Sunday, July 31, 2016

Penyebab Pembakaran Vihara di Tanjungbalai


Dunia Hawa - Makan daging babi dengan membaca basmalah tidak membuat daging babi itu jadi halal. Merusak rumah ibadah orang dengan teriakan takbir tak membuat perusakan itu menjadi perbuatan yang benar.

Benarkah penyebab pembakaran dikarenakan umat muslim merasa tersinggung dengan teguran warga ethnis Tionghoa terhadap kerasnya speaker masjid? Yang jelas ini bukan penyebab tapi hanya sebagai sumber pemicu. Penyebab yang sebenarnya mungkin dapat kita simpulkan dari komen komen negatif netizen dalam menanggapi peristiwa pembakaran vihara kemarin, seperti di bawah ini :




Fakta dari kehidupan, masyarakat pribumi dengan masyarakat ethnis Tionghoa dapat kita lihat bahwa dimanapun tempatnya masyarakat Tionghoa memiliki tarap hudup yang lebih baik daripada masyarakat pribumi. Tentu keadaan ini mengakibatkan tibulnya rasa iri, dengki dan benci dari masyarakat pribumi terhadap masyarakat ethnis keturunan Tionghoa.

Sikap iri dan dengkilah yang menjadi penyebab pembakaran vihara sebagai wujud pelampiasan.

Jadi bisa diperkirakan bahwa peristiwa ini dapat berulang di daerah daerah lain dengan sumber pemicu yang mungkin berbada.

Semoga saja pemerintah berserta aparatnya dapat membaca situasi sepeti ini di daerah lain dan berusaha mencegahnya sebelum terjadi lagi.



[lelafitriani/dh]

Benarkah Muslim itu Harus Keras Terhadap Orang Kafir?


Tafsir surat al-Fath:29

Dunia Hawa - Surat al-Fath berjumlah 29 ayat yang semuanya turun dalam konteks perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, memahami ayat terakhir dalam surat ini juga tidak bisa sepotong-sepotong, karena kita harus memahami keseluruhan konteks ayat-ayat sebelumnya, plus pemahaman utuh tentang perjanjian hudaibiyah. Inilah yang dilakukan oleh Imam al-Alusi, pengarang Tafsir Ruhul Ma’ani yang harus berpanjang lebar menceritakan persitiwa hudaibiyah sebelum menjelaskan potongan ayat 29 di bawah ini:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…”

Kesalahpahaman akibat kegagalan memahami pesan utuh ayat ini sering terjadi dan berpotensi menimbulkan gesekan sosial di masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia. Kita saksikan sebagian saudara kita yang pasang wajah kusam dan angker kepada non-Muslim atau juga kepada sesama Muslim yang sudah mereka anggap kafir. Tak ada senyum dan tak ada ramah tamah. Mereka bahkan menyalahartikan ayat ini sebagai kewajiban bersikap kasar kepada orang kafir karena kata “keras” dipahami sebagai permusuhan. 

Sebagian saudara-saudara kita juga bersikap mencurigai kebaikan orang kafir dan menoleransi keburukan orang Islam karena memahami ayat di atas secara harfiah tanpa memahami konteksnya. Pendek kata, semua tindakan orang kafir dicurigai dan ditolak, dan semua hal yang tidak benar dari sesama Muslim diterima begitu saja.

Konteks ayat di atas adalah suasana ketegangan, bukan ayat di masa tenang atau damai. Jadi, memberlakukan ayat itu dalam konteks keseharian kita berinteraksi sosial tentu kurang pas. Ketika Rasulullah SAW bermimpi memasuki kota Mekkah sebagai sebuah kemenangan yang dekat (fathan qariban), maka para sahabat dan Rasul bersama-sama hendak memasuki kota Mekkah berhaji pada tahun keenam hijriah. Singkat cerita, kaum kafir mekkah menghadang dan memaksa Rasulullah dan sahabat kembali ke Madinah lewat sebuah perjanjian di daerah Hudaibiyah, dimana menurut para sahabat utama seperti Umar bin Khattab, perjanjian tersebut amat sangat merugikan umat Islam.

Sejumlah orang munafik mengambil kesempatan untuk menimbulkan kegaduhan, seperti terekam dalam ayat-ayat awal surat al-Fath. Allah pun menenangkan umat Islam yang seolah patah semangat bahkan ada pula yang mempertanyakan kebenaran mimpi Rasul sebelumnya. Surat al-Fath turun dalam suasana yang demikian. Di akhir surat, Allah menegaskan kembali kebenaran mimpi Rasul, kepastian kemenangan (yang terbukti saat Fathu Makkah) dan kebenaran bahwa Muhammad itu seorang utusan Allah. Di ayat 29 inilah Allah seolah hendak mengatakan: ‘jangan kalian ribut dan ragu sesama kalian, kalian harus saling berkasih sayang dan berlemah lembut diantara kalian, dan sifat keras dan tegas itu seharusnya ditujukan pada orang kafir bukan pada sesama kalian!”.

Ibn Abbas menafsirkan ayat 29 surat al-Fath yang sedang kita bahas ini khusus untuk para sahabat yang menyaksikan persitiwa Hudaibiyah. Sahabat Nabi yang terkenal cerdas luar biasa ini menafsirkan sebagai berikut:

Muhammad itu utusan Allah, tidak seperti kesaksian Suhail bin Amr (yang memaksa Rasul untuk menghapus kalimat Muhammad Rasulullah dalam naskah perjanjian Hudaibiyah dan diganti dengan Muhammad bin Abdullah saja); dan orang yang bersama Muhammad, yaitu Abu Bakar, ia termasuk orang yang pertama kali mengimani kerasulan Muhammad; keras terhadap orang kafir (maksudnya ini merujuk kepada Umar bin Khattab sebagai pembela Rasulullah), berkasih sayang sesama mereka (ini ditujukan kepada Utsman bin Affan). Lanjutan ayatnya: Kamu lihat mereka ruku' dan sujud (ini menyifatkan Ali bin Abi Thalib); mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya (ini menyifatkan Thalhah dan Zubair).

Al-Samarqandi dalam kitab tafsirnya Bahrul Ulum memberi penafsiran yang mirip dengan Tafsir Ibn Abbas di atas. Yang dimaksud bersama Nabi itu adalah Abu Bakar, yang keras itu Umar, yang berkasih sayang itu menyifatkan Utsman dan yang rajin ruku’ dan sujud itu Ali, sementara yang mencari karunia Allah dan keridhaannya itu adalah Zubair dan Abdurrahman bin Awf.

Penafsiran model Ibn Abbas di atas juga dikonfirmasi oleh Imam al-Alusi. Meski demikian beliau juga menyebutkan bahwa jumhur ulama menganggap penyifatan ini tidak hanya khusus untuk pihak tertentu yang menyaksikan peristiwa hudaibiyah tapi merupakan sifat semua sahabat Nabi. Kalaupun kita terima pendapat jumhur ini, namun ini tidak berarti bahwa saat ini kita dibenarkan bersikap garang dan bermusuhan kepada orang kafir, karena semua ahli tafsir sepakat asabun nuzul ayat di atas terikat erat dengan konteks ketegangan peristiwa Hudaibiyah.

Allah telah berfirman dalam Surat al-Mumtahanah ayat 8 mengatur relasi dengan pihak kafir: 

“Allah tidaklah melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

Itu artinya, Muslim tidak dilarang berbuat baik kepada tetangga maupun kawan sepermainan atau kolega di kantor yang merupakan non Muslim. Dua bukti lain bisa kita lihat dalam sejarah Rasulullah. Pertama, ketika ayat assyidda’u ‘alal kuffar (al-Fath: 29) di atas turun, justru Rasulullah sedang bersikap ‘lunak’ kepada orang kafir dalam perjanjian hudaibiyah bukan sedang memerangi mereka. 

Kedua, ketika peristiwa Fathu Makkah terjadi, Rasulullah juga bersikap lembah lembut kepada penduduk Makkah, bahkan Abu Sufyan pun mendapatkan perlindungan dari Rasulullah. Itulah sebabnya Rasulullah disebut sebagai al-Qur’an berjalan, karena beliau tidak mengikuti hawa nafsu, amarah maupun dendam permusuhannya, tetapi benar-benar merupakan perwujudan rahmat bagi semesta alam.

Wa ma yanthiqu ‘anil hawa in huwa illa wahyu yuha (tidaklah Ia bicara berdasarkan hawa nafsunya melainkan apa-apa yang diwahyukan kepadanya) QS 53:3-4 

Tabik,

Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia – New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School

Saturday, July 30, 2016

Tanjungbalai : Mereka Ingin Kita Pecah


Dunia Hawa - Menurut camat Tanjungbalai, kejadian bermula dari seorang wanita tionghoa yang memprotes toa masjid yang terlalu keras.

Wanita dan warga yang hendak shalat bersitegang, tapi sudah diamankan dan kembali pulang.

