Monday, February 29, 2016

Kalijodo Rata Dengan Tanah




Hari ini, Senin, 29 Februari 2016, Kalijodo resmi sudah rata dengan tanah. Kalijodo tinggal kenangan. Tak ada lagi yang tersisa dari Kalijodo, hanya puing-puing bangunan sisa penggusuran yang masih berserakan. Kalijodo yang selama ini dikenal sebagai tempat prostitusi, perjudian, tempat penjualan minuman keras hingga tempat para preman berkumpul sudah habis dan rata dengan tanah. Keputusan penertiban kawasan Kalijodo ini diambil oleh Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, karena selama ini bangunan-bangunan yang menempati lahan di Kalijodo tersebut adalah menempati lahan negara, dan oleh sebab itulah, penggusuran dilakukan karena lahan negara tidak boleh didirikan bangunan.

Keputusan yang diambil Ahok untuk menggusur Kalijodo bukanlah keputusan yang secara ujug-ujug datang, namun Ahok telah berencana untuk menertibkan kawasan penyakit sosial itu sejak ia masih mendampingi Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta kala itu. Saat itu Ahok melihat banjir-banjir besar masih terus mengepung Ibu Kota, dengan memiliki pemikiran-pemikiran yang revolusioner, Ahok terbesit dalam pikirannya bahwa tak ada cara lain untuk membuat Jakarta bisa terbebas dari banjir kecuali mengambil alih semua ruang terbuka hijau yang telah di alih fungsikan menjadi berbagai macam jenis bisnis yang terus dikembangkan para mafia tanah. sehingga pada akhirnya kekuasaan Daeng Aziz juga runtuh. Namun bagi Ahok, negara tidak boleh kalah dengan para mafia apalagi preman.

Ahok yang memiliki pendirian tegas dan tidak mau main-main terhadap siapa saja yang menjadi mafia tanah pun akhirnya membuat keputusan yang akan dijalankannya selama ia menjadi Gubernur DKI Jakarta yakni menggusur habis ruang terbuka hijau yang telah di alihkan fungsinya. Ahok sudah tak kenal lagi rasa takut, karena bagi Ahok ia sangat berkepntingan untuk mengubah, menata dan mempercantik DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara Republik Indonesia. Target ambisius Ahok Cuma satu yakni ingin menjadikan Jakarta sebagai the world class city termasuk juga membuat masyarakat yang tinggal di Jakarta menjadi nyaman, aman dan tentram dalam kehidupannya.

Ahok paham betul sungguh berat sekali untuk mennyulap Jakarta menjadi the world class city. Sadar dengan itu, Ahok pun terus mempercepat atau mewujudkan program revolusi sosialnya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, terhitung sejak ditinggalkan Jokowi. Ahok sukses membersihkan Kampung Pulo dan Kalijodo yang selama ini sering menjadi sumber masalah utama di Ibu Kota. Kampung Pulo menjadi sumber kebanjiran Jakarta selama ini, dan terbukti sejak Ahok menerapkan program revolusi sosialnya yakni berupa penyegaran pola pikir masyarakat bahwa yang tinggal di pinggir kali adalah penyebab banjir selama ini adalah benar adanya.

Dan terbukti sampai hari ini pun Jakarta tidak pernah lagi dikepung banjir besar yang mana beberapa tahun sebelumnya, Jakarta pernah tenggelam akibat tingginya intensitas hujan yang turun. Meskipun saat ini intensitas hujan turun dengan lebat, namun Banjir sudah tidak lagi mengepung Jakarta. Terakhir, penggusuran Kalijodo juga merupakan wujud revolusi sosial bagi Ahok untuk DKI Jakarta, karena selama ini banyak yang beranggapan permasalahan klasik yang selalu mengepung Jakarta utopia jika bisa teratasi. Selama ini, Masyarakat DKI mudah putus asa dan gampang menyerah. Masyarakat DKI menjadi gampang menyerah dan menjadi pesimis akan banjir yang kini nyata-nyata bisa diatasi Ahok. Ini tak lain dulunya disebabkan oleh kecakapan Gubernur DKI Jakarta yang silih berganti, yang justru tidak mampu untuk menuntaskan permasalahan klasik di Ibu Kota ini.

