Dilaporkan itulah masa keemasan al-Ghazali yang sangat kaya raya dengan berbagai fasilitas kenegaraan. 

Pada masa Khalifah al-Mustazhir, muncul perlawanan dari Kaum Batiniyah (salah satu sekte syi'ah). al-Ghazali menulis buku yang berisi polemik dengan sekte Batiniyah tersebut. Nama kitabnya Fada’ih al-Batiniyyah wa Fada’il al-Mustazhiriyyah (dikenal kemudian dengan kitab Mustahziri). 

Salah satu bab yang ditulis Imam al-Ghazali adalah argumentasi beliau bahwa Khalifah al-Mustahzir, yang diangkat menggantikan ayahnya saat berusia 16 tahun, adalah khalifah yang sah dan memenuhi semua persyaratan. Pada point ini Imam al-Ghazali menuliskan 10 persyaratan menjadi Khalifah:

1. Baligh
2. Berakal (tidak gila)
3. Merdeka (bukan budak)
4. Lelaki
5. Keturunan suku Quraisy
6. Sehat panca indera
7. Keberanian untuk perang 
8. Punya kompetensi (kifayah)
9. Punya pengetahuan
10. wara'

3. Ibn Khaldun (1332 – 1406). Dua ratus kemudian kondisi umat sudah berbeda, dan penguasa Muslim sudah terpecah-pecah ke dalam beberapa kesultanan kecil. Ibn Khaldun lahir pada masa kepemimpinan Hafsiyyun (Hafsid Dinasti) di Tunisia. Ini adalah pecahan dari Kekhalifahan al-Muwahiddun (almohad empire).

Dalam al-Muqaddimah, kitabnya yang terkenal itu, Ibn Khaldun menuliskan 5 syarat untuk menjadi khalifah:

1. berilmu
2. adil
3. kompetensi
4. sehat panca indera
5. memiliki sifat suku quraisy

Kita perhatikan dari ketiga ulama klasik itu, semuanya menuliskan syarat pemimpin itu harus dari suku Quraisy. Ini berasal dari Hadis "al-aimmah min qurasy" (kepemimpinan itu dari suku quraisy). Berbeda dengan al-Mawardi dan al-Ghazali, Ibn Khaldun tidak memahami teks Hadis ini secara lahiriah belaka. Ia memahami bahwa yang ditekankan adalah sifat dan kemampuan suku Quraisy yang pada masa Nabi di atas suku lain. Suku Quraisy merupakan suku Arab paling terkemuka dengan solidaritas yang kuat dan dominan serta berwibawa. Jadi teks itu haruslah dibaca: Kepemimpinan itu berada pada mereka yang memiliki ciri-ciri suku Quraisy--dan tidak musti harus selalu orang Quraisy. 

Ibn Khaldun melakukan re-interpretasi terhadap Hadis tersebut karena kondisi satu hal: sudah semakin sulit mencari orang dari suku Quraisy pada masa Ibn Khaldun hidup di abad ke-14 masehi dimana Islam sudah tersebar ke penjuru dunia. Kalaupun ketemu orang dari suku Quraisy belum tentu dia memenuhi persyaratan lainnya. Walhasil perubahan kondisi membuat Ibn Khaldun menafsirkan ulang persyaratan Khalifah yang ada. 

Itu di abad ke-14, bagaimana dengan kita sekarang di abad 21? saya tanya kepada mahasiswa saya asli Arab, "apakah orang dari suku Quraisy saat ini mendapat posisi terhormat di Saudi?" jawabannya mengejutkan saya: "Tidak. Bukan saja kita sulit mencari mereka sekarang tapi mereka umumnya dianggap kalangan bawah. Berbeda dulu di masa Nabi yang mereka suku dominan dan terhormat".