Permasalahan muncul ketika di medsos terjadi provokasi. Ada yang bilang masjid dilempari, imam diusir, ada juga yang bilang shalat magrib dihentikan. Postingan postingan provokasi itu menyebar luas disertai seruan pembakaran vihara.

Dan entah darimana datangnya massa kemudian membakar vihara. Tidak jelas juga kenapa vihara, karena si wanita belum diketahui agamanya.

Daripada mengutuk situasi, menyalahkan pihak tertentu dengan berbagai sindiran, lebih baik melihat lebih dalam bahwa konflik di negara kita sebenarnya sedang dipetakan.

Di Deli Serdang misalnya permasalahan babi panggang sebenarnya hanya masalah picu yang sedang ditekan saja. Prosentase jumlah penduduk antara suku Melayu dan suku Karo yang tidak begitu jauh, berpotensi dibenturkan. Sedangkan Tanjungbalai dikenal sebagai wilayah multi-etnis.

Beragamnya suku, ras dan agama di Indonesia di masing-masing wilayah memungkinkan untuk selalu digesek. Kebanggaan kebanggaan simbol dicuatkan dan dipoles terus dengan aura kebencian, sehingga setahap demi setahap bibit dendam di munculkan.

Karena itu, diharapkan kita yang ber-medsos ini cerdas dalam menyikapi berita dan provokasi sehingga tidak selalu meng-generalisasi bahwa itu suku tertentu, agama tertentu atau ras tertentu. Tetapi itu sebuah trik untuk memecah belah kita yang berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Mereka menyiramkan api di medsos, kita siramkan air sebagai tandingannya. Propaganda lawan dengan propaganda. Provokasi lawan dengan edukasi.

Goncangan ke depan akan semakin nyata. Banyaknya kepentingan supaya Indonesia ini pecah, baik dari sisi pengambil-alihan pemerintahan dalam konsep khilafah sampai negara luar yang terancam ekonomi dengan bangkitnya Indonesia, menjadikan negara kita seperti gunung berapi yang terus menerus mengeluarkan asap dan siap untuk diledakkan secara nasional.

Semoga NU dan Muhammadiyah segera menyebarkan santri-santrinya untuk meng-edukasi Islam yang ramah bukan yang penuh amarah. Juga para petinggi petinggi agama di daerah rawan konflik segera membuat MOU persatuan menghindarkan konflik SARA.

Konflik Tanjungbalai juga sebagai ucapan selamat datang kepada Menkopolhukam baru. Semoga pemerintah bergerak untuk membangun kembali vihara yang dibakar supaya tidak ada dendam yang tersisa.

Selamat minum kopi semuanya... Seruputtttt..

video pembakaran 1 dari 6 vihara yang dibakar di Tanjungbalai :



[denny siregar]

Islam, Mesjid dan Speaker


Dunia Hawa - Di Tanjungbalai, ada orang Tionghoa yang mengamuk karena merasa terganggu dengan suara speaker mesjid. Kemudian 6 vihara dibakar. Apa hubungannya? Apakah Tionghoa yang mengamuk itu pasti beragama Budha atau Kong Hu Cu? Bagaimana kalau ternyata dia Kristen atau ateis? Kalaupun iya itu rumah ibadah dia, kita tentu tahu bahwa dia bukan pemilik tunggalnya.

Dulu waktu ribut-ribut soal kartun Denmark, gereja di Pakistan dibakar. Padahal kita tahu bahwa pembuat kartun tidak mungkin berada di Pakistan.

Apa yang menghubungkan orang Tionghoa yang memaki tadi dengan pembakaran vihara? Kebencian. Kebencian membuat orang berhenti berpikir. Pokoknya kaum itu adalah musuh kita, maka segala macam cara perlu kita lakukan untuk mengganggu dan menyakiti mereka.

Apa lagi? Mentalitas korban. Kita ini korban. Tuh, lihat di Tolikara, kan kita diserang. Tapi apa hubungan antara Tolikara dengan Tanjung Balai? Tidak ada. Satu-satunya hubungan adalah bahwa umat Islam selalu merasa jadi korban. Maka ketika mereka rusuh, itu adalah tindakan balasan yang dibolehkan. 

Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Kita ucapkan itu sambil nyengir.

Menciptakan, lalu Memuja Simbol 

Apa hukumnya azan memakai speaker? Mubah saja. Tidak lebih dari itu. Tidak ada anjuran khusus agar orang memakainya. Azan memakai speaker dilakukan dengan pertimbangan agar lebih banyak orang mendengarnya. 

Apakah kalau lebih banyak yang mendengar akan lebih banyak yang salat? Tidak juga. Tidak significant. Orang yang memang berniat salat (berjamaah) akan hadir di mesjid sebelum azan berkumandang. 

Perlukah salat memakai speaker sampai suara bacaan terdengar hingga ke luar mesjid? Tidak. Tidak pernah ada ajaran nabi yang menganjurkan seperti itu. Untuk mesjid beukuran besar yang diperlukan hanyalah speaker di dalam ruangan untuk memastikan agar semua jamaah mendenga bacaan imam. Speaker yang mengumandangkan suara keluar hingga jauh tidak diperlukan.

Dalam hal doa dan zikir malah ada larangan untuk mengeraskan suara. "Kau tidak menyeru kepada Zat yang tuli. Maka pelankanlah suaramu."

Adakah ajaran untuk melakukan takbir keliling? Tidak. Yang disunnahkan adalah membaca takbir pada malam sebelum hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, ditambah hari-hari tasyrik. Bagaimana caranya? Sama seperti wirid sehabis salat. 

Takbir keliling adalah kegiatan yang diciptakan kemudian. Ia bukan syariat Islam, melainkan sekedar sebuah kebiasaan belaka, seperti lomba lari karung 17 Agustus. Azan dengan speaker juga begitu. 

Apa yang terjadi kalau azan pakai speaker dilarang? Atau, kalau takbir keliling dilarang? Orang Islam marah. Katanya itu melarang peribadatan. Padahal azan dan memakai speaker itu 2 hal yang berbeda. Demikian pula dengan takbir dan keliling. Azan dan takbir, itu syariat Islam. Melarang orang melakukannya berarti melarang orang beibadah. Adapun memakai speaker dan keliling tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah. Jadi kalau mau dilarang, boeh saja.

Di Arab Saudi hanya mesjid tertentu yang dibolehkan memakai speaker untuk azan. Penggunaan speaker luar untuk menyiarkan bacaan salat juga dilarang. Hal yang sama diterapkan juga di beberapa bagian di Mesir dan Pakistan. Setahu saya di Saudi juga tidak ada takbir keliling.

Kakau orang marah ketika azan dengan speaker dilarang, apakah ini soal ajaran Islam? Tidak. Ini justru sebaliknya, soal kebodohan tentang ajaran Islam. Orang-orang bodoh yang tak paham dengan ajaran Islam, memuja simbol-simbol buatan, yang mereka kira ajaran Islam. 

Tentu juga tak ada yang berniat melarang azan pakai speaker. Hanya diperlukan sikap tenggang rasa agar hal ini tidak menimbulkan gangguan. Tapi tenggang rasa itu menjadi sangat mahal. Karena ajaran Islam? Bukan. Karena ego sejumlah orang bodoh yang tidak kenal ajaran Islam.


Video pembakaran salah satu dari 6 vihara yang dibakar di Tanjungbalai, Asahan- Sumut :


[hasanudin abdurakhman, phd]

Tukang Baca Doa


Dunia Hawa - Saya mengenal profesi tukang baca doa saat menemani ibu kos nyekar ke Banjarnegara. Ibu kos saya anak Pak Soemitro Kolopaking, Bupati Banjarnegara zaman dulu. Ia menjadi bupati sejak zaman Belanda. Karena hubungan saya dengan ibu kos sangat dekat, ia sering mengajak saya hadir dalam berbagai acara pribadinya, termasuk saat pergi nyekar.

Tiba di makam saya otomatis melafalkan wirid dan doa, sebagaimana biasa dilakukan oleh ayah saya dulu. Usai berdoa baru saya sadar, ternyata di dekat kami ada seseorang yang ikut duduk.

"Siapa itu, Mbak?"

"Kuncen, yang jaga makam. Biasanya kalau kami nyekar dia yang baca doa."

Waduh. Saya lihat memang wajahnya tak begitu senang melihat saya. Saya jadi merasa tak nyaman karena telah "merampas" pekerjaan orang. Untungnya ibu kos saya tetap memberi dia uang meski dia tak membaca doa.

Ketika berziarah di makam mertua di Karet saat menjelang puasa juga demikian. Ada orang pakai sarung, baju koko, dan peci, datang mendekat waktu kami mulai duduk berziarah. Tapi ia segera menjauh saat mendengar saya mulai membaca doa.