Meskipun banyak pihak yang tak senang dengan gaya kepemimpinan Ahok, itu bukanlah sebuah maslaah bagi Ahok. Ahok tak akan pernah memperdulikan pihak-pihak yang tak senang padanya. Karena satu hal yang ingin diwujudkan oleh Ahok yakni mengubah Jakarta sebagaimana Singapura yang menjadi salah satu Ibu Kota paling cantik di dunia. Dengan memiliki sumber daya alam yang terbatas, Singapura yang pernah dipimpin mendiang Lee Kuan Yeaw berhasil mengejutkan dunia yakni kini sejak ditinggalkan Lee Kuan Yeaw, Singapura menjadi salah satu Ibu Kota paling tersohor di dunia dan juga menjadi the world class city. Lee Kuan Yeaw mampu mengubah Singapura menjadi the world class city bukanlah perkara gampang. Lee bertangan besi saat memimpin Singapura, tetapi gaya kepemimpinan makin menunjukkan bahwa Jakarta hanya bisa menjadi the world class city apabila dipimpin dengan gaya pemimpin yang bertangan besi.

Keputusan Ahok yang menggusur habis Kalijodo akan terasa dampaknya dalam waktu yang tidak akan lama, yakni Jakakrta akan makin canti, makin tertata, makin hijau dan makin banyak ruang terbuka hijau. Karean Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memiliki kepentingan untuk melindungi anak-anak agar terhindar dari kejahatan yang selalu mengintai anak-anak. Keputusan memerbanyak ruang terbuka hijau itulah yang jadi solusi konkrit untuk menekan anka kejahatan terhadap anak di Ibu Kota. Selain itu penenrtiban Kalijodo dari penyakit sosial juga akan membawa dampak yang postif dan akan jadi negatif jika itu terus dibiarkan. Menadi negatif karena apa jadinya anak-anak yang selama ini tetap dibiarkan hidup dilingkungan yang penuh dengan penyakit sosial. Dan kini anak-anak yang selama ini tinggal di Kalijodo pun bisa tenang dan sembari mengejar cita-citanya bahwa pemerintah Provinsi DKI akan membiayai biaya pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. Bukankanh ini keputusan yang amat mulia yang pernan dilakukan oleh Ahok?

Gaya kepemimpinan Ahok yang tegas, tanpa kompromi dan sangat transparansi dalam anggaran telah membuat banyak pihak yang berkepntingan dengan anggaran menjadi kebingungan, berbagai upaya pun dilakukan untuk mendongkel Ahok dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun niat licik para pihak yang ingin menghancurkan masa depan Jakarta menuju the world class city tidak akan pernah berhasil. Karena saat ini masyarakat kian cerdas dan tidak akan mudah terpengaruh dengan isu-isu murahan yang biasanya dilakukan oleh lawan politik Ahok selama ini. Ketegasan dan sikap tanpa kompromi Ahok selama ini dalam menertibkan kota Jakarta juga sudah membuat Sejarawan, J.J Rizal merasa meriang-meriang.