Khalifah tentu saja sudah bubar tahun 1924. Kita berada di era nation-state. Tapi anehnya sebagian kalangan masih saja menyitir persyaratan menjadi khalifah untuk pemilu di Indonesia. Dan yang diambil persyaratannya cuma soal Islam-nya saja --padahal ketiga ulama klasik di atas tidak tegas-tegas menyebut Islam sebagai salah satu syarat menjadi khalifah. Tapi syarat "dari suku Quraisy" yang jelas2 disebutkan oleh Imam al-Mawardi dan Imam al-Ghazali kok gak dibahas saat pemilu dan pilkada di Indonesia? :) 

Konteksnya tentu sudah berbeda. Wewenang dan kekuasaannya juga berbeda antara Presiden dan Khalifah, apalagi Gubernur dan Bupati. Gak cocok lagi mencari-cari justifikasi menolak kandidat tertentu dengan merujuk kondisi masa lalu. Ini Indonesia tahun 2016, bukan jaman Khilafah seribu tahun yang lalu.

Kalau di Indonesia persyaratan klasik di atas mau diterapkan, saya khawatir satu-satunya yang memenuhi syarat jadi khalifah adalah Professor Quraish Shihab --dari namanya saja, saya menduga beliau ada hubungannya dengan suku Quraisy. :) :)

Tabik,

Nadirsyah Hosen
Monash Law School

catatan akhir:

Kenapa tidak ada syarat Muslim dalam ketiga karya klasik tersebut? boleh jadi, spt disinggung kawan2 lain, para ulama menganggap ini sudah syarat yang "taken for granted". Tapi kalau ketiga ulama tersebut mau mencantumkannya juga mudah saja sebetulnya, tapi kenapa gak dimasukkan? Kenapa gak disebut saja dengan tegas? Gak tahu saya, saya cuma kutip apa adanya saja :) 

Kalau dibaca dg jernih,point tulisan saya bukan soal ada atau tidak adanya syarat Muslim untuk jadi khalifah, saya ingin kita berhenti mempolitisir agama untuk kepentingan politik sesaat. Agama seharusnya menjadi inspirasi untuk kebaikan bersama, bukan untuk menyerang pihak lain dan merusak tenun kebangsaan kita. 

Apapun syarat jadi khalifah, baik dicantumkan dg tegas soal syarat Muslim atau tidak, atau soal keturunan suku quraisy, persyaratan tsb tidak bisa diaplikasikan begitu saja ke konteks negara-bangsa saat ini. Karena khilafah sudah bubar! Konteksnya sudah berbeda. Kalau mau ngotot pakai syarat khalifah untuk gubernur di Indonesia, kenapa gak sekalian cari suku quraisy heheheh

Ini Indonesia tahun 2016. Bukan Baghdad seribu tahun silam!

Jadi, mari berhentilah mempolitisir agama utk kepentingan politik sesaat. Mari kita jaga kedamaian bangsa dan negara kita. Semoga tidak ada konflik dan kekerasan atas nama agama. Yang mau pilih kandidat A atau B atau C silahkan saja. Kita kembalikan kepada masing2 pemilih saja. Yang penting rukun, damai, dan tidak menjadikan agama sebagai alat kampanye. Ini tulisan terakhir saya soal fiqih siyasah. Sudah cukup bahas tema ini. Kita akan bahas hal-hal lain saja. Masih banyak tema lain yang perlu kita kaji dan pelajari bersama dg santai tanpa harus tegang. Salam sejahtera dg penuh kehangatan untuk semuanya.

[ prof.nadirsyah hosen]



Surat Kocak Netizen Buat Rio Haryanto


Dunia Hawa - Beginilah surat terbuka yang kocak dari netizen Medan untuk Rio Haryanto:

Apakabar, Rio?  

Masih di Merbourne-nya kau?
Ini Bang Pesal yang poto-poto di kantor sama kau bulan lalu. 
Mudah-mudahan kau sehat-sehat saja ya. Jangan kau begadang. Juga jangan kau tenggak anggur di sana. Jangan kau tiru abang waktu muda. Tiap hari teguk step atau kamput. Kayak spiritus rasanya. Rusaknya abang ini.

Merinding abang lihat penampilan kau itu, bah. Paten kali kau kulihat. Gantengnyaaa.. Jeges. Orang sekampung melongo liat kau, Rio. Cemana pulak bisa orang Solo masuk F1. Salut abang, Dik.