Hal kecil ini sedikit menyentuh pikiran kritis saya. Ada sangat banyak dari orang Islam yang tidak bisa baca doa. Sekedar doa ziarah untuk mendoakan orang tua, kerabat, dan kaum muslim yang sudah meninggal. Berdoa itu dianggap sesuatu yang sulit. Pertama, karena ia harus pakai bahasa Arab. Kedua, bacaannya sudah tertentu dan panjang. Padahal tidak ada ketentuan soal bacaan khusus yang harus dibaca. Doa kita kepada Tuhan bisa berupa apa saja yang ada dalam pikiran kita, dan bisa diungkapkan dengan bahasa apapun. Lagipula, orang-orang ini bisa hafal begitu banyak teks lagu, tapi tak sanggup menghafal lafal doa. Ini adalah kombinasi antara tidak tahu dan tidak punya niat untuk tahu/bisa.

Profesi tukang baca doa adalah jawaban atas keadaan tadi. Karena ada banyak orang yang tak bisa, maka membaca doa itu dianggap sebuah keterampilan khusus, hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Maka muncullah profesi tukang baca doa. 

Kalau kita lihat dari konteks hubungan antara manusia dengan Tuhan, tidakkah ini lucu? Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Tuhan. Tapi si hamba tak sanggup mengatakan keinginannya. Ia kemudian minta pertolongan orang lain. Bagaimana hamba ini berkomunikasi dengan Tuhannya kalau ia tak bisa melakukannya sendiri? Bagaimana ia bisa mendekat kalau ia masih memerlukan perantara?

Doa dalam konteks ini tidak lagi dianggap sebagai komunikasi antara Tuhan dengan hamba. Doa adalah mantera untuk membuat sesuatu terjadi. Tuhan dianggap sebagai sosok gaib yang akan bergerak bila kepadaNya dibacakan mantera tertentu.

Ada lagi satu jenis tukang baca doa. Mereka sering hadir di laman Facebook saya, menulis komentar berupa doa untuk saya. "Semoga kamu segera mendapat hidayah dari Allah." Baik sekali doanya. Tapi itu doa yang tersurat. Yang tersirat sebenarnya adalah, penulis doa itu tak setuju dengan isi tulisan saya. Namun ia tak sanggup untuk membantahnya dengan argumen. Yang ada hanyalah rasa dongkol yang kemudian diekspresikan dengan cara tadi. Penulisnya sebenarnya sedang berkata,"Aku sungguh jengkel kepadamu dengan pendapatmu itu. Tapi aku tak sanggup membantahnya. Aku hanya bisa berharap semoga Tuhan berkenan mengubah sikap dan pendapatmu."

Ada juga yang doanya lebih seram lagi. "Semoga kamu segera mati, masuk neraka, bla bla bla........."

Tukang baca doa jenis pertama adalah orang cerdik yang mencari hidup dari ketidakmampuan orang lain dalam membaca doa. Tukang baca doa jenis kedua adalah manusia tak berdaya yang berharap Tuhan datang kepadanya setiap saat ia membutuhkan. Ia memanggil Tuhan dengan doa-doa mantera, seperti dukun membaca mantera untuk memanggil jelangkung.

[hasanudin abdurakhman, phd]

Tanjungbalai Mencekam, 6 Vihara Dibakar Massa


Dunia Hawa – Kota Tanjungbalai , Sumut mencekam, Sabtu (30/7) dinihari ini, dilaporkan ada enam vihara yang dibakar warga. Informasi yang diperoleh, persoalan ini dipicu seorang warga Tanjungbalai yang merasa terganggu dengan suara adzan.

Disebutkan, kericuhan bermula saat seorang warga etnis Tionghoa yang identitasnya belum diketahui, warga Jalan Karya Tanjungbalai, mengamuk saat mendengar suara adzan.

“Massa membakar rumah seorang warga chinese. Informasi sementara dari masyarakat bahwa, warga chinese tersebut membuat keributan di mesjid dan memaki imam yang sedang adzan di masjid karena tidak senang akan adanya adzan di mesjid hingga menyebabkan umat islam menjadi marah,” demikian status yang diunggah laman media sosial facebook RRI Tanjungbalai.

Hingga saat ini, Kota Tanjungbalai masih mencekam. Sejumlah rumah ibadah warga beragama Budha masih terbakar. Pihak Polres Tanjungbalai tidak dapat berbuat banyak karena jumlah massa yang terus bertambah.

Berikut video pembakaran salah satu vihara di Tanjungbalai :





[taslab.ga]

Friday, July 29, 2016

Babi dan Agama Semit #2


Dunia Hawa - Kuliah virtual ini masih tentang "Pasal Perbabian". Pengharaman atau pengtabuan babi (bukan "baby" atau "babe" lo ya?) yang termaktub di dalam sejumlah Kitab Suci, khususnya dalam tradisi Yahudi maupun Islam ini, jarang sekali dibahas secara akademik-ilmiah. Alasan yang paling umum dan sering didengar adalah bahwa dasar pengharaman babi itu karena perintah Tuhan (baik "Tuhan"-nya Muslim maupun "Tuhan"-nya Yahudi). Titik. Jadi, tidak perlu diotak-atik dan tanya macam-macam. Memang sudah dari sononya begitu bahwa "babi itu pamali." 

Seperti saya jelaskan sebelumnya, memang bukan hanya Al-Qur'an yang secara eksplisit mengtabukan babi. Jauh ribuan tahun sebelum Al-Qur'an hadir di Jazirah Arab, Kitab Taurat atau Torah atau Pentateuch-nya Yahudi sudah lebih dahulu mengharamkan si babi ini. Jadi sebetulnya, kaum Muslim ini meniru Yahudi. 


Ada beberapa alasan atas pengharaman babi ini seperti disebut dalam sejumlah surat dalam Kitab Suci Yahudi (misalnya dalam Deuteronomy maupun Leviticus) yang sudah saya jelaskan sebelumnya, maupun yang termaktub dalam kitab-kitab klasik keislaman, khususnya tentang Hukum Islam (fiqh). 

Yang jelas ada sejumlah teori tentang bahaya mengonsumsi daging babi bagi kesehatan tubuh yang kemudian dijadikan sebagai "legitimasi tambahan" mengenai status pengharaman mengosumsi daging babi. Salah satunya mengenai "teori cacing pita" (trichinosis), yakni bahwa binatang "mamalia omnivora" ini mengandung cacing pita yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia. Ada pula "teori kromosom" (chromosome), yakni bahwa mengonsumsi daging babi berpotensi bagi manusia akan meniru perilaku babi karena manusia dan babi memiliki kromosom yang, katanya, 11-12. 


"Manusia modern" boleh saja berteori, tetapi ribuan tahun lalu ketika Bangsa Israel kuno atau disebut "Israel Alkitab" atau Israelite mengharamkan babi ini jelas tidak mengenal "teori cacing pita" maupun "teori kromosom" ataupun "teori DNA." Kedua teori ini baru lahir belakangan seiring dengan penemuan "teknologi medis" yang kemudian oleh sejumlah kelompok agama tertentu dijadikan sebagai "data tambahan" untuk memperkuat argumen pengharaman babi. 


Jika memang seperti disebutkan dalam teks-teks keagamaan bahwa daging babi itu kotor dan tidak higienis bagi kesehatan manusia, lalu kenapa si babi diharamkan? Bukankah seharusnya yang diharamkan itu cara memasak daging babi, bukan babinya? Bukankah logikanya, kalau cara memasaknya oke, mengonsumsi daging babi pun juga oke? Maka, seperti pernah disinggung oleh antropolog Marvin Harris, jika memang pengharaman babi itu merupakan "ordinasi atau peraturan kesehatan yang diinspirasi nilai-nilai ketuhanan", maka ini kasus "malpraktek medis" tertua yang pernah dicatat dalam sejarah kemanusiaan. 

Jika dikaji secara seksama, sebetulnya bukan hanya babi yang membahayakan, jika cara masaknya tidak benar. Semua "hewan domestik" (sapi, kambing, domba, dlsb) adalah berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika cara memasaknya tidak benar. Daging sapi, misalnya, jika masaknya tidak beres, juga bisa memunculkan cacing (tapeworm) yang bisa memicu sejumlah penyakit. Sapi, kambing dan domba konon juga bisa menyebarkan "penyakit bakteri" yang dikenal dengan nama "brucellosis". 


Jelasnya, tidak ada hewan yang betul-betul higienis dan bebas-penyakit. Lalu, kenapa si babi yang menjadi korban dan "dibabihitamkan"? Ada apa dengan situasi-kondisi di Timur Tengah waktu itu sehingga sampai-sampai penduduk Israel, Arab Muslim, dan sejumlah "suku nomad" di padang pasir mengharamkan babi? 

Padahal pada zaman duhulu kala di Timur Tengah (Mesopotamia maupun Mesir), masyarakat pernah mengternak babi. Para arkeolog menemukan bukti-bukti tentang ini khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan pantai Tigris dan Eufrat. Masyarakat daerah Ur, sebuah negara-kota di Sumeria di zaman Mesopotamia kuno juga mengonsumsi daging babi. Sampai kira-kira zaman Raja Hammurabi (sekitar 1900 BC) di Kerajaan Babilonia, masyarakat Timur Tengah masih mengternak babi dan memakan dagingnya.        