Melalui tweet yang ditweetkannya di twitter, J.J Rizal menganggap bahwa apa yang dilakukan Ahok selama ini adalah salah. Ini merujuk pada temuan yang nyata dan fakta dilapangan, bahwa banyak ditemukan kulit kabel yang menyumbat gorong-gorong sehingga menyebabkan banjir. Bagi J. J Rizal yang sesat pikir itu adalah sebuah kesalahan jika ingin menyalahkan kulit kabel sebagai sumber banjir maupun genangan yang selalu mengenangi Jakarta selama ini. Namun apapun itu, Jika sudah sesat pikir seharusnya kita abaikan saja dan tak perlu kita hiraukan pernayataan dari J.J Rizal, terlebih lagi J.J Rizal juga seolah kumat meriang-meriangnya setelah penggusuran Kalijodo mendekati harinya. Melalui tweetnya, J.J Rizal justru malah mempermasalahkan letak rumah Ahok yang dianggapnya barada pada ruang terbuka hijau. Jelas saja pernyataan sesat J.J Rizal sama sekali tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Penyakit meriang-meriang ala J.J Rizal ini juga sebelumnya kumat pada saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan kawasan Kampung Pulo. Dan pada saat itu, lagi-lagi rumah Ahok yang juga dipermasalahkan oleh Sejarawan ini. Namun apapun sesat pikir yang diutarakan J.J Rizal melalui twitternya, kita harus menggangapnya hanyalah ajang mencari perharian semata. Karena kini faktanya ketika hujan deras mengguyur DKI Jakarta, maka selama itu pula hanya ada genangan-genangan yang tidak tinggi, dan berbeda sebelum penertiban Kampung Pulo dan beberapa tahun sebelumnya. Saat itu banjir masih selalu mengenangi Jakarta. Kesannya sangat jelas terbaca dan terlihat bahwa J.J Rizal tak senang jika Ahok berhasil membuat Jakarta tidak banjir lagi

[ rucky vinando /kompasioner]

Maju Atuh Kang Emil



Dunia Hawa
Kang Emil yang terhormat, Cieee.. Saya baca twit akang yang ragu apa mau maju di pilgub DKI atau tidak.

Berbeda dengan pandangan banyak orang, saya sih menyarankan “maju aja, kang”. Kapan lagi kesempatan kang Emil untuk lebih menasionalisasi kalau gak ke Jakarta ? Jakarta itu pusat dari segalanya, bahkan menurut pak Yusril, kursi Gubernur Jakarta itu tangga menuju kursi Presiden. Ajib kan kang, kalau bisa jadi Presiden ? Masak cuman jadi Walikota ajah..

Jangan ragu, kang.. Ngapain juga minta pendapat Adhyaksa Dault. Kang Emil itu suaranya jauh lebih tinggi dari Adhyaksa Dault, si bapak mah menang kumis doang. Masak mau jadi cawagub Adhyaksa Dault ? Wahhhh.. Rugi atuh kang, rugiii…

Ingat peristiwa pilpres 2009 ? Dimana Prabowo “mengorbankan diri” jadi Cawapres Megawati ? Buat saya mah itu keputusan bodoh yang akan disesalinya seumur hidup. Lha wong namanya sedang bersinar kok mau2nya jadi cawapres bu Mega ? Padahal waktu itu orang sedang jenuh dengan capres yang ntu-ntu ajah. Bener kan Jeblok suaranya ?

Mau ngulang 2014, eh ada Jokowi ? Sial.. Sial… *gigit pantat kuda*

Nah, ini nama Kang Emil sedang bersinar-sinarnya.. Cieee…. Naikkan pertaruhannya, kang. Kapan lagi, coba ? Siapa tau tahun kedepan nama Kang Emil redup karena sudah banyak pesaing yang bagus2. Ntar nyesel loh kanggg…. Mau gigit pantat kuda juga ?

Kalau maju, jangan mau jadi wakil, kang… Akang jadi cagub-nya. Kalau wakil mah pilih haji Lulung aja, dia punya Lamborghini hijau, meski katanya minjem. Haji Lulung terkenal lho kang.. Coba suruh ngeludah aja, jadi duit deh.. Akang ga perlu duit lagi. Lepas Haji Lulung ke kebun raya bogor, suruh meludah di pohon2, di tanaman langka.. Udah jadi berapa duit, tuh ?