Jangan kecil hati kau gak sampe habis kau di sirkuit. Yang penting sudah kau injak aspalnya tu. Di Australia lagi. Bukan di Sentul. Mana bisa sembarang orang kayak abang bisa kesitu. Kau ingat itu.

Abang hanya ingatkan, jangan kau dengar kali suara orang di sini. Abang tengok banyak kali cerita orang itu. Dianggapnya mudah bisa maen disitu. Gak ada otaknya orang tu semua. Macam pande kali dia itu. Bawak slow saja, Dik.

Orang itu nampak kali gak pernah berjuang. Mau enaknya saja. Cemana laa. Orang itu banyak jadi anggota DPRD, ijazahnya persamaan nya. Mocok-mocoknya kerjanya dulu. Masuk parte, entah apa prestasinya. Dipilih kawan-kawannya itu. Jadilah dia masuk gedung DPRD. Petantang-petenteng pulak. Belum tentu dia itu hapal Undang-undang. Cuma lagaknya saja banyak.

Rio, hari ini banyak berita kau di koran dan tipi. Tapi abang nasihati kau. kalau kau baca ulasannya, jangan la kau bawak kali masuk ke hati. Banyak tak bagusnya itu. Melecehkan saja isinya. Pening kepala kita. Semua maunya ribut. Yang bagus pun ditulis ancur. Tak syor kita bacanya. Mungkin kayak gitu yang diajari mamaknya sejak kecil. Ngertilah kau ya.

Dik, apapun kata orang, abang salut sama kau. Mana ada orang Indonesia bisa masuk F1, selain kau. Alamak jang. Masuk MURI lah kau nanti. Perjuangan kau tak bisalah rasanya abang tiru. Susah itu.

Abang dengar, mogoknya kendaraan kau. Itu bukan silap kaunya itu. Kerjaan si Manor nya itu. Tak beres. Nanti-nanti ingatkan dia, jangan bikin ilang syoor terus.

Tapi abang tengok, biasanya pembalap itu gagal. Abang rasa, jagonya kau nyupir. Cuma nasib saja kau kemarin gak habis kau tanding. Si Schumacher saja pernah sial. Si Lewis juga pernahnya mobilnya rusak. Biasanya itu. Malah ada yang belum start saja sudah mogok dia. Kayak si Keviyat. Padahal si Putin sponsornya. Tak jaminan la. Gak usah suntuk kau. Masalah gelleng itu.

Abang kemarin agak was-was juga. Takut abang kau kecelakaan di lapangan. Mau kemana muka abang dan orang kampung kalau kek gitu. Ternyata paten kali kau itu bah. Tak ada kau senggol orang.

Untung tak kau tiru metromini di jakarta. Semua mau disenggol. Ada celah dikit di jalan langsung sorong kepala. Badannya pasti masuk nanti. Itu pikiran sopirnya. Betul-betul abang takut kau tiru sopir metromini. Meskipun tak semua sopirnya jelek.

Bang Ucok, bagusnya cara nyupirnya. Tenang kulihat. Mungkin karena iparnya jadi kenek kali. Cuma abang lihat, mobil balap kau kek mirip warnanya sama metromini. Cemana bisa begitu? Mudah-mudahan salah tengok saja abang ni.

Eh, ternyata si Alonso yang berantam mobilnya sama si Guterez. Baguslah kau tak ikut-ikut orang itu betekak di lapangan. Memang sudah cocok kau jadi pembalap di F1 tu.

Bukan abang itu yang ngomong. Abang baca, kalok gak profesional manalah bisa ikut balapan kek gitu. Apalagi kalau tak silap, gak ada KKN di F1. Itu bedanya dengan balapan jadi pengurus parte. Ada bapak, bini, anak, menantu, adik, entah siapanya lagi. Masuk semua jadi pengurus. Bapak diganti anak biasanya di sini. Akhirnya kena narkoba dia. Ada contohnya itu.