Lalu, sejak kapan babi ditabukan? Adakah faktor-faktor ekonomi-ekologi yang menyebabkan babi kemudian pelan-pelan tersingkir dari sebagian masyarakat di Timur Tengah? Lalu, bagaimana ceritanya Islam bisa, ujug-ujug, mengharamkan babi? Bagaimana pula kisah sekelompok Muslim Berber di Pegunungan Atlas di Maroko yang mentradisikan mengternak dan memakan babi? Entar aja deh lanjutannya, capek nih tangan ane nulis terus dari tadi sampai gempor. Yang sabar ya bos?

Kent Vale, Singapore

Sumanto al Qurtuby
Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, dan Visiting Senior Research Fellow di Middle East Institute, National University of Singapore

Cerita Busuk Dari Seorang Bandit


Kesaksian Haris Azhar (KONTRAS), kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)

Dunia Hawa - Di tengah proses persiapan eksekusi hukuman mati yang ketiga dibawah pemerintahan Joko Widodo, saya menyakini bahwa pelaksanaan ini hanya untuk ugal-ugalan popularitas. Bukan karena upaya keadilan. Hukum yang seharusnya bisa bekerja secara komprehensif menyeluruh dalam menanggulangi kejahatan ternyata hanya mimpi. Kasus Penyeludupan Narkoba yang dilakukan Freddy Budiman, sangat menarik disimak, dari sisi kelemahan hukum, sebagaimana yang saya sampaikan dibawah ini.

Di tengah-tengah masa kampanye Pilpres 2014 dan kesibukan saya berpartisipasi memberikan pendidikan HAM di masyarakat di masa kampanye pilpres tersebut, saya memperoleh undangan dari sebuah organisasi gereja. Lembaga ini aktif melakukan pendampingan rohani di Lapas Nusa Kambangan (NK). Melalui undangan gereja ini, saya jadi berkesempatan bertemu dengan sejumlah narapidana dari kasus teroris, korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati. Antara lain saya bertemu dengan John Refra alias John Kei, juga Freddy Budiman, terpidana mati kasus Narkoba. Kemudian saya juga sempat bertemu Rodrigo Gularte, narapidana WN Brasil yang dieksekusi pada gelombang kedua (April 2015).

Saya patut berterima kasih pada Bapak Sitinjak, Kepala Lapas NK (saat itu), yang memberikan kesempatan bisa berbicara dengannya dan bertukar pikiran soal kerja-kerjanya. Menurut saya Pak Sitinjak sangat tegas dan disiplin dalam mengelola penjara. Bersama stafnya beliau melakukan sweeping dan pemantauan terhadap penjara dan narapidana. Pak Sitinjak hampir setiap hari memerintahkan jajarannya melakukan sweeping kepemilikan HP dan senjata tajam. Bahkan saya melihat sendiri hasil sweeping tersebut, ditemukan banyak sekali HP dan sejumlah senjata tajam.

Tetapi malang Pak Sitinjak, di tengah kerja kerasnya membangun integritas penjara yang dipimpinnya, termasuk memasang dua kamera selama 24 jam memonitor Freddy budiman. Beliau menceritakan sendiri, beliau pernah beberapa kali diminta pejabat BNN yang sering berkunjung ke Nusa Kambangan, agar mencabut dua kamera yang mengawasi Freddy Budiman tersebut.

Saya mengangap ini aneh, hingga muncul pertanyaan, kenapa pihak BNN berkeberatan adanya kamera yang mengawasi Freddy Budiman? Bukankah status Freddy Budiman sebagai penjahat kelas “kakap” justru harus diawasi secara ketat? Pertanyaan saya ini terjawab oleh cerita dan kesaksian Freddy Budiman sendiri.

Menurut ibu pelayan rohani yang mengajak saya ke NK, Freddy Budiman memang berkeinginan bertemu dan berbicara langsung dengan saya. Pada hari itu menjelang siang, di sebuah ruangan yang diawasi oleh Pak Sitinjak, dua pelayan gereja, dan John Kei, Freddy Budiman bercerita hampir 2 jam, tentang apa yang ia alami, dan kejahatan apa yang ia lakukan.

Freddy Budiman mengatakan kurang lebih begini pada saya:

“Pak Haris, saya bukan orang yang takut mati, saya siap dihukum mati karena kejahatan saya, saya tahu, resiko kejahata yang saya lakukan. Tetapi saya juga kecewa dengan para pejabat dan penegak hukumnya.

"Saya bukan bandar, saya adalah operator penyeludupan narkoba skala besar, saya memiliki bos yang tidak ada di Indonesia. Dia (bos saya) ada di Cina. Kalau saya ingin menyeludupkan narkoba, saya tentunya acarain (atur) itu. Saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telpon itu semuanya nitip (menitip harga). Menurut Pak Haris berapa harga narkoba yang saya jual di Jakarta yang pasarannya 200.000 – 300.000 itu?”

Saya menjawab 50.000. Fredi langsung menjawab:

“Salah. Harganya hanya 5000 perak keluar dari pabrik di Cina. Makanya saya tidak pernah takut jika ada yang nitip harga ke saya. Ketika saya telepon si pihak tertentu, ada yang nitip Rp 10.000 per butir, ada yang nitip 30.000 per butir, dan itu saya tidak pernah bilang tidak. Selalu saya okekan. Kenapa Pak Haris?”

Fredy menjawab sendiri. “Karena saya bisa dapat per butir 200.000. Jadi kalau hanya membagi rejeki 10.000- 30.000 ke masing-masing pihak di dalam institusi tertentu, itu tidak ada masalah. Saya hanya butuh 10 miliar, barang saya datang. Dari keuntungan penjualan, saya bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu.”

Fredy melanjutkan ceritanya. “Para polisi ini juga menunjukkan sikap main di berbagai kaki. Ketika saya bawa itu barang, saya ditangkap. Ketika saya ditangkap, barang saya disita. Tapi dari informan saya, bahan dari sitaan itu juga dijual bebas. Saya jadi dipertanyakan oleh bos saya (yang di Cina). 'Katanya udah deal sama polisi, tapi kenapa lo ditangkap? Udah gitu kalau ditangkap kenapa barangnya beredar? Ini yang main polisi atau lo?’”

Menurut Freddy, “Saya tau pak, setiap pabrik yang bikin narkoba, punya ciri masing-masing, mulai bentuk, warna, rasa. Jadi kalau barang saya dijual, saya tahu, dan itu ditemukan oleh jaringan saya di lapangan.”

Fredi melanjutkan lagi. “Dan kenapa hanya saya yang dibongkar? Kemana orang-orang itu? Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 Milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang 2, di mana si jendral duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun.

"Saya prihatin dengan pejabat yang seperti ini. Ketika saya ditangkap, saya diminta untuk mengaku dan menceritakan dimana dan siapa bandarnya. Saya bilang, investor saya anak salah satu pejabat tinggi di Korea (saya kurang paham, korut apa korsel- HA). Saya siap nunjukin dimana pabriknya. Dan saya pun berangkat dengan petugas BNN (tidak jelas satu atau dua orang). Kami pergi ke Cina, sampai ke depan pabriknya. Lalu saya bilang kepada petugas BNN, mau ngapain lagi sekarang? Dan akhirnya mereka tidak tahu, sehingga kami pun kembali.

"Saya selalu kooperatif dengan petugas penegak hukum. Kalau ingin bongkar, ayo bongkar. Tapi kooperatif-nya saya dimanfaatkan oleh mereka. Waktu saya dikatakan kabur, sebetulnya saya bukan kabur. Ketika di tahanan, saya didatangi polisi dan ditawari kabur, padahal saya tidak ingin kabur, karena dari dalam penjara pun saya bisa mengendalikan bisnis saya. Tapi saya tahu polisi tersebut butuh uang, jadi saya terima aja. Tapi saya bilang ke dia kalau saya tidak punya uang. Lalu polisi itu mencari pinjaman uang kira-kira 1 miliar dari harga yang disepakati 2 miliar. Lalu saya pun keluar. Ketika saya keluar, saya berikan janji setengahnya lagi yang saya bayar. Tapi beberapa hari kemudian saya ditangkap lagi. Saya paham bahwa saya ditangkap lagi, karena dari awal saya paham dia hanya akan memeras saya.”

Freddy juga mengekspresikan bahwa dia kasihan dan tidak terima jika orang-orang kecil, seperti supir truk yang membawa kontainer narkoba yang justru dihukum, bukan si petinggi-petinggi yang melindungi.

Kemudian saya bertanya ke Freddy dimana saya bisa dapat cerita ini? Kenapa Anda tidak bongkar cerita ini? 