Atau wakilnya Ahmad Dhani aja kang.. Doi kan napsu tuh. Lumayan kan kang.. dia bisa bantu berkoar2 di medsos dgn pernyataan yang kontroversialnya, yang potong tutit lah, atau foto nyusuin bayi.. Akang kan terbantu kalo wakilnya jg ngetop. Tapi jangan Saipul Jamil lho ya kang… Akang nanti di hap, hap..

Kalo akang maju di pilgub DKI, wah rame kang… Itu bisa seperti pilpres 2014. Nama akang bisa dijadikan jaminan menang sama partai2 yang ga suka dengan Ahok. Pake jargon2 kampanye “muslim yang bersih dan santun”, “muslim yang moderat dan taat beragama” atau “muslim yang ciee..” Warga Jakarta dah bosen ama kang ma Ahok.. Mereka butuh penyegaran dan penguatan iman. Sudah saatnya pemimpin muslim yang memimpin Jakarta, gitu kang…

Pasti rame deh, percaya… Seperti Viking vs Jakmania. Suporternya pecah, kata Indro.

Jangan liat kalah atau menangnya kang, tapi perjuangannya. Akang akan menjadi lawan Ahok yang seimbang. Pecah barisan pendukung Ahok. Biar mereka ragu2, milih yang mana… Kalau saya mah, pasti milih Raisa kang.. Udah cantik, cewe lagi..

Ya akang jangan liat bu Risma dong.. Bu Risma mah ga mungkin ninggalin Surabaya. Dia mah ga ambisius, akang kan ambisius. Beda kang.. Akang kan lelaki yang tak mungkin, menerimamu bila, ternyata kau mendua.. Lha, kok jadi lagunya Iwan Fals.. Hihi…

Ayuk kang… Ini kesempatan akang. Jangan takut, jangan ragu. Kan asik tuh headline koran.. “Ridwan Kamil akhirnya maju menantang Ahok..” Kalau di sepakbola ini seperti duel el-clasico kang, Barca vs Madrid. Akang kan mirip2 Ronalda… Ronalda itu urang sunda, kalo Ronaldo orang Jawa.

Ahok ini pasti deg2an kalo kang Emil maju, soalnya yang cuma sepantar untuk bertarung dengan Ahok ya Kang Emil. Kalau Ahok ngetop lewat media massa, kang Emil ngetop di media sosial. Dan meski warga Bandung agak menyesal akang maju, mereka pasti mendukung deh… Bandung udah beres, kang.. Kasi aja ke wakilnya. Udah kurang menantang.

Ayo ramaikan kang… Gerindra, PKS, PPP, Golkar itu pasti di belakang akang. Coba, kapan lagi bisa seperti ini ? Orang batak bilang, ini the right time and the right place. Ini waktu kanan dan tempat kanan.

Pepatah bilang kang, kalah jadi abu menang jadi arang. Meski kalah kan, kang Emil bisa jadi abu, Abu Ridwan Kamil.. Keren kan kang ? Abis itu pake jenggot ma celana cingkrang. Syari’ abeeeessss…..

Jangan dibilang ini manas2in lho ya kang… Ini kan cuman menyemangati sambil minum kopi. Akang bisa.. Kalau mengikuti kaidah bahasa Enny Arrow, ini saatnya akang “menggelinjang”.. Akang dulu suka baca juga kannnnn ? Ayo ngaku… Pinjem dong kang, masi nyimpen ngga ?

Ah Kang Emil, kenapa mesti bertanya mau maju atau ngga ? Maju mah maju aja atuh, kang.. Jangan mikir menang kalah, semua akan cie cie pada waktunya…

Kayak saya atuh kang.. Meski di cie ciee.. Saya mah tetap aja ngopi sambil spit tea… “Naon cie cie siah ? Mau di happ sama Batman ??”

[denny siregar]

Tolak ISIS Tapi Niru ISIS


Dunia Hawa
Katanya "ISIS bukan Islam" ?
tapi dalil ISIS dipakai rujukan?

Saat dunia bergetar merinding jijik menyaksikan kebiadaban ISIS membantai manusia dengan brutal nan sadis, dunia MENGECAM ISLAM. Ya, yang dikecam adalah Islam.