Cuma abang pesan, janganlah kau kesana-kemari cari dana untuk bisa maen lagi di sirkuit lain. Aneh aja abang rasa. Kau serius saja mikirkan lomba. Untuk cari dana biar elit yang pake safari itu yang urus. Kau gak usah takut.

Abang tengok sudah banyak pejabat poto-poto sama kau. Abang rasa, maulah orang itu ngasih kau duitnya. 100 milyar gak ada artinya sama orang tu. Kawan-kawannya malah ada yang korupsi trilyunan.

Biasanya-biasa nya abang lihat orang itu. Kayak tak merasa berdosa semua. Di tipi masih bisa ketawa-ketawa. Tak ada takutnya. Tapi abang rasa, putih juga tapak kakinya. Kembut juga dia itu. Cuma dasar pemain, bisa dia bersandiwara.

Abang mau tanya, cemananya dana yang kau minta itu? Sudahnya terkumpul? Abang salut sama Pertamina mau nyumbang banyak untuk kau. Pantas memang kita jaga Pertamina.

Mereka rupanya menolong sejak di lomba-lomba kau selama ini. Cuma herannya begitu kau masuk F1, kok banyak kali yang mau dekat kau? Minta poto lah. Minta didatangi. Adanya orang tu ngasih duit ke kau? Kalau gak, bengis kali lah hati orang itu. Model pencitraan pulak yang dipakainya. Entah siapa yang ditirunya.

Okelah ya Rio. Abang tunggu kabar kau. Abang dengar kau tanding nanti di Bahrain. Kalau tak silap abang, masih ada 20 pertandingan lagi. Alamak, hebatnya. Abang tak maksa kau juara. Beratlah.

Tapi abang berdoa kau bisa buat lagu Indonesia Raya nanti dinyanyikan. Cuma jangan lupa kau bawa kasetnya. Takutnya panitia tak punya pulak. Ancur nanti acaranya kalau kau juara tak siap lagunya. Tak sedap kita nengoknya. Kau bawa saja kasetnya. Abang rasa tak apa-apanya itu.

Jangan lupa kalau kau lagi duduk-duduk sama orang Manor, dikit-dikit kau bilang la, jangan banyak kali mintak duit orang tu. Bilang aja, sekarang ini nama MANOR saja sudah terkenal di sini.

Omak-omak, Opung, semua dongan tahu kau pake bendera Manor. Sangkin terkenalnya, orang lupa sama kasus BLBI, Mafia Migas, Sinabung. Sebentar lagi genset di kampung abang jadi laris. Manalah mau orang kampung tak liat kau tanding. Di sini seringnya mati lampu.

Jadi bertandinglah kau baek-baek ya. Jangan jujur kali kau di lapangan. Sekali-sekali kau gertak mereka. Kasih dikit pancingan. Kalau sudah jiper, ada harapan kau ditakuti. Coba kau bilang dulu ke mereka, berani gak nyopir di jakarta. Kalau bisa pagi-pagi suruh dia datang di jalanan kota. Biar mati bediri dia.

Abang rasa, kalau kau sudah sering masuk tipi, citra Indonesia pasti mantap. Bisa-bisa investor datang bawa duit kesini. Bukan kayak investor yang kemaren dulu. Apanya bawa duit banyak.

Dia hanya berusaha dapat ijin di sini, lalu pinjam duit di bank di sini yang berafiliasi ke negaranya. Bedangkiknya lagi dia itu. Yang dijaminkan malah aset milik bangsa kita. Entah apa yang dipikirkan elit negeri kita soal ini.

Tapi jangan kau urus soal ini, Rio. 

Biarlah orang lain saja. Kau biar jadi contoh cemana jadi profesional yang fokus. Fokus fokus fokus. Bukan sekedar kerja kerja kerja. Ingatnya kau itu?Seginilah surat abang ya. Sudah capek abang nulisnya. Tapi ini karena abang bangga sama kau, Rio. Nanti kalau kau ke Medan, jangan lupa kontek-kontek abang. Nanti abang jemput pake sudaco. Kalau gak naik betor.