Lalu Freddy menjawab: “Saya sudah cerita ke lawyer saya, kalau saya mau bongkar, ke siapa? Makanya saya penting ketemu Pak Haris, biar Pak Haris bisa menceritakan ke publik luas. Saya siap dihukum mati, tapi saya prihatin dengan kondisi penegak hukum saat ini. Coba Pak Haris baca saja di pledoi saya di pengadilan, seperti saya sampaikan di sana.”

Lalu saya pun mencari pledoi Freddy Budiman, tetapi pledoi tersebut tidak ada di website Mahkamah Agung. Yang ada hanya putusan yang tercantum di website tersebut. Putusan tersebut juga tidak mencantumkan informasi yang disampaikan Freddy, yaitu adanya keterlibatan aparat negara dalam kasusnya.

Kami di KontraS mencoba mencari kontak pengacara Freddy, tetapi menariknya, dengan begitu kayanya informasi di internet, tidak ada satu pun informasi yang mencantumkan dimana dan siapa pengacara Freddy. Dan kami gagal menemui pengacara Freddy untuk mencari informasi yang disampaikan, apakah masuk ke berkas Freddy Budiman sehingga bisa kami mintakan informasi perkembangan kasus tersebut.***

Haris Azhar (2016).

[ulil abshar abdhalla/face book]

Mengenal Perkembangan Emosi Pada Balita


Dunia Hawa - Balita dengan berbagai tingkah yang mengngemaskan dan seringkali membuat anda kebingungan dalam menghadapi perubahan perilakunya. Ya, pada masa balita selain memiliki tubuh-kembang yang pesat juga memiliki perkembangan emosi yang dapat dipengaruhi di dalam diri dan lingkungannya. Kali ini kami akan mengajak bunda untuk mengenal perkembangan emosi pada balita sehingga anak anda mampu menjadi anak yang memiliki kesiapan psikis yang baik.

Seringkali anda direpotkan dengan tingkah laku anak yang tiba-tiba marah-marah, mengamuk hingga membanting-banting barang, bahkan pada situasi tertentu anak anda menangis hingga berguling-guling ketika keinginannya tidak terpenuhi. 

Apakah hal ini merupakan perkembangan emosi balita? Seperti apa tahapan emosi pada balita?

Sebelum mengenal lebih jauh emosi balita, kita ketahui bersama bahwa emosi merupakan aspek yang mendasar yang dimiliki oleh manusia. Dengan emosi maka manusia dapat mengukur kondisi baik secara internal maupun eksternal dirinya.Dalam teori psikologi perkembangan , bahwa usia dini anak merupakan tahapan awal dalam mencapai kepribadian yang stabil sehingga dengan kata lain bahwa perkembangan emosi, perilaku dan sikap anak harus mendapatkan perhatian yang optimal untuk dapat menunjang aspek kehidupannya.

Taukah anda bahwa kecerdasan emosi yang berhubungan dengan kemampuan anak anda untuk mengenali, mengolah emosi, dan mengontrol emosi akan mampu memberikan respon yang positif yang akan menimbulkan emosi. Sehingga anak yang memiliki kemampuan emosi yang optimal akan berpengaruh pada kecerdasan emosi yang tinggi.

Untuk mengenali tahapan emosi pada balita, berikut adalah uraian tahapan tingkatan emosi sesuai dengan usia balita :

1. Usia < 6 bulan

Pada usia dibawah 6 bulan merupakan periode anak lekat dengan ibu dan berusaha membangun ikatan batin yang kuat dengan ibu. Anak sudah dapat tersenyum dan memiliki ikatan sosial dengan orang yang seringkali ditemuinya. Unsur fisik akan diungkapkan anak dengan menangis ketika merasakan lelah, lapar, atau perubahan suasana lainnya. Pada usia dibawah 6 bulan anak anda belum mengenal rasa takut.

2. Usia 6-13 bulan

Selanjutnya periode yang sangat menggemaskan seringkali membuat anda terkagum dengan perilakunya. Anak anda sudah dapat bercermin dan mengembangkan kemampuannya dengan beberapa perilakunya. Anak anda sudah dapat mengeksporasi emosi seperti gembira, takut atau keinginin dirinya yang kuat (egosentris). Pada periode ini anak anda sudah dapat bermain mandiri dan mengantisipasi suasana hati.

3. Usia 2-3 tahun

Pada usia ini anak anda sudah mulai bersosialisai. Pada usia ini merupakan usia yang tepat dalam menanankan nilai agamis, pola peniruan perilaku dan memberikan nasehat sederhana. Jangan lupa untuk menanamkan disiplin. Berikan hadiah untuk keberhasilannya dan hukuman yang mendidik untuk kesalahan sehingga mampu membedakan perilaku yang baik dan salah.

4. Usia 3-5 tahun

Usia ini anak sudah dapat diajak bekerjasa meskipun pada usia ini anak anda belum bisa membedakan fantasi dan realita. Dalam memasuki usia ini peran ibu harus dapat memberikan pola asuh yang optimal sehingga pengayoman dan contoh yang positif. Pada usia inilah anak anda dapat memiliki ragam emosi seperi marah, sedih , bahagia dan cemburu .

Dengan demikian peranan orang tua sangat membantu perkembangan perkembangan emosi anak sehingga dapat mengarahkan kecerdasan emosi pada anak usia dini. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua misalnya yaitu dengan mengatasi kekecewaan anak, hindari membantu terlalu banyak ketika anak anda menginginkan sesuatu yang masih dalam daya jangkau anak anda, menetepkan aturan yang tegas dan konsisten, menunjukan empati dan tidak juga melindungi anak secara berlebihan.

[dh]

Perkembangan Bayi 3 Bulan


Dunia Hawa - Bayi adalah hadiah terindah yang kita dapatkan dari yang Maha Kuasa. Bulan-bulan awal setelah kelahiran bayi adalah bulan-bulan yang sangat indah dan berarti. 

Pada bulan ketiga, bayi sudah mulai aktif dan belajar banyak hal seperti mengenali dan membedakan wajah ibu dan bapaknya. Perkembangan bayi 3 bulan sungguh pesat dan ia sudah mulai mengamati benda-benda disekelilingnya dan mulai ingin menyentuh benda tersebut. 

Sang bayi juga mulai lebih sadar dalam gerakanya dan gerak reflek bayi kemudian kebiasaan tangan menggenggam sudah mulai hilang. 

Bayi sudah mulai bisa menggerakan tangan untuk menyentuh benda-benda dan perkembangan jarinya juga sudah pesat. Pada usia 3 bulan bayi sudah bisa memandang dan melambaikan tangan walau sedikit tidak terarah.

Pada fase perkembangan bayi 3 bulan, sang bayi perlu diawasi lebih ketat karena dia mulai memasukkan benda-benda yang diraihnya kedalam mulut. 

Pada usianya yang 3 bulan bayi mulai suka mendengarkan suara-suara asing dan terutama suaranya sendiri. Pada fase ini, benda mainan bayi sudah bisa diberikan dan hendaknya dipilih benda mainan yang terbuat dari karet dengan ujung yang tumpul. 

Pilih juga mainan yang tidak diberi pewarna seperti cat dan juga pilih mainan yang bisa bersuara untuk melatih telinga bayi. Untuk merangsang bayi agar aktif, maka mainan tersebut bisa digantung diatas box tempat tidur.

Pada perkembangan bayi 3 bulan, maka sang bayi bisa diperkenalkan ke dunia luar dengan membawanya jalan-jalan disekitar rumah saja. Selain itu, sebaiknya bayi juga diperdengarkan lagu-lagu lembut yang bisa merangsang perkembangan otaknya. Pada usia 3 bulan, bayi sudah belajar menggumam dan suara-suara seperti P,B, dan M menjadi gumamannya yang pertama. 

Jangan heran bayi usia 3 bulan sudah mulai bisa menyebut mama atau papa walau masih tidak begitu jelas. Bayi pada usia 3 bulan sudah bisa diajak berkomunikasi dan cara bayi berkomunikasi adalah dengan menggerak-gerakan tanganya. Dia juga sudah bisa mengekpresikan gembira, sedih, dan tertawa. 

Bayi usia 3 bulan akan meraih apapun yang disodorkan kepadanya dan tertawa senang sambil kakinya menendang-nendang. Pada usia 3 bulan bayi sudah bisa menunggu ibunya untuk memberikan apa yang dia inginkan selain itu bayi juga lebih jarang menangis jika lapar dan hanya sekedar merengek saja.

Tips

Untuk memberikan bayi kesempatan mengembangkan minat terhadap hal disekelilingnya maka gendonglah bayi dengan posisi duduk dan bayi bersandar pada dada anda. Hal ini akan membuat bayi lebih bebas mengeksplorasi benda-benda disekitarnya. 

Dengan menggendong secara duduk, bayi juga akan lebih jarang rewel dan menangis karena dia sedang mengeksplorasi benda-benda. 