Ini adalah REALITA dunia Islam masa kini. Sepak terjang Al-Qaeda, ISIS & Boko Haram telah mencitrakan Islam sebagai "agama biadab yang dianut gerombolan monster", begitu kira-kira redaksinya.

Sentimen anti Islam (islamophobia) menyapu dunia terutama di dunia barat. Islam "berhutang budi" kepada Emir ISIS Abu Bakar Baghdadi yang telah menyajikan islam bagai "Agama Setan", terima kasih ISIS!

"ISIS BUKAN ISLAM"

Lalu terjadi gelombang MENOLAK ISIS yang dilakukan oleh berbagai elemen Islam, tak hanya dari kalangan muslim Moderat, bahkan kubu muslim Garis Keras intoleran pun berjama'ah teriak "ISIS BUKAN ISLAM".

ISIS mampu membuat muslim moderat & muslim intoleran bertemu dalam satu konsensus (kesepakatan), yakni: "ISIS bukan representasi islam karena ISIS terlalu sadis & biadab".

CATAT: "ISIS terlalu sadis & biadab"
Apa alasan ISIS jadi sadis & biadab?

ISIS menjadi sadis & biadab karena ISIS menerapkan dalil tanpa mempedulikan nilai-nilai KEMANUSIAAN. Kita ulangi lagi supaya jelas..

Sekali lagi.. ISIS biadab karena menerapkan dalil tanpa mempedulikan HAK ASASI manusia. Resapi ini dalam ingatan.

TIDAK MAU ISIS DISAMAKAN DENGAN ISLAM?

Jadi bila tidak mau ISIS disamakan dengan islam, caranya mudah! CARANYA: menerapkan dalil JANGAN bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Sekali lagi..
menerapkan dalil JANGAN melanggar hak orang lain
menerapkan dalil JANGAN merendahkan orang lain
menerapkan dalil JANGAN merusak kerukunan

CONTOH:
memaksakan dalil "pemimpin kafir"
= melanggar hak asasi non muslim

memaksakan dalil poligami
= merendahkan martabat wanita

mengharamkan "selamat natal"
= merusak kerukunan umat

APA BEDANYA SAMA ISIS?

Jadi jangan berkontradiksi. Di satu sisi menolak ISIS teriak-teriak "ISIS bukan Islam", tapi di sisi lain sendirinya menerapkan dalil meniru persis gaya ISIS.

Kalau tidak ingin ISIS disamakan dengan Islam, JANGAN menerapkan dalil "seenak udel" tanpa mempedulikan nilai-nilai kemanusiaan & hak asasi orang lain.

Melarang non muslim jadi pemimpin, membenarkan poligami, mengharamkan "selamat natal", artinya MENGAKUI ISIS ADALAH ISLAM. simpel toh?

ente poligami, artinya
ente akui ISIS itu islam

ente haramkan selamat natal
ente mengakui ISIS itu Islam

ente tolak pemimpin non muslim
ente mengakui ISIS adalah Islam

JANGAN BILANG "ISIS BUKAN ISLAM"
kalau menerapkan dalil masih gaya ISIS

[RENUNGAN AKHIR MINGGU
Ustad Abu Janda al-Boliwudi]

Terkait dengan pernyataan Tifatul Sembiring :

Saya cuma mau mengingatkan Tifatul tentang twitnya, bahwa selain ada hadist yang menghukum bunuh bagi kaum homosexual, ada juga loh ayat Al QURAN yang sudah pasti shahih memerintahkan memotong tangan pencuri. Mohon Tifatulsegera melaksanakan perintah Allah terhadap mantan presiden PKS dan Gubernur Sumut non aktiv Gatot Pujonugroho yang sudah terbukti bersalah di pengadilan. Yeaahh!!

