Saturday, September 29, 2012

Koleksi Musim Semi 2013 Prada yang Imut


Dibutuhkan seorang jenius fashion untuk mengubah kaus kaki metalik menjadi sepatu cri de coeur, dan Miuccia Prada salah satunya.

Versace Mencuri Perhatian Utama Milan Fashion Week


Jumat malam (21/9/2012) lalu Milan Fashion Week diambil alih oleh Versace, yang menggelar show musim semi / musim panas 2013.

"Must Have" Item Fashion buat Perempuan Modern


Dalam dunia fashion semua mengenal tren. Sebut saja legging kulit atau hot pants semua bisa datang dan pergi dengan cepat.

Gaya Rambut Pendek untuk Makeover

Keira Knightley dan Scarlett Johannson

Ingin me-makeover rambut Anda? Trimming 5 cm tak akan membuat penampilan Anda berubah. Tiru gaya para seleb, yang tak pernah ragu memangkas rambutnya secara drastis,

Gaya Rambuk untuk si Ikal

Punya rambut ikal atau keriting kadang-kadang memang merepotkan. Untuk mendapatkan penataan yang berbeda, Anda harus repot mem-blow, mencatok, atau bahkan meluruskan dengan bahan kimia. Itupun hasilnya hanya sementara. Begitu tidur atau keramas, rambut pun kembali bergelombang dan sulit ditata kembali.

Praktisnya Gaya Rambut Simpul di Atas


Tatanan rambut updo memang makin ngetren tahun ini, terutama gaya simpul di atas (top knots). Gaya ini menjadi alternatif untuk mereka yang berambut panjang.

Penyebab Kulit Jadi Belang


Salah satu masalah kulit yang sering kita alami adalah hiperpigmentasi, atau perubahan warna kulit pada bagian tertentu.

Pentingnya Memakai Losion Malam Hari

Banyak orang berpikir bahwa menggunakan losion paling efektif pada saat setelah mandi. Dan, dalam sehari Anda mungkin

Berapa Usia Tepat Merawat Kulit?

Anda mungkin pernah merasa tak yakin, sejak usia berapa sebaiknya mulai menggunakan berbagai produk perawatan kulit.

Alasan Anak Susah Makan

Sebagai orang tua Anda pasti sering mengalami masalah anak susah makan, bahkan terkadang waktu makan menjadi waktu “perang” Anda dengan anak.

Bahayanya Memaksa Anak Makan


Ketika anak-anak memasuki masa sulit makan, biasanya orangtua akan memaksa mereka makan dengan berbagai cara. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tak jarang orangtua -khususnya ibu- melontarkan paksaan dan ancaman agar anak mau menelan makanannya.

"Pemaksaan sampai ancaman ini seharusnya tidak boleh dilakukan kepada anak, karena akan memengaruhi perkembangan anak," ungkap pakar nutrisi dan diet dari komunitas Sehati, Emilia Achmadi, MSc, saat talkshow Enfagrow di fX, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Emilia, ada beberapa kategori yang tergolong sebagai bentuk pemaksaan kepada anak agar mereka mau makan (dan sebaiknya tidak dilakukan):

1. Memberi makanan sebagai hadiahDalam kategori ringan, orangtua akan memberikan berbagai iming-iming agar anak mau makan. "Misalnya, kalau mau makan maka mereka akan mendapat cokelat, es krim, dan aneka makanan lainnya," tambahnya. Meskipun anak sebenarnya tidak mau makan, namun reward yang ditawarkan akan membuat mereka mau makan demi mendapatkan makanan yang disukainya.

Meski proses iming-iming ini akan membuat anak mau makan saat itu, namun akan selalu tertanam dalam pikiran anak bahwa setelah makan mereka akan bisa menyantap makanan apa saja yang mereka inginkan. Parahnya lagi, mereka akan beranggapan bahwa makanan reward ini boleh dimakan sebanyak-banyaknya karena mereka sudah makan nasi. Efek yang paling parah, mereka tidak bisa mengontrol asupan makanan ke dalam tubuh, dan berakhir dengan obesitas.

2. Menakut-nakuti anakDalam kategori ini, orangtua akan mengancam anak-anaknya untuk mau makan. Biasanya mereka akan mengancam dengan berbagai hal yang tidak disukai anak. Padahal, keengganan anak untuk makan pasti ada sebabnya. Bisa jadi makanan yang disediakan kurang enak dan kurang menggugah seleranya. Namun, biasanya orangtua lebih mementingkan agar makanan yang bergizi ini disantap habis oleh sang anak.

"Yang tak kalah penting dari rasa dalam sepiring makanan adalah tampilannya, khususnya untuk anak. Dengan tampilan yang menggugah selera, anak pasti akan lebih bersemangat untuk makan," ungkap Executive Chef  The Dharmawangsa Hotel, Vindex Tengker, dalam kesempatan berbeda.

Proses menakut-nakuti agar anak mau makan ini bisa mengakibatkan dampak psikologis berupa serangan anoreksia dan bulimia pada anak. Karena "proses" makan yang mereka lakukan ini hanya dilakukan untuk menyenangkan orangtuanya saja, tanpa perlu dicerna lebih lanjut di dalam perutnya. Bukan tak mungkin anak akan memuntahkan kembali makanan tersebut ketika orangtuanya tidak memperhatikan mereka lagi.

3. Mengancam
Kategori yang paling parah adalah ketika orangtua mulai mengancam anak-anaknya agar mau makan. Misalnya jika anak tidak mau makan, si ibu tidak mau bicara dengannya, anak akan ditinggal sendirian, atau akan dipukul saat tak mau makan, dan lain sebagainya. Proses ancaman ini ketika dilakukan dalam jangka waktu yang lama terbukti bisa menimbulkan trauma tersendiri dalam diri anak. "Mereka akan mengalami sentimen negatif pada makanan," tukas Emilia.
Sentimen negatif ini akan berakibat pada adanya rasa takut terhadap makanan, sehingga ketika tiba saatnya makan mereka akan selalu terbayang pada ancaman yang diberikan orangtuanya. "Ada rasa depresi ketika melihat makanan, dan akhirnya makan hanya karena takut akan ancaman orangtuanya. Ini sangat berbahaya," jelasnya.

sumber :




buka juga yang ini :  
Persiapan Sebelum Anak ke Mal Bersama Teman

Cara Merayu Anak Makan


Hampir semua ibu mengeluhkan sulitnya memberi si kecil makanan. Butuh berbagai trik untuk membuat anak mau menyuap makan dan menghabiskannya,

Manfaat Bergaul di Luar Rumah bagi Anak

Kalau anak usia sekolah atau remaja Anda meminta izin ke mal bersama teman sebayanya, atau ke tempat umum lainnya, bagaimana respons

Persiapan Sebelum Anak ke Mal Bersama Teman


Mengizinkan anak usia sekolah pergi ke mal atau tempat lainnya jauh dari rumah, bukan berarti membebaskan sebebas-bebasnya. Si usia sekolah