Kita raun-raun. Pasti banyak yang panggil-panggil kau. Abang pun senang lah.Oke, salam juga dari kawan abang. Si Gundur, si Leman, si Bujing, si Torang, si Lokot sama si Lian Kepinding. Itu semua parte abang di Medan. Dongan. Dongan sabutuha.

Itu saja...... 

Pulo Brayan,

Salam, 
si Pesal



Seks Aman Saat Hamil Muda


Dunia Hawa - Banyak wanita (dan pria) merasa khawatir untuk berhubungan intim saat hamil, terutama di trimester pertama. Alasan utamanya, bayi belum melekat kuat di rahim sehingga tinggi risiko keguguran. Walhasil, banyak pasangan yang memutuskan untuk 'berpuasa' demi tidak menyakiti si jabang bayi.

Adalah wajar jika Anda ingin menjaga bayi dalam kandungan agar selamat sampai dia dilahirkan. Tapi, berpuasa seks tidak perlu dilakukan. Pasalnya, seks selama kehamilan, termasuk saat trimester pertama, aman untuk dilakukan selama kehamilan Anda normal dan tidak bermasalah. Dokter kandungan baru akan menyarankan stop hubungan intim jika Anda:

- Punya sejarah keguguran

- Pernah mengalami pendarahan vaginal atau spotting (mengeluarkan bercak darah)

- Mengalami kram atau nyeri di perut

- Punya catatan medis rahim atau organ reproduksi lemah

- Mengandung bayi kembar atau multiple

- Menderita plasenta praevia

Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menghindari hubungan intim jika suami menderita herpes atau penyakit menular seksual lainnya. Atau suami harus memakai kondom. Tapi, Anda harus ingat bahwa kondom tidak menjamin bebas tular 100%.

Perubahan pada kehidupan seks

Saat hamil, terjadi banyak perubahan pada tubuh wanita, baik bentuk fisik maupun kadar hormonnya. Ada wanita yang merasa seks semasa hamil terasa lebih nikmat dibanding sebelum hamil. Namun ada juga yang merasa sebaliknya.  Pada kehamilan muda, sebagian Mama memang tidak terlalu nyaman untuk berhubungan seks, karena Mama masih belum terlalu nyaman dengan tubuh Mama.

Bagaimana dengan pria?  Banyak pria yang menganggap tubuh istrinya  terlihat lebih seksi ketika hamil. Melakukan hubungan intim pun jadi lebih asyik karena tak perlu lagi menghitung-hitung masa subur. Semakin banyaknya darah yang mengalir ke sekitar area genital juga dapat menimbulkan sensasi tersendiri sebab vagina Anda sekarang jadi lebih sensitif.

Tapi ada juga wanita yang sesudah berhubungan merasa perutnya kembung atau kram ketika suami melakukan penetrasi. Beberapa wanita mengatakan payudaranya terasa kencang dan sakit jika disentuh atau diremas. Derita mual dan mau muntah juga sering jadi kendala yang menurunkan libido wanita.

Anda sebaiknya terbuka pada suami ketika mengalami hal-hal yang membuat tidak nyaman sehingga suami bisa menyesuaikan diri. Bicara dan cobalah berbagai variasi posisi seks sampai Anda berdua menemukan posisi yang paling pas untuk bermesraan.

Cara terbaik untuk menikmati hubungan seks selama masa kehamilan adalah tidak melakukan penetrasi terlalu dalam dan melakukan gerakan yang terlalu bersemangat.

Apakah hubungan seks dapat menyakiti bayi dalam kandungan?

Jawabannya tidak. Selama hubungan intim, bayi Anda tetap aman terlindung di dalam cairan ketuban. Selain itu,  serviks Anda tertutup dan terlindung cairan kental yang membuatnya tak bisa dilewati. Suami tidak akan dapat menembus cukup dalam untuk mencapai bayi Anda. Dan meskipun orgasme dapat memicu kontraksi rahim, ini tidak berbahaya. Kontraksi karena orgasme berbeda dari kontraksi selama persalinan.