Sebagai orang tua, anda juga harus mulai belajar mengenali karakteristik emosional bayi anda. Amatilah reaksi dia saat marah, tertawa, dan menangis. Latih bayi dengan memperdengarkan suara-suara yang khas ataupun ajari dia untuk melakukan gerakan sederhana seperti mengajukan tangan untuk bersalaman. Dan jika anda sudah mulai masuk kantor, maka sebisa mungkin anda menegosiasikan waktu agar anda bisa tetap menyusui dan carilah orang yang bisa dipercaya untuk merawatnya. Hal ini sepertinya yang paling cocok adalah nenek. 

Saat bekerja, jangan tinggalkan bayi secara total karena bayi anda perlu menjalin hubungan khusus dengan anda sehingga dia tidak terlalu terikat dengan orang yang merawatnya selama anda bekerja. Tempatkan juga sang bayi dalam kamar tidur bayi beserta berbagai macam permainan yang bisa membantunya di perkembangan bayi 3 bulan secara maksimal.

[dh]

Makanan Agar Cepat Hamil Lagi


Dunia Hawa - Salah satu upaya yang dapat anda lakukan untuk membantu dalam meningkatkan kesuburan pada istri maupun suami agar cepat hamil ialah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. 

Jika saat ini anda sangat berusaha untuk menantikan kehamilan, sebaiknya anda lebih memperhatikan makanan dan asupan nutrisi yang baik untuk menunjang kesuburan anda dan pasangan anda. 

Sebelum anda mengkonsumsi vitamin-vitamin yang tidak jelas keamanannya, ada baiknya anda mencari tahu makanan apa saja yang bisa meningkatkan kesuburan dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk dijadikan makanan harian anda. Apa saja jenis makanan tersebut?

Berikut adalah makanan sehat yang dapat membantu anda agar cepat hamil dan dapat anda jadikan menu yang berbeda setiap harinya:

1. Biasakan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah organic dan masih segar. Sayuran serta buah-buahan sendiri memiliki antioksidan yang dapat menjaga kesehatan pada alat reproduksi. Sebaiknya anda menghindari sayur dan buah yang telah di kemas dalam kaleng, karena biasanya makanan dalam kemasan tersebut mengandung bahan kimia yang dapat merugikan tubuh.

2. Perbanyak konsumsi sayuran yang berdaun hijau seperti brokoli, bayam, dan sayuran lainnya. Sayuran yang berwarna hijau tersebut banyak mengandung antioksidan, asam folat serta zat besi. Hal itu baik untuk mempertahankan serta menjaga fungsi system reproduksi supaya tetap stabil.

3. Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Banyaklah mengkonsumsi kacang-kacangan, melon, roti gandum, beras merah, serta gandum. Makanan tersebut
mengandung banyak sekali serat yang bisa membuat gerakan usus semakinaktif serta memperlancar terbuangnya racun di dalam tubuh.

4.    Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak asam folat. Makanan yang mengandung banyak asam folat dapat membantu wanita agar dapat hamil dengan cepat.
Asam folat ini dapat meningkatkan sistem produksi pada sel telur di dalam reproduksi wanita yang dapat membuat wanita tersebut mudah untuk hamil. Anda dapat mendapatkan kandungan asam folat ini dari kuning telur, kedelai, tepung terigu, kubis, brokoli, pisang, kecambah dan makanan yang lainnya.

5. Untuk membantu kesuburan anda dan pasangan anda, sebaiknya anda banyak mengkonsumsi roti gandum, beras merah dan oatmeal yang mengandung karbohidrat kompleks. Makanan tersebut tidak berdampak buruk terhadap gula darah anda.

6. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C. Jika anda ingin segera hamil, ada baiknya anda makanan yang kaya akan vitamin C ini dimasukkan pada menu makanna anda setiap harinya. Seperti jeruk, jambu biji, paprika, kembang kol, stroberi, dan juga kubis brussel.

7. Pilih makanan yang mengandung lemak sehat. Jenis nutrisi yang anda perlukan agar cepat hamil ialah banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh, dan omega 3. Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengkonsumsi alpukat, kacang-kacangan, wijen, dan juga salmon. Lemak sehat tersebut bermanfaat untuk meningkatkan beberapa sensitivitas insulin di dalam tubuh yang sangat baik bagi kesuburan.

8. Biasakan untuk banyak mengkonsumsi produk susu. Ada seorang ahli yang mengatakan bahwa seorang wanita yang banyak mengkonsumsi susu, es krim atau pun produk susu yang lainnya bisa memiliki kesuburan yang sangat baik jika dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi susu atau rendah lemak. Namun yang paling penting jika anda menginginkan untuk cepat hamil ialah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium. Seperti telur, ikan, susu, dan yoghurt.

Itulah beberapa jenis makanan yang bisa meningkatkan kesuburan sehingga anda cepat hamil. Selain menyertakan makanan tersebut pada menu makan anda setiap harinya. Ada baiknya anda, melakukan olahraga ringan.

[dh]

Kronologi Eksekusi Mati Freddy Budiman dan 3 WN Asing


Dunia Hawa - Empat terpidana dipastikan telah dieksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Jumat (29/7/2016) dini hari. Mereka adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus dan Humprey Ejike.

Kronologi eksekusi mati empat gembong narkoba itu dimulai Kamis 28 Juli pukul 23.30 WIB dengan mengumpulkan mereka ke lapangan tembak di posko Pulau Nusakambangan.

Kemudian pada pukul 00.30 WIB, Koordinator Lapas Se-Nusakambangan Abdul Aris mengungkap, eksekusi mati masih berlangsung di tengah guyuran hujan dan sambaran petir. Saat itu baru 3 terpidana yang dieksekusi mati.

Lalu, pada pukul 00.45 WIB, eksekusi empat terpidana rampung dilakukan. Dan sekitar pukul 02.00 WIB, Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noor Rachmat membeberkan alasan pihaknya hanya mengeksekusi mati empat terpidana.

Freddy Budiman (37) merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang dipidana mati atas kasus impor 1,4 juta butir ekstasi. Tiga terpidana lainnya yang telah dieksekusi mati adalah Michael Titus (34) warga Nigeria, dengan barang bukti 5.223 gram heroin, Humprey Ejike alias Doktor (40) warga Nigeria dengan barang bukti 300 gram heroin, dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Osmane (34) warga Afrika Selatan dengan barang bukti 2,4 Kg heroin.

Seck Osmane ini pemasok kepada lainnya dan pengedar. Dia memasok heroin. Michael Titus juga begitu. Dan Doktor (Humprey) ini juga licik dengan cara kamuflase warung makannya. 

[liputan6]

Sekuler


Dunia Hawa - Banyak orang yang sepertinya geram ketika saya terang-terangan menyatakan bahwa saya sekuler. Pernyataan atau argumen mereka konyol. Ada yang mengira bahwa sekuler itu hidup tanpa aturan. Sampai ada yang sampai dengan kasar menyebut menggauli anak sendiri. Ha?! Jadi kalau kamu nggak diatur dengan aturan agama, kamu akan menggauli anakmu?

Sekuler itu tidak ada hubungannya dengan moral. Ini hanya soal apakah negara akan mencampuri urusan peribadatan warganya atau tidak. Apa pengertian mencampuri? Artinya negara tidak akan mewajibkan pelaksanaan urusan agama warganya. Pelaksanaan agama adalah hak, bukan kewajiban. Maka, bisa saja negara membantu pelaksanaan ibadah, misalnya dengan pengelolaan pelaksanaan ibadah haji. Tapi negara tidak boleh memaksa atau melarang orang untuk naik haji.

Selebihnya, negara membuat regulasi berbasis pada pertimbangan-pertimbangan yang bukan pertimbangan agama. Misalnya, minuman keras itu haram, menurut hukum Islam. Tapi negara tidak berdasarkan hukum Islam. Maka, negara tidak melarang peredaran dan konsumsi minuman keras. Tapi kalau tidak dikendalikan minuman keras bisa punya efek negatif. Maka posisi negara cukup mengendalikan saja.

Apakah umat Islam dirugikan dengan prinsip sekuler? Secara objektif tidak. Posisi negara yang menjamin hak setiap orang untuk beribadah justru posisi yang menguntungkan. Kalau tidak dilarang, apa masalahnya? Pemerintah sekuler hanya dianggap merugikan orang-orang yang memang ingin memaksa orang lain dalam soal agama. Memaksa orang lain puasa, salat, atau memaksakan larangan minum minuman keras. Atau, merugikan bagi orang-orang yang ingin menerapkan hukum Islam seperti hukum cambuk atau potong tangan.

Jadi, bisa diduga siapa saja yang marah-marah pada saya soal sekuler ini. Pertama sekelompok orang tolol yang sama sekali tidak paham apa itu sekuler. Kedua, kelompok pemaksa. Ketiga, kombinasi dari kedua kelompok itu: orang-orang tolol yang suka memaksa. Maaf ya, kalau elu mau tolol, elu tolol aja sendiri. Jangan ngajak-ngajak, apalagi maksa orang lain untuk tolol kayak elu.