Pakde Jokowi, Tolong Anak-anak Kami




Era Soeharto meski meninggalkan jejak berdarah, juga meninggalkan jejak yang baik. Begitu kuatnya nasionalisme ditanamkan sejak dini. Upacara bendera di sekolah2, lagu2 kebangsaan, pemasangan bendera saat hari perjuangan benar2 dipaksakan. Tidak ada yang berani melanggar, karena akan dituding PKI dan kata PKI adalah momok yang menakutkan.

Lepas era Soeharto, perlahan2 terkikis juga nasionalisme. Semua bicara reformasi tanpa perduli bahwa reformasi harus ada dasar, tanpa itu reformasi seperti terop kawin yang terbang kena badai.

Saat itu pelan2 masuklah kembali paham Negara Islam, paham lama yang dimodifikasi dan diusung pihak yang beragam. Hormat bendera menjadi haram, pancasila di musrik-kan dan tumbuhlah organisasi2 radikal yang ke-arab2an meng-klaim bahwa Islam harus seperti mereka.

Lihatlah buku2 pelajaran. Islam digambarkan berjenggot dan celana cingkrang, seolah2 begitulah seharusnya seorang muslim. Sibuk di aksesoris dan ritual dengan meninggalkan konsep “paham”. Pengajian2 dibangun dimana2 untuk merekrut kader2, bukan lagi sebagai tempat pengisian jiwa. Masjid2 dibangun sebagai tempat berkumpul ideologi bukan lagi sebagai “rumah” Tuhan.

Belasan tahun mereka membangun itu sejak jatuhnya rezim Soeharto dan hasilnya mulai terlihat sekarang.

Seorang bupati dikejar2 ormas tanpa perlindungan aparat. Seorang walikota melindungi ormas yang menentang Pancasila bahkan meresmikan kantornya . Seorang Gubernur duduk bersila dibawah kaki negara Saudi, mengemis minta dana dengan mem-fitnah. Seorang Gubernur bagus diserang karena “kafir” dan tidak boleh memimpin “muslim”.

Nasionalisme yang dibangun kuat oleh Soeharto luntur, seperti bedak terkena hujan. Kikisan2nya menggoyahkan pondasi kenegaraan. Mereka sudah sangat terbuka, terang2an menuding dasar negara dan menuntut di bentuknya negara khilafah,

Sudah saatnya Pakde melibatkan penuh NU dan Muhammadiyah dalam meramu konsep pelajaran Islam di sekolah2. Sertifikasi guru2 agama di sekolah, juga ustad2 dan pelaksanaannya di berikan kepada 2 organisasi itu, bukan MUI, sehingga mereka punya koridor nusantara dalam mengajar, bukan koridor timur tengah.

Galakkan kembali hormat bendera dan gaung Pancasila. Jika perlu, paksa sebagai sebuah kewajiban. Sekolah negeri yang tidak melaksankan, beri sanksi. Pakde sudah bagus menyuruh media TV memutar lagu2 nasional, tetapi itu jangan dijadikan konsep “jika media TV berkenan”, tetapi harus jadi kewajiban, seperti hal-nya masa Soeharto dulu mewajibkan setiap jam ada berita nasional di semua radio2. Ancam cabut ijinnya jika menentang.

Pakde, nasionalisme kita sedang dirongrong, banyak pejabat yang main serong, jangan pakai tendangan memutar lagi untuk ini tapi sudah harus gunakan kungfu peremuk tulang.

Nasionalisme harus dipaksakan sejak kecil, supaya besar nanti anak2 kami tidak mudah dikadalin radikalis berdagu sarang lebah dan bersorban. Pakde, nasionalisme anak2 kami terancam.

Pakde, tolong kami…. Masak harus Batman yang turun tangan ? Batman hanya bisa bergerak di kegelapan, dan itupun kudu ada kopi dan tahu isi sebagai suguhan.

Nb :

Kucing kurus mandi di papan. Pakde kurus tapi orangnya tampan. *

*agak menjilat supaya nanti diundang makan2*

[denny siregar]