Jika Anda masih ragu untuk bermesraan selama hamil namun ingin melakukannya, temui dokter kandungan Anda dan berdiskusilah dengannya untuk menemukan cara-cara yang aman berhubungan seks semasa ada bayi di dalam kandungan.

dr. Febriansyah Darus, SpOG AHLI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI




Resep Es Manado Super Lezat


Dunia Hawa - Indonesia memang kaya akan ragam kuliner nusantara yang menggoda ya. Ya, salah satunya adalah daerah Manado. Manado pun punya aneka sajian kuliner yang menarik dan siap menggugah selera Anda. Tak hanya kuliner makanan saja, tapi kuliner minuman dari Manado pun ada yang cukup populer karena kelezatannya loh.

Ya, benar sekali. Namanya cukup mudah diingat karena memang menggunakan nama asal kotanya, yakni es Manado. Es manado ini merupakan sebuah minuman spesial dari Manado yang identik dengan warna putih.

Warna putih dari es Manado ini datang dari bahan dasar kuahnya yang berasal dari buah sirsat yang segar. Selain menyegarkan, buah sirsat ini ternyata juga kaya akan manfaat loh. Misalnya saja, khasiatnya yang sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi, menormalkan syaraf, anti bakteri, anti kanker, anti tumor.

Sirsat juga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses pencernaan loh. Tertarik? Coba resep es Manado berikut ini yuk.

Bahan yang diperlukan untuk membuat es Manado lezat :

•500 gram buah sirsat (ambil dagingnya buahnya saja)
•1 liter air kelapa muda
•1 buah kelapa muda (dikerok dagingnya)
•10 biji buah strowberi (potong kecil – kecil)
•100 gram nata de coco
•7 sendok makan susu kental manis putih
•1 kaleng buah leci kemasan (beserta air sari buahnya juga)
•Potongan es batu (kecil – kecil) secukupnya

Cara membuat es Manado lezat :

Membuat es Manado cukup mudah, pertama – tama, siapkan buah sirsat, ambil dagingnya saja dan bijinya dibuang. Karena buah sirsat memiliki biji yang kecil – kecil dan cukup banyak, jadi pastikan Anda lebih teliti dalam memilahnya agar tidak ada satu biji pun yang terlewatkan agar sajian Anda lebih sempurna.
Lalu, siapkan blender, dan masukkan daging buah sirsat ke dalamnya. Tambahkan setengah liter air kelapa muda, lalu blender keduanya sampai halus.

Selanjutnya, Anda bisa mulai menyiapkan gelas atau mangkok saji. Lalu, tuangkan buah sirsat yang telah diblender tadi ke dalam mangkok atau gelas saji yang telah disiapkan.
Lalu, siapkan buah kelapa muda, ambil dagingnya saja dengan cara dikerok.
Selanjutnya, masukkan buah kelapa muda ke dalam gelas saji. Tambahkan juga dengan nata de coco, potongan buah strowbery, beberapa buah leci kalengan dan sedikit airnya, dan juga air kelapa.
Setelah semua bahan isi tertata, tuangkan susu kental manis putih di atasnya dengan cara melingkar agar lebih rata.
Selanjutnya, masukkan juga potongan kecil es batu di atasnya.
Kucuri dengan susu kental manis putih pada bagian atasnya kemudian masukkan es batu kedalamnya.
Lalu, aduk perlahan saja agar isinya lebih rata. Dan es Manado spesial pun siap untuk Anda sajikan.
Nah, jadi, mudah bukan cara membuat es Manado lezat ini. Kombinasi resep es Manado ini memang sangat sempurna untuk menyajikan kesegaran. Aneka buah dan isinya menyatu dengan rasa kuah kental yang begitu menyegarkan.

Apalagi, rasa buah sirsat yang sedikit masam membuat kuah dari es Manado ini terasa sangat khas segarnya. Sajian segar ini tentu bisa jadi pelengkap sempurna ketika sedang berkumpul bersama kerabat atau sahabat terdekat.

Bahkan, tak sedikit juga loh yang memilih es Manado lezat ini sebagai sajian ketika sedang mengadakan acara tertentu. Semisal hajatan, arisan, pertemuan dan lainnya. Tentu saja dengan menyajikan es Manado lezat ini, tamu Anda akan merasa semakin dimanjakan.