[hasanudin abdurakhman, phd]

Tangan Dingin Sang Jenderal


Dunia Hawa - Salah satu pertanyaan mendasar adalah kenapa Rizal Ramli digeser dari posisinya sebagai Menko Maritim?

Dan bersorak-sorailah kaum hore-hore mengatakan bahwa inilah kemenangan Jokowi yang membela pengembang dalam kasus reklamasi. RR pada kasus ini sempat bersinggungan dengan Ahok. RR pun menjadi pahlawan sejati yang tersingkir karena "membela yang benar".

Sebenarnya, RR dan Luhut itu punya banyak kesamaan pandangan. Mereka akrab, bahkan - seperti kata RR - mereka sudah seperti kakak adik. Jadi, penggantian RR sebagai Menko Maritim bukan karena Luhut dapat tugas menyelamatkan Ahok atau pengembang dalam kasus reklamasi.

Kita bedah dulu gambar besarnya..

Beratnya tugas Menko Maritim ini berkaitan dengan cita cita Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia, sama seperti cita cita Soekarno yang ingin menjadikan negara bahari. Poros maritim berarti bahwa kelautan harus menjadi sentral kehidupan ekonomi dan pusat produksi utama.

Meskipun negara kita dikelilingi lautan, tapi sektor laut sama sekali tidak menjadi penghasilan sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidupnya di darat. Padahal ketika potensi laut dikembangkan, maka tidak ada rakyat Indonesia yang kehilangan pekerjaan, karena lapangan kerjanya luas sekali. Masak kita harus selalu menjadi buruh di negeri sendiri?

Inilah yang tidak mampu diemban oleh 2 pejabat sebelumnya. Mereka bukan orang visioner tetapi lebih bersifat kepada teknis. Jokowi membutuhkan seorang visioner untuk mewujudkan cita cita ini.

Dan Luhut Panjaitan bisa dibilang orang yang tepat...

Kombinasi gaya militer dan tangan dingin bisnisnya terbukti mampu membangun perusahaan besar PT Toba Sejahtera yang nilai asetnya triliunan. Ia sangat diharapkan Jokowi untuk mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maritim sebelum menjadi poros dunia.

Selain itu, ia juga sangat mengerti lapangan. Ia bukan orang yang sibuk dengan teori yang bikin berbi pecah kepalanya, tapi ia turun dan menyederhanakan semua masalah sehingga terlihat solusinya. Ia bisa berkoordinasi dengan TNI dalam masalah lahan untuk pembangunan bandara dan pelabuhan.

Sikap militer Luhut diperlukan sebagai benteng terhadap agresi China di perairan Natuna. Beda tekanan kalau yang gertak mantan Jenderal ma ekonom. Tugas beratnya lagi ia harus mengembangkan Natuna sebagai tempat pengembangan bisnis perikanan.

Dan Luhut adalah orang kepercayaan Jokowi untuk itu.

Jadi masalah pergantian Luhut dari RR di jabatan Menko jauh lebih besar daripada sekedar masalah reklamasi yang hanya berupa satu masalah saja.

Lagi pula Luhut orangnya gak berisik. Ia bekerja dengan tangan, bukan dengan mulut. Tidak sibuk mengundang-undang media sekedar bicara bahwa ia membatalkan reklamasi. Tidak sibuk mencitra-citrakan dirinya sebagai seorang pahlawan tanpa perduli ekses negatif berupa tuntutan hukum yang akan menghantam.

Ah, pasti catatan saya ini akan merusak mimpi indah kaum hore hore yang sudah semangat bahwa pergantian Menko Maritim ini adalah hasil dari tekanan pengembang atas masalah reklamasi.

Menarik memang melihat Jokowi menempatkan menteri-mentrinya dalam barisan bidak. Ia sedang mencari orang yang tepat untuk ditempatkan pada kotak yang tepat. Dan satu kunci yang harus dihadapi oleh para menterinya, mereka harus visioner, berpandangan jauh ke depan.

Kalau cuma teknis, siapapun bisa. Inilah yang terjadi kenapa banyak orang orang yang dikenal "baik" tapi harus diberhentikan dari tugasnya. Mereka tidak mempunyai visi yang diinginkan Jokowi. Visi yang besar bagaimana Indonesia dalam 10 tahun ke depan.

Mau seruput kopi tapi kok sudah malam.. ah biarlah. Sruputtttt...

[denny siregar]

Thursday, July 28, 2016

Babi dan Agama Semit #1


Dunia Hawa - Sudah lama saya tergelitik dengan status keharaman daging babi dalam Islam. Jangan salah, bukan hanya Islam yang mengharamkan mengonsumsi daging babi. Agama Yahudi sudah sejak lama mengharamkannya jauh sebelum Islam lahir di Arabia. Dalam hal "perbabian" ini, Islam saya kira "njiplak" doang dari agama Yahudi. Bukan hanya soal babi ini saja, banyak doktrin atau ajaran Islam yang diambil, diserap, atau dimodifikasi dari tradisi Yahudi seperti sunat, hijab, puasa, haji, pokoknya banyak deh. 

Dalam Hukum Yahudi (halakha), semua makanan yang dikonsumsi manusia harus sehat dan halal (di Barat disebut kosher). Menurut "undang-undang makanan" agama Yahudi, hewan-hewan kotor dan menjijikkan seperti babi, shellfish, atau serangga, atau makanan campuran daging dan susu, misalnya, semua haram dikonsumsi. 

Jadi, sebetulnya agama Yahudi jauh lebih ketat dalam hal "tata boga" karena itu jika kebetulan akhi/ukhti sedang jalan-jalan atau plesiran di negara-negara Barat, kalau Anda khawatir makan makanan haram di "warung sekuler", maka jangan sungkan-sungkan makan saja di warung-warung milik Yahudi. Dijamin 100% halal tanpa harus mencantumkan label atau "papan halal" dari MUI.    


Bagaimana dengan Kristen? Meskipun banyak atau bahkan mayoritas umat Kristen membolehkan mengonsumsi daging babi tetapi ada juga yang mengharamkannya seperti kaum Advent (Seventh-day Adventist Church atau Gereja Advent Hari Ketujuh). Gereja Ortodoks Etiopia juga mengharamkan mengonsumsi daging babi. Sebagian pengikut Gereja Koptik di Aleksandria, Mesir, juga mengharamkannya. Perlu diingat, meskipun Kristen "meng-ok-kan" daging babi, banyak umat Kristen yang tidak mau memakannya dengan alasan lain-lain.   

Bukan hanya dalam rumpun agama Semit saja sebetulnya. Konon mengternak dan memakan daging babi juga ditabukan di peradaban kuno Suriah dan beberapa kawasan di Timur Tengah. 

Pertanyaannya sekarang? Kenapa babi diharamkan? Apa sih sebetulnya alasan pelarangan babi? Kenapa Islam atau Al-Qur'an hanya secara eksplisit mengharamkan babi? Kenapa hewan-hewan lain yang perilaku dan pola-hidupnya agak mirip-mirip dengan babi (misalnya kuda nil, buaya, atau apa saja silakan cari contoh sendiri), tidak ditegaskan dalam Islam? 

Sejumlah teks keagamaan (baik dalam Islam maupun Yahudi) yang sering kita dengar adalah bahwa pengharaman mengonsumsi daging babi itu karena daging babi mengandung banyak penyakit sehingga tidak sehat dan membahayakan. Pertanyaanya, kalau memang tidak sehat dan penuh penyakit, kenapa orang-orang Kristen yang memakan daging babi kok sehat-sehat dan segar-bugar? Kalau memang alasannya karena membahayakan tubuh atau bikin tubuh sakit, kan tinggal masakknya saja diperbaikin. Zaman modern sekarang sudah sangat canggih dalam mengolah makanan supaya sehat wal afiat.

Alasan lain yang muncul dalam teks-teks keislaman dan keyahudian adalah karena babi itu hewan kotor dan menjijikkan? Kalau soal hewan yang "kotor" dan "menjijikkan" kan banyak: kuda nil, buaya, ubur-ubur, monyet dlsb. Tapi kenapa babi yang disebut?    

Lalu, alasan teologi-keagamaan lain, karena babi memiliki "telapak kaki dengan kuku terbelah". Ah, yang ini sih lebih tidak masuk akal lagi sebagai dasar pengharaman.

Menurutku, alasan yang lebih "masuk akal" tentang larangan babi ini dalam konteks Arab dan Timur Tengah lebih pada persoalan ekologi-ekonomi. Dalam kajian arkeologis-kesejarahan, merosotnya perkembangan babi dari Timur Tengah itu (padahal dulu pernah menjadi trend) seiring dengan munculnya ayam sebagai hewan ternak yang efektif, efisien, bergizi, dan ramah lingkungan. Bagaimana penjelasan selanjutnya?

Kent Vale, Singapore

Sumanto al Qurtuby
Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, dan Visiting Senior Research Fellow di Middle East Institute, National University of Singapore

Jendera TNI Purnawirawan Wiranto


Dunia Hawa - Pasca reshuffle kabinet kerja, banyak orang kecewa. Kali ini, Jokowi dinilai terperosok terlalu jauh dalam politik dagang sapi. Selain Anies yang sangat disayangkan pencopotannya, kenaikan satu nama yang dianggap memiliki noktah hitam dalam sejarah, menjadi satu poin minus. Orang itu adalah Wiranto.

Tidak salah dengan penilaian itu. Tapi kita terlalu sering melihat segala sesuatu secara hitam-putih. Kita mengabaikan persoalan lain yang juga lebih pelik. Saya tidak sedang membela Wiranto. Kemanusiaan bagi saya adalah prioritas pertama yang mesti dibela. Kemanusiaan ini yang jadi batu sandungan baginya. Namun di balik itu, ada banyak labirin. Dan sebenarnya, kita melihat kasus ini hanya secara politis.

Jika menilik lebih jauh, keputusan-keputusan yang diambil Wiranto (yang berakibat pada pelanggaran HAM), tidak sepenuhnya mesti dibebankan kepadanya. Ia adalah seorang prajurit. Ada prioritas tertentu yang sulit dipahami orang-orang di luar lingkaran mereka. Saya juga pernah memiliki pandangan demikian. Tapi ketika saya tahu keponakan saya bertarung di belantara Papua, di medan perang sana membunuh atau dibunuh adalah soal kemestian. Kita tidak bisa mengukur kemanusiaan dari sana begitu saja. 

Soal Wiranto mungkin memang sedikit berbeda. Ini memang bukan pemakluman baginya. Tapi penyair besar sekelas Rendra pernah mengalami konflik batin serupa.

Suatu hari Wiranto datang ke rumah Rendra. Penyair idealis yang mengalami represi Orde Baru ini tidak mau menemuinya. Rendra memandang Wiranto sebagai iblis yang haus darah. Kemanusiaan, sebagaimana yang disuarakan oleh banyak aktivis itu, menciptakan jarak antara mereka berdua. Rendra tak mau menemuinya karena penilaian tersebut. Wiranto, seperti dikabarkan murid Rendra kepada saya, tidak mau menyerah begitu saja. Di depan rumah Rendra itu, ia berdiri tegak sepanjang malam. Ia prajurit. Malam itu di halaman rumah Rendra, Wiranto hendak mengukuhkan posisinya. Sebagai seorang prajurit.

Setelah subuh menjelang, Rendra akhirnya keluar rumah dan memeluk Wiranto. Di sanalah, Wiranto menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Hakikatnya, ia seperti Karna. Di Kuruhshetra ia harus berperang dengan saudaranya sendiri. Ia mengambil keputusan yang menyalahi batinnya.

Saya membayangkan Wiranto sebagaimana keponakan saya. Di belantara Papua itu, keponakan saya menembak kepala pemberontak dari jarak dekat. Darah yang muncrat ke tubuhnya adalah sebuah kekejian. Ia seorang prajurit. Naluri membunuh ada dalam darahnya. Sisi-sisi kemanusiaannya tentu menolak kekejian itu. Tapi ada kepentingan lain yang mesti dibela. Ada perintah yang wajib dilaksanakan. Mereka menyebutnya nasionalisme.

Saya sadar sepenuhnya, doktrin militer tak bisa dipahami secara umum. Untuk itu, kejahatan tetaplah kejahatan. Tapi kita juga harus besikap adil. Jika Wiranto hendak dihukum, maka komandan tertinggi militer (presiden) juga mesti diseret. Prajurit-prajurit lain yang melakukan dosa kemanusiaan di masa lalu juga mesti diadili. Beranikah bangsa ini melakukannya? Beranikah meniru bangsa lain mengadili mantan pemimpinnya?

Persoalan Wiranto lebih berat pada sisi politisnya. Mestinya jangan hanya Wiranto. Jangan hanya ketika ada momen politis pengangkatannya sebagai menteri. Soeharto juga harus diseret. Sarwo Edie juga mesti diadili. Prabowo, SBY, Ryamizard, atau siapapun yang punya andil dalam dosa kemanusiaan harus mendapat hukuman. Beranikah kita memulai tradisi baru itu? Atau kita hanya bisa membual seperti biasanya?

Saya juga menyayangkan adanya tragedi kemanusiaan. Saya tidak setuju dengan represi militeristik. Kalau perlu, perang di dunia ini mesti dihilangkan seluruhnya. Kejahatan harus diakhiri di segenap penjuru dunia. Tapi apakah itu mungkin? 

Para prajurit itu seperti peluru, mereka meluncur ketika pelatuk digerakkan. Mereka tak punya banyak pilihan. Dalam posisi terjepit seperti itu, agaknya saya pribadi harus taklid kepada Rendra. 

[kajitow elkayeni]

Menstimulasi Otak Si Kecil


Dunia Hawa - Anak adalah dambaan setiap orang tua dimanapun. Karena anak merupakan pengharapan orang tua sebagai generasi penerus berikutnya. Selain itu anak juga merupakan salah satu tempat bertumpunya harapan-harapan orang tua di masa yang akan datang. Harapan akan menjadi generasi penerus yang berbakti, harapan sebagai anak yang bermanfaat dan berguna.
Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut tidaklah mudah. 

Dibutuhkan perjuangan orangtua dalam mengarahakan, membina dan mendidik, guna menghasilkan anak yang berkualitas. Ya, pendidikan saat ini merupkan hal yang sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari seorang anak. Melalui pendidikan banyak hal di dapat oleh si anak guna mengimplementasikan harapan-harapan orang tua tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi anak dalam hal menerima pendidikan, pembinaan dan pengarahan, salah satunya ditentukan oleh faktor kecerdasan.

Memiliki anak yang cerdas pasti menjadi idaman bagi setiap orang tua. Oleh karena itu wajar jika banyak upaya yang di lakukan orang tua agar mendapat anak yang cerdas semenjak dari dalam kandungan. Cerdas yang di maksud di sini adalah kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan memecahkan masalah,serta mampu mempelajari situasi di sekitarnya.

Berbicara tentang kecerdasan, pasti kita mengarah pada otak. Otak hampir selalu di kaitkan dengan kecerdasan seseorang. Padahal sesungguhnya selain dikaitkan dengan kecerdasan, otak juga masih mempunyai potensi lain yang terus dapat di gali karena otak juga menjadi penentu kualitas kepribadian seseorang. Sekarang bagaimana caranya agar potensi-potensi yang tersimpan di dalam otak si kecil dapat di gali seoptimal mungkin? Berikut tips yang bisa di terapkan:

• Beri si kecil permainan yang bisa membantunya berpikir seperti puzzle,menyusun balok, lego,dll.

• Sediakan permainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian.seperti: alat musik.

• Ajak si kecil berjalan-jalan lalu ceritakan apa yang di jumpai di sekitar perjalanan.

• Beri si kecil kesempatan bermain dengan teman-teman sebayanya. Denga demikian, anak mendapat pelajaran untuk berbagi,bekerja sama, mengalah, dan belajar bersosialisasi sekaligus   mengasah kemampuan komunikasi serta kemampuan sosialnya.

• Ajak si kecil menyanyikan berbagai lagu anak.

• Beri empati pada si kecil.Rasa empati ini menunjukan rasa keberaniannya dan rasa percaya diri pada anak.

• Biarkan si kecil mencoba dan merasakan semua hal yang ingin di ketahuinya. Kita tidak perlu terlalu protektif, karena dengan membiarkan mereka mencoba segala hal, kita membuat kemampuan   motoriknya semakin berkembang. Agar aman singkirkan saja benda-benda yang berbahaya pada anak.

• Perkenalkan si kecil pada berbagai rasa, seperti:manis, asam,lada,dan asin.

• Beri si kecil makanan dan minuman yang bernutrisi seimbang.

• Bacakan cerita atau dongeng yang akan membantu kebiasaan menanamkan membaca pada anak. Selain itu pesan moral yang terkandung dalam sebuah buku juga akan lebih mudah di terima   anak melalui cerita/dongeng.

• Beri contoh yang baik padanya, jangan hanya sekedar melarang-larang, menyuruh-nyuruh, bahkan memarahi mereka jika melakukan kesalahan. Selalu beri conto padanya.

• Responlah selalu keingin tahuan mereka yang tinggi. Jangan jengkel jika anak sering bertanya bahkan mengulang-ngulang pertanyaan yang sama, ini sangat wajar. jika kita senantiasa merespon   keingintahuan mereka, maka mereka akan merasa di perhatikan dan di hargai sehingga mereka menghargai orang lain.

• Senantiasa memberi mereka kasih sayang sehingga membuat mereka merasa nyaman, aman, terlindungi, dihargai dan diperhatikan.

[dh]