Tapi, sebelum memilihnya menjadi sajian, lebih baik Anda mencoba sendiri dulu resep ini di rumah ya. Tertarik? Selamat mencoba dan selamat berkreasi.

[resep masakan nusantara]





Resep Ketupat Sayur dan Ketoprak Betawi


Makanan Khas Betawi

Dunia Hawa - Meskipun kini orang-orang betawi sendiri sudah mulai tersisihkan di Ibukota, namun budaya dan wisata kulinernya masih menjadi incaran para pengujung yang pergi ke kota Jakarta ini. Ya, makanan khas Betawi menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi para penikmat kuliner yang pergi ke kota metropolitan ini.

Orang-orang Betawi memang sangat lihai membuat aneka masakan khas yang sangat lezat dan nikmat yang bisa dinikmati para pecinta kuliner Indonesia. Bagi Anda yang penasaran bagaimana kelezatan masakan khas Betawi, ini dia kumpulan resep yang bisa kami sajikan untuk Anda!

A. Resep Ketupat Sayur Betawi

Resep masakan Betawi yang pertama adalah ketupat sayur Betawi. Makanan khas Betawi tak hanya terkenal dengan soto Betawinya saja, melainkan masakan ketupat sayur Betawi juga yang tak kalah enaknya dibandingkan masakan khas Betawi lainnya. Untuk membuat ketupat sayu Betawi ini adalah sebagai berikut.

Bahan-bahan yang digunakan :
• ½ kg pepaya muda, kupas, lalu potong berbentuk korek api
• 2 sdm minyak goreng
• 10 lonjor kacang panjang, potong-potong 3 cm
• 1500 cc santan
• 3 sdm ebi
• 3 cm lengkuas, memarkan
• 2 batang serai, memarkan
• 1 sdm kaldu ayam
• 2 lembar daun salam

Bahan yang dihaluskan :
• 8 siung bawang merah
• 8 buah cabai merah besar
• 3 siung bawang putih
• 1 sdt garam
• ½ sdt merica bubuk
• 1 sdt terasi goreng

Cara membuatnya :
1. Panaskan minyak dalam wajan terlebih dahulu, lalu tumis semua bumbu yang telah dihaluskan sampai harum.
2. Tambahkan santan, ebi, lengkuas, saun salam dan serai, lalu didihkan.
3. Tambahkan pepaya muda setelah mendidih, lalu masak terus sampai lunak.
4. Masukan kaldu ayam bubuk dan kacang panjang, lalu masak kembali hingga matang.
5. Angkat, lalu sajikan ketupat sayur lodeh yang sudah matang.
6. Tambahkan dengan kerupuk dan bawang goreng.
7. Sajikan selagi hangat.

B. Resep Masakan Ketoprak Betawi

Masakan ketoprak khas Betawi juga sangat cocok bagi para penikmat wisata kuliner di Betawi. Jika Anda ingin mencoba membuat ketoprak Betawi ini, ini dia langkah-langkahnya!

Bahan-bahan yang digunakan :
• 2 buah ketupat
• 2 buah tahu kuning, goreng
• 100 gram bihun, siram dengan air panas, lalu tiriskan
• 100 gram tauge, buang akar dan seduh dengan air panas
• 1 sdm bawang merah goreng
• 3 sdm kecap anis
• minyak goreng secukupnya
• Kerupuk udang secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :
• 3 buah cabai rawit, rebus
• 170 gram kacang tanah giling
• 1 sdm gula merah
• 2 siung bawnag putih
• 2 sdt garam
• 150 cc air hangat

Cara membuatnya :
1. Pertama-tama haluskan semua bumbu halus di dalam piring saji.
2. Tambahkan ketupat yang sudah dipotong di atasnya dengan tahu, bihun dan tauge.
3. Tambahkan dengan kecap manis dan bawang goreng.
4. Lengkapi hidangan ketoprak dengan kerupuk udang, ketoprak pun siap disantap.


[resep dapur ibu]